Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
HIPERPIGMENTASI GINGIVA
I. Pemeriksaan Subjektif:
Pasien laki-laki berumur 23 tahun mengeluhkan gingivanya
berwarna kehitaman terutama pada bagian depan, sehingga pasien merasa
kurang percaya diri. Pasien tidak ada keluhan seperti sakit pada gingiva
tersebut. Pasien merasakan bahwa gingivanya berwarna kehitaman sejak 6
tahun yang lalu. Bapak pasien juga memiliki hiperpigmentasi pada
gingivanya dan tidak merokok. Pasien tidak memiliki riwayat penyakit
sistemik.
1
Pemeriksaan Penunjang
Operator tidak melakukan pemeriksaan penunjang
DD :
a. Smoker Melanosis
b. Hiperpigmentasi Physiologic
2
II. Landasan Teori
3
melanin yang lebih banyak dan prevalensi terjadinya pigmentasi gingiva
lebih tinggi 2. Pigmentasi pada umumnya disebabkan oleh 5 pigmen utama
yaitu: melanin, melanoid, oxyhemoglobin, hemoglobin, dan karoten, selain
itu pigmen lainnya bilirubin dan besi3.
a. Melanin adalah pigmen warna coklat pada kulit, gingiva dan membran
mukosa mulut. Pigmentasi melanin pada gingiva lebih banyak pada
individu yang berkulit hitam 3. Melanin adalah pigmen coklat derivat
nonhemoglobin yang paling sering ditemukan pada hiperpigmentasi
gingiva. Melanin diproduksi oleh melanosit yang berada pada sel basal
epitelium 2,3. Beberapa stimulus dapat menyebabkan kenaikan produksi
melanin seperti trauma, hormon, radiasi, dan obat3.
b. Melanoid adalah pigmen yang berwarna kuning pada kulit. Granula
dari pigmen melanoid terdapat pada stratum lucidum dan stratum
corneum3.
c. Oxyhemoglobin dan hemoglobin adalah pigmen yang berasal dari
deposit hemosiderin3.
d. Karotin didistribusikan dalam jaringan lemak pada stratum korneum
dan stratum lucidum yang akan menyebabkan warna kuning tua pada
kulit. Hiperpigmentasi karotin lebih sering ditemukan pada wanita
dibandingkan laki-laki3.
4
2) Obat-obatan
Merokok, sirih, obat antimikroba, antimalaria, minosiklin,
amiodaron, klorpromazin, ACTH, zidovulin, ketokonazol, paparan
logam yang cukup banyak (emas, bismut, merkuri, perak,
perunggu).
3) Endokrin
Penyakit Addison, kehamilan.
4) Post-inflamasi
Penyakit periodontal, pasca repigmentasi gingiva.
5) Lainnya
Hemokromatosis, HIV, neurofribromatosis, Whipple’s disease,
thalassemia, hiperpigmentasi kista gingival, dan defisiensi nutrisi.
5
normal, namun jumlah produksinya dapat berbeda berdasarkan ras.
Pigmen melanin yang berbentuk granula disintesis oleh sel melanosit
yang berlokasi di sel basal pada epitelium. Melanosom disimpan di
dalam sitoplasma melanosit3.
Gambaran klinis hiperpigmentasi physiologic :
6
membentuk jaringan ikat baru tanpa pigmentasi. Gerakan mengerok
gingiva merupakan teknik scrapping dengan scalpel. Area
penyembuhan akan membaik setelah 2 minggu, pigmentasi melanin
hilang dari pembentukan epithelium yang baru. Pada saat
penyembuhan, gingiva tampak berwarna merah dan pasien merasa
nyaman4.
c. Electrosurgery
Teknik gingivektomi dengan electrosurgery bertujuan untuk
membentuk permukaan gingival terutama margin gingiva karena alat
ini member efek hemostatis tertentu yang memberikan eksisi jaringan
lunak yang memiliki vaskularisasi tinggi. Namun bila menggunakan
teknik ini maka harus diperhatikan penggunaan alat ini tidak boleh
terlalu panas karena dapat menyebabkan kerusakan jaringan lunak dan
kerusakan jaringan periodontal jika digunakan berdekatan dengan
tulang4.
d. Laser Er.Cr:YSGG
Perawatan hiperpigmentasi gingiva menggunakan laser
merupakan cara yang efektif, nyaman, dan dapat dipercaya.
Er.Cr:YSGG baik dalam mengabsorpsi air pada jaringan termasuk
sel melanin. Laser Er.Cr:YSGG memiliki panjang gelombang 2780
nm dengan durasi 140-150 mikrodetik, frekuensinya mencapai 20 Hz
dan kekuatan maksimum hingga 0-6 W. Keuntungan laser sebagai
perawatan hiperpigmentasi adalah trauma lebih sedikit dibanding
menggunakan teknik bur abrasion dan scalpel7. Keuntungan lainnya
adalah perdarahan sedikit namun dapat menimbulkan kerusakan
termal sampai ke tulang4.
7
III. Kesimpulan
Hiperpigmentasi gingiva adalah suatu pewarnaan pada gingiva yang
dapat disebabkan karena faktor eksogen dan endogen. Faktor eksogen
contohnya adalah rokok dan faktor endogen contohnya obat-obatan. Jumlah
produksi melanin yang berbeda pada setiap ras, orang berkulit lebih gelap
cenderung memiliki melanosit yang lebih aktif dibandingkan yang berkulit
cerah.
Pada kasus ini menurut penulis hiperpigmentasi disebabkan karena
faktor endogen. Dari pemeriksaan subjektif, pasien telah 1,5 tahun yang lalu
berhenti merokok dan ibu dan saudara-saudara perempuannya juga memiliki
hiperpigmentasi pada gingivanya. Secara klinis hiperpigmentasi gingiva
karena rokok terdapat pada attached gingiva dan papila interdental yang
ditemukan tidak beraturan. Pada pasien, hiperpigmentasi ditemukan bilateral
pada attached gingiva. Namun untuk mengetahui etiologi hiperpigmentasi
gingiva pada pasien yang lebih pasti sebaiknya dilakukan anamnesis lebih
mendalam mengenai obat-obatan yang pernah dikonsumsi pasien, lingkungan
tempat tinggal pasien, dan pemeriksaan lab untuk laboratorium untuk
memeriksa adakah kandungan logam berlebih pada darah pasien yang bisa
menyebabkan hiperpigmentasi pada gingiva. Pada kasus ini pasien hanya
diberi perawatan berupa Dental Health Education mengenai faktor penyebab
dan faktor-faktor eksogen yang dapat memperburuk kondisi hiperpigmentasi
gingiva.
8
IV. Daftar Pustaka
1. Fedi Peter. 2005. Silabus Periodonti. Jakarta: EGC.
2. Mokeem SA. 2006. Management of Gingival Hyperpigmentation by
Surgical Abrasion: Report of three cases. Saudi Dental Journal
2006;18(3):162-66
3. Yasin, C. dan Umit Ertas. 2003. The Normal and Pathological
Pigmentation of Oral Mucous Membrane: A Review. J Contemp
Dent Pract 2003;4(3):76-86.
4. Hartanti dan Lastianny, P. S., 2008. Perawatan Hiperpigmentasi Gingiva
dengan Metode Scrapping. Majalah Kedokteran Gigi Vol. 15(2):
141-144
5. Yerger, F. dan Ruth E. Malone. 2006. Melanin and nicotine: A review of
the literature. Nicotine & Tobacco Research Volume 8, Number 4
(August 2006) 487–498.
6. Javali, A. M., Tapashetti, R., dan Desmukh, 2010. Esthetic Management
of Gingiva Hyperpigmentation : Report of Two Cases. International
of Dental Clinics, Vol.3(2):115-116.
7. Suthprasertporn, S., 2007. Treatment of Gingival Melanin
Hyperpigmentation by Er.Cr:YSGG Laser : Report of 2 Cases. Thai
Journal Periodontal, Vol.1:46-55.