Вы находитесь на странице: 1из 15

A.

Masalah Utama
Harga diri rendah.

B. Proses Terjadinya Masalah


1. Definisi
Harga diri rendah adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Pencapaian ideal diri
atau cita – cita atau harapan langsung menghasilkan perasaan bahagia. (Budi Ana
Keliat, 1998). Harga diri rendah adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang
dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri (Stuart
dan Sundeen, 1998: 227). Menurut Townsend (1998: 189) harga diri rendah
merupakan evaluasi diri dari perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang
negataif baik langsung maupun tidak langsung.
Dari pendapat pendapat diatas dapat dibuat kesimpulan, harga diri rendah
adalah suatu perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilangnya kepercayaan diri,
dan gagal mencapai tujuan yang di ekspresikan secara langsung maupun tidak
langsung, penurunan harga diri bersifat situasional maupun kronis atau menahun.

2. Rentang Respon
Konsep diri didefinisikan sebagai semua pikiran, keyakinan dan
kepercayaan yang membuat seseorang mengetahui tentang diriya dan
mempengaruhi hubungannya dengan orang lain (Stuart & Sunden, 1995). Konsep
diri tidak terbentuk sejak lahir namun dipelajari.

RENTANG RESPON KONSEP DIRI

Respon adaptif Respon maladaptif

Aktualisasi Konsep diri Harga diri Kerancuan Depersonalisasi


Diri positif rendah identitas

1 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Jiwa : Harga Diri Rendah


Salah satu komponen konsep diri yaitu harga diri dimana harga diri adalah
penilaian individu tentang pencapaian diri dengan menganalisa seberapa jauh
perilaku sesuai dengan ideal diri (Keliat, 1999). Sedangkan harga diri rendah
adalah menolak dirinya sebagai sesuatu yang berharga dan tidak
bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri. Jika individu sering gagal maka
cenderung harga diri rendah. Harga diri rendah jika kehilangan kasih sayang dan
penghargaan orang lain. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang lain,
aspek utama adalah diterima dan menerima penghargaan dari orang lain.
Gangguan harga diri rendah di gambarkan sebagai perasaan yang negatif
terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal
mencapai keinginan, mengkritik diri sendiri, penurunan produktivitas, destruktif
yang diarahkan pada orang lain, perasaan tidak mampu, mudah tersinggung dan
menarik diri secara sosial.
Faktor yang mempegaruhi harga diri meliputi penolakan orang tua, harapan
orang tua yang tidak relistis, kegagalan yang berulang kali, kurang mempunyai
tanggungjawab personal, ketergantungan pada orang lain dan ideal diri yang tidak
realistis. Sedangkan stresor pencetus mungkin ditimbulkan dari sumber internal
dan eksternal seperti :
a. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan
kejadian yang megancam.
b. Ketegangan peran beruhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan
dimana individu mengalami frustrasi. Ada tiga jenis transisi peran :
1) Transisi peran perkembangan adalah perubahan normatif yang berkaitan
dengan pertumbuhan. Perubahan ini termasuk tahap perkembangan dalam
kehidupan individu atau keluarga dan norma-norma budaya, nilai-nilai
tekanan untuk peyesuaian diri.
2) Transisi peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota
keluarga melalui kelahiran atau kematian.
Transisi peran sehat sakit sebagai akibat pergeseran dari keadaan sehat ke
keadaan sakit. Transisi ini mungkin dicetuskan oleh kehilangan bagian tubuh,

2 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Jiwa : Harga Diri Rendah


perubahan ukuran, bentuk, penampilan dan fungsi tubuh, perubahan fisik,
prosedur medis dan keperawatan.
Gangguan harga diri yang disebut dengan harga diri rendah dapat terjadi
secara:
a. Situasional, yaitu terjadinya trauma yang tiba-tiba, misalnya harus operasi,
kecelakaan, dicerai suami, putus sekolah, putus hubungan kerja, perasaan
malu karena sesuatu terjadi (korban perkosaan, dituduh KKN, dipenjara dan
lain-lain). Pada klien yang dirawat dapat terjadi harga diri rendah karena :
1) Privacy yang kurang diperhatikan, misalnya : pemeriksaan fisik yang
sembarangan, pemasangan alat yang tidak sopan (pencukuran pubis,
pemasangan kateter, pemeriksaan perineal).
2) Harapan akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh yang tidak tercapai karena
dirawat/sakit/penyakit.
3) Perlakuan petugas kesehatan yang tidak menghargai, misalnya : berbagai
pemeriksaan dilakukan tanpa penjelasan, berbagai tindakan tanpa
persetujuan.
b. Kronik, yaitu perasaan negatif terhadap diri telah berlangsung lama, yaitu
sebelum sakit/dirawat. Klien ini mempunyai cara berpikir yang negatif.
Kejadian sakit daan dirawat akan menambah persepsi negatif terhadap
dirinya.

3. Etiologi
Harga diri rendah sering disebabkan karena adanya koping individu yang
tidak efektif akibat adanya kurang umpan balik positif, kurang system pendukung,
kemunduran perkembangan ego, pengulangan umpan balik negative disfungsi
system keluarga sesta terfiksasi pada tahap perkembangan awal (Towsand, M.C,
1998: 366).
Dari pendapat-pendapat diatas dapat diambil suatu kesimpulan, individu
yang mempunyai koping tidak efektif akan menunjukan ketidak mampuan dalam
menyesuaikan diri atau tidak dapat memecahkan masalah terhadap tumtutan hidup
serta peran yang dihadapi. Adanya koping individu yang tidak efektif sering

3 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Jiwa : Harga Diri Rendah


ditunjukkan dengan perilaku (Carpenito L.J, 1998: 83; Towsand, M.C, 1998: 313)
sebagai berikut :
Data Subjektif :
a. Mengungkapkan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah atau meminta
bantuan
b. Mengungkapkan perasaan khawatir dan cemas yang berkepanjangan
c. Mengungkapkan ketidak mampuan menjalankan peran
Data Objektif
a. Perubahan partisipasi dalam masyarakat
b. Peningkatan ketergantungan
c. Memanipulasi orang lain disekitarnya untuk tujuan-tujuan memenuhi
keinginan sendiri
d. Menolak mengikuti aturan yang berlaku
e. Perilaku destruktif yang diarahkan pada diri sendiri dan orang lain
f. Memanipulasi verbal perubahan dan pola komunikasi
g. Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar
h. Penyalah gunaan obat terlarang

4. Manifestasi Klinis
Menurut Carpenito, L.J (1998: 352); Keliat, B.A (1998: 20); perilaku yang
berhubungan dengan harga diri rendah antara lain:
Data subjektif:
a. Mengkritik diri sendiri atau orang lain
b. Perasaan dirinya sangat penting yang berlebih-lebihan
c. Perasaan tidak mampu
d. Rasa bersalah
e. Sikap negatif pada diri sendiri
f. Sikap pesimis pada kehidupan
g. Keluhan sakit fisik
h. Pandangan hidup yang terpolarisasi
i. Menolak kemampuan diri sendiri

4 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Jiwa : Harga Diri Rendah


j. Pengurangan diri/mengejek diri sendiri
k. Perasaan cemas dan takut
l. Merasionalisasi penolakan/menjauh dari umpan balik positif
m. Mengungkapkan kegagalan pribadi
n. Ketidak mampuan menentukan tujuan
Data objektif:
a. Produktivitas menurun
b. Perilaku destruktif pada diri sendiri
c. Perilaku destruktif pada orang lain
d. Penyalahgunaan zat
e. Menarik diri dari hubungan social
f. Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah
g. Menunjukkan tanda depresi (sukar tidur dan sukar makan)
h. Tampak mudah tersinggung/mudah marah

5. Akibat
Harga diri rendah dapat berisiko terjadinya isolasi sosial: menarik diri,
isolasi sosial menarik diri adalah gangguan kepribadian yang tidak fleksibel pada
tingkah laku yang maladaptif, mengganggu fungsi seseorang dalam hubungan
sosial (DepKes RI, 1998:336). Isolasi Sosial menarik diri sering ditunjukkan
dengan perilaku antara lain:
Data subjektif
a. Mengungkapkan enggan untuk memulai hubungan/pembicaraan
b. Mengungkapkan perasaan malu untuk berhubungan dengan orang lain
c. Mengungkapkan kekhawatiran terhadap penolakan oleh orang lain
Data Objektif
a. Kurang spontan ketika diajak bicara
b. Apatis
c. Ekspresi wajah kosong
d. Menurun/tidak adanya komunikasi verbal
e. Bicara dengan suara pelan dan tidak ada kontak mata saat berbicara

5 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Jiwa : Harga Diri Rendah


C. Pohon Masalah
Harga diri rendah sering disebabkan karena adanya koping individu yang
tidak efektif akibat adanya kurang umpan balik positif, kurang system pendukung,
kemunduran perkembangan ego, pengulangan umpan balik negatif disfungsi
system keluarga sesta terfiksasi pada tahap perkembangan awal. Koping individu
tidak efektif adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami atau beresiko
mengalami suatu ketidak mampuan dalam menangani stresos internal atau
lingkungan dengan adekuat karena ketidak adekuatan sumber-sumber (fisik,
psikologis, perilaku atau kognitif). Koping individu tidak efektif merupakan
kelainan perilaku adaptif dan kemampuan memecahkan masalah seorang dalam
memenuhi tuntutan kehidupan dan peran.

6 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Jiwa : Harga Diri Rendah


Pohon Masalah Harga Diri Rendah (Keliat, 1999)
Gangguan interaksi sosial
Akibat

Menarik diri

Core problem Harga Diri Rendah

Ketidakmampuan dalam menyesuaikan diri Tidak dapat memecahkan masalah terhadap


tuntutan hidup serta peran yang dihadapi

Koping individu yang tidak efektif

Etiologi Kurang Kurang Kemunduran Pengulangan umpan balik Terfiksasi pada


umpan balik sistem perkembangan negatif disfungsi sistem tahap perkembangan
positif pendukung ego keluarga awal

7 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Jiwa : Harga Diri Rendah


D. Masalah Keperawatan dan Data yang Perlu Dikaji
1. Gangguan interaksi sosial : menarik diri
Data yang perlu dikaji
a. Lebih banyak diam
b. Lebih suka menyendiri/ hubungan interpersonal kurang
c. Personal hygiene kurang
d. Merasa tidak nyaman diantara orang
e. Tidak cukupnya ketrampilan social
f. Berkurangnya frekwensi, jumlah dan spontanitas dalam berkomunikasi
2. Gangguan konsep diri harga diri rendah
a. Mengungkapkan enggan berbicara dengan orang lain
b. Klein mengatakan malu bertemu dan berhadapan dengan orang lain
c. Merusak diri sendiri dan merusak orang lain
d. Ekspresi malu dan menarik diri dari hubungan sosial
e. Tampak mudah tersinggung
f. Tidak mau makan dan tidak tidur
g. Tampak ketergantungan pada orang lain
h. Tampak sedih dan tida melakukan aktivitas yang seharusnya dilakukan
i. Wajah tampak murung dan ekspresi wajah kosong,
j. Tidak ada kontak mata ketika diajak bicara
k. Suara pelan dan tidak jelas
l. Hanya memberi jawaban singkat (ya/tidak)
m. Menghindar ketika didekati
3. Koping individu tidak efektif
a. Masalah yang di hadapi pasien (sumber koping)
b. Strategi dalam menghadapi masalah
c. Status emosi pasien

E. Diagnosa Keperawatan yang Lazim


1. Gangguan interaksi sosial: menarik diri
2. Gangguan konsep diri: harga diri rendah

8 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Jiwa : Harga Diri Rendah


RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL

Perencanaan
Tgl No.Dx Dx Keperawatan
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
1. Isolasi sosial TUM: Klien dapat 1. Setelah … kali interaksi, 1. Bina hubungan saling percaya dengan
berinteraksi dengan orang klien menunjukkan tanda- menggunakan prinsip komunikasi
lain tanda percaya terapeutik:
kepada/terhadap perawat:  Beri salam saat berinteraksi
TUK: o Wajah cerah, tersenyum  Perkenalkan nama, nama panggilan
1. Klien dapat membina o Mau berkenalan perawat dan tujuan perawat berkenalan
hubungan saling o Ada kontak mata  Tanyakan dan panggil nama kesukaan
percaya dengan perawat o Bersedia menceritakan klien
perasaan  Tunjukkan sikap jujur dan menepati
o Bersedia janji setiap kali berinteraksi
mengungkapkan  Tanyakan perasaan klien dan masalah
masalahnya yang dihadapi klien
 Buat kontrak interaksi yang jelas
 Dengarkan dengan penuh perhatian
ekspresi perasaan klien
2. Klien mampu 2. Setelah … kali interaksi, 2.1. Tanyakan pada klien tentang:
menyebutkan penyebab klien menyebutkan  Orang yang tinggal serumah/teman
menarik diri minimal satu penyebab sekamar klien
menarik diri:  Orang yang paling dekat dengan klien di
o Diri sendiri rumah/ruang perawatan
o Orang lain  Apa yang membuat klien dekat dengan
o Lingkungan orang tersebut
 Orang yang tidak dekat dengan klien di
rumah/ruang perawatan
 Apa yang membuat klien tidak dekat
dengan orang tersebut

9 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Jiwa : Harga Diri Rendah


 Upaya yang sudah dilakukan agar dekat
dengan orang lain
2.2. Diskusikan dengan klien penyebab
menarik diri atau tidak mau bergaul
dengan orang lain
2.3. Beri pujian terhadap kemampuan klien
menggunakan perasaannya
3. Klien mampu 3. Setelah … kali interaksi, 3.1. Tanyakan pada klien tentang:
menyebutkan klien menyebutkan  Manfaat hubungan social
keuntungan keuntungan berhubungan  Kerugian menarik diri
berhubungan social dan sosial, misalnya: 3.2. Diskusikan bersama klien tentang manfaat
kerugian menarik diri o Banyak teman berhubungan social dan kerugian menarik
o Tidak kesepian diri
o Bisa berdiskusi 3.3. Beri pujian terhadap kemampuan klien
o Saling menolong dan mengungkapkan perasaannya
kerugian menarik diri,
misalnya:
 Sendiri
 Kesepian
 Tidak bisa diskusi
4. Klien dapat 4. Setelah … kali interaksi, 4.1. Observasi perilaku klien saat berhubungan
melaksanakan klien dapat melaksanakan sosial
hubungan sosial secara hubungan sosial secara 4.2. Beri motivasi dan bantu klien untuk
bertahap bertahap dengan: berkenalan/berkomunikasi dengan:
o Perawat  Perawat lain
o Perawat lain  Klien lain
o Klien lain  Kelompok
o kelompok 4.3. Libatkan klien dalam terapi aktivitas
kelompok sosialisasi
4.4. Diskusikan jadwal harian yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan

10 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Jiwa : Harga Diri Rendah


kemampuan klien bersosialisasi
4.5. Beri motivasi klien untuk melakukan
kegiatan sesuai dengan jadwal yang telah
dibuat
4.6. Beri pujian terhadap kemampuan klien
memperluas pergaulannya melalui aktivitas
yang dilaksanakan
5. Klien mampu 5. Setelah … kali interaksi, 5.1. Diskusikan dengan klien tentang
menjelaskan klien dapat menjelaskan perasaannya setelah berhubungan social
perasaannya setelah perasaannya setelah dengan:
berhubungan sosial berhubungan social  Orang lain
dengan:  Kelompok
o Orang lain 5.2. Beri pujian terhadap kemampuan klien
o Kelompok mengungkapkan perasaannya
6. Klien mendapat 1.1. Setelah … kali 6.1. Diskusikan pentingnya peran serta
dukungan keluarga pertemuan, klien dapat keluarga sebagai pendukung untuk
dalam memperluas menjelaskan tentang: mengatasi perilaku menarik diri
hubungan sosial o Pengertian menarik 6.2. Diskusikan potensi keluarga untuk
diri membantu klien mengatasi perilaku
o Tanda dan gejala menarik diri
menarik diri 6.3. Jelaskan pada keluarga tentang:
o Penyebab dan akibat  Pengertian menarik diri
menarik diri  Tanda dan gejala menarik diri
o Cara merawat menarik  Penyebab dan akibat menarik diri
diri  Cara merawat menarik diri
1.2. Setelah … kali 6.4. Latih keluarga cara merawat klien menarik
pertemuan, klien dapat diri.
6.5. Tanyakan perasaan keluarga setelah
mempraktekkan cara
mencoba cara yang dilatihkan
merawat klien menarik
6.6. Beri motivasi keluarga agar membantu
diri.
klien untuk bersosialisasi

11 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Jiwa : Harga Diri Rendah


6.7. Beri pujian kepada keluarga atas
keterlibatannya merawat klien di rumah
sakit
7. Klien dapat 7.1. Setelah … kali interaksi 7.1. Diskusikan dengan klien tentang manfaat
memanfaatkan obat klien menyebutkan: dan kerugian tidak minum obat, nama,
dengan baik o Manfaat minum obat warna, dosis, cara, efek terapi dan efek
o Kerugian tidak minum samping penggunaan obat
obat 7.2. Pantau klien saat penggunaan obat
o Nama, warna, dosis, 7.3. Beri pujian jika klien menggunakan obat
efek terapi dan efek dengan benar
samping obat 7.4. Diskusikan akibat berhenti minum obat
7.2. Setelah … kali interaksi tanpa konsultasi dengan dokter
klien mendemonstrasikan 7.5. Anjurkan klien untuk konsultasi kepada
penggunaan obat dengan dokter/perawat jika terjadi hal-hal yang
benar tidak diinginkan.
7.3. Setelah … kali interaksi
klien menyebutkan akibat
berhenti minum obat
tanpa konsultasi dokter

12 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Jiwa : Harga Diri Rendah


RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
KLIEN DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH

Perencanaan
Tgl No.Dx Dx Keperawatan
Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
2. Gangguan konsep diri: TUM: Klien memiliki 2. Setelah … kali interaksi, 1. Bina hubungan saling percaya dengan
harga diri rendah konsep diri yang positif klien menunjukkan menggunakan prinsip komunikasi
ekspresi wajah bersahabat, terapeutik:
TUK: menunjukkan rasa senang,  Sapa klien dengan ramah baik verbal
1. Klien dapat membina ada kontak mata, mau maupun nonverbal
hubungan saling berjabat tangan, mau  Perkenalkan diri dengan sopan
percaya dengan perawat menyebautkan nama, mau  Tanyakan nama lengkap dan nama
menjawab salam, klien panggilan yang disukai klien
mau duduk berdampingan  Jelaskan tujuan pertemuan
dengan perawat, mau  Jujur dan menepati janji
 Tunjukkan sikap empati dan menerima
mengutarakan masalah
klien apa adanya
yang dihadapi
 Beri perhatian dan perhatikan kebutuhan
dasar klien
2. Klien dapat 3. Setelah … kali interaksi, 3.1. Diskusikan dengan klien tentang:
mengidentifikasi aspek klien menyebutkan:  Aspek positif yang dimiliki klien,
positif dan kemampuan o Aspek positif dan keluarga, lingkungan
yang dimiliki kemampuan yang  Kemampuan yang dimiliki klien
dimiliki klien 3.2. Bersama klien buat daftar tentang:
o Aspek positif keluarga  Aspek positif klien, keluarga dan
o Aspek positif lingkungan
lingkungan klien  Kemampuan yang dimiliki klien
3.3. Beri pujian yang realistis, hindarkan
member penilaian negatif
4. Klien dapat menilai 3. Setelah … kali interaksi, 3.1. Diskusikan dengan klien kemampuan
kemampuan yang klien menyebutkan yang dapat dilaksanakan

13 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Jiwa : Harga Diri Rendah


dimiliki untuk kemampuan yang dapat 3.2. Diskusikan dengan klien kemampuan
dilaksanakan dilaksanakan yang dapat dilanjutkan pelaksanaannya
5. Klien dapat 4. Setelah … kali interaksi, 4.1. Rencanakan bersama klien aktivitas yang
merencanakan kegiatan klien dapat membuat dapat dilakukan setiap hari sesuai
sesuai dengan rencana kegiatan harian kemampuan klien:
kemampuan yang  Kegiatan mandiri
dimiliki  Kegiatan dengan bantuan
4.2. Tingkatkan kegiatan sesuai kondisi klien
4.3. Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan
yang dapa klien lakukan
6. Klien dapat melakukan 5. Setelah … kali interaksi, 5.1. Anjurkan klien untuk melakukan kegiatan
kegiatan sesuai rencana klien melakukan kegiatan yang telah direncanakan
yang dibuat sesuai jadual yang dibuat 5.2. Pantau kegiatan yang dilaksanakan klien
5.3. Beri pujian atas usaha yang dilakukan
klien
5.4. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan
kegiatan setelah pulang
7. Klien dapat 6. Setelah … kali interaksi, 6.1. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga
memanfaatkan sistem klien memanfaatkan tentang cara merawat klien dengan harga
pendukung yang ada system pendukung yang diri rendah
ada di keluarga 6.2. Bantu keluarga memberikan dukungan
selama klien dirawat
6.3. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan
di rumah

14 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Jiwa : Harga Diri Rendah


Daftar Pustaka
Boyd dan Nihart. (1998). Psychiatric Nursing& Contemporary Practice. 1st
edition. Lippincot- Raven Publisher: Philadelphia.
Carpenito, Lynda Juall. (1998). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC: Jakarta.
Keliat, Budi Anna dll. (1998). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa.. EGC:
Jakarta.
Schultz dan Videback. (1998). Manual Psychiatric Nursing Care Plan. 5th edition.
Lippincott- Raven Publisher: philadelphia.
DepKes RI, (1989). Petunjuk Teknik Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan
Skizofrenia, Direktorat Kesehatan Jiwa, Jakarta.
Stuart, G.W & Sundeen, S.J, (1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa (terjemahan).
Edisi 3, EGC, Jakarta.
Townsend, M.C, (1998). Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan
Psikitari (terjemahan), Edisi 3, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

15 | Program Pendidikan Ners Keperawatan Jiwa : Harga Diri Rendah

Вам также может понравиться