Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Edema
Edema pada SN dapat diterangkan dengan teoriwrd e rf ill d an ove rf ill. Ieori u n d e rf ill m e nj e I
aska n ba hwallipoalbuminemia merupakan faktor kunci terjadinyaedema pada SN. Hipoalbuminemia
menyebabkanpenurunan tekanan onkotik plasma sehingga cairanbergeser dari intravaskular ke
jaringan interstitiummengikuti hukum Starling dan terjadi edema. Akibatpenurunan tekanan onkotik
plasma dan bergesernyacairan plasma terjadi hipovolemia, dan ginjal melakukankompensasi dengan
merangsang sistem renin-utgiotensin sehingga terjadi retensi natrium dan airdi tubulus distal.
Mekanisme kompensasi ini akannremperbaiki volume intravaskular tetapi juga akanurengeksaserbasi
terjad i nya hi poal bu m i nemia sehin g gacdema semakin berlanjut.Ieori overfill menjelaskan bahwa
retensi natriumdalah defek utama renal. Terjadi defek primer padahrnampuan nefron distal untuk
mengekskresikan natrium,liral ini dapat disebabkan oleh aktivasi kanal natrium epitelffiNaC) oleh
enzim proteolitik yang memasuki lumen- fiulus pada keadaan proteinuria masif. Akibatnya terjadi
peningkatan volume darah;'penekanan renin-angiotensindan vasopressin, dan kecenderungan untuk
terjadinyahipertensi dibandingkan hipotensi; ginjal juga relatifresi ste n terhada p ef ek n atriu retic
peptid e. M eni n g katnyavolume darah, akibat tekanan onkotik yang rendah,memicu transudasi
cairan ke ruang ekstraselular danedema. Penurunan laju filtrasi glomerulus akibat kerusakanginjal
akan menambah retensi natrium dan edema. Keduamekanisme tersebut ditemukan secara
bersamaan padapasien SN. Faktor seperti asupan natrium, efek diuretikatau terapi steroid, derajat
gangguan fungsi ginjal, jenislesi glomerulus, dan keterkaitan dengan penyakitjantungatau hati akan
menentukan mekanisme mana yang lebihberperan. Mekanisme terjadinya edema pada SN dengan
menggunakan kadar albumin plasma. Sindromnefrotik adalah suatu uzosfrng ilLness, namun
derajatkehilangan massa otot tertutupi oleh gejala edemaanasarka dan baru tampak setelah edema
menghilang.Kehilangan massa otot sebesar 10-20% dari massa tubuhtanpa lemak (leon body moss)
tidak jarang dijumpai padaSN. Turnover albumin meningkat bukan hanya sebagairespon terhadap
kehilangan protein dalam urin namunjuga akibat katabolisme protein terfiltrasi di tubulus. Diettinggi
protein tidak terbukti memperbaiki metabolismealbumin karena respon hemodinamik terhadap
asupanyang meningkat adalah meningkatnya tekanan glomerulusyang menyebabkan kehilangan
protein dalam urin yangsemakin banyak. Diit rendah protein akan mengurangiproteinuria namun
juga menurunkan kecepatan sintesisalbumin, dan dalam jangka panjang akan meningkatkanrisiko
memburuknya keseimbangan nitrogen negatif.
Anderson S, Komers R, Brenner BM. Renal and systema.manifestations of glomerular disease. In:
Brenner BlW REE-tor FC, editors. The Kidney. 8& ed. Philadelphia. SaundemElsevier; 2007 : 820-38.2.
Floege J, FeehallyJ. Introduction to glomerular disease: Clird-.cal presentations. In: Floege J, |ohnson
RJ, Feehally ], editm,Comprehensive Cinical Nephrology. 4e ed. Missouri. ElsessSaunders;2010.