Вы находитесь на странице: 1из 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

limpahan karunia, rahmat, dan berkat-Nya saya masih diberi kesempatan untuk

menyelesaikan tugas critical book report mata kuliah Himpunan dan Logika.

Saya ucapkan terima kasih tak terhingga kepada Bapak Zulfahmi Indra, S.Si.,

M.Cs. selaku dosen mata kuliah Himpunan dan Logika yang memberi

kontribusi besar kepada saya dalam memahami mata kuliah ini.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas critical book report mata
kuliah Himpunan dan Logika. Saya menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu saya menerima segala
saran dan kritik yang membangun agar saya dapat menyempurnakan makalah
ini. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Medan, 29 November 2018

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………...1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….......................2
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………….3
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………………….......3
1.2 Tujuan…………………………………………………………………………........................3
1.3 Manfaat………………………………………………………………………….....................3

BAB II IDENTITAS BUKU………………………………………………………………….4


2.1 Identitas Buku Utama…………………………………………………………………….4
2.2 Identitas Buku Pembanding ..………………………………………………………….4

BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………………………5


3.1 Buku Utama…………..………………………………………………………………….5
3.2 Buku Pembanding ..………………………………………………………………………9

3.3 Perbandingan Buku………………………………………………………………………11

3.3.1. Kelebihan Buku…………………………………………………………………….11


3.3.2. Kelemahan Buku…………………………………………………………………..11

BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………………......12
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………...........12
4.2 Saran…………………………………………………………………………........................ 12

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….13

2
BAB I
PENDAHULAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya semua buku yang telah ditulis oleh para penulis memiliki keunikan
masing-masing, namun ada juga diantara mereka yang masih memiliki kekurangan, hingga
buku tersebut belum begitu sempurna untuk dipelajari, sehingga dibutuhkan buku lain untuk
melengkapi kekurangan buku yang satu tadi. Tapi seharusnya, kita harus sangat berterima
kasih kepada para penulis buku, karena mereka telah memberikan ilmu mereka untuk kita
sehingga kita dapat belajar dari buku-buku mereka.
Oleh karena itu, saya membuat Critical Book ini, untuk melihat perbedaan dan persamaan
dari kedua buku yang berbeda penulisnya tentang suatu materi pembelajaran yaitu “Relasi
dan Fungsi” dan juga untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Himpunan dan Logika.

1.2 Tujuan

Tujuan disusunnya makalah ini ialah :

1. Untuk menambah ilmu dan wawasan mahasiswa tentang Relasi dan Fungsi
2. Untuk membiasakan mahasiswa dalam membaca beberapa judul buku
3. Untuk memenuhi tuntutan tugas Critical Book Report

1.3 Manfaat

Manfaat disusunnya makalah ini ialah :

1. Ilmu dan wawasan mahasiswa mengenai Relasi dan Fungsi


2. Mahasiswa menjadi terbiasa membaca beberapa judul buku
3. Tugas Critical Book Report dapat terpenuhi.

3
BAB II
IDENTITAS BUKU

2.1 Identitas Buku Utama


Judul Buku : Matematika Diskrit Edisi 3
Penulis : Rinaldi Munir
Penerbit : Informatika Bandung
Kota Tebit : Bandung
Tahun Terbit : 2010
Jumlah Halaman : 548

2.2 Identitas Buku Pembanding


Judul Buku : Matematika : Konsep dan Aplikasinya
Penulis : Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni
Penerbit : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2008
Jumlah Halaman : 252

4
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Buku Utama


A. RELASI

1. Pengertian Relasi

Relasi (hubungan) dari suatu himpunan ke himpunan lain adalah pasangan anggota-
anggota suatu himpunan dengan anggota-anggota himpunan yang lain.
Pasangan terurut pada relasi dari suatu himpunan ke himpunan yang lain dapat
digambarkan dengan diagram panah.

2. Representasi Relasi

Selain dinyatakan sebagai himpunan pasangan terurut, ada cara lain untuk
merepresentasikan atau menyajikan relasi, yaitu dengan tabel ataupun dengan matriks.

a. Representasi Relasi dengan Tabel


Relasi dapat direpresentasikan dengan table. Kolom pertama tabel menyatakan daerah
asal, sedangkan kolom kedua menyatakan daerah hasil.
Contoh :

5
b. Representasi Relasi dengan Matriks

Misalkan R adalah relasi dari A = {a1, a2, …, am} dan B = {b1, b2, …, bn}. Relasi R dapat
disajikan dengan matriks M = [mij].

3. Relasi Inversi

Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke Himpunan B. Inversi dari relasi R,


dilambangkan dengan R-1, adalah relasi dari B ke A yang didefinisikan oleh :
R-1 = {(b,a) | (a,b) ϵ R}

4. Mengkombinasikan Relasi

Karena relasi merupakan himpanan pasangan terurut, maka operasi himpunan seperti
irisan, gabungan, selisih, dan beda setangkup antara dua relasi atau lebih juga berlaku. Hasil
operasi tersebut juga berupa relasi. Dengan kata lain, jika R1 dan R2 masing – masing adalah
relasi himpunan A ke Himpunan B, maka operasi R1  R2 , R1  R2 , R1 – R2 , dan R1  R2
juga adalah relasi dari A ke B.

5. Komposisi Relasi

Cara lain mengkombinasikan relasi adalah dengan mengkomposisikan dua buah relasi
atau lebih. Misalkan R adalah relasi dari himpunan A ke himpunan B, dan S adalah relasi dari
himpunan B ke himpunan C. Komposisi R dan S dinotasikan dengan S o R, adalah relasi dari
A ke C yang didefinisikan oleh :
𝑺 𝒐 𝑹 = {(𝒂, 𝒄)| 𝒂 ∈ 𝑨, 𝒄 ∈ 𝑪, dan untuk beberapa 𝒃 ∈ 𝑩, (𝒂, 𝒃) ∈ 𝑹 dan (𝒃, 𝒄) ∈ 𝑺

6. Sifat – sifat Relasi

a. Refleksif (reflexive)

Relasi R pada himpunan A disebut refleksif jika (𝒂, 𝒂) ∈ 𝑹 untuk setiap 𝒂 ∈ 𝑨

6
b. Setangkup (symmetric) dan Tolak-setangkup (antisymmetric)

Relasi R pada himpunan A disebut setangkup jika (𝑎, 𝑏) ∈ 𝑅, maka (𝑏, 𝑎) ∈ 𝑅,untuk
semua 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐴.

Relasi R pada himpunan A disebut tolak-setangkup jika (𝑎, 𝑏) ∈ 𝑅, dan (𝑏, 𝑎) ∈ 𝑅,


maka 𝑎 = 𝑏 untuk semua 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐴.

c. Menghantar (transitive)

Relasi R pada himpunan A disebut menghantar jika (𝑎, 𝑏) ∈ 𝑅, dan (𝑏, 𝑐) ∈ 𝑅, maka
(𝑎, 𝑐) ∈ 𝑅, untuk semua 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝐴.

7. Relasi Kesetaraan

Jika sebuah relasi mempunyai sifat setangkup, refleksif, dan menghantar sekaligus,
maka relasi tersebut dinamakan relasi kesetaraan (equivalence relation)

8. Relasi Pengurutan Parsial

Relasi R pada himpunan S dikatakan relasi pengurutan parsial (partial ordering


relation) jika ia refleksif, tolak-setangkup, dan menghantar. Himpunan S bersama-sama
dengan relasi R disebut himpunan terurut secara parsial (partially ordered set), dan
dilambangkan dengan (S,R).

B. FUNGSI

1. Pengertian Fungsi

Relasi 𝑓 dari himpunan A ke himpunan B merupakan suatu fungsi jika setiap elemen di
A dihubungkan dengan tepat satu elemen ke dalam B. Jika 𝑓 adalah fungsi dari A ke B, maka
ditulis 𝑓 ∶ 𝐴 → 𝐵 , yang artinya 𝑓 memetakan A ke B.
Nama lain untuk fungsi adalah pemetaan atau transformasi. Himpunan A disebut
daerah asal (domain) dari 𝑓 dan himpunan B disebut daerah hasil (codomain) dari 𝑓. Jika
𝑓(𝑎) = 𝑏, maka 𝑏 dinamakan bayangan (image) dari 𝑎, dan 𝑎 dinamakan pra-bayangan
(pre-image) dari 𝑏. Himpunan yang berisi semua nilai pemetaan 𝑓 disebut jelajah (range)
dari 𝑓.

7
Fungsi dapat dispesifikasikan dalam berbaagai bentuk, diantaranya :
 Himpunan pasangan terurut
 Formula pengisian nilai (assignment)
 Kata – kata
 Kode program (source code)

2. Jenis – jenis Fungsi

a. Fungsi satu-ke-satu (one-to-one)


Fungsi 𝑓 dikatakan satu-ke-satu (one-to-one) atau injektif (injective) jika tidak ada
dua elemen himpunan A yang meniliki bayangan sama. Dengan kata lain, jika 𝑎 dan 𝑏 adalah
anggota himpunan A, maka 𝑓(𝑎) ≠ 𝑓(𝑏) bilamana 𝑎 ≠ 𝑏. Jika 𝑓(𝑎) = 𝑓(𝑏) maka
implikasinya adalah 𝑎 = 𝑏.

b. Fungsi pada (onto)


Fungsi 𝑓 dikatakan pada (onto) atau surjektif (surjective) jika setiap elemen
himpunan B merupakan bayangan dari satu atau lebih elemen himpunan A. Dengan kata lain
seluruh elemen B merupakan jelajah dari 𝑓. Fungsi 𝑓 disebut fungsi pada himpunan B.

3. Fungsi Inversi
Jika 𝑓 adalah fungsi berkoresponden satu-ke-satu dari A ke B, maka kita dapat
menemukan balikan atau inverse (invers) dari 𝑓. Fungsi inversi dari 𝑓 dilambangkan dengan
𝑓 -1 . Misalkan 𝑎 adalah anggota himpunan A dan 𝑏 adalah anggota himpunan B, maka
𝑓 -1(𝑏) = 𝑎 jika 𝑓(𝑎) = 𝑏.

8
4. Komposisi Fungsi
Misalkan 𝑔 adalah fungsi dari himpunan A ke himpunan B, dan 𝑓 adalah fungsi dari
himpunan B ke himpunan C. Komposisi 𝑓 dan 𝑔, dinotasikan dengan 𝑓 𝑜 𝑔, adalah fungsi
dari A ke C yang didefinisikan oleh : (𝑓 𝑜 𝑔)(𝑎) = 𝑓(𝑔(𝑎)) . Dengan kata lain, 𝑓 𝑜 𝑔 adalah
fungsi yang memetakan nilai dari 𝑔(𝑎) ke 𝑓.

3.2 Buku Pembanding

A. RELASI

1. Pengertian Relasi
Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah hubungan yang memasangkan anggota-
anggota himpunan A dengan anggota-anggota himpunan B.

2. Cara Menyajikan Suatu Relasi


Suatu relasi dapat dinyatakan dengan tiga cara, yaitu dengan diagram panah, diagram
Cartesius, dan himpunan pasangan berurutan.

a. Dengan diagram panah


Gambar di bawah menunjukkan relasi pelajaran yang disukai dari himpunan A ke
himpunan B. Arah panah menunjukkan anggota-anggota himpunan A yang berelasi dengan
anggota-anggota tertentu pada himpunan B.

9
b. Dengan diagram Cartesius
Relasi antara himpunan A dan B dapat dinyatakan dengan diagram Cartesius. Anggota
anggota himpunan A berada pada sumbu mendatar dan anggota-anggota himpunan B berada
pada sumbu tegak. Setiap pasangan anggota himpunan A yang berelasi dengan anggota
himpunan B dinyatakan dengan titik atau noktah.

c. Dengan himpunan pasangan berurutan


Contoh himpunan pasangan berurutan : {(Buyung, IPS), (Buyung, kesenian), (Doni,
keterampilan), (Doni, olahraga), (Vita, IPA), (Putri, matematika), (Putri, bahasa Inggris)}.

B.FUNGSI

1. Pengertian Fungsi
Fungsi (pemetaan) dari himpunan A ke himpunan B adalah relasi khusus yang
memasangkan setiap anggota A dengan tepat satu anggota B.
Syarat suatu relasi merupakan pemetaan atau fungsi adalah :
a. setiap anggota A mempunyai pasangan di B;
b. setiap anggota A dipasangkan dengan tepat satu anggota B.

2. Notasi dan Nilai Fungsi


Notasi fungsi dapat ditulsis : 𝑓 ∶ 𝑥 → 𝑦 atau 𝑓 ∶ 𝑥 → 𝑓(𝑥)
dibaca: fungsi f memetakan x anggota A ke y anggota B

Himpunan A disebut domain (daerah asal).


Himpunan B disebut kodomain (daerah kawan).
Himpunan C B yang memuat y disebut range
(daerah hasil).

Dalam hal ini, y = f(x) disebut bayangan (peta) x oleh fungsi f. Variabel x dapat
diganti dengan sebarang anggota himpunan A dan disebut variabel bebas. Adapun variabel y
anggota himpunan B yang merupakan bayangan x oleh fungsi f ditentukan (bergantung pada)
oleh aturan yang didefinisikan, dan disebut variable bergantung.

Misalkan bentuk fungsi f(x) = ax + b. Untuk menentukan nilai fungsi untuk x tertentu,
dilakukan dengan cara mengganti (menyubstitusi) nilai x pada bentuk fungsi f(x) = ax + b.

10
3.3 Perbandingan Buku
3.3.1 Kelebihan Buku

A. Buku Utama
a) Buku ini menjelaskan teori – teori tentang Relasi dan Fungsi dengan cukup jelas.
b)Buku ini menyertakan soal – soal latihan untuk meingkatkan kemampuan pembaca.

B Buku Pembanding
a) Buku ini memiliki tampilan dan gambar – gambar yang cukup menarik pembaca.
b)Buku ini ditulis dengan kata – kata yang mudah dipahami pembaca.
c)
3.3.2 Kelemahan Buku

A. Buku Utama
a) Buku ini ditulis dengan kata – kata dan bahasa yang cukup sulit untuk dipahami
pembaca.
b)Buku ini tampilan dalam nya kurang menarik pembaca.

B. Buku Pembanding
a) Buku ini tidak terlalu jelas dalam menjelaskan teori – teori tentang Relasi dan Fungsi,
yaitu hanya menjelaskan dasar – dasar teori nya saja.
b)Buku ini memiliki varian soal yang terbatas.

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kedua buku menjelaskan materi dengan penjelasan yang berbeda – beda. Buku pertama
(utama) menjelaskan materi secara lebih rinci dan disertai soal – soal yang bervariasi, namun
bahasa dan kata – kata yang dipilih agak sulit untuk dimengerti. Sedangkan buku kedua
(pembanding) memiliki tampilan yang lebih menarik serta pemilihan kata yang mudah
dipahami, namun penjelasan materi nya terlalu singkat dan variasi soal – soal nya juga masih
terbatas.

4.2 Saran
Menurut saya, untuk lebih memahami materi Relasi dan Fungsi, sebaiknya
menggunakan buku pertama (utama), karena penjelasannya lebih rinci dan terdapat soal –
soal latihan untuk menambah kemampuan pembaca dalam menguasai materi ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Munir, Rinaldi.2010.Matematika Diskrit Edisi 3.Bandung:Informatika

Nuharini, Dewi.,Tri Wahyuni.2008.Matematika : Konsep dan Aplikasinya. Jakarta:


Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

13

Вам также может понравиться