Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Sistem hematologi tersusun atas darah dan tempat darah diproduksi, termasuk sumsum tulang dan
nodus limfa. Darah adalah organ khusus yang berbeda dengan organ lain karena berbentuk cairan.
Darah merupakan suspensi dari partikel dalam larutan koloid cair yang mengandung elektrolit.
Peranannya adalah sebagai medium pertukaran antara sel – sel yang telah terfiksasi dalam tubuh
dan lingkungan luar serta memiliki sifat - sifat protektif terhadap organisme sebagai suatu
keseluruhan, khususnya sebagai darah sendiri.
Konsep Fisiologi
Volume darah manusia sekitar 8% dari berat badan normal dan jumlah sekitar 5 liter. Darah
bersikurlasi dalam sistem vaskular dan berperan sebagai penghubung antara organ tubuh,
membawa oksigen yang diabsorpsi oleh paru dan nutrisi yang diabsorpsi oleh traktus
gastrointestinal ke sel tubuh untuk metabolise sel. Darah mengangkut produk ekskresi yang
dihasilkan oleh metabolisme ke sel paru, kulit dan ginjal yang akan ditransformasi dan dibuang
keluar dari tubuh. Darah juga membawa hormon dan antibodi ke tempat sasaran atau tujuan.
Untuk menjalankan fungsinya, darah harus tetap berada dalam keadaan cair yang normal.
Oleh karena bentunya cair, selalu terdapat bahaya kehilangan darah dari sistem vaskuler akibat
trauma. Untukmencegah bahaya ini, darah memiliki mekanisme pembekuan yang sangat peka dan
dapat diaktifkan setiap saat, jika diperlukan untuk menyumbat kebocoran pada pembuluh darah.
Komponen darah manusia terdiri atas komponen darah cair yang disebut plasma. Plasma
terdiri atas 91% air yang berperan sebgai medium trasport, dan 9% terdiri atas elemen lain berupa
padat. Zat – zat protein seperti : albumin, globulin, dan fibrinogen sebesar 7% dan protein. Dan
2 % cairan lainnya merupakan unsur anorganik berupa ion – ion natrium. Kalsium, kalium,fosfor,
besi, dan iodium. Unsur organik berupa zat zat nitrogen non-protein, urea, asam urat, xatin , kretini,
asam amino, lemk netral, fosfolipid, kolesterol, glukosa, dan berbagai enzim seperti amilase,
protase, lipase. Setelah fibrinogen dan faktor- faktor pembekuan dihilangkan dari plasma, tinggal
serum yang ada diatasnya.
D ari tiga jenis utama protein serum, albumin yang dibentuk didalam hati merupakan 58 %
dari seluruh protein serum. Peran utama albumin adalah mempertahankan volume darah dengan
menjaga tekanan osmotik kaloid, Ph dan keseimbangan elektrolit, serta transport ion- ion logam,
asam lemak, steroid, hormon dan obat – obatan.
Globulin merupakan 38 % dari protein serum, yang dibentuk didalam hati dan jaringan
limfoid. Globulin bertanggung jawab atas pembentukan antibodi dan protombin. Fibrinogen yang
jumlahnya hanya 4 % penting untuk pembekuan darah. Sel darah dibagi menjadi eritrosit( sel darah
merah ) nilai normalnya 4,2-6,2 juta / mm2 darah dan leukosit ( sel darah putih), yang nilai
normalnya 5.000 – 10.000 /mm 2 darah.
Terdapat sekitar 5.000 – 10.000 eritrosit tiap satu leukosit. Leukosit daat berada dalam
beberapa bentuk, yaitu : eosinofil, basofil, monosit, neutrofil, dan limfosit. Komponen seluler
darah ini normalnya menyusun 45% volume darah. Darah terlihat sebgai cairan merah, opak, dan
kental. Warnanya ditentukan oleh hemoglobin yang terkandung dalam sel darah merah.
Sumsum tulang menempati dari tulang spons dan bagian tengah rongga tulang panjang.
Sumsum merupakan 4-5% berat badan total,sehingga merupakan zat yang paling besar didalam
tubuh. Sumsum dapat berwarna merah atau kuning. Sumsum merah adalah tempat memproduksi
sel darah merah aktif dan merupakan organ hematopoetik ( penghasil darah ) utama. Sedangkan
sumsum kuning tersusun terutama oleh lemak dan tidak aktif dalam produksi elmen darah.
Selama masa kanak-kanak sebagian besar sumsum berwarna merah. Sesuai dengan
pertambahan usia, sebagian besar sumsum pada tulang panjang mengalami perubahan menjadi
sumsum kuning, namun masih mempertahankan potensi untuk berubah menjadi jaringan
hematopoetik apabila diperlukan. Sumsum merah pada orang dewasa terbatas terutama pada
tulang iga, kolumna vetebralis, dan tulang pipih lainnya.
Sel darah merah atau eritrosit cakram bikonkaf yang tidak berinti dan berdiameter 8um.
Namun sangat fleksibel, sehingga dapat melewati kapiler yang diameternya 4 um. Tebal tepi 2 um,
pada bagian tengah tebalnya hanya 1 um atau kurang.
Membran sel darah merah sangat tipis, sehingga gas seperti oksigen dan karbondioksida
dapat dengan mudah berdifusi melaluinya.sel darah merah dewasa terdiri dari hemoglobin, yang
tersusun sampai 95 %massa sel. Sel ini tidak mempunyai inti dan hanya sedikit memilii enzim
metabolisme dibanding sel lainnya. Adanya sejumlah besar hemoglobin memungkinkan sel ini
menjalankan sel utamanya, yaitu sebagai alat pengangkut oksigen antara paru dan jaringan.
Jumlah sel darah merah kira – kira 5 juta/ mm2 darah pada rata – rata orang dewasa. Darah
merah berumur 120 hari, keseimbangan tetap dipertahankan antara kehilangan dan penggantian
sel darah setiap hari. Pembentukan sel darah merah dirangsang oleh hormon glikoprotein, suatu
eritropoetin yang berasal dari ginjal. Pembentukan eritropoetin dipengaruhi oleh hipoksia jaringan
( kurangnya kadar oksigen daalm darah ).
Pembentukan sel darah merah dimulai dari adanya proeritroblast yang kemudian
berdiferensiasi menjadi didalam sumsum tulang. Eritroblast ( sel berinti yang dalam proses
pematangan disumsum tulang menimbun hemoglobin ) pada 24 jam kemudian menjadi basofil
eritroblast dan pada hari berikutnya menjadi polikromatofil eritroblast. Selanjutnya nukleus keluar
pada inti sel pada hari ke 4.
Pada hari berikutnya sel darah merah memasuki sirkulasi sebagai retikulosit sumsum
tulang. Retikulosit adalah stdium terakhir dari pengembangan sel daraah merah belum matang dan
mengandung jala yang terdiri atas serat – serat retikular. Sejumlah kecil hemoglobin masih
dihasilkan selama 24 – 48 jam pematangan. Retikulum kemudian larut dan menjadi seldarah merah
yang matang. Pematangan lebih lanjut menjadi eritrosit yang disertai dengan menghalangi material
berwarna gelap dan sedikit penyusutan ukuran. Eritrosit matang kemudian dilepaskan dalam
sirkulasi.
Dalam keadaan eritropoesis cepat, retikulasi dan sel imatur lainnya dapat dilepaskan dalam
sirkulasi sebelum waktunya. Diferensisasi sistem sel multipoternsial primitif sumsum tulang
menjadi eritroblas distimulasi oleh eritropoetin, suatu substansi yang diproduksi terutama oleh
ginjal. Dalam keadaan hipoksia lama, seperti pada kasus pada orang yang tinggal diketinggian,
atau setelah engalami pendarahan berat , terjadi peningkatan kadar eritropoetin dan stimulasi
produksi sel darah merah.
Untuk produksi eritrosit normal , sumsum tulang memerlukan besi, vitamin B12 , asam
folat, piridoksin ( vitamin B6), dan faktor lainnya. Defisiensi faktor faktor tersebut selama
eritropoesis menghasilkan penurunan produksi sel darah merah dan anemia.