Вы находитесь на странице: 1из 5

RESUME

TEHNIK INSTRUMENTASI EXCISI DAN DESEKSI AXILLA

A. Pengertian
Carcinoma mammae adalah suatu penyakit petumbuhan sel akibat adanya
onkogen yang menyebabkan sel normal menjadi sel kanker pada jaringan
payudara(karsono 2006).
Ca mamae adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan
jaringan penunjang payudara tidak termasuk kulit payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di
dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara
(medicastore 2011).
B. Penatalaksanaan
1. Pembedahan.
a. Modified radical mastectomy
Adalah pengangkatan payudara sepanjang nodus limfe axilla sampai otot
pectoralis mayor. Lapisan otot pectoralis mayor tidak di angkat, namun otot
pectoralis minor bisa di angkat atau tidak.
b. Mastectomy total.
Adalah semua jaringan payudara termasuk putting, areola dan lapisan otot
pectoralis mayor diangkat. Nodus axilla tidak di sayat dan lapisan otot dinding
dada tidak diangkat
c. Lumpectomy / tumor.
Adalah pengangkatan tumor dimana lapisan mayor dari payudara tidak diangkat.
Excisi dilakukan dengan sedikitnya 3 cm jaringan payudara normal yang berada
disekitar tumor tersebut.
d. Wide excise atau mastectomy parsial
Adalah excisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara normal.
e. Quadranectomy.
Adalah pengangkatan payudara dengan kulit yang ada dan lapisan otot pectoralis
mayor.
2. Radiotherapy
Merupakan kombinasi dari terapi lainnya tetapi tidak jarang pula merupakan terapi
tunggal.
3. Chemotherapy.
Pemberian obat – obatan anti kanker yang sudah menyebar dalam aliran darah.
4. Manipulasi hormonal.
Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang sudah bermetastase.
Dapat juga dilakukan dengan bilateral oophorectomy. Dapat jg digabung dengan
terapi endokrin lainnya.
C. Tujuan.
1. Mengatur alat secara sistematis di meja mayo,
2. Mempertahankan kesterilan alat – alat sebelum operasi.
3. Memperlancar handling instrument
D. Persiapan lingkungan.
1. Mengatur dan mengecek fungsi mesin suction, couter, lampu op, meja op, meja
mayo, meja instrument, suhu ruangan dan viewer
2. Memberi perlak dan duk pada meja operasi.
3. Menyiapkan linen dan instrumen yang akan di gunakan
4. Menempatkan tempat sampah agar mudah dijangkau.
E. Persiapan pasien.
1. Pasien disiapkan dalam kondisi bersih dan memakai pakaian khusus untuk masuk
OK tanpa pakaian dalam, skiren k/p.
2. Pasien dan keluarga telah memberikan informed concent, menanggalkan gigi palsu
dan perhiasan.
3. Pasien telah puasa.
F. Persiapan Alat dan Bahan
 Alat on Steril
1. Meja operasi.
2. Meja mayo.
3. Meja linen
4. Mesin suction.
5. Plate diatermi
6. Mesin couter (monopolar/bipolar).
7. Tempat sampah medis.
8. Standar Waskom.
9. Standar infus.
10. Lampu foto rontgen.

 Alat di meja linen


1. Duk besar 2
2. Duk sedang 1
3. Duk kecil 5
4. Baju /gouwn 4
5. Handuk steril 4
6. Cucing 1
7. Selang suction 1
8. Couter 1
 Alat di meja mayo
1. Hanvad mess no 3 1
2. Pinset anatomi 2
3. Pinset sirurgi 2
4. Gunting kasar 1
5. Gunting benang 1
6. Gunting metzembaum 1
7. Desinfeksi klem 1
8. Duk klem 6
9. Mosquito klem 4
10. Kokher 4
11. Nald voeder 2
12. Allis klem 2
13. Langgen beck 2
14. Hak tajam 1
 Bahan habis pakai
1. Hand scoon steril 7/7/7/7 1/1/1/1
2. Mess 10 1
3. Cateter 16/urobag 1/1
4. Spuit 10 cc 1
5. Kasa 40 biji
6. Big gause 1 biji
7. Safil 2/0 2
8. Safil 3/0 2
9. Plain 2/0 secukupnya
10. Side 3/0 secukupnya
11. Sufratulle 1
12. Hypavix secukupnya

G. Tehnik instrumentasi
1. Pasien datang ke ok, melakukan sign in
2. Setelah pasien dibius GA, posisikan pasien supine, posisi tangan kiri keatas
membentuk sudut 90 derajat dan dada kiri di ganjal bantal
3. Pasang ground cauter di paha kanan/sejajar dengan daerah operasi.
4. Pasang under pad on di bawah dada kiri.
5. Cuci daerah operasi dengan betadine cleanser/hibiscrub disampur air bersih.
6. Keringkan dengan kasa
7. Perawat Instrumen melakukan surgical scrub, gowning and gloving.
8. Alasi tumor dengan underpad on steril.
9. Membantu operator melakukan gowning dan gloving.
10. Operator melakukan desinfeksi, berikan desinfeksi klem dan cucing berisi deppers
dan povidone iodine 10 %.
11. Drapping area operasi dengan duk kecil steril di bawah tumor/axilla, doek besar tipis
di atas, doek kecil kanan kiri dan doek besar di bawah untuk kaki doek sedang,
berikan towel klem untuk fiksasi.
12. Dilakukan time out.
13. Setelah itu berikan kepada operator kassa basah untuk membersihkan area insisi
kemudian kassa kering.
14. Operator diberikan metiline blue + spidol atau tissue forsep untuk marking operasi.
15. Alat – alat didekatkan ke pasien, couter dan suction dipasang.
16. Operator melakukan insisi, berikan handle dengan mess 10 dan asisten diberikan
klem mosquito dan kassa untuk rawat perdarahan.
17. Insisi diperdalam sampai lemak, rawat perdarahan dengan kassa, couter dan suction.
18. Berikan klem kocker pada untuk menjepit subkutis dibawah insisi (untuk
memperluas lapang pandang operasi) asisten membantu mengangkat / menegakkan
kocker untuk mempermudah operator melakukan flapping kulit memisahkan antara
fasia dan fat
19. Insisi diperdalam terus dengan couter, rawat terus sampai mamae / Ca terangkat.
20. Dilakukan deseksi axilla.
21. Berikan metzemboum dan pinset chirugis kepada operator, klem mosquito dan kasa
kering kepada asisten untuk rawat perdarahan.
22. Dilakukan luxir terhadap benjolan KGB oleh operator.
23. Setelah benjolan berhasil terangkat, cuci daerah operasi dengan NS 0,9 %
24. Dilakukan sign out.
25. Perawat instrument menghitung alat dan bahan habis pakai.
26. Berikan noodle holder dan benang safil 2/0 dan pinset cirurgis pada operator untuk
menjahit lemak dan fasia di masing – masing luka operasi
27. Berikan pean klem dan gunting kasar pada assisten.
28. Berikan noodle holder dan benang premilen 3/0 pada operator untuk menjahit kulit.
29. Bersihkan luka operasi dengan kassa basah dan kemudian kassa kering.
30. Pasang sofratule dan kassa kemudian hypafix.
31. Balut luka dengan softband 15 cm dan tensocrep 15 cm.
32. Operasi selesai, pasien di rapikan,
33. Inventarisasi alat dan bersihkan.

Вам также может понравиться