Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Dispersi adalah peristiwa penguraian cahaya putih (polikromatik) menjadi komponen- komponennya karena
pembiasan. Komponen- komponen warna yang terbentuk yaitu merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan
ungu. Dispersi terjadi akibat adanya perbedaan deviasi untuk setiap panjang gelombang, yang disebabkan
oleh perbedaan kelajuan masing-masing gelombang pada saat melewati medium pembias. Gambar berikut
menunjukkan dispersi sinar putih yang melalui sebuah prisma.
2. Interferensi Cahaya
Interferensi adalah paduan dua gelombang atau lebih menjadi satu gelombang baru. Interferensi terjadi jika
terpenuhi dua syarat berikut ini.
1. Kedua gelombang cahaya harus koheren, dalam arti bahwa kedua gelombang cahaya harus memiliki
beda fase yang selalu tetap, oleh sebab itu keduanya harus memiliki frekuensi yang sama.
3. Difraksi Cahaya
Difraksi cahaya adalah peristiwa penyebaran atau pembelokan gelombang oleh celah sempit sebagai
penghalang. Gelombang terdifraksi selanjutnya berinterferensi satu sama lain sehingga menghasilkan daerah
penguatan dan pelemahan.
4. Polarisasi Cahaya
Polarisasi adalah proses pembatasan gelombang vektor yang membentuk suatu gelombang transversal
sehingga menjadi satu arah. Tidak seperti interferensi dan difraksi yang dapat terjadi pada gelombang
transversal dan longitudinal, efek polarisasi hanya dialami oleh gelombang transversal. Cahaya dapat
mengalami polarisasi menunjukkan bahwa cahaya termasuk gelombang transversal. Pada cahaya tidak
terpolarisasi, medan listrik bergetar ke segala arah, tegak lurus arah rambat gelombang. Setelah mengalami
pemantulan atau diteruskan melalui bahan tertentu, medan listrik terbatasi pada satu arah. Polarisasi dapat
terjadi karena pemantulan pada cermin datar, absorpsi selektif dari bahan polaroid, dan bias kembar oleh
kristal.