Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BIOLOGI SEL
“Membran Plasma”
OLEH :
Kelompok 3
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat berkat
dan perlindungan-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Biologi Sel yang berjudul
“Membran Plasma”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, baik dalam hal
penulisan maupun isi dari materi yang dibahas. Maka dari itu, kritik dan saran yang
membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan tugas selanjutnya. Semoga makalah ini
dapat berguna bagi yang membacanya.
Penulis,
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari organisme.
Dikatakan demikian karena sel yang tersusun atas banyak organel tersebut dapat
melakukan aktivitas-aktivitas layaknya organisme. Misalnya fungsi respirasi pada
mamalia yang dilakukan oleh paru-paru untuk menghasilkan energi dapat pula
dilakukan oleh sel. Bagian sel yang berperan untuk menghasilkan energi adalah
mitokondria (Ganong, 1983).
Salah satu bagian terluar sel adalah membran plasma. Membran plasma
dikenal pula dengan nama membran sel. Membran plasma membatasi isi sel dari
lingkungan luarnya. Secara umum membran sel terdiri dari senyawa-senyawa lipida,
protein dan karbohidrat (Ganong, 1983).
Membran plasma memiliki berbagai macam fungsi, antara lain, melekatkan
membran pada sitoskeleton atau rangka sel, membentuk junction (pertemuan) diantara
dua sel yang bertetangga, sejumlah protein membran berperan sebagai enzim,
sejumlah protein membran berfungsi sebagai resptor permukaan bagi pesuruh-pesuruh
kimia dari sel-sel lain, dan beberapa protein membran membantu pergerakan subtansi-
subtansi melintasi membran (Campbell, 2002).
Sel tidak akan mampu bekerja dan membentuk sebuah jaringan bila tidak ada
koordinasi dengan sel yang lain. Miliaran sel penyusun setiap makhluk hidup harus
berkomunikasi untuk mengkoordinasikan aktivitasnya sehingga memungkinkan
organisme untuk tumbuh dan berkembang. Mulai dari sel yang berkomunikasi
terbentuk jaringan kemudian organ dan sistem organ yang menjalankan organisme
untuk hidup.Sel sebagai unit terkecil kehidupan, juga mengalami proses komunikasi
antar sesama sel (komunikasi sel). Oleh karena itu penting untuk mempelajari tentang
struktur dari membran plasma dan hubungan antar sel/ komunikasi sel yang akan
dibahas lebih mendetail dalam makalah ini.
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan membran sel?
2. Apakah fungsi-fungsi membran sel?
3. Bagaimana mekanisme proses membran sel?
4. Apa yang dimaksud dengan komunikasi sel?
5. Apa saja jenis-jenis hubungan antar sel?
6. Apa yang dimaksud dengan reseptor sinyal?
7. Apa yang dimaksud dengan second messenger?
D. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini agar kiranya para
mahasiswa dapat mengerti fungsi dari membran plasma dan hubungan/komunikasi
antar sel.
PEMBAHASAN
A. Membran Sel
A.1. Pengertian membran sel
Membran sel sering juga disebut membran plasma. Membran merupakan
batas dari sel dan bagian internalnya yang bervariasi. Membran sel berperan
dalam menetapkan batas-batas dari sel, sebagai tempat terjadinya fungsi-fungsi
khusus, berisi protein transport yang menyediakan dan mengatur pergerakan
substansi-subtansi yang masuk ke dan keluar dari sel dan bagian-bagiannya,
mengandung reseptor yang diperlukan untuk mendeteksi sinyal-sinyal eksternal
dan melakukan suatu mekanisme untuk komunikasi sel
Membran sel tersusun dari lipid dan protein (penyusun utama) dan
makromolekul lain (karbohidrat).Membran sel terdiri atas dua lapis molekul
fosfolipid. Bagian ekor dengan asam lemak yang bersifat hidrofobik (non polar),
kedua lapis molekul tersebut saling berorientasi kedalam, sedangkan bagian
kepala bersifat hidrofilik (polar), mengarah ke lingkungan yang berair.
Komponen protein terletak pada membran dengan posisi yang berbeda-beda.
Beberapa protein terletak periferal, sedangkan yang lain tertanam integral dalam
lapis ganda fosfolipid. Komposisi lipid dan protein penyusun membran
bervariasi, bergantung pada jenis dan fungsi membran itu sendiri. Namun
demikian membran mempunyai ciri-ciri yang sama, yaitu bersifat selektif
permeabel terhadap molekul-molekul. Air, gas, dan molekul kecil hidrofobik
secara bebas dapat melewati membran secara difusi sederhana. Ion dan molekul
polar yang tidak bermuatan harus dibantu oleh protein spesifik untuk dapat
diangkut melalui membran dengan proses yang disebut difusi terbantu
(fasilitated diffusion). Kedua cara pengangkutan ini disebut transpor pasif.
2. Transport aktif
Pengangkutan senyawa melewati selaput plasma memerlukan energi
untuk mentranspor partikel.kerja transpor aktif dilakukan oleh protein
spesifik yang tertanam dalam membran. Protein membran mengkopel
transport suatu zat terlarut dengan zat terlarut lainnya. Pompa proton
merupakan contoh protein membran yang menyimpan energy dengan
cara membangkitkan tegangan melintasi membran. Dengan
menggunakan ATP sebagai penggeraknya, pompa proton
mentranslokasikan muatan positip membentuk ion hydrogen.
Pengangkutan makromolekul atau molekul berukuran besar misalnya
protein, polinukleotida, polisakarida dilakukan melalui Eksositosis,
endositosis dan pertunasan (Raven, 2004).
B. Komunikasi Sel
Komunikasi sel adalah hubungan/interaksi antara satu sel dengan sel yang
lain ataupun antara sel dengan lingkungannya. Komuniasi sel juga dapat diartikan
sebagai proses penyampaian informasi sel dari sel pesinyal menuju ke sel target untuk
mengatur pengembangan dan pengorganisasiannya menjadi jaringan, mengawasi
pertumbuhan dan pembelahannya serta mengkoordinasikan aktivitasnya.
Peran komunikasi dalam kehidupan pada tingkat selular tak kalah pentingnya.
Komunikasi dari satu sel ke sel yang lain mutlak bagi organisme multiseluler,
misalnya manusia dan pohon. Triliunan sel dalam organisme multiseluler harus
berkomunikasi satu sama lain untuk mengoordinasikan aktivitasnya dalam suatu cara
yang memungkinkan organisme berkembang dari telur yang dibuahi, kemudian bias
bertahan hidup dan bereproduksi sendiri. Komunikasi diantara sel-sel juga penting
bagi banyak organisme uniseluler (Subowo, 2012).
B. Anchoring Junctions
Anchoring junctions menghubungkan sitoskeleton suatu sel ke
sitoskeleton sel tetangganya atau ke matriks ekstraseluler. Anchoring
junctions tersebar luas dalam jaringan-jaringan hewan dan paling
melimpah dalam sel-sel jantung, otot, dan epidermis. Fungsi anchoring
junctions adalah menghubungkan sel dengan sel, menghubungkan
sitoskeleton 2 sel yang berdampingan, menyatukan sel dalam satu
kesatuan kokoh, dan menghubungkan sel dengan matriks ekstraseluler.
Protein penyusun anchoring junctions adalah intracellular anchor proteins
dan transmembrane adhesion proteins.
Anchoring junctions terdapat dalam 4 bentuk yang berbeda secara
fungsional yaitu adherens junctions dan desmosom (memegang sel
bersama-sama dan dibentuk oleh transmembrane adhesion proteins yang
termasuk dalam famili cadherin), focal adhesions dan hemidesmosom
(mengikat sel-sel pada matriks ekstraseluler dan dibentuk oleh
transmembrane adhesion proteins pada famili integrin).
C. Communicating junctions
1. Gap junctions
Gap junctions merupakan celah sempit di antara membran 2 sel atau
dinding sel (sekitar 2-4 nm) yang dihubungkan oleh channel protein.
Gap junction memungkinkan transfer sitoplasmik langsung dari sinyal
D. Pensinyalan Sel
Pensinyalan sel merupakan bentuk interaksi antara sel dengan cara komunikasi
langsung atau dengan mengirimkan sinyal kepada sel target. Interaksi dalam hal ini,
sel pemberi sinyal menghasilkan tipe khusus dari molekul sinyal yang dapat dideteksi
oleh sel target. Sel target memiliki protein reseptor yang mampu mengenali dan
berespon secara spesifik terhadap molekul sinyal.
1. Pensinyalan Lokal
Merupakan komunikasi sel melalui kontak langsung. Baik sel hewan
maupun sel tumbuhan memiliki sambungan sel yang bila memang ada
memberikan kontinuitas sitoplasmik diantara sel-sel yang berdekatan.
Dalam hal ini, bahan pensinyalan yang larut dalam sitosol dapat dengan
bebas melewati sel yang berdekatan. Disamping itu, sel hewan mungkin
berkomunikasi melalui kontak langsung diantara molekul-molekul pada
permukaannya.
Pensinyalan lokal dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a) Pensinyalan parakrin (Para = dekat)
Pada pensinyalan parakrin, sel pensekresi bertindak pada sel target
didekatnya dengan melepas molekul pengatur local ke dalam fluida
ekstraseluler.
b) Pensinyalan Sinaptik
Pensinyalan ini terjadi pada sitem saraf hewan. Sinyal listrik di
sepanjang sel saraf memicu sekresi sinyal kimiawi yang dibawa oleh
molekul neotransmiter. Molekul ini berdifusi melintasi sinapsis, ruang
sempit antara sel saraf dengan sel targetnya (seringkali berupa sel saraf
yang lain). Neotransmiter akan merangsang sel target.
c) Persinyalan autokrin
Tipe ini dapat mengkoordinasi keputusan dengan grup-grup sel serupa.
Pada autocrine signaling, sel mensekresikan molekul sinyal yang dapat
berikatan kembali dengan reseptornya sendiri. Autocrine signaling
merupakan tipe paling efektif ketika dilakukan secara serempak dengan
sel-sel tetangga yang tipenya sama. Autocrine signaling dianggap
menjadi suatu mekanisme yang mungkin mendasari "efek komunitas"
yang diamati pada perkembangan awal, selama grup sel-sel serupa
dapat menanggapi sinyal yang menginduksi diferensiasi tapi tidak dapat
pada sel tunggal bertipe sama yang terisolir. Sel kanker seringkali
F. Second Messenger
Second messenger merupakan jalur pensinyalan yang melibatkan molekul
atau ion kecil nonprotein yang terlarut dalam air, sedangkan molekul sinyal
ekstraseluler yang mengikat reseptor membran merupakan jalur first messenger.
Second messenger lebih kecil dan terlarut dalam air, sehingga dapat segera menyebar
keseluruh sel dengan berdifusi . Second messenger berperan serta dalam jalur yang
diinisiasi reseptor terkait protein-G maupun reseptor tirosin-kinase. Contoh second
messenger yang paling banyak digunakan ialah ion kalsium. Banyak molekul sinyal
pada hewan, termasuk neurotransmitter, faktor pertumbuhan dan sejumlah hormon
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dibahas, maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Fungsi membran sel yaitu membatasi isi sel dengan lingkungannya,mengatur
permeabilitas terhadap senyawa-senyawa atau ion ion yang melewatinya yang
diatur oleh protein integral, bertindak sebagai reseptor, misal terhadap zat kimia
dan hormon. Berperan sangat penting dalam dalam transpor berbagai molekul,
baik mikromolekul maupun makromolekul.
2. Komunikasi sel adalah hubungan/interaksi antara satu sel dengan sel yang lain
ataupun antara sel dengan lingkungannya.
3. Hubungan antar sel ada 3 yaitu gap junction, contact dependent signal, dan
persinyalan sel (persinyalan lokal dan persinyalan jarak jauh).
4. Reseptor sinyal merupakan molekul khusus pada permukaan sel target yang
merespon sinyal dari luar sel.
5. Second messenger merupakan jalur pensinyalan yang melibatkan molekul atau
ion kecil nonprotein yang terlarut dalam air, sedangkan molekul sinyal
ekstraseluler yang mengikat reseptor membran merupakan jalur first
messenger.
Azhar, Tauhid Nur. 2008. Dasar-dasar Biologi Molekular. Bandung: Widya Padjadjaran.