Вы находитесь на странице: 1из 10

REPRODUKSI WANITA EKSTERNAL

MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Keperawatan Maternitas 1
yang dibina oleh Ibu Ely Isnaeni, S.Kep., Ns., M.Kes

Oleh :
1. Ajeng Qurrotaa’yun (10217001) 12. Linda Krisdayanti (10217039)
2. Annisa Fauzyiah (10217006) 13. Maria Ines (10217040)
3. Apritiana Eka P (10217007) 14. Nurul Hidayah (10217046)
4. Delina Kartika (10217010) 15. Odya Hafidz P (10217047)
5. Dhika Agfi Awzirizky (10217014) 16. Rokhimahtul F (10217052)
6. Elma Yustika Anggraeni (10217019) 17. Sabrina Aoelia (10217053)
7. Elvita Ratna (10217020) 18. Suci Agustina (10217058)
8. Fanesa Kusumastini D.S (10217024) 19. Sukma Putri S (10217059)
9. Fariza Abadi (10217025) 20. Wilis Susanti (10217064)
10. Febri Diah Siswanti (10217026) 21. Yona Oktavia (10217065)
11. Guci Niken Mustikasari (10217032)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
2018
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Reproduksi Wanita Eksternal” dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah keperawatan
maternitas 1. Selain itu, makalah ini disusun untuk memperluas ilmu tentang
“Reproduksi Wanita Eksternal”.
Kami mengakui masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini
karena pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki masih kurang. Oleh karena
itu, kami berharap kepada pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang
bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam rangka
menambah pengetahuan juga wawasan tentang reproduksi wanita eksternal.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

BAB I.................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................2

1.4 Manfaat..........................................................................................................2

BAB II...............................................................................................................................3

PEMBAHASAN............................................................................................................3

2.1 Genetalia Eksterna..........................................................................................3

BAB III..............................................................................................................................7

PENUTUP.....................................................................................................................7

1.1 Kesimpulan....................................................................................................7

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Alat kelamin bagian luar merupakan tempat bermuaranya sistem
urogenital yang dilingkari oleh libiya maryora. Pada bagian belakang
menjadi satu dengan kommisuro posterior dan perineum, sedangkan dibawah
kulit terdapat jaringan lemak(mons pubis). Mons pubis adalah bagian yang
menonjol yang dibentuk oleh jaringan lemak dibawah kulit meliputi daerah
yang dipenuhi rambut pada masa pubertas (dareah simfisis).

Pada bagian bibir besar (labia mayora), terdapat bibir kecil (labia minora)
yang menjadi satu membentuk frenulum labiorumpudendi. Labia minora
adalah lipatan kecil yang terdapat pada libia mayora, yang memanjang dari
klitoris ke bawah.

Bagian depan labia minora menjadi satu membentuk prepusium klitoris,


yang dibawahnya terdapat klitoris sekitar 1,5 cm dibawah klitoris terdapat
lubang kemih. Klitoris adalah tonjolan kecil yang berisi eriktil yang sangat
sensitif.

Vestibulum vagina (serambi) merupakan celah diantara labia minora


dibelakang glans kltoris, yang di dalamnya terdapat orifisium uretra 2,5 cm.

Himen atau selaput dara adalah lapisan tipis yang menutupi sebagian liang
senggama.

Orifisium vagina adalah celah yang terdapat dibawah dan dibelakang


muara uretra.

Glandula vestibularis mayor (bartolini) terdiri dari dua bagin melingkar,


dengan warna merah kekuningan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa saja anatomi bagian-bagian dari organ reproduksi wanita
eksternal ?
1.2.2 Apa saja fisiologi dari masing-masing organ satu reproduksi wanita
eksternal ?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Mengetahui dan memahami anatomi bagian-bagian dari organ
reproduksi wanita eksternal
1.3.2 Mengetahui dan memahami fisiologi dari masing-masing organ satu
reproduksi wanita eksternal

1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan pemahaman dalam menyusun
sebuah karya tulis dan dapat mengetahui lebih dalam tentang
reproduksi wanita eksternal
1.4.2 Bagi Pembaca
Menambah pengetahuan dan pemahaman tentang reproduksi
wanita eksternal

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Genetalia Eksterna


Alat kelamin bagian luar merupakan tempat bermuaranya sistem
urogenital yang dilingkari oleh libiya maryora. Pada bagian belakang menjadi
satu dengan kommisuro posterior dan perineum, sedangkan dibawah kulit terdapat
jaringan lemak(mons pubis).

Genetalia eksterna secara kesatuan disebut vulva atau pudendum, yang


terdiri dari:

1. Mons Veneris (tundun)


Bagian yang menonjol meliputi simfisis yang terdiri dari jaringan
lemak, area ini akan ditumbuhi bulu (pubis hair) pada masa pubertas. Bagian
yang dilapisi lemak terletak diatas simfisis pubis. Pertumbuhan rambut
kemaluan ini tergantung dari suku bangsa dan jenis kelamin. Batas atasnya
melintang sampai pinggir atas simfisis, sedangkan ke bawah sampai sekitar
anus dan paha. (Devi, Kris Buana Anakardian: 2017)

2. Labia Mayora (bibir besar)


Dua lipatan kulit longitudinal yang merentang ke bawah dari mons
veneris dan menyatu di sisi posterior membentuk perineum, yaitu kulit antara
pertemuan dua lipatan ini dan anus. Labia mayora tersusun atas kulit, lemak,
jaringan otot polos, pembuluh darah dan serabut saraf. Bagian luar tertutup
oleh rambut yang merupakan kelanjutan dari rambut mons veneris, sedangkan
bagian dalam tanpa rambut merupakan selaput yang mengandung kelenjar
sebasea (lemak). Ukuran labia mayora pada wanita dewasa panjang 7-8 cm,
lebar 2-3 cm, tebal 1-1,5 cm. Pada anak-anak kedua labia mayora sangat
berdekatan. (Sloane, Ethel: 2014)

3. Labia Minora (bibir kecil)


Dua lipatan kulit bagian dalam atau berada di antara labia mayora
(bibir besar). Lipatan ini tidak berambut, terdiri dari suatu jaringan tipis yang

3
lembab dan berwarna kemerahan. Labia minora mengandung kelenjar
sebasea dan kelenjar keringat. Bagian atas labia minora akan bersatu
membentuk preputium clitoris dan frenulum.
a) Preputium Clitoris
Pertemuan lipatan-lipatan labia minora di bawah klitoris.
b) Frenulum
Lipatan di bawah klitoris.
(Sloane, Ethel: 2014)

4. Klitoris
Sebuah jaringan yang bersifat erektil yang serupa dengan penis laki-
laki tetapi lebih kecil dan tidak memiliki mulut uretra. Glans clitoris
mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat
sensitif. Letaknya di anterior dalam vestibula, yang terdiri dari:
a) Klitoris terdiri dari dua crura (akar), satu batang (badan), dan satu glans
clitoris bundar yang banyak mengandung ujung saraf dan sangat sensitif.
b) Batang klitoris mengandung dua corpora carvenosum yang tersusun dari
jaringan erektil. Saat menggembung dengan darah selama eksitasi
seksual, bagian ini bertanggung jawab untuk ereksi klitoris. (Sloane,
Ethel: 2014)

5. Vestibula (serambi)
Rongga yang berada di antara labia minora (bibir kecil). Pada
vestibula menutupi 6 buah lubang, yaitu orifisium urethra eksterna, introitus
vagina, 2 buah muara kelenjar bartholini (vestibular mayor), dan 2 buah
muara kelenjar paraurethral. (Devi, Kris Buana Anakardian: 2017)
a) Kelenjar Bartholini
Homolog dengan kelenjar bulbouretral pada laki-laki. Terletak tepat di
belakang labia minora di setiap sisi. Berfungsi untuk mensekresikan
cairan mukoid (mucus) untuk melumasi orifisium vagina saat eksitasi
seksual. Kelenjar bartholini juga menghalangi masuknya bakteri
Neisseria gonorhae maupun bakteri-bakteri patogen.
b) Bulba Vestibular
Massa jaringan erektil dalam substansi jaringan labial. Bagian ini
sebanding dengan corpora spongiosum penis. (Sloane, Ethel: 2014)

6. Himen (selaput dara)


Terdiri dari jaringan ikat dan kolagen. Lapisan tipis ini menutupi
sebagian besar liang senggama, tengahnya berlubang sehingga kotoran

4
menstruasi dapat mengalir keluar. Letaknya di mulut vagina dan dengan
demikian memisahkan genetalia eksterna dan interna. Bentuk dari himen
masing-masing wanita berbeda, ada yang berbentuk seperti bulan sabit,
konsistensi ada yang kaku dan ada lunak, lubangnya ada yang seujung jari,
ada yang dapat dilalui satu jari. Saat melakukan koitus pertama sekali dapat
terjadi robekan, biasanya pada bagian posterior. (Devi, Kris Buana
Anakardian: 2017)
Himen imperforata merupakan keadaan abnormal yaitu tidak adanya
lubang-lubang pada himen. Keadaan ini tidak dapat diketahui sampai umur
mesntruasi seorang gadis; kotoran tak dpat keluar, berkumpul di dalam
vagina, dan membuat vagina mekar. Insisi dilaksanakan supaya menstruasi
dapat berjalan lancar. (Pearce, C. Evelyn: 2010)

7. Orifisium uretral
Jalur keluar urine dari kandung kemih. Tepi lateralnya mengandung
duktus untuk dua kelenjar parauretral (Skene) yang dianggap homolog
dengan kelenjar prostat pada laki-laki. (Sloane, Ethel: 2014)

8. Perineum
Area yang berbentuk seperti intan, terletak diantara vulva dan anus
terbentang dari simfisis pubis di sisi anterior sampai ke koksiks di sisi
posterior dan ke tuberositas iskial di sisi lateral. Panjangnya kurang lebih 4
cm. Dibatasi oleh otot-otot muskulus levator ani dan muskulus koksigis. Otot-
otot berfungsi untuk menjaga kerja dari sphincter ani. (Devi, Kris Buana
Anakardian: 2017).

5
BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Alat kelamin bagian luar merupakan tempat bermuaranya sistem
urogenital yang dilingkari oleh libiya maryora. Pada bagian belakang
menjadi satu dengan kommisuro posterior dan perineum, sedangkan
dibawah kulit terdapat jaringan lemak(mons pubis). Mons pubis adalah
bagian yang menonjol yang dibentuk oleh jaringan lemak dibawah
kulit meliputi daerah yang dipenuhi rambut pada masa pubertas
(dareah simfisis).Genetalia eksterna terdiri dari: Mons Veneris
(tundun), Labia Mayora (bibir besar), Labia Minora (bibir kecil),
Klitoris, Vestibula (serambi),Himen (selaput dara), Orifisium uretral,
Perineum

6
DAFTAR PUSTAKA

Devi, Anakardian Kris Buana. 2017. Anatomi Fisiologi dan Biokimia


Keperawatan. Yogyakarta: Pustaka Baru Press
Esthel, Sloane. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC
Pearce, Evelyn C. 2010. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama

Вам также может понравиться