Вы находитесь на странице: 1из 6

2.

1 Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga


2.1.1 Pengkajian
Pengkajian adalah suatu tahapan ketika seorang perawat mengumpulkan
informasi secara terus-menerus tentang keluarga yang dibinanya. Pengkajian
Keluarga merupakan suatu tahapan dimana perawat dimana suatu perawat
mengambil informasi dari keluarga dengan pendekatan sistematis untuk
mengumpulkan data dan menganalisa, sehingga dapat di ketahui kebutuhan
keluarga yang di binanya.
Menurut Sri Setyowati dan Arita Murwani (2008) Pengkajian merupakan
langkah awal pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga

1. Pengumpulan data
a. Wawancara
b. Pengamatan/observasi
c. Pemeriksaan fisik
d. Studi dokumentsi
Data yang harus dikumpulan dalam pengkajian asuhan keperawatan
keluarga , yaitu:
a. Data umum:

1) Identitas Kepala Keluarga


2) Tipe Keluarga
3) Suku Bangsa
4) Agama
5) Status Sosial Ekonomi Keluarga
6) Aktivitas Rekreasi
b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

1) Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini


2) Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
3) Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
4) Riwayat Kesehatan Keluarga Sebelumnya
c. Data Lingkungan
1) Karakteristik dan Denah Rumah
2) Karakteristik Tetangga dan Komunitasnya
3) Mobilitas Keluarga
4) Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
5) Sistem Pendukung Keluarga
d. Struktur Keluarga
1) Pola Komunikasi Keluarga
2) Struktur Kekuatan Keluarga
3) Struktur dan Peran Keluarga
4) Nilai dan Norma Keluarga
e. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
2) Fungsi Sosial
3) Fungsi Pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) Kesehatan
4) Fungsi Reproduksi
5) Fungsi Ekonomi
f. Stres dan Koping Keluarga
1) Stresor jangka pendek dan panjang
2) Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
3) Strategi koping yang digunakan
4) Strategi adaptasi disfungsional
g. Pemeriksaan Fisik
h. Harapan Keluarga
2. Analisa Data
menetapkan masalah kesehatan keluarga yang diangkat dari lima tugas
keluarga, yaitu:
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga.
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
d. Mempertahankan suasana rumah yang sehat.
e. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.
3. Perumusan Masalah
Setelah data dianalisis, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah
kesehatan dan keperawatan keluarga. Rumusan masalah kesehatan keluarga
dapat menggambarkan keadaan kesehatan dan status kesehatan keluarga,
Dalam tipologi masalah kesehatan keluarga, terdapat 3 kelompok masalah
besar, yaitu :
A. Ancaman kesehatan
B. Kurang/tidak sehat
C. Situasi krisis
Ketidakmampuan Keluarga Dalam Melaksanakan Tugas-tugas Kesehatan
dan Keperawatan :
I. Ketidaksanggupan keluarga dalam mengenal masalah kesehatan keluarga.
II. Ketidaksanggupan keluarga mengambil keputusan dalam melakukan
tindakan yang tepat.
III. Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit. Bisa
disebabkan karena :
IV. Ketidaksanggupan keluarga dalam memelihara lingkungan rumah yang
dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan pribadi anggota
keluarga. Dapat disebabkan oleh :
V. Ketidakmampuan keluarga dalam menggunakan sumber di masyarakat
guna memelihara kesehatan. Dapat disebabkan karena :

2.1.2 Diagnosis Keperawatan


Diagnosis keperawatan adalah penilaian klinik tentang respon individu,
keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan yang
aktual dan potensial (Allen, 1998).

1. Problem atau masalah.


2. Etiologi atau penyebab.
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga.
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat.
c. Memberi perawatan pada anggota keluarga yang sakit.
d. Mempertahankan suasana rumah yang sehat.
e. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat.
3. Tanda (sign) dan gejala (symptom).
Adalah sekumpulan data subjektif dan objektif yang diperoleh perawat dari
keluarga secara langsung atau tidak langsung.

Tipologi diagnosis keperawatan meliputi:

a. Diagnosis aktual adalah masalah keperawatan yang sedang dialami oleh


keluarga dan memerlukan bantuan dari perawat dengan cepat.
b. Diagnosis resiko/resiko tinggi adalah masalah keperawatan yang belum
terjadi, tetapi tanda untuk menjadi masalah keperawatan aktual dapat
terjadi cepat apabila tidak segera mendapat bantuan perawat.
c. Diagnosis potensial adalah suatu keadaan sejahtera dari keluarga ketika
keluarga telah mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya dan mempunyai
sumber penunjang kesehatan yang memungkinkan dapat ditingkatkan.
2.1.3 Prioritas Diagnosis Keperawatan

Proses scoring menggunakan skala yang telah dirumuskan oleh Bailon dan
Maglaya, 1978.

KRITERIA SKOR BOBOT

1. Sifat masalah:

 Tidak/kurang sehat 3 1
 Ancaman kesehatan
2
 Krisis atau keadaan sejahtera
1

2. Kemungkinan masalah dapat


diubah:
2
 Dengan mudah
2
 Hanya sebagian
 Tidak dapat 1
0

3. Potensial masalah untuk dicegah:

 Tinggi 3 1
 Cukup
2
 Rendah
1

4. Menonjolnya masalah:

 Masalah berat harus segera 2 1


ditangani.
1
 Ada masalah, tetapi tidak perlu
harus segera ditangani. 0
 Masalah tidak dirasakan.

Proses scoring dilakukan untuk setiap diagnosis keperawatan:

1. Tentukan skor untuk setiap kriteria yang dibuat.


2. Selanjutnya dibagi dengan angka yang tertinggi dan dikalikan dengan
bobot.

Skor yang diperoleh x Bobot

Skor tertinggi

3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria (skor tertinggi sama dengan jumlah
bobot yaitu 5.
Dengan melihat kriteria yang pertama, yaitu sifatnya masalah, bobot yang
lebih berat diberikan pada tidak / kurang sehat karena pertama memerlukan
tindakan segera dan biasanya disadari dan dirasakan oleh keluarga.
Untuk kriteria kedua, yaitu untuk kemungkinan masalah dapat diubah
perawat perlu memperhatikan terjangkaunya faktor-faktor sebagai berikut :
a. Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan tindakan untuk menangani
masalah.
b. Sumber daya keluarga : dalam bentuk fisik, keuangan dan tenaga.
c. Sumber daya perawat : dalam bentuk pengetahuan, keterampilan dan
waktu.
d. Sumber daya masyarakat : dalam bentuk fasilitas, organisasi dalam
masyarakat, dan sokongan masyarakat.
Untuk kriteria ketiga, yaitu potensial masalah dapat dicegah, faktor-faktor
yang perlu diperhatikan ialah :
a. Lamanya masalah, yang berhubungan dengan jangka waktu maslah itu
ada.
b. Tindakan yang sedang dijalankan adalah tindakan-tindakan yang tepat
dalam memperbaiki masalah.
c. Adanya kelompok “high risk” atau kelompok yang sangat peka
menambah potensi untuk mencegah masalah.

Untuk kriteria keempat, yaitu menonjolnya masalah perawat perlu menilai


persepsi atau bagaimana keluarga melihat masalah kesehatan tersebut. Nilai
skore yang tinggi yang terlebih dahulu dilakukan intervensi keperawatan
keluarga (Murwani, 2008).

Faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan prioritas, adalah :


1. Rasa keterdesakan klien (ini penting untuk membina hubungan)
2. Tindakan yang akan atau mungkin mempunyai efek terapeutik terhadap
perilaku kesehatan klien dan keluarga di masa mendatang.Masalah ini
kemudian akan membentuk landasan untukmenentukan tujuan dan
perencanaan intervensi. (Susanto, 2012, p.64)

Вам также может понравиться