Fortiusa Damha

I0216032

ANALISIS FASAD

Analisis fasad dilakukan untuk memecahkan masalah yang terdapat pada site sehingga
pengguna dapat merasa nyaman, aman, tentram. Selain itu, analisis fasad juga dapat dilakukan
untuk memperindah bentuk bangunan, karena fasad suatu bangunan merupakan kesan pertama
yang didapatkan oleh pengguna bangunan.

1. Bagian Atas Bangunan

Atap adalah penutup atas suatu bangunan yang melindungi bagian dalam bangunan dari
hujan maupun panas matahari. Atap memiliki beberapa macam bentuk, ada yang datar dan ada
yang miring. Bahan untuk atap bermacam-macam, di antaranya: genting (keramik, beton), seng
bergelombang, asbes, besi ringan, maupun semen cor.

Atap diharuskan dapat melindungi pengguna dari cuaca dan bahan, sehingga pembuatan
atap harus sesuai dengan lingkungan sekitar. Atap haruslah mempunyai sudut kemiringan yang
baik yang mampu menghantarkan air hujan, jika air mampu merambat turun dengan baik maka
terhindar dari genangan sehingga tidak terjadi tetesan kebocoran air kebawah atap (plafon) dan
mampu menepis air dan angin ketika hujan turun. Sudut kemiringan atap harus disesuikan
berdasarkan jenis bahan material yang digunakan, misal; kemiringan atap genteng lebih curam dari
pada atap seng dan seterusnya.

2. Badan Bangunan

Badan bangunan merupakan salah satu bagian penting dalam fasad. Badan bangunan
seringkali mengalami banyak sekali perubahan sehingga dapat memunculkan kesan estetika pada
fasad. Bukaan-bukaan yang terdapat pada bangunan juga mempengaruhi keestetikaan sebuah
fasad. Penempatan bukaan-bukaan yang sangat baik selain dapat memberikan sirkulasi pada
bangunan juga dapat memberikan keindahan pada bangunan.
 Struktur dan kolom tidak kalah pentingnya dalam kekokohan suatu bangunan. Namun,
struktur juga dapat dibuat sedemikian rupa agar mempengaruhi fasad bangunan. Dengan pemilihan
bahan dan penyusunan yang menarik, fasad dapat ditampilkan untuk memperoleh estetika.

3. Bagian Bawah Bangunan

Bagian bawah bangunan merupakan pondasi bangunan, struktur yang menumpu struktur
utama. Bagian ini secara umum memang tidak terlihat, namun pada kasus tertentu, seperti
bangunan pada kontur yang curam, bagian ini dapat diperlihatkan.

KONSEP FASAD

1. Bagian Atas Bangunan

Pada konstruksi atap, rumah ini menggunakan struktur konstruksi baja ringan, dikarenakan
baja ringan memiliki bentang yang lebih panjang daripada kayu, lebih tahan api, dan memiliki
nilai muai yang amat kecil sehingga hampir tindak memuai ataupun menyusut.

2. Badan Bangunan

Desain rumah tinggal bagi keluarga dosen arsitektur UNS mengedepankan konsep rumah
yang modern dan asri. Rumah modern dibuat agar tampilan rumah terlihat simple namun tetap
menarik untuk dilihat. Konsep rumah modern ini mengedepankan bentuk-bentuk geometri
sederhana, namun ditata dengan komposisi-komposisi tertentu sehingga membentuk sebuah pola
yang tidak membosankan. Rumah keluarga dosen arsitektur ini juga menampilkan unsur-unsur
yang asri dengan menonjolkan pada penataan taman.

3. Bagian Bawah Bangunan

Pondasi rumah tinggal secara umum menggunakan pondasi batu kali, begitu juga rumah
ini. Pondasi batu kali dipilih karena cukup kuat untuk menahan beban pada rumah tinggal ini.
Pondasi batu kali juga cenderung mudah dibuat dan tidak memerlukan waktu yang cukup lama.
Pondasi batu kali juga cocok untuk digunakan di lahan seperti pada tapak. Pondasi batu kali
berukuran kedalaman sekitar 60-80 cm dan dibuat dari batu kali, semen, dan pasir.