Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian Primary Survey
Airway : Jalan nafas bersih dan tidak ada secret dan darah, tidak ada bnyi stridor,
gargling, crowing.
Breathing : Pasien tidak sesak nafas dengan RR: 20x/i, bunyi napas vesikuler tidak
menggunakan otot bantu pernapasan, vocal premitus simetris,
Circulation : konjungtiva anikterik, CRT < 3 detik, HR: 74x/i, terjadi pendarahan
dikepala pasien.
Disability : GCS 15, E=4, V=6, M=5.
Lateralisasi motoric= kekuatan tonus otot lemah.
Exposure : Terdapat luka dipelipis kanan pasien dan tidak terdapat luka lainnya,
patah tulang columna femur
Folley Kateter : Pasien tidak terpasang volley cateter.
Gastric Tube : pasien tidak terpasang NGT
Heart monitor : pasien dilakukan EKG dengan hasil Sinus takikardi
B. Pengkajian
Identitas Pasien
Nama : Ny.S
No MR : 431366
Umur : 74 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : IRT
Suku Asli : Minang
Alamat : Gulai Bancah
Agama : Islam
Tanggal Rawat : 17 Januari 2016
Diagnosa Medis : CKR (Cidera kepala ringan)
Keluhan utama
Klien masuk ke IGD dengan keluhan luka robek dipelipis kanan, karena pasien terjatuh dari
kamar mandi. Klien mengatakan tangan kanan terasa nyeri bila digerakan. Kaki kanan terasa
nyeri bila digerakan atau di angkat. Klien mengatakan pusing, klien mengatakan mual
setelah jatuh.
C. Pemeriksaan Fisik
1. Kesadaran : CM
2. Tanda Vital
a. Tekanan darah : 120/90 mmHg
b. Nadi : 74x/i
c. Respirasi : 20 x/i
d. Suhu : 36,50C
3. Data pengkajian fisik focus
Pasien mengalami fraktur kolum femur tertutup
Ekstremitas : kaki dan tangan kanan terasa nyeri.
Thorax : simetris, tidak ada jejas, bunyi vesikuler, pergerakan dinding dada teratur.
Abdomen : simetris
4. Pemeriksaan fisik
a. Secara sistemik dari kepala sampai kelamin
1) Kepala
Adanya luka robek di pelipis kanan pasien dengan diameter 1,5 cm dank lien
a) Rambut : terdapat luka robek di pelipis kanan pasien dan rambut pasien penuh
d) Hidung : tidak ada perlukaan dihidung, tidak ada secret, darah dan obstruksi
dan tidak ada pernapas cuping hidung, klien terpasang nasal kanul dengan 02 3
liter.
e) Bibir : warna bibir ping, dan tidak ada oedem dan perlukaan.
g) Lidah : warna lidah ping, lidah klien bersih dan tidak terdapat kelaianan.
2) Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar getah bening, tidak terdapat
deviasi trakea.
3) Dada/thorak
a) Inspeksi: tidak ada pembengkakan, warna kulit sao matang, tidak ada laserasi
4) Jantung
c) Perkusi :
5) Perut/abdomen
c) Palpasi : tidak ada massa pada perut, tidak ada pembesaran hepar dan lien.
6) Ekstremitas
Kaki dan tangan kanan klien susah untuk diangkat, terdapat fraktur pada columna
7) Sistem integumen
DO=
pasien tampak kesakitan
pelipis kanan klien tampak ada
luka dengan diameter 1,5 cm
luka pasien tampak
mengeluarkan darah
DO=
pasien tampak kesakitan
pasien tampak meringis
skala nyeri 7
pasien tidak bisa mengangkat
tangan dan kaki kirinya.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidak efektifan perfusi jaringan serebral b/d trauma kepala
2. Nyeri akut b.d agen cidera fisik
3. Kerusakan integritas jaringan b/d faktor mekanik
4. Hambatan mobilitas fisik b/d gangguan musculoskeletal
PEMBAHASAN
Berdasarkan asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada Ny.S di IGD RSUD Dr.
A. Pengkajian
Berdasarkan hasil pengkajian Tn.S dengan usia 74 tahun masuk IGD dengan
diagnosa Cidera kepala setelah jatuh di kamar mandi, ketika kecelakaan pasien langsung
dibawa kerumah sakit. Pasien memilki riwayat penyakit DM. Riwayat penyakit keluaraga
tidak ada yang mengalami penyakit kelainan darah, DM dan kardiovaskular. Hasil
Berdasarkan analisa penulis faktor penyebab cidera kepala adalah jatuh dikamar
mandi. Hal ini sesuai dengan teori bahwa penyebab dari cidera kepala adalah jatuh atau
Cedera kepala merupakan proses dimana terjadi trauma langsung atau deselerasi
terhadap kepala yang menyebabkan kerusakan tengkorak dan otak (Agrace & Neil, 2006).
Cedera kepala adalah cedera yang meliputi trauma kulit kepala, tenkorak dan otak. Cedera
kepala paling sering dan penyakit neurologik yang serius diantara penyakit neurologik dan
merupakan prosopsi epidemik sebagai hasil kecelakaan jalan raya (Smeltzer & Bare, 2006).
Cidera kepala dapat mengakibatkan gangguan atau kerusakan pada perenkim otak,
kerusakan pembuluh darah, edema dn gangguan biokimia otak seperti penurunan adenosine
dapat digolongkan menjadi 2 proses yaitu cidera kepala otak primer dan cidera kepala
sekunder. Cidera kepala otak primer merupakan suatu proses biomekanik yang dapat terjadi
secara langsung saat kepala terbentur dan memberi dampak cidera jaringan otak. Pada cidera
kepala sekunder akibat cidera primer misalnya adanya hipoksia iskemia, perdarahan
(Baticaca, 2008).
Hasil pengkajian didapatkan pasien mengeluhkan nyeri pada pelipis kanannya karena
luka robek, skala nyeri 7 , nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri hilang jika istirahat. Klien
mengeluhkan pusing dan mual. Hasil pemeriksaan tanda-tanda vital TD: 120/90 mmHg, N:
74x/i, P: 20x/i, S: 36,50C. Hasil labor menunjukan leukosit: 5,75 [10^3/uL]. Hasil
Pada pasien cidera kepala untuk memperbaiki sirkulasi di berikan infus NaCl 0,9%
20 tetes/ menit, pasien diberikan tetagam agar pasien tidak mengalami tetanus, Inj noforapiret
Luka robek dipelipis kanan klien sudah dilakukan perawatan luka dan luka pasien
telah di jahit dengan teknik steril dan diberikan balutan. Nyeri akut dilakukan teknik
relaksasi napas dalam, teknik ini dilakukan sampai nyeri klien mampu berkurang.
Menurut asumsi penulis tidak ada perbedaan yang spesifik antara kasus dengan
teori. Sehingga dapat disimpulkan bahwa manifestasi klinis yang ada di teori juga
B. Rencana Keperawatan
Dalam penyusunan rencana keperawatan penulis menggunakan rencana keperawatan
berdasarkan standar NIC-NOC NANDA. Dalam hal ini setiap rencana keperawatan
dikembangkan berdasarkan teori yang didapat dan diterima secara logis serta sesuai dengan
kondisi pasien.
C. Implementasi
D. Evaluasi
hasil bahwa Ny. S sudah mengalami kemajuan yaitu paien dapat menggunakan teknik
A. Kesimpulan
1. Cedera kepala atau cedera otak merupakan suatu otak merupakan suatu gangguan
traumatik dari fungsi otak yang di sertai atau tanpa disertai perdarahan interstil dalam
subtansi otak tanpa di ikuti terputusnya kontinuitas otak (Muttaqin, 2008).Pada Tn. S
mengalami fraktur femur dipaha kiri dan pasien mengeluhkan hipertermi, nyeri, serta
2. Dianosa keperawatan pada pasien adalah Ketidak efektifan perfusi jaringan serebral b/d
trauma kepala, nyeri akut b.d agen cidera fisik, Kerusakan integritas jaringan b/d faktor
4. Luka robek klien sudah dilakukan perawatan luka dan perdarahan sudah tidak ada lagi,
B. Saran
Diharapkan kepada institusi pendidikan agar menambah referensi tentang cidera kepala.
cidera kepala.