Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
2,7
2,6
2,5
H' 2,4
2,3
2,2
2,1
Gandok TW Kaliurang
Lokasi Penelitian
Gambar 3 Indeks keragaman (H’) tumbuhan bawah yang ditemukan di Gandok dan Taman Wisata
Kaliurang, Taman Nasional Gunung Merapi
Taman Wisata Kaliurang. Adanya kanopi pohon dapat mengurangi intensitas cahaya di
permukaan tanah sehingga intensitas cahaya di Taman Wisata Kaliurang cenderung lebih rendah
daripada Gandok (Tabel 1). Selain itu, pasir dan debu vulkanik lebih banyak menutupi tanah di
Gandok daripada di Taman Wisata Kaliurang. Tekstur tanah di Gandok lebih berpasir (77,06%)
dibandingkan dengan Taman Wisata Kaliurang (64,18%). Tanah yang lebih berpasir menyebabkan
panas tidak tersimpan dalam waktu yang lama dan dipantulkan dari tanah dengan lebih cepat
sehingga menaikkan suhu udara di sekitarnya dan menyebabkan suhu udara dan tanah di Gandok
cenderung lebih tinggi daripada Taman Wisata Kaliurang (Tabel 1). Suhu udara yang tinggi dapat
berhubungan dengan kelembapan yang lebih rendah di Gandok dari Taman Wisata Kaliurang
(Tabel 1).
Banyak tumbuhan bawah, seperti kebanyakan jenis dari suku Araceae menyukai habitat
dengan penutupan serta kelembapan tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan jenis-jenis dari suku
Araceae yang lebih sedikit di Gandok. Sebaliknya jenis-jenis yang menyukai habitat terbuka
seperti dari suku Asteraceae dan Poaceae lebih banyak dijumpai di Gandok. Selain itu, kecepatan
angin yang lebih tinggi (Tabel 1) juga memudahkan persebaran biji tumbuhan dari suku
Asteraceae dan Poaceae yang membutuhkan bantuan angin.
Salah satu tumbuhan khas pegunungan Indonesia adalah edelweiss jawa (Anaphalis
longifolia). Tumbuhan ini umumnya ditemukan pada keadaan tanah yang tidak subur, terbuka,
datar atau lereng pasir berbatu. Edelweiss jawa merupakan tumbuhan pionir khas berumur
panjang pada endapan abu vulkanik. Edelweiss jawa umumnya ditemukan pada ketinggian lebih
dari 2.000 – 3600 mdpl (Steenis 2010), tetapi dalam penelitian ini edelweiss jawa ditemukan
juga di lokasi Gandok (970-985 mdpl). Hal ini dapat terjadi karena biji tumbuhan tersebut
terbawa oleh angin yang cukup kuat sehingga sampai ke daratan pada ketinggian tersebut.
Tumbuhan herba lebih banyak tersebar dibandingkan dengan tumbuhan semak karena
tumbuhan herba memiliki daur hidup dan persebaran yang cepat (Mataji et al. 2010). Tumbuhan
herba memiliki jaringan yang lunak tanpa jaringan kayu sehingga membutuhkan waktu yang lebih
singkat untuk mencapai fase dewasa dan menghasilkan biji. Keberadaan pohon pada lokasi
Taman Wisata Kaliurang merupakan faktor penghambat bagi persebaran tumbuhan herba dan
semak di lokasi tersebut. Keberadaan pohon terkait dengan kebutuhan cahaya tumbuhan.
Tertutupnya cahaya matahari oleh pepohonan mengurangi intensitas cahaya yang dibutuhkan
tumbuhan bawah untuk hidup dengan baik.
Kemunculan Jenis
Gandok TW Kaliurang
morfospesies 2 Herba 1 1
morfospesies 3 Herba - 5
morfospesies 4 Herba - 2
morfospesies 5 Semak 1 -
morfospesies 6 Semak 1 -
H. capitata (7,45%). Daftar nilai INP setiap jenis tumbuhan bawah yang ditemukan di kedua lokasi
dapat dilihat pada Lampiran 2.
Tabel 3 Tumbuhan bawah dengan INP lima tertinggi yang ditemukan pada lokasi Gandok.
FR DR INP
(% ) (% ) (% ) Jenis
Tabel 4 Tumbuhan bawah dengan INP lima tertinggi yang ditemukan pada lokasi Taman
Wisata Kaliurang