Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
HELLP SYNDROME
Oleh :
dr. Dyka Ja’far Hutama Putra
Pendamping :
dr. H. Ryan Ramdhan
1.2. Anamnesis
Keluhan Utama: Kepala terasa pusing sejak 3 hari SMRS
Anamnesis:
Pasien mengeluh kepala terasa pusing sejak 3 hari SMRS. Disertai rasa sesak. Pasien sedang
hamil anak kedua. Dengan usia kehamilan 27 minggu. Pasien rujukan dari RS Cibitung
medika dengan alasan rujuk fasilitas tidak memadai. Mual (-) muntah (-) BAB sulit, BAK
lancar keruh.
RPD: Hipertensi (-) Diabetes melitus (-) Jantung (-)
HPHT: 08 Maret 2018
Menstruasi Usia: 14 tahun
Riwayat Kehamilan:
No Tanggal Umur Jenis Penolong Penyulit Tempat Anak
Lahir Kehamilan Persalinan Partus JK BB PB
1 12 Jan 2012 Aterm Spontan Dokter (-) RS LK 2,9 49
2 Hamil ini
1
1.3. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Compos Mentis, Kesan sakit sedang
Tanda vital :
TD: 183/110 mmHg
N: 132x/m
R : 26x/m
S: 36,5 C
Status Generalis
Kepala : tidak ada kelainan
Leher : tidak ada kelainan
Thoraks : tidak ada kelainan
Abdomen : TFU : 23 cm DJJ : 135x/menit
Ekstremitas : Akral hanget, Oedem Tungkai Minimal, CRT < 2”
2
1.5. Diagnosis
G2P1A0 Hamil 27 Minggu dengan HELLP Syndrome + PEB
1.6. Penatalaksanaan
IVFD RL + MgSO4 40% 8gr 20 tpm
Amlodipin 2x10 mg
Dexamhetason 2mg / 4jam
1.7. Follow Up
Tanggal 18-09-18
S/ Pusing (+)
O/ TD:167/107
N: 127x/m
RR: 21x/m
S: 36,7
DJJ: 140x/m
Lab:
Proteinurin Positif (+++)
Asam Urat : 5,3
Masa Perdarahan 2’30”
Masa Pembekuan 4’30”
P/ Amlodipin 3x10mg
Dopamet 3x250mg
Konsul Penyakit Dalam
Advice Dr Asyraf SpPD : Heparin 3x2000unit, Cek PT APTT per 7 Hari
3
Jam 22.00
S/ Pasien Mulas (+)
O/ TD 161/100
N:103
DJJ: 164
VT: T.A.K, Portio Tebal, Pembukaan seujung jari
P/ Gastrul ½ Tab pada Forniks
Jam 03.45
VT T.A.K, Portio Tidak Teraba, Pembukaan Lengkap, Ketuban (+)
Jam 03.50
Ketuban pecah spontan jernih
Jam 04.00
Bayi lahir spontan, jenis kelamin Laki-laki, A/S 1/1, Beserta plasenta, rupture
perineum (-)
Tanggal 19-09-18
S/ (-)
O/ TD 135/80
Lab:
Hb 13,4
Leukosit 13.700
Hematokrit 33,7
Trombosit 140
PT: 9,2 (10,3-12,4)
APTT 24,9 (25,8-33,7)
P/ Cefadroxil 3x500mg PO
Asam Mefenamat 3x500mg PO
Amlodipin 1x10mg
4
Tanggal 20-09-18
S/ (-)
O/ TD 140/90
P/ inj Furosemide 1 amp IV
Tanggal 21-09-18
S/ (-)
O/ TD 145/90
P/ Obat pulang di teruskan
Furosemide 1x1tab PO
Dopamet 3x250mg PO
Amlodipin 1x10mg PO
Cefadroxil 3x500mg PO
Asam Mefenamat 3x500mg PO
1.8 Prognosis
Quo Ad Vitam : Ad bonam
Quo Ad Functionam : dubia
Quo Ad Sananctionam : dubia
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TETANUS
2.1 Defenisi
Sindroma HELLP adalah singakatan dari Hemolysis, Elevated Liver Enzyme, Low Platelets
Count yang artinya adalah hemolisis dan peningkatan fungsi hepar dan trombositopenia. Ini
Patogenesis sindrom HELLP sampai sekarang belum jelas. Yang ditemukan pada
penyakit multisistem ini adalah kelainan tonus vaskuler, vasospasme, dan kelainan
koagulasi. Sampai sekarang tidak ditemukan faktor pencetusnya. Sindrom ini kelihatannya
merupakan akhir dari kelainan yang menyebabkan kerusakan endotel mikrovaskuler dan
trombosit dan selanjutnya terjadi kerusakan endotel. Hemolisis yang didefinisikan sebagai
Sel darah merah terfragmentasi saat melewati pembuluh darah kecil yang endotelnya
rusak dengan deposit fibrin. Pada sediaan apus darah tepi ditemukan spherocytes,
6
Peningkatan kadar enzim hati diperkirakan sekunder akibat obstruksi aliran darah hati
oleh deposit fibrin di sinusoid. Obstruksi ini menyebabkan nekrosis periportal dan pada
kasus yang berat dapat terjadi perdarahan intrahepatik, hematom subkapsular atau ruptur
hati. Nekrosis periportal dan perdarahan merupakan gambaran histopatologik yang paling
destruksi trombosit.1,3,4,5
Faktor risiko sindroma HELLP berbeda dengan preeklampsi (Tabel 1). pasien sindrom
HELLP secara bermakna lebih tua (rata-rata umur 25 tahun) dibandingkan pasien
preeklampsi-eklampsi tanpa sindrom HELLP(rata-rata umur 19 tahun). lnsiden sindrom ini juga lebih
Sindrom ini biasanya muncul pada trimester ke tiga, walaupun pada 11% pasien muncul pada umur
kehamilan <27 minggu, pada masa antepartum sekitar 69% pasiendan pada masa postpartum
sekitar 31%. Pada masa post partum, saat terjadinya khas,dalam waktu 48 jam pertama post
partum. 1,4,5,6
7
Sindroma HELLP Pre – eklampsi
Multipara Nullipara
Usia ibu >25 tahun Usia ibu < 20 tahun atau >40 tahun
Ras kulit putih Riwayat keluarga pre – eklampsi
Riwayat Obstetri Jelek ANC yang minimal
Diabetes Melitus
Hipertensi Kronik
Kehamilan Multipel
Tabel 1. Faktor Resiko Sindroma HELLP 5
Pasien sindroma HELLP dapat mempunyai gejala dan tanda yang sangat bervariasi,
dari yang berniali daignostik sampai semua gejala dan tanda pada pasien preeklampsi-
Pasien biasanya muncul dengan keluhan nyeri epigastrium atau nyeri perut kanan atas (90%),
beberapa mengeluh mual dan muntah (50%), yang lain bergejala seperti infeksi virus.
Sebagian besar pasien (90%) mempunyai riwayat malaise selama beberapa hari sebelum
tanda lain. Mual dan atau muntah dan nyeri epigastrium diperkirakan akibat obstruksi aliran
darah di sinusoid hati, yang dihambat oleh deposit fibrin intravaskuler. Pasien sindrom HELLP
biasanya menunjukkan peningkatan berat badan yang bermakna dengan edema menyeluruh. Hal
yang penting adalah bahwa hipertensi berat (sistolik160 mmHg, diastolik 110 mmHg) tidak
2.5 Diagnosis
antara lain klasifikasi Mississippi dan Tennessee. Bila dikombinasikan kedua klasifikasi ini
8
maka klas 1 termasuk kelompok sindroma HELLP komplit sedangkan klas 2 dan 3
9
kelas II (50,000- 100.000 / mm3) dan kelas III (100,000- 150.000 / mm3). Pencitraan hati
penting untuk evaluasi subkapsular atau perdarahan intraparenkim dan pecah hati. 7
Pada wanita hamil, USG dan MRI lebih disukai karena tidak adanya risiko radiasi pengion.
dapat mendeteksi hemoperitoneum, hematoma intrahepatik, dan persatuan yang tidak teratur
antara parenkim hati normal dan hematoma intrahepatik sesuai dengan bagian kapsul yang
pecah.7
a. Diagnosis dini sangat penting mengingat banyaknya penyakit yang mirip dengan
sindroma HELLP
c. Pemberian cairan intravena harus sangat hati-hati karena sudah terjadi vasospasme dan
d. Bila hendaknya dilakukan section caesarea dan bila trombosit < 50.000/cc, maka perlu
diberikan transfusi trombosit. Bila trombosit < 40.000/cc, dan akan dilakukan section
e. Dapat pula diberikan “plasma exchange” dengan “fresh frozen plasma” dengan tujuan
10
meningkatkan pematangan paru pada kehamilan preterm dan dapat mempercepat
- Meningkatnya trombosit
j. Sikap terhadap kehamilan pada sindroma HELLP, lahirkan bayi tanpa memandang usia
kehamilan.
11
ALGORITMA TATALAKSANA SINDROMA HELLP 5
Pemberian Pemberian
Kortikosteroid Kortikosteroid
Observasi Penanganan
Terminasi
respon klinik konservatif
12
2.8 Prognosis 3
a. Pada kebanyakan pasien akan stabil dalam waktu 24 – 48 jam dan sebagian dengan
c. Pasien dengan resiko pre – eklampsi atau hipertensi dalam kehamilan dapat beresiko
kehamilan berikut
13
BAB III
PEMBAHASAN KASUS
3.1 Anamnesis
Pasien mengeluh kepala terasa pusing sejak 3 hari SMRS. Disertai rasa sesak. Pasien
sedang hamil anak kedua. Dengan usia kehamilan 27 minggu. Pasien rujukan dari RS
Cibitung medika dengan alasan rujuk fasilitas tidak memadai. Mual (-) muntah (-) BAB
sulit, BAK lancar keruh.
RPD: Hipertensi (-) Diabetes melitus (-) Jantung (-)
Tidak ada gejala klinis pasti pada penyakit HELLP sindome dari hasil anamnesis, namun
sesak pada pasien adalah tanda hipoperfusi oksigen ke jaringan
Pasien mengalami kondisi hipertensi saat kehamilan dan tidak ada riwayat hipertensi
sebelum hamil anak kedua. Kondisi ini disebut hipertensi gestasional. Untuk menentukan
apakah pasien Pre eklampsi di tentukan oleh hasil laboratorium proteinurin.
14
Masa Perdarahan :2’00”
Masa Pembekuan 5’00”
SGOT : 43
SGPT : 33
Protein Urin : Positif (+++)
PT: 9,2 (10,3-12,4)
APTT 24,9 (25,8-33,7)
3.4 Diagnosis
G2P1A0 Hamil 27 Minggu dengan HELLP Syndrome + PEB
3.5 Penatalaksanaan
Amlodipin 3x10mg
Dopamet 3x250mg
Pasien dilakukan partus segera tanpa melihat usia kandungan.
3.6 Prognosis
Quo Ad Vitam : Ad bonam
Quo Ad Functionam : dubia
Quo Ad Sananctionam : dubia
15
BAB V
KESIMPULAN
Sindroma HELLP (Hemolysis, Elevated Liver Enzyme, Low Platelets Count) merupakan
suatu variasi dari preeklamsi berat yang disertai trombositopenia, hemolisis dan gangguan fungsi
hepar. Faktor risiko sindroma HELLP berbeda dengan preeklampsi pasien sindrom HELLP
secara bermakna lebih tua (rata-rata umur 25 tahun) dibandingkan pasien preeklampsi-eklampsi
Gambaran klinis Sindroma HELLP bervariasi. Oleh sebab itu diperlukan pemeriksaan
penunjang berupa pemeriksaan penunjang untuk mediagnosis Sindroma HELLP. Pasien – pasien
dengan factor resiko, diharapkan melakukan pemeriksaan kehamilan (ANC) secara teratur.
Diagnosis dini sangat penting mengingat banyaknya penyakit yang mirip dengan sindroma
HELLP. Pengobatan sindroma HELLP juga harus memperhatikan cara-cara perawatan dan
16
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
– 43
overview#showall
sindrom-teori
6. Bailis A, Witter F. Hypertensive Disorders of Pregnancy. In: The Jhons Hopkins Manual of
17