Вы находитесь на странице: 1из 4

MATA KULIAH

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN DAN OPERASI


CASE : SOMPACK: IF YOU CANT BEAT THEM JOIN THEM

CASE STUDY : SOMPACK: IF YOU CANT BEAT THEM JOIN THEM

Sompack mulai beroperasi sejak tahun 1960 dimana awalnya memproduksi injection moulds
untuk produk-produk plastik. Innovasi, quality dan fokus ke customer adalah kekuatan mereka untuk
survive dan bertumbuh sebagai perusahaan kecil, tetapi kekuatan itu tidak secara resmi dituliskan
dalam manual.
Pada tahun 1980 : 50 – 50 joint venture dengan perusahaan asing (perusahaan ini ingin masuk
ke Turkey, sehingga harus joint venture dengan perusahaan local). Saat itu kondisi Sompack masih
belum memenuhi persyaratan international, sehingga perusahaan asing ini membantu untuk men-
develop Sompack. Akhirnya Sompack berhasil menjadi manufacturer terbesar di Turkey untuk plastic
dan metal packaging cosmetics. Produk-produknya mulai di eksport ke America, Asia, Eropa dan Africa
Utara termasuk Middle East dan Soviet
Tahun 1990 : Sompack sudah banyak memiliki rekanan. Hanya saja adanya fluktuasi pada nilai
mata uang menyebabkan masalah terutama pada perusahaan2 di Turki. Selain itu, terdapat issue
regulasi bagi perusahaan2 yg memproduksi intermediate produk. Akibatnya terjadi keterlambatan
pembayaran dari customer ke Sompack. Untuk itu perlu adanya policy tegas yg memberikan denda
kepada customer2 yg terlambat pembayarannya.
Sompack ingin lebih fokus untuk export ke luar negri . Manager-manager dikirim untuk
sekolah ke Amerika dengan harapan mereka pulang dengan semangat untuk melakukan efisiensi
melalui otomisasi, teknologi informasi dan quality management system. Mereka menginginkan
perusahaan ini menjadi supplier yang dominan dan tebaik yang dikenal di pasar global. Prosedur dan
manual diformalkan dan diperbaiki sehingga perusahaan memperoleh sertifikat ISO 9001

Sejak pertengahan tahun 1990an, SomPack, menghadapi serangan gencar dari produsen China
yang berbiaya rendah. Produk-produk yang bersaing diberi harga sangat rendah sehingga banyak
pelanggan tampak tidak peduli dengan kualitas produk yang lebih rendah atau tingkat cacat yang
tinggi. Hal ini membuat manajemen SomPack merasa mereka tidak dapat bersaing berdasarkan harga
sementara harus tetap mempertahankan kualitas produk dan proses mereka. Sehingga mereka perlu
merevisi strategi perusahaan mereka untuk focus terutama pada pemotongan biaya daripada
meningkatkan kualitas.
Banyak aspek dari strategi perusahaan yang sudah dijalankan oleh manajemen SomPack:
- upaya otomatisasi untuk mengurangi biaya tenaga kerja dalam kaitannya dengan upaya
mengurangi kualitas produk untuk suku cadang yang memiliki perakitan otomatis;
- penggunaan bahan baku yang lebih murah yang membutuhkan peralatan khusus;
- penggunaan mesin yang lebih murah yang tidak dapat diterima oleh pelanggan yang
membutuhkan manufaktur berkualitas tinggi;
- implementasi dengan sistem ERP berbiaya rendah.
- Outsourcing untuk beberapa produk yang tidak bisa dimanufacture internal.
Setelah mengikuti pelaksanaan serangkaian langkah besar, manajemen senior menilai kembali
keseimbangan antara kualitas dan biaya. Apakah mereka menemukan solusi yang menguntungkan?

PERMASALAHAN

Kasus ini mempertimbangkan upaya produsen kosmetik kemasan Turki untuk


memperdagangkan kualitas dengan biaya, untuk bersaing dengan masuknya produk berbiaya rendah
dari China. Saat ini perusahaan telah tumbuh karena fokusnya pada kualitas dan hubungan pelanggan,
hal tersebut merupakan tantangan yang dihadapi oleh manajemen SomPack dalam upaya mereka
untuk bertahan hidup dalam menghadapi persaingan murah produsen China serta krisis kredit.
Ditambah lagi masalah internal di Sompack dimana karena ERP yang tidak berjalan dengan baik
menyebabkan kesulitan dalam menentukan harga, schedulling, delay dan quality problem..konsisi
mesin yang terotomisasi tetapi tidak efisien, material murah yang ternyata tidak kedap terhadap udara
dan juga kondisi outsourcing. Bagaimana SomPack bisa tetap sustain dengan tetap mendapatkan
keseimbangan antara kualitas dan biaya?
ANALISA dan REKOMENDASI

Perkembangan dunia industri pada saat ini menuntut perusahaan bersaing antar industri
untuk mendapatkan pelanggan. Untuk memenangkan persaingan tersebut, menciptakan produk yang
berkualitas lebih baik dari kompetitor adalah kunci utama, sehingga pelanggan akan merasa puas
(satisfied) yang kemudian mendorong untuk pembelian ulang (repeat order) produk tersebut sehingga
pelanggan akan tetap setia.
Pengendalian kualitas merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk
meminimalisasi produk yang cacat. Proses produksi dikatakan baik apabila proses tersebut
menghasilkan produk yang memenuhi standar yang telah ditetapkan. Namun pada kenyataannya
dalam proses produksi masih sering terjadi berbagai penyimpangan dan hambatan yang
mengakibatkan produk dianggap cacat.
Manajemen Sompack selain menghadapi persaingan murah produsen China serta krisis kredit,
produk-produk yang bersaing diberi harga sangat rendah sehingga banyak pelanggan tampak tidak
peduli dengan kualitas produk yang lebih rendah atau tingkat cacat yang tinggi. Manajemen SomPack
selain harus bersaing berdasarkan harga juga tetap harus mempertahankan kualitas produk dan
proses mereka. Selain itu, seiiring perkembangan trend pemesanan sudah bukan lagi large volume
tetapi pemesanan dalam jumlah kecil sehingga membuat Sompack harus tetap efisien meskipun
volume pemesanan kecil
Pengendalian kualitas sangatlah perlu dilakukan oleh perusahaan agar dapat mengoreksi
terjadinya kesalahan atau penyimpangan dalam produksinya. Setelah adanya koreksi, diharapkan
perusahaan mampu meminimalkan kerugian baik yang dilihat dari sisi kuantitas, kualitas, ataupun
waktu.
Meskipun Sompack mempunyai keunggulan pada kualitas, tetapi beberapa fakta menunjukkan
banyaknya defect tapi beberapa concern dimana terdapat banyak inefisiensi di beberapa step
1. Spesifikasi
Pemilihan SAN material dimana harganya sangat rendah ternyata secara kualitas tidak
baik karena dalam beberapa bulan, udara bisa masuk (permeable) sehingga
mempengaruhi kualitas produk jadi
Sompack harus mendefinisikan mulai dari raw material yang dipakai, bukan dari negara
India/China tetapi didetailkan setiap parameter kritikal yang dapat mempengaruhi kualitas
produk, sehingga bisa dicari beberapa alternative supplier yang tentunya jika memeiliki
bebebrapa source raw material, maka ketergantungan terhadap satu supplier bisa
dihindari dan harga bisa dikontrol.
Spesifikasi dari Produk Packaging Sompack juga perlu didefinisikan dengan detail dan
dilakukan pengecekan in process control maupun sebelum direlease ke pasar dengan
tujuan meminimalkan defect. Untuk customer dari Eropa akan berbeda spesifikasi
produknya dibandingkan dengan customer lokal misalnya. Karena untuk customer Eropa
membutuhkan kontrol yang lebih banyak (20 parameter) yang tidak mungkin dipenuhi
dengan mesin buatan china)
2. Cost of Quality
Merupakan semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk yang kualitasnya
tidak 100% perfect. Dalam kasus Sompack ini terdapat beberapa biaya kualias, antara lain:
 Preventive cost : adanya tambahan robot unloading merupakan quality of cost untuk
mengurangi/mencegah hasil defect crack, modifikasi line sesudah otomisasi
 External cost: biaya karena kembalian produk SAN material, selain biaya uang tetapi
juga menurunkan image perusahaan dan kepercayaan diri tim marketing
Menghadapi persaingan dengan China dimana sekarang ini cost of production mereka 50% lebih
rendah dibandingkan dengan di Turkey, maka biaya-biaya kualitas (cost of quality) yang tidak
memberikan added value harus diminimalkan sehingga Sompack bisa bersaing dengan China.

Menurut Robert Jacobs and Richard, Six Sigma merupakan filosofi dan metode yang digunakan
sejumlah perusahaan seperti General Electric dan Motorola untuk mengeleminasi kecacatan pada
produk dan proses yang mereka jalankan. Secara sederhana kecacatan (defect) merupakan komponen
yang tidak sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Proses yang berada dibawah kendali Six Sigma hanya
akan menghasilkan tidak lebih dari dua kecacatan dari satu miliar unit yang dihasilkan. Hal ini sering
kali dinyatakan 3,4 kecacatan per juta unit. Metodo Six Sigma berfokus pada cacat dan variasi, dimulai
dengan mengidentifikasi unsur-unsur kritis terhadap kualitas (critical to quality) dari suatu proses
hingga memberikan usulan-usulan perbaikan (improvement) terkait cacat yang timbul. Pendekatan
standar untuk metode Six Sigma adalah metodologi DMAIC (Define-Measure-Analyze-Improve-
Control).

Вам также может понравиться