Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Abstract: This research aims to know the level of contribution, elasticity, efficiency and effectiveness
of the street light tax in Bireuen district. Data used in this research is secondary data with the period
2000 - 2010. The data are obtained from the official of finance and territory wealth Management
( DPKKD ), the Territory Development Planning . The state electricity enterprise (PLN) of Bireuen
and another sources . The instruments of analysis which used are, the analysies contribution,
elasticity, efficiency, and effectiveness. The results of the research that street light taxes in Bireuen
district give a small contribution both in regional tax and local own source revenue. The street light
tax mean elastic by PDRB. The efficiency of street light tax in Bireuen district since 2000 - 2010
commonly very efficient with the average 42,74% in every year. It caused by tax taking which easier
because it gathered by payment of electricity account. Where as, the level of street light tax
effectiveness is low, which is in definite year, the realization of acceptance was far under the target
which definite.Bireuen government is expected to increase the effectiveness of the street light tax and
shoult pay more attention to improve more the tax administration system. By doing so, it is hoped that
the street light taxes can induce local source revenue more in the future.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat Kontribusi, Elastisitas,Efisiensi dan
Efektivitas Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Bireuen. Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder dengan periode yang dianalisis dari tahun 2000 - 2010. Data diperoleh dari
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Daerah (DPKKD), Dinas Perencanaan Pembangunan
Daerah, Perusahaan Listrik Negara (PLN) Cabang Bireuen serta sumber-sumber lain yang
berhubungan dengan penelitian ini. Alat analisis yang digunakan adalah analisis kontribusi,
elastisitas, efisiensi dan efektivitas. Hasil penelitian memberikan gambaran bahwa pemungutan
Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Bireuen memberikan kontribusi yang kecil baik terhadap
Pajak Daerah maupun terhadap Pendapatan Asli Daerah. Pajak Penerangan Jalan bersifat elastis
terhadap perubahan PDRB . Efisiensi pemungutan Pajak Penerangan Jalan di Kabupaten Bireuen
dari tahun 2000 - 2010 umumnya sangat efisien dengan nilai rata-rata 42,74 persen pertahun. Hal
ini dikarenakan pengumpulan pajaknya yang relatif mudah karena langsung bersamaan dengan
pembayaran rekening listrik. Sementara tingkat Efektivitas Pajak Penerangan Jalan masih rendah,
dimana pada tahun tertentu realisasi penerimaannya masih jauh di bawah target yang telah
ditentukan. Pemerintah Bireuen diharapkan mampu meningkatkan efektivitas penerimaan pajak
setiap tahunnya dan memberikan perhatian khusus pada upaya meningkatkan sistem administrasi
pemungutan pajak. Dengan demikian, pajak penerangan jalan di masa yang akan datang dapat lebih
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
daerah. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor Salah satu usaha untuk mewujudkan
28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan kemandirian ekonomi suatu bangsa dalam
Retribusi Daerah, pemerintah Kabupaten pembiayaan pembangunan adalah dengan
Bireuen saat ini mengelola 6 (enam) jenis pajak menggali sumber-sumber pendapatan dalam
daerah. Yaitu pajak Hotel dan Restoran, pajak negeri. Salah satu sumber yang dianggap ideal
Hiburan, pajak Reklame, pajak Penerangan adalah pajak, karena pajak tersebut mempunyai
Jalan, pajak Galian Golongan C, serta pajak Air fungsi ganda yaitu sebagai sumber penerimaan
Bawah Tanah dan Sarang Burung Walet. Pajak dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan
penerangan jalan menempati urutan pertama pengeluaran-pengeluaran pemerintah dan
sebagai penyumbang terbanyak untuk sebagai instrumen kebijakan dalam mengatur
pendapatan daerah, disusul oleh pajak galian kegiatan perekonomian. Soemitro (2004 : 142),
golongan C, pajak hotel dan restoran, pajak memberikan definisi pajak sebagai iuran
reklame, pajak air bawah tanah dan sarang masyarakat kepada kas Negara berdasarkan
burung walet, serta pajak hiburan. Untuk dapat Undang-Undang dengan tidak mendapatkan
mengoptimalkan penerimaan pajak daerah di jasa timbal balik (kontraprestasi), yang
masa yang akan datang diperlukan langkah- langsung dapat ditunjukkan dan yang dapat
langkah strategis dari pemerintah daerah dalam dipergunakan untuk membayar pengeluaran
hal pengelolaan pemungutan pajak agar umum. Dari pengertian tersebut, maka ciri-ciri
penerimaan pajak dapat terus bertambah dari yang melekat pada pengertian pajak adalah
waktu ke waktu. sebagai berikut :
Berdasarkan permasalahan di atas, maka a. Pajak dipungut berdasarkan Undang-
penulis tertarik untuk melakukan penelitian Undang serta aturan pelaksanaannya
pada salah satu jenis pajak daerah yaitu Pajak bersifat dapat dipaksakan.
Penerangan Jalan. Pajak Penerangan Jalan b. Manfaat pajak dapat dinikmati secara tidak
adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik, langsung oleh semua orang melalui
baik yang dihasilkan sendiri maupun yang pembiayaan berbagai sarana dan prasarana
diperoleh dari sumber-sumber lain. Pemilihan publik.
penelitian terhadap pajak ini karena memiliki c. Pajak dipungut oleh pemerintah pusat dan
potensi penerimaan cukup besar dari objek daerah.
pajak mengingat kebutuhan dan ketergantungan d. Pajak lebih diperuntukkan untuk
konsumen akan listrik terus bertambah dari pembiayaan atau pengeluaran-pengeluaran
waktu ke waktu. sektor pemerintahan, yang apabila terdapat
surplus, maka dapat dipergunakan untuk
KAJIAN KEPUSTAKAAN kepentingan masyarakat (public
Pengertian Pajak investment).
Berdasarkan kewenangan pemungutannya, Perdesaan dan Perkotaan; dan (k) Pajak Bea
di Indonesia pajak dapat dibagi menjadi pajak Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
pusat dan pajak daerah.Pajak daerah merupakan Menurut Fushimi (2001 : 38), untuk
pajak yang dikelola oleh pemerintah daerah baik membentuk suatu perpajakan yang baik ada 3
provinsi maupun kabupaten/kota yang berguna (tiga) unsur penting bagi perkembangan sistem
untuk menunjang penerimaan Pendapatan Asli perpajakan, yaitu :
Daerah (PAD) dan hasil penerimaan tersebut 1. Pembentukan yang legal dan benar serta
masuk kedalam Anggaran Pendapatan dan pengetahuan umum tentang sistem
Belanja Daerah (APBD). Selain itu, Dewi perpajakan.
(2006 : 6) mengemukakan bahwa pajak daerah 2. Pelaksanaan aturan pajak yang adil, efisien
adalah : dan efektif.
1. Pajak yang dipungut oleh pemerintah 3. Kesadaran dari wajib pajak untuk
daerah dengan peraturan daerah sendiri; melaporkan pajak dengan baik dan benar.
2. Pajak yang dipungut berdasarkan peraturan
nasional tapi penetapan tarifnya dilakukan Pajak Penerangan Jalan
3. Pajak yang dipungut atau ditetapkan oleh Indonesia Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak
4. Pajak yang dipungut dan diadministrasikan dengan Pajak Penerangan Jalan adalah pajak
oleh pemerintah pusat tetapi pengaturannya atas penggunaan tenaga listrik, baik yang
kepada yang dipungut dan diadministrasikan dihasilkan sendiri maupun diperoleh dari
oleh pemerintah pusat tetapi pengaturannya sumber-sumber lain. Objek pajak penerangan
kepada, dibagi hasilkan dengan atau jalan adalah penggunaan tenaga listrik, baik
dibebani pungutan tambahan (opsen) oleh yang dihasilkan sendiri maupun yang diperoleh
Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak atau badan yang dapat menggunakan tenaga
Daerah dan Retribusi Daerah pasal 2 ayat (2) listrik.Dasar pengenaan pajak penerangan jalan
menyebutkan bahwa Jenis Pajak adalah nilai jual tenaga listrik. Nilai jual tenaga
Kabupaten/Kota terdiri dari : (a) Pajak Hotel; listrik dimaksud ditetapkan sebagai berikut : (1)
(b) Pajak Restoran; (c) Pajak Hiburan; (d) Pajak dalam hal tenaga listrik berasal dari sumber lain
Reklame; (e) Pajak Penerangan Jalan; (f) Pajak dengan pembayaran, maka nilai jual tenaga
Mineral Bukan Logam dan Batuan; (g) Pajak listrik adalah jumlah tagihan biaya beban/tetap
Parkir; (h) Pajak Air Tanah; (i) Pajak Sarang ditambah dengan biaya pemakaian
Burung Walet; (j) Pajak Bumi dan Bangunan kWh/Variabel yang ditagihkan dalam rekening
listrik; dan (2) dalam hal tenaga listrik pola konsumsinya, dimana kelebihan dari
dihasilkan sendiri, maka nilai jual tenaga listrik seluruh pendapatannya setelah dikonsumsi
dihitung berdasarkan kapasitas tersedia, tingkat merupakan kekayaan tambahan. Mengaitkan
penggunaan listrik, jangka waktu pemakaian, PDRB sebagai indikator sosial ekonomi
dan harga satuan listrik yang berlaku di wilayah masyarakat dengan pajak daerah terutama pajak
daerah yang bersangkutan. Tarif Pajak yang berbasis pajak pendapatan, dilihat dari sisi
Penerangan Jalan ditetapkan dengan peraturan penghasilan masyarakat bahwa penghasilan
daerah dan paling tinggi sebesar 10 % (sepuluh adalah semua penerimaan yang dapat
persen). menambah konsumsi dan meningkatkan
kekayaan atau tabungan (Mangkoesoebroto :
Hubungan Pajak Dengan Pertumbuhan 2001:235).
Ekonomi
Menurut pandangan Keynes (Dornbusch :
Pertumbuhan ekonomi merupakan proses
2004 : 193), kegiatan ekonomi sangat
kenaikan kapasitas produksi suatu
tergantung kepada pembelanjaan atau
perekonomian yang diwujudkan dalam bentuk
pengeluaran agregat untuk membeli barang dan
kenaikan pendapatan nasional. Suatu Negara
jasa yang dilakukan dalam perekonomian pada
dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi
suatu waktu tertentu biasanya di ukur untuk
apabila terjadi peningkatan pendapatan nasional
satu tahun. Komponen utama dari
riil di negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi
pembelanjaan agregat adalah konsumsi rumah
akan memberikan kesejahteraan ekonomi yang
tangga (C), Investasi yang dilakukan oleh pihak
lebih baik bagi penduduk suatu wilayah, apabila
swasta (I), Pengeluaran Pemerintah dalam
digunakan alat ukur yang tepat. Beberapa alat
bentuk konsumsi dan investasi pemerintah (G),
ukur diantaranya Produk Domestik Bruto,
dan Ekspor Netto (NX) .
pendapatan perkapita, pendapatan per jam kerja
Secara makro (regional) untuk seluruh
dan angka harapan hidup.
kabupaten atau kota, pengenaan pajak langsung
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
yang beban pajaknya tidak dapat digeserkan
yakni nilai total atas segenap output akhir yang
jelas akan mengurangi tingkat pendapatan yang
dihasilkan oleh suatu perekonomian dalam
siap dibelanjakan (disposable income) dan tentu
suatu wilayah, pada umumnya dalam jangka
mengurangi tingkat konsumsi dan tabungan
waktu suatu tahun (Todaro : 2003 : 38 ). PDRB
masyarakat. Pengenaan pajak daerah akan
digunakan oleh banyak Negara sebagai tolok
meningkatkan pendapatan yang dikonsumsikan.
ukur tingkat kesejahteraan, ekonomi penduduk,
Apabila tingkat konsumsi masyarakat menurun,
sehingga ada kecendrungan pendapatan
maka akan berpengaruh terhadap pendapatan
penduduk meningkat. Jika pendapatan
regional dalam perekonomian daerah yang
penduduk meningkat, maka akan mengubah
bersangkutan .
sampai dengan tahun 2010. Sumber data Tabel 1: Laju Pertumbuhan Pajak Penerangan
Jalan Di Kabupaten Bireuen Tahun 2000
diperoleh dari berbagai instansi antara lain: s/d 2010
Realisasi PPJ Perkembangan G
Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Tahun (Rp) (Rp) (%)
2000 155,680,650 0 0
Daerah (DPKKD) Kabupaten Bireuen; Dinas 2001 408,755,089 253,074,439 163
2002 459,631,058 50,875,969 12
Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten 2003 338,417,373 (121,213,685) -26
2004 703,602,325 365,184,952 108
Bireuen; Perusahaan Listrik Negara (PLN) 2005 1,352,174,325 648,572,000 92
Cabang Bireuen; dan Sumber-sumber lain yang 2006 1,385,352,708 33,178,383 2
2007 2,033,739,138 648,386,430 47
berhubungan dengan penelitian ini. Dan analisis 2008 2,642,793,111 609,053,973 30
2009 2,719,484,575 76,691,464 3
data dilakukan dengan cara kualitatif deskriptif 2010 1,630,839,435 (1,088,645,140) -40
Rata -
dan analitik kuantitatif. rata 1,257,315,435 36
Sumber : Laporan tahunan Dispenda (diolah
Tabel 2: Perkembangan Kontribusi Pajak Penerangan Jalan terhadap Pajak Daerahdan atan
Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bireuentahun 2000 s/d 2010
Kontribusipada Kontribusi
Tahun Realisasi PPJ( Rp )
PD (%) padaPAD (%)
2000 155,680,650 27.14 17.73
2001 408,755,089 15.68 12.51
2002 459,631,058 77.04 19.53
2003 338,417,373 61.76 10.92
2004 703,602,325 48.97 17.59
2005 1,352,174,325 54.28 19.14
2006 1,385,352,708 52.14 11.76
2007 2,033,739,138 58.73 14.96
2008 2,642,793,111 61.50 14.00
2009 2,719,484,575 67.93 8.14
2010 1,630,839,435 47.28 25.42
Rata-rata 1,257,315,435 52.04 15.61
PDRB juga berpengaruh terhadap PPJ dengan pemerintah daerah dalam merealisasikan
Analisis Efisiensi Pajak Penerangan Jalan realisasi PPJ yang dikumpulkan dengan target
tahun 2000 s/d 2010 dapat dilihat pada Tabel di dikatakan bahwa pajak penerangan jalan
bawah ini : bersifat elastis terhadap perubahan PDRB.
3. Efisiensi pemungutan Pajak Penerangan
Tabel 4. Perhitungan Efektivitas PengumpulanPajak Jalan di Kabupaten Bireuen umumnya
Penerangan Jalan Kabupaten Bireuen dari
tahun 2000 s/d 2010 sangat efisien. Hal ini dikarenakan
jalan di masa yang akan datang dapat lebih Mangkoesoebroto, G., 2001. Ekonomi Publik. Edisi
Ketiga. Yogyakarta: BPFE.
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah. Munir, D., Henry A.D., dan Hessel N.S.,2004.
Kebijakan dan Manajemen Keuangan
Daerah. Yogyakarta:YPAPI.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Musgrave, R.A., dan Peggy B.M., 1991.Keuangan
Abimanyu, A., 2005. Perpajakan Daerah. Jakarta: Negara Dalam Teori dan Praktek. Edisi
GramediaUtama. kelima.Jakarta: Erlangga.
Dewi, E., 2006. Identifikasi Sumber Pendapatan Asli Nachrowi, D., Nachrowi dan Usman, Hardius, 2002.
Daerah Dalam Rangka Pelaksanaan Penggunaan Teknik Ekonometri. Edisi
Otonomi Daerah. Medan: Pustaka USU. Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Dorrnbusch, R., Fischer, S., dan Startz Richard, Republik Indonesia, 2009. Undang-Undang
2004. Makro Ekonomi. Edisi 8. Jakarta: P.T Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009
Media Global Edukasi. Tentang Pajak Daerah dan Retribusi
Fushimi, 2001. Perkembangan Sistem Perpajakan. Daerah.
Yogyakarta: Pustaka UGM. Siahaan, P.M., 2005. Pajak Daerah dan Retribusi
Halim, A., 2004. Bunga Rampai Manajemen Daerah. Jakarta: PT. Raja Grafindo.
Keuangan Daerah. Edisi Revisi Unit. Soemitro, R., 2004.Hukum Pajak, Sejarah
Yogyakarta: Penerbit dan Percetakan (UPP) Pemungutan Pajak. Jakarta: Gramedia
AMP YKPN. Pustaka Utama.
Ichsan, H., 2009. Analisis Posisi Pendapatan Asli Todaro, 2003. Perkembangan Perekonomian. Edisi
Daerah (PAD) Kabupaten Aceh 8. Pearson Education Limited United
Besar.Tesis. Program Pascasarjana Kingdom.
Magister Ilmu Ekonomi. Banda Aceh:
Universitas Syiah Kuala.