Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
v
Hak Cipta© Pada: Lembaga Administrasi Negara
KATA PENGANTAR
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005 Tentang Rencana
Jl. Veteran No. 10 Jakarta 10110 Pembangunan Jangka Panjang Menengah Nasional 2005 – 2009 telah
Telp. (62 21) 3868201-06 Ext. 193, 197 menetapkan bahwa visi pembangunan nasional adalah: (1)
Fax. (62 21) 3800188 terwujudnya kehidupan masyarakat yang aman, bersatu, rukun dan
damai; (2) terwujudnya masyarakat, bangsa, dan negara yang
menjunjung tinggi hukum, kesetaraan dan hak asasi manusia; serta
(3) terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan
kesempatan kerja dan penghidupan yang layak serta memberikan
pondasi yang kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan. Untuk
Komunikasi yang Efektif mewujudkan visi ini, mutlak diperlukan peningkatan kompetensi
Pegawai Negeri Sipil (PNS), khususnya para Calon Pegawai Negeri
Sipil (CPNS) yang akan menjadi PNS. PNS memainkan peran dan
tanggungjawabnya yang sangat strategis dalam mendorong dan
Jakarta – LAN – 2006 mempercepat perwujudan visi tersebut.
58 hlm: 15 x 21 cm Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS mengamanatkan bahwa
ISBN: 979-3625-02-3 Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Prajabatan dilaksanakan untuk
memberikan pengetahuan dalam rangka pembentukan wawasan
kebangsaan, kepribadian dan etika PNS, disamping pengetahuan
dasar tentang sistem penyelenggaraan pemerintahan negara, bidang
tugas, dan budaya organisasi agar mampu melaksanakan tugas pokok
dan fungsinya sebagai pelayan masyarakat. Untuk mewujudkan PNS
yang memiliki kompetensi sesuai dengan amanat PP 101 Tahun 2000
maka seorang CPNS harus mengikuti dan lulus Diklat Prajabatan
sebagai syarat untuk dapat diangkat menjadi PNS.
iii
iv Komunikasi yang Efektif
LATIHAN I.............................................................................. 44
SUNARNO LATIHAN II ............................................................................ 46
v
vi Komunikasi yang Efektif
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Modul Komunikasi Yang Efektif ini disusun sebagai bahan ajar pada
Diklat Prajabatan Golongan I dan II yang meliputi 3 kegiatan belajar,
yaitu: 1. Makna dan pengertian komunikasi dalam kehidupan sehari-
hari, 2. Hambatan dalam komunikasi, dan 3. Prinsip-prinsip
Komunikasi yang Efektif.
1
2 Komunikasi yang Efektif
Ada beberapa kalimat yang menggunakan kata komunikasi yang Dari contoh-contoh kalimat tersebut kata komunikasi mempunyai
mempunyai makna berbeda-beda sebagai berikut: konsep yang serba makna yaitu sebagai proses sosial, sebagai
1. PNS belajar tentang komunikasi. peristiwa, sebagai ilmu, dan sebagai kiat atau keterampilan.
Maknanya komunikasi pada kalimat ini sebagai ilmu atau
bidang kajian. Selain itu juga ditemukan arti dari komunikasi, yaitu 1)
2. Tulisan Rita kurang komunikatif. dipahami, 2) hubungan atau saling berhubungan, 3) saling
Makna komunikatif pada kalimat tersebut sebagai dimengerti pengertian, dan 4) pesan.
dan dipahami.
3. Antara Widyaiswara dengan peserta Diklat terdapat jurang B. Pengertian Komunikasi
komunikasi.
1. Secara Etimologis
Makna komunikasi pada kalimat ini sebagai hubungan.
Komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu cum, kata depan
4. Masalahnya telah saya komunikasikan kepada pihak
yang artinya dengan, atau bersama dengan, dan kata umus,
keluarga.
sebuah kata bilangan yang berarti satu. Dari dua kata tersebut
Makna komunikasikan pada kalimat tersebut sebagai pesan
membentuk kata benda communio, yang dalam bahasa
atau disampaikan.
Inggris disebut dengan commnion, yang berarti kebersamaan,
5. Kemarin saya baru berkomunikasi dengan peserta Diklat
persatuan, persekutuan gabungan, pergaulan, atau hubungan.
Prajabatan.
Karena untuk ber-communio diperlukan adanya usaha dan
Makna kata berkomunikasi dalam kalimat ini selain
kerja, maka kata itu dibuat kata kerja communicare yang
berhubungan juga peristiwa.
berarti membagi sesuatu dengan seseorang, tukar menukar,
memberitahukan sesuatu kepada seseorang, bercakap-cakap,
6 Komunikasi yang Efektif Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 7
bertukar pikiran, berhubungan, berteman, berpartisipasi atau lambang atau kode diterjemahkan dalam kata-kata atau non
memberitahukan. kata seperti raut wajah atau gerak-gerik tubuh.
2. Secara harafiah
Komunikasi mempunyai arti pemberitahuan, pembicaraan, Pengirim dalam proses encoding akan melakukan dua hal:
percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan. Pertama, memikirkan sungguh-sungguh perasaan atau
(Agus M. Hardjana, Komunikasi Interpersonal & Komunikasi gagasan yang hendak disampaikan;
Intrapersonal, 2003). Kedua, menterjemahkan perasaan atau gagasannya itu dalam
kode, atau melakukan encoding.
C. Unsur-Unsur Komunikasi
Agus M. Hardjana selanjutnya memberikan tip bagaimana
1. Pihak yang mengawali melakukan encoding agar baik, yaitu dengan memperhatikan
Disebut sebagai komunikator, pengirim atau sender, encoder, pertanyaan sebagai berikut:
source, yaitu orang yang mengirim pesan. Pihak yang a. Pesan apa yang hendak disampaikan;
mengawali ini menjadi asal atau sumber pesan. Ia menjadi b. Kepada siapa pesan itu hendak disampaikan;
orang yang masuk dalam hubungan, baik itu intrapersonal c. Dalam bentuk apa: verbal atau non verbal;
artinya dengan dirinya sendiri atau interpersonal yang artinya d. Media apa yang digunakan;
dengan orang lain. e. Akibat apa yang mungkin akan terjadi dalam pengiriman
pesan, melalui media bagi urusan yang terkandung dalam
Sebelum ia masuk dalam proses komunikasi, maka ia akan pesan atau hubungan pribadi dengan penerima. Apa yang
mendapat rangsangan atau stimulus, yang mana rangsangan dapat dibuat untuk mencegah akibat-akibat negatif timbul.
tersebut dapat dipengaruhi dari luar dirinya atau dari
benaknya sendiri yang menimbulkan kebutuhan bagi dirinya Pengirim dalam rangkaian komunikasi sebenarnya dapat
untuk menyampaikan gagasannya kepada orang lain. dianggap sebagai seorang pencipta pesan, titik mulai atau
starting point inisiatif suatu proses kegiatan komunikasi.
Agar pesan yang akan disampaikan berhasil, maka pengirim Keliru apabila dikatakan bahwa pengirim pesan adalah selalu
akan mengemas dalam bentuk yang dirasa sesuai dan dapat manusia dalam setiap proses komunikasi. Alam, binatang
diterima serta dapat dimengerti oleh pihak yang dikirimi dapat merupakan titik awal dalam proses komunikasi.
pesan. Pengemasan pesan ini disebut dengan encoding Misalnya: warna merah di ufuk barat menunjukkan bahwa
(memasukkan kedalam kode). Encoding dapat berbentuk
8 Komunikasi yang Efektif Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 9
matahari akan tenggelam yang menunjukkan hari menjelang b. Stimulus atau pesan yang tidak beraturan: sembarangan,
malam atau magrib, atau "bang-bang wetan" menunjukkan tidak tersusun, tidak beraturan, tumpang tindih, stimulus
hari menjelang pagi. Berpindahnya kupu-kupu dari Eropa yang demikian ini tidak bisa dimengerti, tidak bisa
menuju Amerika menujukkan bahwa di dataran Eropa akan diterjemahkan ketika terbaca, terlihat, terdengar, teraba,
musim dingin dan di Amerika musim panas. Suara kucing sehingga tidak dapat dijelaskan apa artinya.
yang sangat berisik seperti sedang berantem menunjukkan Pesan yang dikomunikasikan biasanya pesan yang
bahwa telah terjadi musim kawin pada kucing. memberikan informasi/informatif yaitu mengandung
peristiwa, data, fakta atau penjelasan, dan yang
2. Pesan yang dikomunikasikan mempunyai arti.
Pesan atau rangsangan atau stimulus dalam konteks Arti dapat bersifat materiil seperti bahan bangunan, pasir,
komunikasi menurut MC Quaile (1981) menyebutkan bahwa kusen, semen, paku, dll, atau bersifat ekonomis seperti
stimulus merupakan bagian yang tak terpisahkan dari model produk misalnya pakaian jadi, keramik, makanan dan
umum stimulus respons. Berarti setiap stimulus/ minuman, atau jasa seperti jasa keuangan, perijinan,
rangsangan/pesan yang diberikan dari suatu sumber akan pelayanan, perjalanan dll, atau estetis seperti barang-
direspon dengan cara tertentu oleh pihak yang menerimanya barang seni, atau etis seperti perbuatan amal kasih sayang,
(Alo Liliweri, komunikasi Antar Pribadi, 154) Cassagrande, religius, doa.
1987 mengatakan bahwa pesan sebagai stimulus dalam
proses komunikasi bisa beraturan dan bisa tidak beraturan. 3. Saluran komunikasi
a. Stimulus atau pesan yang beraturan apabila tersusun Saluran komunikasi atau sering disebut channel, dapat
secara baik, lengkap dan dapat dihitung dapat dikenal, diartikan sebagai tempat yang terbaik, yang terpilih dimana
dapat dipahami sebagai suatu pesan yang dapat diuraikan suatu stimulus atau pesan melewatinya. Bisa dikatakan
dan dapat dimengerti. sebagai alat yang digunakan oleh pengirim pesan. Pesan
Misalnya: ada yang menirukan bentuk bunyi ringkikan dapat berupa kata-kata atau tulisan, tiruan, gambar atau
kuda, raungan harimau, kicauan burung, tiruan itu perantara lain yang dapat digunakan untuk mengirim melalui
tersusun demikian teratur dalam cara membunyikan berbagai saluran/media yang berbeda, seperti lisan/oral,
sehingga bunyian itu dapat diuraikan dengan pesan yang tertulis/written, atau elektronik/electronic (misalnya telepon,
berarti ringkikan kuda, raungan harimau, kicauan burung. televisi, photocopier, hand signal, E-mail, HP, morse,
semapore dan sebagainya).
10 Komunikasi yang Efektif Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 11
4. Situasi komunikasi akan membuka pintu khasanah ingatan dalam benaknya yang
Komunikasi dapat terjadi dalam situasi tempat, waktu, cuaca, berisi kumpulan-kumpulan ingatan berupa akumulasi
iklim dan keadaan alam, serta psykologi tertentu. Situasi warisan budaya, asuhan pendidikan, lingkungan prakarsa dan
dapat alamiah terjadi, atau hasil rekayasa manusia, situasi biasanya dalam keadaan normal, artinya tidak ada gangguan
dapat formal dapat informal. gangguan komunikasi, maka penerima dapat menafsirkan
Situasi dapat mempengaruhi jalannya dan tentunya hasil pesan yang diterimanya dengan baik.
komunikasi. Mengapa? sebab pada saat komunikasi berjalan Hasil penterjemahan/penafsiran pesan antara pengirim dan
dapat saja satu pihak berlaku sangat wajar tapi dapat juga penerima dapat:
berlaku tidak wajar, gemetar, merasa super, minder dll. a. Sama, artinya penafsiran dan penterjemahan penerima
benar, sehingga maksud pengirim tercapai.
5. Gangguan komunikasi b. Berbeda sedikit artinya penafsiran dan penterjemahan
Media yang digunakan untuk menyampaikan pesan dapat penerima salah sedikit, sehingga maksud pengirim tercapai
saja mengalami gangguan, yang sering disebut dalam bahasa meskipun tidak sepenuhnya.
inggris sebagai noise. Gangguan adalah "segala sesuatu yang c. Atau berbeda, artinya penafsiran dan penterjemahan
menghambat atau mengurangi kemampuan kita untuk penerima berbeda sehingga maksud pengirim tidak
mengirim dan menerima pesan". tercapai.
Gangguan komunikasi dapat meliputi: d. Berbeda besar maka terjadi kesalahan besar, sehingga
a. Pengacau indera: ditempat penerima pesan suara terlalu maksud pengirim tidak tercapai sama sekali.
keras, terlalu lembut, bau menyengat, terlampau panas Penerima merupakan titik akhir terminal dari tujuan pesan itu,
udaranya, hiruk pikuk dll. ialah seorang pengumpul, penterjemah akhir pesan.
b. Faktor pribadi: prasangka, lamunan, perasaan tidak cakap.
7. Umpan Balik dan Dampak.
6. Pihak yang menerima Tanggapan dari penerima atas pesan yang diterimanya
Biasanya disebut komunikan, receiver; decoder; destination, dinamakan sebagai umpan balik/feedback. Umpan balik dapat
audience adalah rekan/partner komunikator. Penerima pesan bersifat negatif dapat bersifat positif.
biasanya menerima pesan dengan menggunakan inderanya Umpan balik negatif, menujukkan bahwa menerima pesan
terutama mata dan telinganya. Pada saat ia menerima pesan tidak dapat menerima dengan baik pesan yang diterimanya.
dalam bentuk verbal atau non verbal, apa yang terjadi? Ia Sedangkan umpan balik positif dapat benar dapat salah. Benar
12 Komunikasi yang Efektif Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 13
bila isi dan cara penyampaian dan penafsiran dan yang lampau, demikian juga dengan surat kepada instansi,
penterjemahan penerima benar, dan salah bila isi dan cara organisasi, atau radio.
penyampaiannya benar akan tetapi penafsiran dan e. Inferensial feedback: umpan balik yang diterima dalam
penterjemahan penerima salah. komunikasi massal, yang disimpulkan sendiri oleh
komunikator karena komunikator telah melihat gejala
Umpan balik positif, apabila penerima pesan memberikan yang diamati oleh komunikator meskipun tidak secara
tanggapan yang menujukkan kesediaan untuk menerima dan langsung, akan tetapi relevan dengan message yang
mengerti pesan dengan baik dan memberikan tanggapan disampaikan. Misalnya: dalam menetapkan rating acara
sebagaimana yang diinginkan oleh pengirim pesan. Umpan televisi atau radio, banyaknya eksemplar koran atau buku,
balik seperti ini menjadikan komunikasi berjalan baik segala majalah yang terjual dsb.
urusan dapat dilaksanakan dengan baik dan benar. f. Zero feedback: umpan balik yang disampaikan komunikan
(Agus M. Hardjana, Komunikasi Intrapersonal dan kepada komunikator tidak dimengerti oleh komunikator.
Interpersonal, Kanisius 2003) g. Neutral feedback: umpan balik yang diterima oleh
komunikator dari komunikan tidak ada relevansinya
Santosa R.A dalam bukunya Umpan Balik dan Efek dengan message yang semula.
Komunikasi Sosial 1980 sebagaimana dikutip oleh Alo h. Positive feedback: umpan balik yang diterima
Liliweri dalam bukunya Komunikasi Antar Pribadi, komunikator dari komunikan yang bersifat positif yaitu
mengemukakan adanya beberapa jenis umpan balik, yaitu: message yang disampaikan bisa diterima, disetujui oleh
a. External feedback: umpan balik yang diterima langsung komunikan.
oleh komunikator dari komunikan. i. Negative feedback: umpan balik yang diberikan oleh
b. Internal feedback: umpan balik yang diterima oleh komunikan kepada komunikator bersifat menantang, tidak
komunikator bukan dari komunikan akan tetapi dari menerima.
message atau dari komunikator sendiri.
c. Direct feedback atau immediate feedback: umpan balik
D. Macam Komunikasi
langsung.
Komunikasi mempunyai beberapa macam, hal ini tergantung
d. Inderect feedback atau delayed feedback: umpan balik
dari segi yang ditentukan:
yang membutuhkan waktu, misalnya: surat pembaca di
1. Dari segi cara penyampaiannya: lisan, tertulis dan elektronik;
koran yang memberikan umpan balik atas suatu peristiwa
2. Dari segi kemasan: verbal dan non verbal;
14 Komunikasi yang Efektif Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 15
3. Dari segi keresmian pelaku, saluran komunikasi dan kemasan komunikasi, yaitu dengan menjawab pertanyaan sebagai
dapat berbentuk formal dan non formal; berikut:
4. Dari segi pasangan komunikasi: intrapersonal — pengirim a. Who (siapa);
dan penerima adalah diri sendiri. Interpersonal, satu orang b. Says what (mengatakan apa);
pengirim dengan satu penerima, kelompok kecil, kelompok c. In which channel (dengan saluran yang mana);
besar, pengirim dari banyak orang dengan penerima d. To whom (kepada siapa);
komunikasi publik dan massa, komunikasi dengan umum dan e. With what effect (dengan efek seperti apa).
massa banyak.
Gambar 2: Formula Lasswell
Gambar 1: Macam Komunikasi
2. Model Sirkuler.
Pada Model Sirkuler ditandai dengan adanya unsur feedback.
E. Proses Komunikasi
Dengan demikian, proses komunikasi tidak berawal dari satu
Proses komunikasi mempunyai dua model yaitu model linier dan
titik dan berakhir pada titik yang lain. Jadi, proses
model sirkuler.
komunikasi sirkuler itu berbalik satu lingkaran penuh.
1. Model linier.
Model ini mempunyai ciri sebuah proses yang hanya terdiri
dari dua garis lurus, dimana proses komunikasi berawal dari
komunikator dan berakhir pada komunikan.
Pada model linier ada beberapa formula antara lain:
Formula Laswell. Formula ini dikenal dengan rumusan cara
untuk menggambarkan dengan tepat sebuah tindak
16 Komunikasi yang Efektif Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 17
Gambar 3: Model Osgood – Schramm suara, kita dapat mengetahui, apakah seseorang itu sedang
marah, bergembira atau susah, sedih dan sebagainya.
2. Lambang bahasa, dapat dibedakan dalam tiga macam bahasa:
1) bahasa lisan, 2) bahasa tertulis, 3) bahasa badan.
3. Lambang gerak atau bahasa badan, menggunakan isyarat-
isyarat badan, raut wajah, posisi dan gerakan badan.
4. Lambang gambar, sebenarnya sama dengan bahasa tertulis.
Contoh: rambu-rambu lalu lintas banyak yang menggunakan
lambang gambar.
5. Lambang suara, lambang suara disini adalah dalam bentuk
lain yang tidak sama dengan apa yang dikatakan, apa yang
diucapkan, lambang suara yang dimaksud adalah bunyi bel,
Ip = Isi pesan klakson mobil, lonceng, sirene, kentongan, bedug.
6. Lambang warna, misalnya bendera putih
(Drs. A.M. Hoeta Soehoet, Teori Komunikasi 2, Yayasan
Kampus tercinta – BSIP, Jakarta 2000). mengkomunikasikan musuh menyerah, warna merah
mengkomunikasikan keberanian, warna putih
mengkomunikasikan kesucian, bendera kuning untuk Jakarta
F. Lambang-Lambang Komunikasi mengkomunikasikan adanya orang meninggal dan lain-lain.
Komunikasi tidak lain tidak bukan adalah pengoperan lambang-
lambang yang berarti dan berguna, dari pihak komunikator
kepada komunikan dan sebaliknya dengan maksud untuk G. Rangkuman
mendapat saling pengertian diantara kedua belah pihak. Komunikasi dalam kehidupan manusia sehari-hari mempunyai
berbagai makna yaitu: sebagai disiplin ilmu atau bidang kajian,
Lambang-lambang dapat dibedakan menjadi: dimengerti atau dipahami, hubungan, pesan atau penyampaian,
1. Lambang suara, gagasan-gagasan, ide-ide yang timbul dapat peristiwa, seni atau keterampilan yang berarti proses. Ditemui
dikomunikasikan secara lisan, yaitu melalui apa yang juga beberapa arti dari komunikasi yaitu sebagai dipahami,
diucapkan, apa yang dikatakan dan bagaimana cara hubungan atau saling berhubungan, saling pengertian dan pesan.
menyampaikannya. Apa yang diucapkan dengan nada suara Secara etimologis komunikasi yang berasal dari bahasa latin
tinggi, rendah, keras, lemah lembut dan perubahan nada
18 Komunikasi yang Efektif Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 19
"cum" yaitu kata depan yang berarti dengan atau "bersama Proses komunikasi mempunyai dua model yaitu model linier
dengan" dan kata umus yaitu kata bilangan yang berarti "satu", yang mempunyai ciri sebuah proses yang hanya terdiri dari satu
dari kedua kata tersebut terbentuk kata benda communio yang garis lurus. Proses tersebut berawal dari komunikator dan
dalam bahasa Inggris disebut dengan communion, yang berarti berakhir pada komunikan.
kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan pergaulan,
hubungan. Model sirkulair ditandai adanya unsur feedback . Hal ini berarti
proses komunikasi tidak berawal dari satu titik dan berakhir pada
Untuk ber "communio" diperlukan adanya usaha dan kerja maka titik yang lain. Pada dasarnya proses komunikasi ini berbalik satu
kata itu dijadikan kata kerja "communicare" yang berarti lingkaran penuh.
membagi sesuatu dengan seseorang, tukar menukar,
membicarakan sesuatu dengan orang, bercakap-cakap, bertukar Lambang-lambang komunikasi ada beberapa macam yaitu
pikiran, berhubungan, berteman. lambang suara, lambang bahasa, lambang gerak, lambang
Ada tujuh unsur-unsur komunikasi yaitu: gambar, lambang warna.
1. Pihak yang mengawali;
2. Pesan yang disampaikan;
H. Latihan
3. Saluran komunikasi;
1. Buatlah kalimat dengan menggunakan kata komunikasi yang
4. Situasi komunikasi;
mempunyai arti: komunikasi sebagai bidang ilmu
5. Gangguan komunikasi;
pengetahuan, komunikasi sebagai pesan, komuni kasi sebagai
6. Pihak yang menerima;
hubungan, komunikasi sebagai ketrampilan, komunikasi
7. Umpan balik dan dampak.
sebagai peristiwa.
2. Silahkan Saudara berkomunikasi dengan teman Saudara
Ada beberapa macam komunikasi, tergantung dari segi yang
dengan menggunakan saluran komunikasi yang Saudara pilih.
ditentukan yaitu: segi cara penyampaian, kemasan yang di
Uraikan proses komunikasi yang baru saja Saudara lakukan.
gunakan, keresmian pelaku dan segi pasangan komunikasi.
3. Apakah yang membedakan antara komunikasi linier dengan
komunikasi sirkulair. Gambarkan kedua model komunikasi
tersebut.
20 Komunikasi yang Efektif
3. Penerima pesan karena ada gangguan fisik, misalnya Misalnya: perempuan itu hanya kerja di dapur,
penerangan, penglihatan, pendengaran, suara terlalu bising, mengurus anak, anak laki-laki bermain kapal
hiruk pikuk, atau suara tidak terdengar, gangguan mental, terbang dan mobil-mobilan, anak perempuan
sulit konsentrasi dan sibuk sendiri, kesehatan fisik, sakit, bermain boneka.
lelah, tidak ada gairah, latar belakang budaya, pendidikan, b. Status orang yang berkomunikasi
dan pengalaman penerima pesan jauh berbeda dengan Status orang berkaitan dengan kedudukannya ditempat
pengirim pesan, perbedaan penafsiran kata antara pengirim kerja, di masyarakat atau kelompok serta sifat-sifat
pesan dengan penerima pesan, perbedaan tanggapan pribadi.
emosional. Status orang dapat menjadi penghalang dalam
berkomunikasi. Biasanya orang yang mempunyai status
B. Halangan Komunikasi lebih tinggi akan lebih mudah berkomunikasi dengan
Semua orang menginginkan agar komunikasi dapat berlangsung orang yang statusnya lebih rendah darinya, demikian
dengan efektif, dalam arti kata dapat diatasinya halangan- sebaliknya yang lebih rendah akan sulit berkomunikasi
halangan dalam berkomunikasi. Halangan komunikasi dapat dengan yang lebih tinggi statusnya dibandingkan
terjadi secara interpersonal maupun secara organisasional. dengan dirinya.
c. Sikap Defensif
1. Halangan interpersonal
Seringkali terjadi orang dalam berkomunikasi
a. Persepsi
menunjukkan sikap defensif, yang kadang-kadang tidak
Persepsi atau pandangan seseorang dalam memilih,
diketahuinya atau sengaja dilakukannya. Hal ini
mengatur dan memberi makna pada kenyataan yang
dilakukan untuk melindungi dirinya dari bahaya yang ia
dihadapi atas dasar pengalaman, pendidikan dan
bayangkan nyata atau tidak nyata.
kebudayaan.
Misalnya pengirim pesan secara lisan, dalam
Dua persepsi yang menghalangi komunikasi:
menyampaikannya menggunakan gerak tubuh,
1). Persepsi selektif, melihat suatu kenyataan, objek
pandangan mata, raut muka dan cara berbicara yang
bukan sebagaimana adanya akan tetapi
menyebabkan penerima pesan juga melakukan gerakan
sebagaimana yang dikehendaki.
yang sama. Akhirnya pesan tidak dapat diterima dengan
2). Persepsi stereotype, melihat suatu kenyataan
baik dan benar, bahkan perhatian penerima pesan tidak
menurut pola yang tetap.
pada apa yang disampaikan pengirim pesan akan tetapi
24 Komunikasi yang Efektif Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 25
pada apa yang mau dikatakan untuk menjawab pesan 1). Satu kata mempunyai arti yang berbeda satu
yang diterima. dengan lainnya;
d. Perasaan negatif. 2). Kata dan kalimatnya kabur;
Sering terjadi antara pengirim pesan dengan penerima 3). Kata terlalu khas, hanya digunakan dalam hal-hal
pesan terjangkit perasaan negatif, yang berupa perasaan khusus, tidak umum dipakai dalam
tidak nyaman, seperti rasa takut, tertekan, terpaksa, perkomunikasian sehari-hari;
enggan, agresif dll. Akibatnya pengirim pesan tidak 4). Kalimat bertele-tele dan sukar dimengerti.
dapat membuat encoding dengan baik dan benar dan
penerima pesan tidak siap menerima pesan. Halangan bahasa dapat diatasi dengan usaha-usaha:
e. Asumsi 1). Pergunakan kata-kata yang sederhana, mudah
Asumsi atau pengandaian, akan dilakukan oleh dimengerti oleh siapapun;
penerima pesan apabila ia merasa bahwa pesan yang 2). Pergunakan tata bahasa yang benar.
diterimanya sulit diterima karena banyak data, fakta 3). Pergunakan kalimat-kalimat yang pendek singkat
yang harus diterima. dan jelas.
f. Bahasa 4). Ingat, dengan siapa kita mengadakan pembicara
Yang dimaksud dengan bahasa adalah semua bentuk an, sampai ditingkat mana pengetahuan dan
yang dipergunakan dalam proses penyampaian berita, pendidikannya, sehingga kita dapat menyesuaikan
yaitu bahasa lisan, bahasa tertulis, gerak gerik, dan diri;
sebagainya. Bahasa yang digunakan akan 5). Pergunakan kode-kode, serta lambang-lambang
menunjukkan tingkat intelektualitas seseorang, dan gerak-gerik yang dapat memperjelas apa yang
sehingga orang yang mempunyai tingkat intelektual kita ucapkan;
yang tinggi akan cenderung menggunakan bahasa yang 6). Tidak mampu mendengar;
tinggi juga atau istilah-istilah asing tahap Karena kebiasaan mendengarkan yang jelek,
memperhatikan tingkat kemampuan orang yang diajak yaitu tidak mendengarkan dengan seksama, tidak
berbicara, sehingga sering menimbulkan salah mendengar dengan mempelajari kerangka pikir
pengertian (miscommunication). pembicara, tidak bersungguh-sungguh;
Bahasa dapat menjadi penghalang karena:
26 Komunikasi yang Efektif Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 27
tujuan yang hendak dicapai, kejelasan istilah yang komunikasi dalam organisasi yang meliputi tingkat hirarki
digunakan dalam pengoperan lambang-lambang; yang ada dalam organisasi (adanya level dalam manajemen
5). Continuity and consistency (kesinambungan dan organisasi), otoritas manejerial (adanya kewenangan-
konsistensi, harus dilakukan secara terus menerus kewenangan/otoritas manajerial sesuai dengan level
dan jangan saling bertentangan satu dengan manajemen, dan spesialisasi kerja (yang menggunakan
lainnya; bahasa atau istilah-istilah yang dimengerti oleh mereka
6). Capability of audience (kemampuan pihak sendiri).
penerima berita), pengirim berita harus mengetahui
kemampuan penerima berita. Seven C's Communication sebagai faktor-faktor keberhasilan
7). Channels of distribution (saluran pengiriman komunikasi yaitu: Credibility, Context, Content, Clarity,
berita), hendaknya digunakan saluran-saluran Continuity and consistency, Capability of audience, Channels
pengiriman berita yang sudah biasa dipakai dan of distribution.
sudah dikenal oleh umum.
D. Latihan
C. Rangkuman 1. Uraikan berbagai hal yang menyebabkan adanya salah paham
Orang dalam berkomunikasi sering mengalami hambatan/ dalam komunikasi yang dilakukan oleh pengirim pesan, isi
halangan yang tidak dikehendaki, akan tetapi hal itu terjadi. pesan dan penerima pesan.
Hambatan/halangan itu menjadikan komunikasi tidak efektif. 2. Hambatan apa sajakah yang sering Saudara hadapi dalam
berkomunikasi dengan rekan sejawat, anak buah Saudara dan
Ada dua hal utama yang menjadi hambatan orang dalam pimpinan Saudara. Uraikan sesuai dengan teori yang telah
berkomunikasi yaitu: karena salah paham dan halangan Saudara pelajari.
komunikasi. 3. Apakah Saudara sering mengalami adanya sikap defensif dari
1. Salah paham dapat terjadi pada pengirim pesan, isi pesan, pimpinan Saudara? dan apa pengaruhnya terhadap kelancaran
dan penerima pesan; komunikasi Saudara dengan pimpinan Saudara?
2. Halangan komunikasi dapat terjadi karena interpersonal yang 4. Adakah istilah-istilah yang Saudara tidak ketahui pada saat
meliputi: persepsi, status orang yang berkomunikasi, sikap Saudara berkomunikasi dengan orang-orang yang
defensif, perasaan negatif, asumsi, bahasa yang digunakan, mempunyai spesialisasi kerja tertentu? Uraikan dengan jelas.
tidak mampu mendengar, lingkungan dan halangan
30 Komunikasi yang Efektif
31
32 Komunikasi yang Efektif Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 33
1. Mendengar dalam arti sempit. 2. Cara mendengarkan dengan sikap sungguh-sungguh atau
Mendengarkan, adalah usaha memperoleh pengertian empati. Cara mendengarkan seperti ada dua macam yaitu:
terhadap satu berita atau pesan dengan mempergunakan a. Mendengarkan dengan evaluatif, lebih baik dibandingkan
indera pendengar, terbatas pada penerimaan pesan secara dengan cara mendengarkan yang marjinal. Dalam proses
terbatas; mendengarkan seperti ini, pendengar sekaligus melakukan
2. Mendengar dalam arti yang lebih luas. evaluasi terhadap kata-kata yang diucapkan oleh
Mendengarkan adalah usaha untuk memperoleh pengertian pembicara/kamunikator. Hasil evaluasi itu dituangkan
dengan menggunakan indera pendengaran dan kemampuan dalam berbagai macam bentuk, misalnya menolak,
pikiran untuk mengadakan interpretasi tarhadap pesan atau menerima, menyanggah, atau kritik, menurut pengertian
berita yang diterima, baik secara lisan maupun tertulis. dari pendengar. Dalam cara mendengar evaluatif, bisa
terjadi tidak terdapat suatu pengertian, akan tetapi bisa
Dengan demikian mendengar dalam arti sempit adalah terbatas terdapat dua pengertian, satu pengertian menurut
pada komunikasi lisan, sedangkan mendengarkan dalam arti pembicara, dan satu pengertian lain menurut pendengar.
lebih luas dapat terjadi untuk setiap bentuk komunikasi yang b. Mendengarkan secara proyektif, pendengar harus
baik secara lisan maupun secara tertulis. (Drs. Ing. Wursanto, berusaha memproyeksikan dirinya ke dalam alam pikiran
Etika Komunikasi Kantor, Penerbit Kanisius, 1989). pembicara. Pendengar berusaha betul-betul memahami
apa yang dikatakan pembicara, tanpa memberi komentar
Ing. Wursanto selanjutnya mengatakan dalam bukunya Etika atau penilaian sebelum pembicara selesai berbicara, dan
Komunikasi Kantor, ada dua cara mendengarkan yang efektif pendengar hendaknya memahami isi ucapan pembicara.
yaitu:
1. Cara mendengarkan dengan sikap kurang perhatian atau Agus M. Hardjana, 100 memberikan beberapa petunjuk agar
disebut cara mendengarkan secara marginal, atau kita dapat mendengarkan secara efektif yaitu:
mendengarkan dengan sikap masa bodoh. Misalnya; a. Bermotivasi (being motivated), bermotivasi berarti
mendengarkan dengan menulis, mencari sesuatu, atau sambil mempunyai dorongan dari dalam untuk mau
mendengarkan berbicara juga dengan orang lain, atau seakan- mendengarkan dan berusaha mau mendengarkan dengan
akan mendengarkan akan tetapi sebenarnya memikirkan hal baik.
lain dan tidak berminat mendengarkan.
34 Komunikasi yang Efektif Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 35
b. Mengadakan kontak mata (making eye contact). f. Bersikap wajar (being natural). Bersikap wajar berarti
Mengadakan kontak mata membantu kita untuk tidak berlebihan dalam usaha mau dan berminat untuk
memusatkan perhatian, mengurangi kemungkinan mendengar dengan melebih-lebihkan bahasa tubuh.
terganggu oleh hal yang ada disekitar, dan mendorong Bersikap berlebihan dapat mengurangi rasa percaya orang
pembicara berminat berbicara. Jika tidak mengadakan yang berbicara terhadap ketulusan pendengar untuk
kontak mata, maka orang yang berbicara dengan kita akan mendengarkan.
menafsirkan bahwa kita tidak tertarik untuk berbicara
dengannya, dan kemudian akan mengambil jarak dengan B. Berbicara dengan Efektif
kita.
Sampai saat ini, masih banyak orang yang beranggapan bahwa
c. Menujukkan minat (showing interest). Kita menujukkan
kemampuan seseorang berbicara, menyampaikan ide dan
bahwa kita tertarik pada apa yang dikatakan orang,
gagasannya, yang akan mampu mempengaruhi orang lewat
perasaan-perasaan yang menyertainya dan kebutuhan-
pembicaraan, merupakan anugerah Tuhan YME yang sifatnya
kebutuhan yang terkandung dalam pembicaraan, yang
individual.
diungkapkan dalam bahasa non verbal yaitu raut wajah,
gerak mata, gerak-gerik, kecondongan tubuh dan jarak
Anggapan ini pada mulanya ada benarnya, tetapi tidak mutlak
tempat duduk.
sebab pada dasarnya keterampilan berbicara dapat dipelajari
d. Menghindari tindakan-tindakan yang mengganggu
dan ditingkatkan dengan berlatih. Masalahnya bagaimana
(distracting actions) Bentuk tindakan yang mengganggu
berlatih dengan tepat agar mampu berbicara secara efektif.
antara lain, setiap kali melihat jam, memain-mainkan
benda seperti pensil atau kertas. Tindakan-tindakan
Dalam tiap aksen komunikasi, baik informal atau formal, trik-
seperti ini membuat pembicara merasa bahwa kita bosan
trik/teknik berbicara yang dapat dilakukan adalah sebagai
atau tidak tertarik pada isi pembicaraannya, dan kurang
berikut:
menaruh perhatian pada apa yang disampaikannya.
Menarik napas dalam-dalam sebelum memulai berbicara;
e. Tidak memotong pembicaraan (interupting). Memotong
Mengatur volume berbicara agar lebih keras dari biasanya.
pembicaraan adalah pendengar mengatakan sesuatu
Caranya dengan mengatur, agar suara dapat didengar oleh
sebelum pembicara menyelesaikan pembicaraannya.
jajaran orang yang duduk atau berdiri paling jauh dari
tempat kita berbicara;
36 Komunikasi yang Efektif Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 37
Menggunakan kata-kata sehari-hari, yang dikenal oleh Dalam berbicara hendaknya jangan menggunakan kata-kata
pendengar. Orang akan tertarik pada pembicaraan yang jargon yaitu kata-kata yang dibuat sendiri untuk kalangan
menggunakan kata-kata yang akrab ditelinganya daripada sendiri/orang-orang tertentu/profesi tertentu dan yang tidak
kata-kata yang tidak dimengerti (misalnya istilah-istilah dimengerti oleh orang Iain/kelompok lain/group Iainnya.
dalam bahasa asing);
Layangkan pandangan (ke kiri, ke kanan atau ke tengah Untuk menghindari kata-kata jargon dalam komunikasi
untuk menemukan pendengar yang paling berminat dan gunakanlah kata-kata yang pendek, sederhana, dan langsung
bersimpati terhadap pembicaraan kita. pada sasaran (keep language short, simple and to the point –
KISS Principle).
C. Keterampilan Berbicara
Keterampilan berbicara harus diikuti dengan etiket dalam
Keterampilan verbal dalam berbicara lisan merupakan
berbicara yaitu:
kemampuan mengekspresikan bahan pembicaraan dalam bahasa
1. Jangan bicara terlalu banyak tentang diri kita sendiri;
kata-kata yang dimengerti orang banyak, dan mudah dicerna.
2. Jangan memonopoli pembicaraan;
Tidak ada aturan yang mengikat atau standar dalam
3. Menggunakan bahasa yang sopan dan efektif;
penggunaannya, baik menyangkut panjang kata-kata maupun
4. Mendengarkan ketika teman berbicara.
rincian uraian yang akan disampaikan. Semuanya tergantung
5. Memperhatikan situasi dan keadaan rekan berbicara, dan
pada unsur tingkat pengalaman, panjang pembicaraan. Materi
taktis dalam berbicara;
pembicaraan (teknis, penuh angka atau narasi), serta waktu
6. Tidak bersikap kaku dan dogmatis, karena akan memberi
yang tersedia.
kesan keras kepala dan menggurui.
seseorang dapat berbicara lebih baik daripada apa yang akan berpikir bahwa kita hanya menekankan point
menjadi perkiraan pendengar, maka pembicaraannya akan pembicaraan tertentu agar lebih lengkap.
mendapat dukungan dan penghargaan. Siapkan air minum
Ucapkan kata-kata dengan jelas dan perlahan lahan. Air minum akan banyak membantu pada saat kita berbicara
Berikan aksentuasi (tekanan) untuk hal-hal yang dianggap terutama di depan orang banyak (dan terutama bagi mereka
penting. yang sering kali kehabisan napas jika berbicara). Selain
Bicara dengan wajar berfungsi membasahi kerongkongan yang kering, juga
Paling tidak seperti biasanya berbicara. Jangan terkesan membantu pembicara berhenti sejenak.
seperti penyair atau sedang berdeklamasi, juga sebagai
pemain drama.
D. Gaya Berbicara
Atur irama dan tekanan suara, dan jangan monoton.
Gunakan tekanan dan irama tertentu untuk menampilkan Gaya berbicara ialah cara berbicara yang dapat menimbulkan
poin-poin tertentu, misalnya marah, dengan nada tinggi, daya tarik para pendengar. Gaya berbicara dapat digolongkan
sedih dengan suara memelas dst. Tapi hindarkan kesan menjadi:
sebagai pemain drama. a. Gaya berbicara dengan menghubungkan suara dengan kata-
Menarik napas dalam-dalam kata, atau disebut gaya bahasa.
Tariklah napas 2 sampai 3 kali untuk mengurangi Gaya bahasa aksidenton.
ketegangan. Mengatur napas secara normal dan jangan Pembicara berusaha agar penerima pesan
terkesan seperti orang yang sedang dikejar-kejar. Bila mana memperhatikan seluruh kalimat yang diucapkan, bukan
perlu, menghentikan pembicaraan, selain untuk mengambil pada bagian-bagian dari kalimat.
napas juga berfungsi menarik perhatian. Gaya bahasa polisidenton.
Hindari sindrom EM, AH, ANU, APA .... dst. Jika terpojok Pembicara berusaha agar penerima pesan mengarah
dan kehabisan bicara atau lupa cukup berhenti sebentar. kan perhatiannya terarah pada kalimat demi kalimat
Cara ini seakan-akan menunjukkan bahwa kita sedang Gaya bahasa klimaks
berpikir dan akan berdampak positip dibanding mengatakan Pembicara berusaha agar pendengar tertarik akan
apa ya, eh... apa ya. Saya pikir. pembicaraannya dan memperoleh perbandingan yang
Membaca paragraf yang dianggap penting dari teks tulisan. mendalam.
Jangan merasa malu melakukan hal ini, karena pendengar
40 Komunikasi yang Efektif Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 41
Gaya bahasa anti klimaks. bukan hasil kebudayaan semata-mata akan tetapi tumbuh
Pembicara berusaha agar pendengar tertarik akan sendiri sebagai alat komunikasi.
pembicaraannya pada akhir pembicaraannya.
Gaya bahasa hiperbola.
E. Meningkatkan Efektifitas Komunikasi
Pembicara berusaha menarik perhatian pendengar
dengan menggunakan bahasa yang "menyangkatkan". Agar komunikasi menjadi efektif, maka setiap individu yang
Misalnya: Pak Karto bekerja keras membanting tulang berkomunikasi apakah ia sebagai komunikator atau sebagai
untuk menghidupi keluarganya, Zhi-zhi belajar dengan komunikan hendaknya memperhatikan beberapa hal sebagai
memeras otak agar dapat naik kelas, Pak Bonar bekerja berikut:
memeras keringat untuk membiayai sekolah anaknya Sebagai Pengirim:
yang semata wayang. 1. Menggunakan bahasa yang tepat dan menarik serta dapat
b. Gaya berbicara dengan gerak air muka (mimik). dimengerti oleh penerima;
Pembicara tidak mengeluarkan kata-kata, tidak juga diam, 2. Menggunakan empati dengan berusaha menempatkan diri di
akan tetapi dengan gerak air muka, (dengan mengedipkan tempat penerima;
mata kanan/kiri yang mungkin berarti supaya orang lain 3. Mempertajam persepsi dengan membayangkan bagaimana
diam saja, rnemelototkan mata kepada anaknya yang berarti pesan akan diterima, dibaca, ditafsir dan ditanggapi oleh
melarang melakukan sesuatu). penerima;
c. Gaya berbicara dengan gerak anggota badan (panto mimik). 4. Mengendalikan bentuk tanggapan dengan menggunakan kode
Pembicara tidak mengeluarkan kata-kata, akan tetapi atau lambang yang tepat dan saluran yang sesuai;
membuat gerakan-gerakan pada bagian tubuhnya (membuat 5. Bersedia menerirna umpan balik yang positif maupun
kode dengan jari/dan tangan yang berarti istirahat, negatif;
mengangkat bahu yang berarti tidak tahu, menggelengkan 6. Mengembangkan kredibilitas diri, sehingga dapat dipercaya
kepala yang berarti tidak mau) karena kualitas pribadi, mutu hidup dan keahlian profesional;
d. Gaya berbicara dengan gerak gerik (panto mimik dan 7. Mempertahankan hubungan baik dengan penerima.
mimik).
Pembicara menyampaikan pesannya dengan gerak muka Sebagai Penerima:
berbarengan dengan gerak anggota badan. Gerak gerik Penerima adalah rekan komunikasi yang mempunyai peran
menentukan dalam menerima, membuat persepsi, menafsirkan
42 Komunikasi yang Efektif Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 43
suatu pesan yang diterimanya, apakah untuk dirinya sendiri atau bicara dengan wajar, menarik napas dalam-dalam, hindari
untuk disampaikan kepada orang lain. Agar komunikasi menjadi sindrom, membaca paragraf yang dianggap penting dari
efektif maka penerima harus memperhatikan hal-hal sebagai teks tulisan, siapkan air minum.
berikut: 2. Mendengarkan dengan aktif
1. Meningkatkan kemampuan mendengarkan, sampai mampu Dalam mendengarkan ada beberapa cara orang
mendengarkan dengan empatik; mendengarkan. Ada yang mendengarkan dengan marginal,
2. Waspada terhadap prasangka, bias dan apriori, dan sikap artinya mendengarkan tidak sungguh-sungguh,
tidak terbuka dari kita; mendengarkan sambil menulis, sambil berbicara dengan
3. Mengembangkan kecakapan bertanya; orang lain, mendengarkan sambil mencari sesuatu, dan ada
4. Mengembangkan kecakapan menyampaikan umpan balik yang mendengarkan dengan sungguh-sungguh, artinya
secara konstruktif; mendengarkan dengan cara evaluatif dan mendengarkan
5. Berusaha berpikir kreatif terhadap pesan yang diterimanya; dengan cara proyektif. Mendengarkan secara proyektif
6. Bersikap terbuka tetapi kritis. dapat dikatakan sebagai mendengarkan yang efektif.
Selain itu dalam mendengar dengan efektif hendaknya kita
(Altus M. Hardjana, Komunikasi Intrapersonal dan being motivated, making eye contact, snowing interest,
Interpersonal, Penerbit Kanisius, 2003) distracting actions, interrupting, dan being natural.
3. Keterampilan berbicara
F. Rangkuman Keterampilan verbal dalam berbicara lisan merupakan
kemampuan mengekspresikan bahan pembicaraan dalam
Komunikasi akan menjadi efektif, dalam pengertian pesan yang bahasa kata-kata. Tidak ada aturan yang mengikat, atau
disampaikan oleh komunikator melalui media tertentu yang standar dalam penggunaannya, baik menyangkut panjang
digunakannya, sampai kepada komunikan sesuai dengan apa kata-kata maupun rincian uraian yang akan disampaikan.
yang dimaksud oleh komunikator. Agar komunikasi dapat Walaupun terampil berbicara hendaknya juga
efektif perlu diperhatikan beberapa prinsip komuni kasi efektif. memperhatikan etiket berbicara yaitu tidak menceritakan
Prinsip-prinsip komunikasi efektif ialah: dirinya sendiri, tidak monopoli dalam bicara, menggunakan
1. Berbicara dengan efektif bahasa yang sopan dan efektif, mendengarkan dengan baik,
Dapat digunakan teknik-teknik sebagai berikut: percaya memperhatikan situasi teman berbicara, tidak bersikap kaku
diri, ucapkan kata-kata dengan jelas dan perlahan-lahan, dan menggurui.
44 Komunikasi yang Efektif Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 45
4. Gaya berbicara 4. Berikan contoh beberapa hal, bagi pengirim pesan dan
Ada berbagai gaya berbicara yaitu: penerima pesan, yang dapat meningkatkan efektifitas
a. Gaya berbicara dengan menghubungkan suara komunikasi.
dengan kata-kata atau disebut gaya bahasa. 5. Berikan contoh internal feedback, inferinsiat feedback, zero
• Gaya bahasa aksidenlon; feedback dan negative feedback.
• Gaya bahasa polisidenton;
• Gaya bahasa klirnaks;
• Gaya bahasa anti klirnaks;
• Gaya bahasa hiperbola.
b. Gaya berbicara dengan gerak air muka (mimik).
c. Gaya berbicara dengan gerak anggota badan
(panto mimik).
d. Gaya berbicara dengan gerak-gerik (panto mimik
dan mimik).
G. Latihan
1. Cobalah Saudara berbicara efektif selama 5 menit dengan
mengambil topik yang Saudara pilih sendiri.
2. Uraikan dengan singkat beberapa tip mendengarkan dengan
aktif.
3. Berikan contoh gaya berbicara mimik, panto mimik, dan
mimik dan panto mimik.
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 47
LATIHAN I Lampiran 1a
(waktu 15 menit)
Burung Film Ikan Pulpen
Latihan ini bertujuan memberikan pemahaman mengenai komunikasi Burung Dara Aktor Tiram Telepon
dalam kalimat-kalimat tertentu, yang akan memberikan makna yang
berbeda antara satu kalimat dengan kalimat lainnya. Burung Hitam Film Garam Meja
46
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 49
LATIHAN II Lampiran 1b
(waktu 15 menit)
Burung Dara Film Ikan Pulpen
Latihan ini bertujuan membantu peserta memahami bagaimana Laut Burung Pipit Aktor Kamera
seseorang dapat dengan mudah mengingat pesan terstruktur dari pada
pesan yang tidak terstruktur. Burung Kertas Garam Meja
48
Modul Diklat Prajabatan Golongan I dan II 51
(waktu 10 menit)
Seven Cs Communication:
I feel you should
know
Lembar X
Credibility,
That
That beneath this
Context, debonair,
Content, Suave,
Clarity, sophisticated,
elegant exterior.
Continuity and consistency,
Capability of audience, Widyaiswara Tidak Jadi Datang
Channels of distribution. Tidak Jadi Datang Widyaiswara
Jadi Widyaiswara Tidak Datang
50
LATIHAN IV DAFTAR PUSTAKA
(waktu 20 menit)
Agus M. Hardjana, Komunikasi Intrapersonal & interpersonal,
Latihan ini bertujuan meningkatkan pemahaman peserta, bahwa
Penerbit Kanisius 2003.
komunikasi satu arah tidak seefektif bila dibandingkan dengan
Alo Liliweri, Komunikasi Antar Pribadi, PT Citra Aditya Bakti,
komunikasi dua arah.
Bandung 1991.
Anomymous, 1986. Public Relation. AIESEC. Singapore.
Latihan tahap 1 : Panggil satu peserta, dan berikan 1 gambar
Damon. F. John Espey, Frederich Mulbauser, 1966. Language,
kepadanya, mintalah kepada yang bersangkutan
Rhetoric and Style. McGraw Hill Book Company. New
untuk meminta rekan-rekan peserta lainnya
York, St. Louis San Fransisco, Toronto.
menggambar sesuai dengan gambar 1, dengan
Drs. A. M. Hoeta Soehoet, Pengantar Ilmu Komunikasi. Yayasan
ketentuan peserta tidak boleh bertanya.
Kampus Tercinta-IISIP 2002
Latihan tahap 2 : Panggil satu peserta lainnya, dan berikan
Drs. A. M. Hoeta Soehoet, Teori Komunikasi 1 dan 2, Yayasan
gambar 2 kepadanya, mintalah kepada yang
Kampus Tercinta-IISIP 2002.
bersangkutan untuk meminta rekan-rekan
Fast, Julius, 1978. Body Language. Pan Books London and Sidney.
peserta lainnya menggambar sesuai dengan
Heater Jones with Robin Mann, 1997. Setting The Scow'.
gambar 2, dengan terlebih dahulu memberikan
Workplace Communication Skills, Addison Wesiey
kejelasan. Misalnya: sebelah kanan (dengan
Lungman Australia PTY Limited.
mengangkat tangan kanan), sebelah kiri (dengan
Ig Wursanto, Drs 1994, Etika Komunikasi Kantor. Penerbit Kanisius
mengangkat tangan kiri), gambar kotak ukuran 3
Jogyakarta.
x 3 cm, buat gambar trapesium, ketupat, dll.
Jerald Greenberg, Robert A Baron, Behavior In Organization,
Understanding And Managing The Human Side Of Work,
Fifth Edition, Prentice Hall International Edition 1995.
Judith R. Gordon, Organizational Behavior, A Diagnostic Approach,
Fifth Edition, Prentice Hall International Edition 1996.
Murphy Dennis. 1957, Better Business Communication, London:
McGraw-Hill Book Company Inc.
52 53
54
Peter M. Senge, 1990, The Fifth Discipline, The Art & Practice of
The Learning Organization , Currency and Doubleday.
T.M. Lillico,1972, Komunikasi Manejemen, Lembaga Pendidikan
dan Pembinaan Manajemen.