Menurut UU No.

9 tahun 1995, kriteria home industri yang merupakan jenis usaha kecil adalah;
Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000; Milik Warga
Negara Indonesi; Berdiri sendiri (bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan);
Berbentuk usaha orang perseorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha
yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

Dalam membangun usaha rumahan, terdapat beberapa cara untuk mendapatkan modal usaha. Cara
pertama adalah melalui dana sendiri, misalnya saja dengan menggunakan dana simpanan yang
sudah ditabung selama ini. Lalu cara kedua ialah dengan mencari dana hibah, yaitu manfaatkan
dana-dana pihak ketiga, dalam hal ini pihak pemerintah atau pihak swasta. Cara terakhir ialah
menjalin kerjasama, seperti bekerjasama dengan teman, atau bisa juga menawarkan kerjasama
dengan para investor.

Sedangkan untuk pengupahan, umumnya didasarkan pada tingkat upah umum yang berlaku di
wilayah tersebut. Namun, masih banyak faktor lain yang menjadi faktor pertimbangan dalam
menentukan besarnya gaji, misalnya pendidikan, pengalaman kerja, risiko kerja, sifat pekerjaan, dan
situasi ekonomi. Selanjutnya dipertimbangkan pula prestasi kerja dan produktivitas setiap karyawan.
Oleh karena itu, biasanya setiap usaha / perusahaan memiliki kebijakaan maing-masing mengenai
sistem pengupahan karyawan yang dimilikinya. Secara umum, ada tiga sistem upah yang dapat
diterapkan pada ukm, yaitu upah menurut waktu, upah menurut hasil, dan upah premi.

http://izza24062010.blogspot.com/2011/08/kreatif-dan-menguntungkan-kerajinan.html

http://wwwliaamelia.blogspot.com/2012/01/ukm-usaha-kecil-menengah.html

http://wirausahamodalkecilkita.blogspot.com/2013/01/bagaimana-memulai-bisnis.html