Вы находитесь на странице: 1из 7

Ketahanan Nasional sebagai Geostrategi Indonesia

Geostrategi bangsa Indonesia adalah Ketahanan

Nasional, yang tidak lain adalah mewujudkan integrasi

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalarn kaitan ini

maka dimensi Ketahanan Nasional mengandung arti

kemampuan dan ketangguhan rnenghadapi ancaman,

tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG), serta

kernampuan bangsa Indonesia mencapai tujuan dan cita-

cita nasional. Dalarn mewujudkan dirnensi tersebut bagi

kelangsungan hidup bangsa, maka Ketahanan Nasional

harus mendorong meningkatnya daya kreasi masyarakat

ke arah integrasi, ernansipasi daya cipta, serta rnenerapkan

ideologi negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

secara lebih balk.

Hal ini dapatlah dipaharni karena Ketahanan

Nasional sebagai salah satu dimensi kehidupan kita dalarn

berbangsa dan bemegara, pada dasarnya diangkat dan

dasar negara Pancasila dan konsitusi UUD Negara RI

Tahun 1945. Oleh karena Ketahanan Nasional merupakan

landasan untuk menjarnin kelangsungan hidup hangsa dan

negara, maka Ketahanan Nasional harus dilaksanakan dan

dibina dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai

implernentasi penegakan dan dasar negara dan konstitusi

negara.

B. Pengertian dan Ilakikat Ketahanan Nasional

1. Pengertian Ketahanan Nasional

Istilah ketahanan nasional terdiri dan dua suku kata,

yaitu ketahanan dan nasional. Ketahanan berasal dan kata

“tahan” (kuat), yang berarti kuat menderita, dapat


menguasai din, tetap pada keadaannya, keteguhan hati dan

kesabaran. Kata “nasional” tersimpul pengertian penduduk

dan suatu wilayah yang telah mempunyai pernerintah

serta menunjukan makna sebagai kesatuan dan persatuan

kepentingan hangsa yang telah menegara.


Ketahanan nasional sebagai istilah mulai dikenal dan

dipergunakan pada permulaan tahun 1960-an. Istilah

ketahanan nasional untuk pertarna kalinya dikernukakan

oleh Presiden Soekarno. Pada tahun 1962 mulai

diupayakan secara khusus untuk rnengembangkan gagasan

tentang ketahanan nasional di Sekolah Staf dan Kornandan

Angkatan Da rat (SSKAD) di Bandung. Awalnya pengkajian

difokuskan terhadap perkembangan Iingkungan strategi di

kawasan Indocina yang ditandai dengan rneluasnya

pengaruh komunisme. Dihadapkan dengan masalah

tersebut para pemikir strategis melakukan kajian strategic

di SSKAD dan mengadakan pengarnatan terhadap

fenornena yang terjadi di kawasan Indocina tersebut. Secara

institutif para pemikir ini menernukan jawaban yaitu

kernampuan territorial dan kernampuan gerilya. Kernudian


dikernbangkan konsep ketahanan nasional di Lembaga

Ketahanan Nasional (Lernhanas) yang didirikan pada

tahun 1965 sampai sekarang.


Dalarn perkembangannya konsepsi ketahanan

nasional pemah rnernpunyai beberapa macam definisi,

akan tetapi diantara definisi-defiruisi tersebut selalu

terdapat adanya unsur-unsur yang sama di dalam

rumusan, yaitu: (a) keuletan dan daya tahan; (b)

kemampuan untuk rnengembangkan kekuatan nasional; (c)

ancarnan, tantangan, hambatan, dan gangguan; (d) yang

datang dan luar mapun dan dalam negeri.’5 Oleh karena

itu konsepsi ketahanan nasional dinyatakan sebagai


kondisi dinamik suatu bangsa yang berisi keuletan dan

ketangguhan yang mengandung kemampuan

mengembangkan kekuatan nasional, di dalam rnenghadapi

dan mengatasi segala tantangan, ancarnan, hambatan serta

gangguan baik yang datang dan luar maupun dalam, yang


langsung maupun tidak langsung membahayakan

mtegritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan

negara serta perjuangan mengejar tujuan nasional.

Berkaitan dengan hal tersebut, pengkajian ketahanan

nasional sangat penting bagi suatu hangsa dan negara

karena berhubungan erat dengan kelestarian hidup negara

dan menjamin kelangsungan perjuangan bangsa untuk

rnewujudkan cita-cita prokiamasi dan tujuan nasional.

Ketahanan nasional diperlukan bukan hanya sebagai

konsepsi politik saja melainkan sebagai kebutuhan yang

diperlukan dalarn menunjang keberhasilan tugas pokok


pernermtahan, seperti: tegaknya hukurn dan ketertiban,

terwujudnya kesejahteraan dan kemakrnuran,

terselenggaranya pertahanan dan kearnanan, terwujudnya

keadilan hukurn dan keadilan sosial, serta terdapatnya

kesempatan rakyat untuk mengaktualisaikan din.


2. Hakikat Ketahanan Nasional

Fada hakikatnya ketahanan nasional adalah

kernampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat

menjamin kelangsungan hidupnya menuju kejayaan

bangsa dan negara. Ketahanan nasional bergantung pada

kemampuan bangsa dan seluruh warga negara dalarn

membina dan rnengemhangkan aspek alamiah serta aspek

sosial, sebagai landasan penyelenggaraan kehidupan

nasional di segala bidang. Ketahanan nasional

mengandung rnakna keutuhan sernua potensi yang

terdapat di wilayah nasional, baik fisik maupun sosial,


serta memiliki hubungan erat antara gatra di dalarnnya

secara komprehensif integral. Kelernahan salah satu hidang

akan mengakibatkan kelemahan bidang yang lain yang

dapat mempengaruhi kondisi keseluruhan.


Selain itu ketahanan nasional merupakan suatu

interaksi positif segenap unsur-unsur (gatra) kehidupan

nasional yang terkandung di dalarn Asta Gatra. Setiap

gatra kehidupan nasional itu rnempunyai hubungan yang

saling memperkuat satu sarna lainnya sehingga akan

rneningkatkan ketahanan nasional secara rnenyeleuruh.


C. Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional merupakan suatu interaksi positif

segenap unsur-unsur (gatra) kehidupan nasional yang

terkandung di dalam konsepsi Asta Gatra. Adapun Asta

Gatra merupakan perangkat hubungan bidang-bidang

kehidupan manusia dan budaya yang berlangsung di atas

bumi ini dengan memanfaatkan segala kekayaan alarn yang

dapat dicapai dengan rnenggunakan kemarnpuannya.

Konsepsi Asta Gatra hasil pengkajian Lembaga Ketahanan

Nasional menyimpulkan adanya 8 (delapan) unsur atau

aspek kehidupan nasional, yakni:


Adanya 3 (tiga) aspek yang disebut tri gatra

kehidupan alarniah, yaitu:

1. Gatra letak dan kedudukan geografi.

2. Gatra keadaan dan kekayaan alarn.

3. Gatra keadaan dan kernampuan penduduk.

Kemudian ada 5 (lima) aspek yang disebut panca

gatra kehidupan sosial, yaitu:

1. Gatra ideology.

2. Gatra politik.

3. Gatra ekonorni.

4. Gatra sosial budaya.


5. Gatra pertahanan dan kea manan.

Secara matematis konsepsi Asta Gatra dapat

dirumuskan sebagai berikut:

K(t) = f (tri gatra, panca gatra) t

= f ( (G,D,A), (1,P,E,S,H) ) t

Keterangan:

K(t) : kondisi ketahanan nasional yang dinamis

G : kondisi geografi

D : kondisi dernografi

A : kondisi kekayaan alam

¡ : kondisi pernaharnan dan pengarnalan ideologi

E : kondisi sistern ekonomi

S : kondisi sistern sosia! budaya

H : kondisi sistem hankam

f : fungsi, dalam pengertian matematis

t : dirnensi waktu

Antara tri gatra dan panca gatra serta antara gatra itu

sendiri terdapat hubungan timbal balik yang erat dan lazirn

disebut dengan hubungan (korelasi) dan ketergantungan.

Oleh karena ¡tu tri gatra dan panca gatra tergambar dengan

jelas secara utuh menyeluruh di dalarn asta gatra (delapan

gatra).

D. Landasan Ketahanan Nasional

1. Landasan idiil adalah Pancasila sebagai falsafah,

ideologi, pandangan hid up, dan dasar negara.

2. Landasan visional adalah Wawasan Nusantara

sebagai visi bangsa dan Negara Kesatuan Republik

Indonesia.
3. Landasan operasional adalah Caris-Caris Besar

Haluan Negara (GBHN).

gatra. Sifat mtegratif tidak rnempurìyai arti

pencampuradukan semua aspek sosial secara begitu

saja, akan tetapi integrasi dilaksanakan secara serasi,

seimbang dan harmonis.

b. Kewibawaan artinya ketahanan nasional diarahkan

ke dalam din hangsa dan negara sendiri karena

bertujuan untuk mewujudkan hakikat dan sifat

nasionalnya. Hal ini tidak berarti dianutnya sikap

isolasi atau nasionalisme sempit.

c. Berubah menurut waktu artmya ketahanan nasional

suatu bangsa kondisinya tidaklah tetap adanya,

melainkan selalu dinarnis dan berubah sesuai dengan

fungsi waktu. la dapat meningkat atau menu run dan

tergantung kepada situasi dan kondisi bangsa ¡tu

sendiri.

d. Tidak membenarkan sikap adu kekuasaan dan adu

kekuatan artinya konsepsi ketahanan nasional dapat

dipandang sebagai suatu alternatif lath daripada

konsepsi yang mengutamakan penggunaan adu

kekuasaan dan adu kekuatan yang masih dianut oleh

negara-negara maju pada umurnnya.

e. Percaya pada din sendiri artinya ketahanan nasional

dikembangkan dan ditingkatkan berdasarkan sikap

mental percaya pada din sendiri. Suatu bangsa yang

merdeka dan berdaulat harus percaya dan yakin

bahwa ia dapat mengurus dan mengatur rumah

tangganya sendiri dengan baik dan tidak bergantung

Вам также может понравиться