Вы находитесь на странице: 1из 2

Anter adalah kepala sari, pada kultur anter atau kultur tepung sari pada

hakekatnya sama yang diharapkan adalah kultur tepung sarinya. Pada anter
anggrek tepungsari nya masih terdapat didalam operculum.

Kegunaan kultur anter dapat menghasilkan tanaman monohaploid, yang bisa


dikombnasikan dengan mutagen kimiawi atau mutagen fisik dapat menghasilkan
mutan mutan yang tahan terhadap penyakit rebah, teloran terhadap kadar garam
tinggi ditanah, teloran terhadap kekeringan, tanaman cepat berbunga dan lain-lain.

Tanaman monohaploid ini dapat pula digandakan kelipatan kromosomnya dengan


pemberian kolkisin menjadi 2n, 4n, diharapkan bunganya menjadi besar atau pada
tanaman buah menjadi lebih besar dari ukuran biasanya.

Kunci keberhasilan kultur anter adalah memacu tahap pertama untuk terjadi
pembentukkan kalus, setelah itu dilanjutkan pada tahap untuk menumbuhkan
plantet diantaranya yaitu dengan beberapa metode.

Metode 0ne Step Method adalah metode dimana media tersebut sanggup
menumbuhkan eksplan melalui kalus terus menjadi plantula, contohnya pada
medium VW untuk kultur jaringan anggrek.

Metode Two Steps Method adalah metode yang digunakan untuk menumbuhkan
plantet menjadi plantula dengan pindah media , karena pada media pertama hanya
terbentuk kalus, kemudian mogok tidak berkembang menjadi tunas atau akar.
Setelah terbentuk kalus, kalus dipindahkan ke media baru dengan tujuan agar
tejadi pertumbuhan yang sempurna.

Yang harus diperhatikan dalam kultur anther adalah zat-zat tambahan yang harus
dibutuhkan pada media induksi kalus dan media diferensiasi (menumbuhkan kalus
menjadi plantula) adalah berbeda. Zat tambahan atau hormon untuk induksi kalus
adalah 2,4D atau NAA pengganti 2,4D. Sedangkan untuk media diferensiasi
adalah kombinasi sitokinin dan auksin, 2,4D tidak digunakan dan kadar
sukrosanya dikurangi

Teknik membuat anggrek mini dengan kultur anther merupakan peluang yang
sangat baik. Selain mendapatkan penampakan anggrek yang serba mini juga
berpeluang untuk mendapatkan sifat unggul yang tersembunyi pada kondisi
normal (sifat resesif).

Seperti diketahui bahwa sel pada mahluk hidup dibagi menjadi dua macam yaitu
sel somatik atau yang biasa disebut sel vegetatif dan sel generatif (sel gamet
jantan dan sel gamet betina). Pada sel somatik mempunyai genetik 2 n (diploid)
sedangkan sel generatif mempunyai genetik 1n (haploid). Secara normal sel
generatif apabila disatukan dalam proses perkawinan maka akan menghasilkan
embrio yang merupakan sel gamet jantan dan sel gamet betina (1n + 1n = 2n).
Dalam kultur jaringan, terdapat teori yang biasa disebut totipotensi (total genetik
potensi). Teori tersebut menyatakan bahwa setiap sel mengandung rangkaian
genetik yang lengkap untuk dapat tumbuh menjadi tanaman yang lengkap.

Berarti setiap sel apapun dapat tumbuh menjadi tanaman yang lengkap dan
sempurna. Berdasarkan hal tersebut maka sel gamet dapat juga dikulturkan dan
dapat tumbuh menjadi tanaman yang lengkap. Hanya bedanya karena sel gamet
merupakan sel dengan genetik 1n maka tanaman yang tumbuh merupakan
tanaman yang mempunyai genetik 1 n. Konsekuensinya penampakan atau ukuran
tanaman anggrek tersebut akan menjadi kerdil/mini.

Masalahnya pada kenyataan sangat sulit memisahkan sel gamet betina (sel telur
yang berada pada bagian dalam putik) dari sel somatik. Dalam hal ini hanya sel
telurnya saja yang mempunyai genetik 1n sedangkan yang lainnya termasuk
putiknya merupakan sel somatik dengan genetik 2n. Sel gamet yang lebih mudah
dipisahkan dengan sel somatik adalah sel gamet jantan (serbuk sari) yang berada
di dalam suatu kantong yang disebut anther. Anthernya sendiri mempunyai
genetik 2n.

Pada pelaksanaannya seringkali anthernya diikutkan untuk dikulturkan agar


pertumbuhan serbuk sarinya lebih baik. Hanya harus hati-hati karena setelah
tumbuh membentuk kalus maka kita harus dapat memastikan sel mana yang
merupakan sel kalus yang berasal dari sel gamet jantan (serbuk sari) dan mana
yang merupakan sel somatik/anther. Setelah didapatkan tanaman anggrek yang
dapat tumbuh dengan baik maka tanaman tersebut dapat kita perbanyak dengan
multiplikasi biasa atau dengan teknik klon.

Disamping mendapatkan anggrek mini, kita tahu bahwa yang mengendalikan sifat
suatu tanaman tergantung pada genetiknya. Pada kondisi normal (2n) maka
terdapat sifat yang dominan dan sifat yang resesif. Dengan demikian maka sifat
resesif tidak akan dapat muncul kalau berpasangan dengan sifat dominan tersebut.
Akan tetapi pada saat sendirian (1n) tanpa pasangan yang domanannya, maka sifat
resesif tersebut dapat muncul/ terekspresikan. Dan apabila ternyata sifat resesif
tersebut mengekspresikan sifat yang unggul maka hal ini merupakan peluang yang
sangat baik.

Tujuan kultur anter dan serbuk sari adalah untuk mendapatkan tanaman
haploid melalui induksi embryogenesis dan pembelahan spora monoploid
secara berulang-ulang, baik mikrospora maupun serbuk sari muda.
Mikrospora menunjukkan awal generasi gametofit jantan.

Mikrospora embriogenik adalah mikrospora yang berada pada kondisi siap untuk
melanjutkan perkembangan sporofitik membentuk
proembrio embrio plantlet melalui kultur in
vitro. Ciri morfologi mikrospora embriogenik
(Indrianto et al., 2001) dapat diketahui melalu

Вам также может понравиться