Вы находитесь на странице: 1из 6

DISPEPSIA

Diagnosa Keperawatan

Menurut Inayah (2004) bahwa diagnosa keperawatan yang lazim timbul pada klien

dengan dispepsia.

a. Nyeri epigastrium berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung.

b. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan rasa tidak enak setelah makan,

anoreksia.

c. Perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan adanya mual,

muntah

d. Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatannya

2. Rencana Keperawatan

Rencana keperawatan adalah tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan

untuk menngulangi masalah keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan.

a. Nyeri epigastrium berhubungan dengan iritasi pada mukosa lambung.

Tujuan : Terjadinya penurunan atau hilangnya rasa nyeri, dengan kriteria klien

melaporkan terjadinya penurunan atau hilangnya ras nyeri

INTERVENSI RASIONAL

1. Kaji tingkat nyeri, beratnya


1. Berguna dalam pengawasan

(skala 0 – 10) kefektifan obat, kemajuan

penyembuhan

2. Dengan posisi semi-fowler


2. Berikan istirahat dengan posisi dapat menghilangkan

semifowler tegangan abdomen yang

bertambah dengan posisi

telentang

3. dapat menghilangkan nyeri

3. Anjurkan klien untuk akut/hebat dan menurunkan

menghindari makanan yang aktivitas peristaltik

dapat meningkatkan kerja asam


4. mencegah terjadinya perih

lambung pada ulu hati/epigastrium

4. Anjurkan klien untuk tetap


5. sebagai indikator untuk

mengatur waktu makannya melanjutkan intervensi

berikutnya

5. Observasi TTV tiap 24 jam 6. Mengurangi rasa nyeri atau

dapat terkontrol

7. Menghilangkan rasa nyeri dan

6. Diskusikan dan ajarkan teknik mempermudah kerjasama

relaksasi dengan intervensi terapi lain

7. Kolaborasi dengan pemberian

obat analgesik

b. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan rasa tidak enak setelah makan,

anoreksia.

Tujuan : Menunjukkan peningkatan berat badan mencapai rentang yang

diharapkan individu, dengan kriteria menyatakan pemahaman kebutuhan nutrisi

INTERVENSI RASIONAL
1. Pantau dan dokumentasikan dan
1. Untuk mengidentifikasi

haluaran tiap jam secara indikasi/perkembangan dari

adekuat hasil yang diharapkan

2. Timbang BB klien 2. Membantu menentukan

keseimbangan cairan yang

tepat

3. Berikan makanan sedikit tapi


3. meminimalkan anoreksia, dan

sering mengurangi iritasi gaster

4. Berguna dalam mendefinisikan

4. Catat status nutrisi paasien: derajat masalah dan

turgor kulit, timbang berat intervensi yang tepat Berguna

badan, integritas mukosa mulut, dalam pengawasan kefektifan

kemampuan menelan, adanya obat, kemajuan penyembuhan

bising usus, riwayat


5. Membantu intervensi

mual/rnuntah atau diare. kebutuhan yang spesifik,

5. Kaji pola diet klien yang meningkatkan intake diet

disukai/tidak disukai. klien.

6. Mengukur keefektifan nutrisi

dan cairan

6. Monitor intake dan output


7. Dapat menentukan jenis diet

secara periodik. dan mengidentifikasi

Catat adanya anoreksia, mual, pemecahan masalah untuk

muntah, dan tetapkan jika ada meningkatkan intake nutrisi.

hubungannya dengan medikasi.

Awasi frekuensi, volume,


konsistensi Buang Air Besar

(BAB).

c. Perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit berhubungan dengan adanya mual,

muntah

Tujuan : Menyatakan pemahaman faktor penyebab dan prilaku yang perlu untuk

memperbaiki defisit cairan, dengan kriteria mempertahankan/menunjukkan

perubaan keseimbangan cairan, dibuktikan stabil, membran mukosa lembab, turgor

kulit baik.

INTERVENSI RASIONAL

1. Awasi tekanan darah dan nadi,


1. Indikator keadekuatan volume

pengisian kapiler, status sirkulasi perifer dan hidrasi

membran mukosa, turgor kulit seluler

2. Awasi jumlah dan tipe masukan

cairan, ukur haluaran 2.


urine Klien tidak mengkomsumsi

dengan akurat cairan sama sekali

mengakibatkan dehidrasi atau

mengganti cairan untuk

masukan kalori yang

berdampak pada

3. Diskusikan strategi untuk keseimbangan elektrolit

menghentikan muntah dan


3. Membantu klien menerima

penggunaan laksatif/diuretik perasaan bahwa akibat

muntah dan atau penggunaan


laksatif/diuretik mencegah

4. Identifikasi rencana untuk kehilangan cairan lanjut

meningkatkan/mempertahankan
4. Melibatkan klien dalam

keseimbangan cairan optimal rencana untuk memperbaiki

misalnya : jadwal masukan keseimbangan untuk berhasil

cairan 5. Tindakan daruat untuk

5. Berikan/awasi hiperalimentasi memperbaiki ketidak

IV seimbangan cairan elektroli

d. Kecemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatannya

Tujuan : Mendemonstrasikan koping yang positif dan mengungkapkan penurunan

kecemasan, dengan kriteria menyatakan pemahaman tentang penyakitnya.

INTERVENSI RASIONAL

1. Kaji tingkat kecemasan 1. Mengetahui sejauh mana

tingkat kecemasan yang

dirasakan oleh klien sehingga

memudahkan dlam tindakan

selanjutnya

2. Klien merasa ada yang

2. Berikan dorongan dan berikan memperhatikan sehingga klien

waktu untuk mengungkapkan merasa aman dalam segala hal

pikiran dan dengarkan semua tundakan yang diberikan

keluhannya 3. Klien memahami dan mengerti

3. Jelaskan semua prosedur dan tentang prosedur sehingga

pengobatan mau bekejasama dalam


perawatannya.

4. Bahwa segala tindakan yang

diberikan untuk proses

4. Berikan dorongan spiritual penyembuhan penyakitnya,

masih ada yang berkuasa

menyembuhkannya yaitu

Tuhan Yang Maha Esa.

5. Evaluasi

Tahap evaluasi dalam proses keperawatan mencakup pencapaian

terhadap tujuan apakah masalah teratasi atau tidak, dan apabila tidak berhasil

perlu dikaji, direncanakan dan dilaksanakan dalam jangka waktu panjang dan

pendek tergantung respon dalam keefektifan intervensi

Вам также может понравиться