Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan teknologi bahkan dalam kemajuan dunia pendidikan. Dalam teori psikologi
Teori dan praktik pendidikan dilandasi dan dilatar belakangi oleh pemikiran para
filsuf. Pada dasarnya teori-teori yang diturunkan dari teori yang ada pada tiga
kategori ilmu yaitu humaniora, ilmu alam, dan ilmu sosial. Sinergi dari berbagai
disiplin ilmu menghasilkan teori atau pendekatan pada berbagai cabang atau disiplin
Filsafat ilmu dan sains memainkan peran penting dalam ilmu pendidikan sains.
Peran filsafat ilmu memberi pemahaman tentang pikiran para filsuf atau tokoh-tokoh
ilmu pendidikan. Pendidik atau pengajar perlu mengetahui dan memahami pikiran
para filsuf guna membangun dan mengembangkan teori ilmu pendidikan pada
mempelajari filsafat ilmu memiliki peran untuk membangun konsep sains kimia
Ilmu Kimia merupakan salah satu ilmu-ilmu eksak yang sudah tidak asing lagi
di telinga masyarakat. Pemanfaatan ilmu kimia itu itu sendiri tidak bisa dilepaskan
dari kehidupan sehari-hari. Setiap harinya, di mana pun itu, kita dapat menemukan
proses kimia berlangsung serta hasil dari proses kimia tersebut. Baik itu manfaat yang
diberikannya baik ataupun tidak bagi kita sendiri ataupun lingkungan serta
masyarakat.
Ilmu kimia itu sendiri terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah
Kimia Organik, Kimia Anorganik, Biokimia, Kimia Fisika, Kimia Nuklir (inti),
Kimia terapan yang mencakup banyak ilmu-ilmu terapan, misalnya Kimia Polimer,
Persepsi masyarakat tentang kimia kebanyakan lebih terdengar negatif. Hal ini
juga tidak bisa dipungkiri dari adanya andil kimia dalam penyebab beberapa kerugian
yang diderita oleh masyarakat. Misalnya saja limbah dari pabrik yang menimbulkan
sampai dengan penggunaan ilmu kimia dalam membuat senjata pembunuh massal
yaitu bom atom. Jika kita lebih bijak, maka semua kerugian itu dapat saja kita hindari
sebaliknya.
Berdasarkan hal tersebut, diangkatlah tema tentang kimia dan pendidikan yang
mengkaji kimia dan pendidikan dari segi filsafat dalam hal ini dari aspek ontologi,
epistimologi dan aksiologi serta peran filsafat dalam membangun ilmu pendidikan
kimia.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang kimia dan pendidikan ditinjau dari
aspek filsafat
Nama ilmu kimia berasal dari bahasa Arab, yaitu al-kimiya yang artinya
perubahan materi, oleh ilmuwan Arab Jabir ibn Hayyan (tahun 700-778). Ini berarti,
ilmu kimia secara singkat dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari rekayasa
materi, yaitu mengubah materi menjadi materi lain. Secara lengkapnya, ilmu kimia
adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, perubahan serta energi
yang menyertai perubahan suatu zat atau materi. Zat atau materi itu sendiri adalah
materi tersebut saling berikatan. Sifat materi mencakup sifat fisis (wujud dan
penampilan) dan sifat kimia. Sifat suatu materi dipengaruhi oleh : susunan dan
(wujud) dan perubahan kimia (menghasilkan zat baru). Energi yang menyertai
perubahan materi menyangkut banyaknya energi yang menyertai sejumlah materi dan
struktur, sifat, perubahan serta energi yang menyertai perubahan suatu materi
Bagian yang terpenting dari ilmu kimia adalah mempelajari reaksi kimia,
perubahan yang terjadi bila senyawa kimia berinteraksi membentuk suatu senyawa
baru yang berbeda. Reaksi kimia merupakan suatu hal yang menakjubkan untuk
diteliti dan merupakan bagian yang menyenangkan dari ilmu kimia untuk
Hakekat ilmu kimia adalah benda itu bisa mengalami perubahan bentuk,
maupun susunan partikelnya menjadi bentuk yang lain sehingga terjadi deformasi,
perubahan letak susunan, ini mempengaruhi sifat-sifat yang berbeda dengan wujud
yang semula.
kimia dan ilmu kimia yang meliputi materi dan segala perubahan yang menyetainya,
wujudnya dapat berupa sesuatu yang ada, nyata maupun eksis. (Mianmariastephanie,
2018)
Epistimologi ilmu adalah berbicara tentang bagaimana ilmu itu diperoleh dan
dikembangkan. Ilmu kimia merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan
(deduktif).
Ilmu kimia dikembangkan oleh ahli kimia untuk menjawab pertanyaan “apa”
dan “mengapa” tentang sifat materi yang ada di alam. Pengetahuan yang lahir dari
upaya untuk menjawab pertanyaan “apa” merupakan suatu fakta bahwa sifat-sifat
materi yang diamati sama oleh setiap orang akan menghasilkan pengetahuan
diciptakannya suatu teori. Teori yang telah ditemukan akan terus dibuktikan oleh
Pendidikan kimia sendiri tak lepas dari usaha seorang guru untuk
menyampaikan ilmu kimia kepada peserta didik, maka epistemologi pendidikan kimia
kepada peseta didik. Banyak ilmu yang dihasilkan melalui metode ilmiah dalam
2. True Experiment
4. Quasi Experiment
5. Mixed Method
6. Kualitatif Research
Ilmu kimia seperti halnya ilmu-ilmu yang lain mempunyai manfaat apabila dipelajari
1. Pemahaman kita menjadi lebih baik terhadap alam sekitar dan berbagai proses
2. Mempunyai kemampuan untuk mengolah bahan alam menjadi produk yang lebih
Secara khusus, ilmu kimia mempunyai peranan sangat penting dalam bidang :
kimia yang dapat membantu dalam proses pemulihan terhadap suatu penyakit.
mengintegrasikan semua nilai (etika dan estetika) di dalam kehidupan manusia dan
Pada mata pelajaran kimia, terkait dekatnya kimia dengan kehidupan sehari-
hari maka materi yang dipelajari dalam pelajaran kimia sangat dekat hubungannya
dengan nilai-nilai moral. Sebagai contoh aksiologi pada materi Kimia Karbon.
sebagai pewarna tekstil dan kertas. Penggunaan rhodamin sebagai pewarna flouresens
dapat membuat bahan tekstil berwarna cerah dan menarik. Namun sayangnya di
pernapasan, gangguan konsentrasi, Tekanan darah rendah dan gangguan fungsi hati.
halnya Boraks (mengandung senyawa aktif asam borat sebagai pengawet) yang
banyak digunakan dalam berbagai bidang, mulai dari industri manufaktur hingga
enamel untuk glasur keramik, bahan baku untuk fiber glass, flux untuk metalurgi,
pupuk, bahan tahan api. Dari banyaknya manfaat boraks, sayangnya penggunaan
boraks justru digunakan untuk hal negatif, yaitu pengawet makanan, padahal boraks
(Mianmariastephanie, 2018)
adalah bentukan (bentukan) orang itu sendiri. Proses pembentukan pengetahuan itu
terjadi apabila seseorang mengubah atau mengembangkan skema yang telah dimiliki
memang penting namun instruksi juga penting. Jika pikiran anak melulu produk dari
penemuan dan pencarian mereka sendiri, maka pikiran mereka tidak akan bisa
berkembang jauh. Dalam realitas, anak didik juga memperoleh manfaat besar dari
dipelajari oleh mereka sendiri, justru tempat terbaik dimulainya instruksi. Karena
depan, membantu menguasai materi pelajaran yang tidak bisa mereka pahami dengan
cara mereka sendiri. Awalnya intruksi guru tampak berlebihan, namun instruksi
Berdasarkan teori perkembangan kognitif Piaget ada beberapa tahap yang perlu
dikembangkan oleh peserta didik dalam membangun konsep. Sebelum sampai pada
pembelajaran kimia ada kompetensi atau pengetahuan awal peserta didik yang telah
dikonstruksi sebelumnya. Tahap awal yang perlu dikuasai peserta didik adalah
mengenal objek pembelajaran kimia. Objek pembelajaran kimia adalah materi, baik
dalam wujud padat, cair dan gas. Peserta didik perlu mengenal nama-nama materi
diperoleh melalui panca indera ditekankan pada tahap ini. Contoh cara membangun
mengamati gula tersebut. Misal, warna putih, bentuk kristal padat, rasa manis, larut
dalam air, bila dipanaskan melebur membentuk padatan warna cokelat. Namun
seringkali guru salah kaprah, pembelajaran sains malah belajar sosial yang dibahas
malah manfaatnya. Tahap ini seharusnya telah mereka lalui pada masa sekolah dasar
fisikanya.
mengenal unsur-unsur kimia yang terdapat di alam melalui pengamatan atau melalui
tahap ini mereka mulai membangun konsep bahwa segala jenis materi tersusun dari
unsur-unsur kimia yaitu atom-atom. Pada contoh gula tersebut mereka akan mulai
mengidentifikasi gula termasuk unsur apa. Melalui referensi mereka akan mulai
membangun konsep bahwa gula merupakan gabungan dari beberapa atom unsur,
disini mereka mengenal senyawa yang merupakan gabungan atom unsur-unsur. Pada
tahap ini peserta didik mulai berpikir kearah formal. Mereka mengetahui simbol atau
lambang kimia untuk gula. Pengetahuan ini telah mereka kuasai di tingkat menengah
Pembelajaran kimia di SMA menuju pada tahap mastery, yaitu peserta didik
abstraksi dari pengamatan dan eksperimen atau pembelajaran yang dilakukan. Pada
terdiri dari atom-atom atau unsur-unsur dan senyawa. Misal, melakukan percobaan
Dalton adalah salah satu percobaan yang sederhana. Guru memberikan instruksi
Berdasarkan teori Vygotsky, Terdapat dua prinsip penting yang diturunkan dari
teori Vigotsky adalah: (1) mengenai fungsi dan pentingnya bahasa dalam komunikasi
sosial yang dimulai proses pengenalan terhadap tanda (sign) atau simbol sampai
kepada tukar menukar informasi dan pengetahuan, (2) perkembangan zona proksimal,
materi atau benda-benda yang telah dikenal peserta didik atau digunakan dalam
kehidupan sehari-hari mereka seperti garam, gula, sabun, dan lain-lain. Metode yang
digunakan guru adalah memberi tugas kepada peserta didik untuk melakukan
pengamatan atau eksperimen yang dibimbing oleh guru. Guru membimbing dan
peserta didik berpikir maju. Jika peserta didik mengalami kesulitan, guru dapat
memberikan bantuan atau langkah awal pemecahan masalah. Dalam interaksi sosial
di kelas, ketika terjadi saling tukar pendapat antar siswa dalam memecahkan suatu
kebutuhan peserta didik, sesuai perkembangan mereka tahap demi tahap. Setiap
Evaluasi merupakan bagian utuh dari belajar dengan cara memberikan tugas-
tugas yang menuntut aktivitas belajar yang bermakna serta menerapkan apa yang
bukan hanya produk. Peserta didik ditekankan untuk memiliki kompetensi, dalam hal
ini mereka memahami dan mengerti pengetahuan kimia yang mereka dapatkan, bukan
sekedar tahu tetapi tidak mengerti, walaupun pendidikan kimia bukan dalam bentuk
ilmu terapan tetapi siswa perlu memiliki konsep tentang kimia. Evaluasi dengan ujian
nasional bukan cara yang efektif untuk menentukan kelulusan peserta didik. Penilaian
autentik dengan fortofolio, tugas, proyek dan demonstrasi yang cocok digunakan,
maka dalam pembelajaran semua siswa berpotensi untuk lulus sesuai kompetensi atau
kemampuan yang dimiliki (Elaine, 2010). Dalam hal ini ujian nasional hanya
adalah membina dan memfasilitasi sekolah yang masih dibawah standar nasional.
A. Kesimpulan
Peran filsafat dalam kimia dan pendidikan dapat ditinjau dari aspek ontologi,
pengajaran kimia dan ilmu kimia yang meliputi materi dan segala perubahan yang
menyertainya, wujudnya dapat berupa sesuatu yang ada, nyata maupun eksis. Adapun
konsep-konsep atau teori kepada peseta didik. Sedangkan aksiologi dalam pendidikan
kimia, terkait dengan dekatnya kimia dengan kehidupan sehari-hari maka materi yang
dipelajari dalam pelajaran kimia sangat dekat hubungannya dengan nilai-nilai moral.
Peran filsafat dalam membangun pendidikan kimia didukung oleh tokoh filsuf Piaget
B. Saran