Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian sehat dapat digambarkan sebagai suatu kondisi fisik, mental
dan sosial seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan
melainkan juga menunjukan kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan
dan pekerjaannya (perry, potter. 2008).
Pekerjaan mungkin berdampak negatif bagi kesehatan akan tetapi
sebaliknya pekerjaan dapat pula memperbaiki tingkat kesehatan dan kesejahteraan
pekerja bila dikelola dengan baik. Demikian pula status kesehatan pekerja sangat
mempengaruhi produktivitas kerjanya. Pekerja yang sehat memungkinkan
tercapainya hasil kerja yang lebih baik bila dibandingkan dengan pekerja yang
terganggu kesehatannya. Upaya kesehatan kerja adalah upaya penyerasian antara
kapasitas, beban, dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara
sehat tanpa membahayakan dirinya sendiri maupun masyarakat di sekelilingnya,
agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal (Undang-undang kesehatan).
Adanya undang-undang kesehatan kerja di setiap negara mempunyai dampak
yang begitu besar untuk kondisi kesehatan di tempat kerja. Tujuan dari hukum ini
adalah untuk menciptakan kondisi kerja yang lebih aman dan lebih sehat bagi para
pekerja (suddarth. 2008).
Konsep kesehatan kerja dewasa ini semakin banyak berubah, bukan
sekedar “kesehatan pada sektor industri” saja melainkan juga mengarah kepada
upaya kesehatan untuk semua orang dalam melakukan pekerjaannya (total health
of all at work). Sebenarnya hal ini merupakan keuntungan bagi pemilik lapangan
pekerjaan atau para pengusaha untuk menyediakan lingkungan kerja yang aman
karena hasilnya adalah pengurangan biaya yang berhubungan dengan absennya
pekerja, perawatan pekerja di rumah sakit dan kecacatan (suddarth. 2009).
Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari hari
sering disebut dengan safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran
dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun
rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil
budaya dan karyanya.
Soekotjo Joedoatmodjo, Ketua Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Nasional (DK3N) menyatakan bahwa frekuensi kecelakaan kerja di perusahaan
semakin meningkat, sementara kesadaran pengusaha terhadap Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3) masih rendah, yang lebih memprihatinkan pengusaha dan
pekerja sektor kecil menengah menilai K3 identik dengan biaya sehingga menjadi
beban, bukan kebutuhan. Direktur Operasi dan Pelayanan PT Jamsostek (Persero),
Djoko Sungkono menyatakan bahwa Data angka kecelakaan kerja tahun 2011 lalu
mencapai, 99.491 kasus. Jumlah tersebut kian meningkat dibanding tahun
sebelumnya. Pada tahun 2007 terjadi sebanyak 83.714 kasus, tahun 2008
sebanyak 94.736 kasus, tahun 2009 sebanyak 96.314 kasus, dan tahun 2010
sebanyak 98.711 kasus. Untuk pada 2011 terdapat 99.491 kasus atau rata-rata 414
kasus kecelakaan kerja per hari.
Menurut International Labour Organization (ILO), setiap tahun terjadi 1,1
juta kematian yang disebabkan oleh karena penyakit atau kecelakaan akibat
hubungan pekerjaan. Sekitar 300.000 kematian terjadi dari 250 juta kecelakaan
dan sisanya adalah kematian karena penyakit akibat hubungan pekerjaan, dimana
diperkirakan terjadi 160 juta penyakit akibat hubungan pekerjaan baru setiap
tahunnya (Pusat Kesehatan Kerja, 2005)
B. Tujuan
1. Konsep area kerja
2. Masalah kesehatan yang dialami area kesehatan kerja
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Sumber air
Pembuangan sampah
Balita
a. Apakah masih ada pekerja yang mempunyai usia anak sekolah/ remaja
( ) Ya ( ) Tidak
b. Jika Ya, usia anak saat ini
( ) 6 – 10 tahun ( ) 11 – 15 tahun ( ) 16 – 21 tahun
c. Pendidikan anak berada pada tingkat
( ) SD ( ) SMP ( ) SMA ( ) PT
d. Apakah ada anak yang menderita penyakit
( ) Ya ( ) Tidak
e. Jika Ya, sudahkah berobat
( ) Sudah ( ) Belum, alasannya…………………
f. Jika sudah, berobat kemana
( ) Medis, sebutkan…………….( ) Non medis, sebutkan….
g. Kebiasaan anak
( ) Merokok ( ) Alkohol ( ) Narkoba
( ) Lain-lain, sebutkan……..
Usia Lanjut
3. Ekonomi
a. Berapakah penghasilan rata-rata pekerja setiap bulan :
( ) < Rp. 500.000
( ) Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000
( )> Rp. 1.000.000
b. Apakah pekerja mempunyai asuransi kesehatan :
( ) Ya ( ) Tidak
c. Jumlah pengeluaran rata-rata per bulan :
( ) < dari penghasilan ( ) sama dengan penghasilan
( ) > dari penghasilan
4. Komunikasi
a. Apakah ada tempat khusus pekerja berkumpul :
( ) Ya ( ) Tidak
Jika ada, dimana sebutkan…
b. Bahasa yang digunakan sehari-hari :
( ) Jawa ( ) Indonesia ( ) Lain-lain, sebutkan…
c. Melalui apakah pekerja menerima informasi tentang kesehatan :
( ) TV ( ) Koran/ majalah ( ) Edaran dari desa ( ) Radio
( ) Penyuluhan di Puskesmas/ Posyandu ( ) Papan
pengumuman di RW/ Desa
I. Tujuan Instruksional
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah penyuluhan selama 1x30 menit, peserta mampu menjelaskan
kembali pengertian, syarat, dan macam-macam APD
Setelah penyuluhan selama 1x30 menit, peserta mampu memahami
dan mengetahui tentang penyakit yang ditimbulkan selama bekerja
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan, peserta mampu :
1. Menjelaskan pengertian APD
2. Menyebutkan kembali 5 dari 9 syarat-syarat APD
3. Menjelaskan macam-macam APD
4. Menyebutkan kembali macam-macam penyakit yang timbul selama
bekerja
5. Menyebutkan kembali 5 dari 7 upaya pencegahan penyakit akibat kerja
II. Metode dan Media
Ceramah dan tanya jawab
Leaflet
III. Kegiatan
No Komunikator Komunikan
Pre Interaksi
1 Memberi salam dan memperkenalkan diri Menjawab salam (2 menit)
2 Menjelaskan tujuan penyuluhan dan tema Mendengarkan (3 menit)
penyuluhan
3 Apersepsi dengan menanyakan tentang Mendengarkan dan
pengertian dan fungsi APD. Tentang macam- Menjawab (3 menit)
macam penyakit akibat kerja dan upaya
pencegahannya
Isi
4 Menjelaskan materi penyuluhan mengenai Mendengarkan (20 menit)
pengertian, syarat, dan macam-macam APD
Menjelaskan materi penyuluhan tentang
macam-macam penyakit akibat kerja dan
upaya pencegahannya
5 Memberikan kesempatan kepada komunikan Mengajukan pertanyaan (10
untuk bertanya tentang materi yang menit )
disampaikan
6 Penutup
Memberikan pertanyaan akhir sebagai Menjawab (2 menit)
evaluasi
7 Menyimpulkan bersama-sama hasil kegiatan Mendengarkan (3 menit)
penyuluhan
8 Menutup penyuluhan dan mengucapkan Menjawab salam (2 menit)
salam
Medika.
EGC.
SAP MMD I
PENGENALAN MAHASISWA
II. Media
- LCD
III. Metode
· Ceramah
· Diskusi
IV. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
· SAP sudah siap sebelum dilaksanakannya kegiatan
· Alat dan tempat siap
· Sudah dibentuknya struktur organisasi atau pembagian peran.
· Pemateri dan peserta siap
2. Evaluasi proses.
· Alat dan tempat bisa digunakan sesuai rencana
· Peserta mau dan bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah
direncanakan
· Peserta berperan aktif selama kegiatan berlangsung
3. Evaluasi hasil
· peserta mengikuti kegiatan MMD1
KEGIATAN MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD II)
Hari/Tanggal :
Waktu :
Topik kegiatan :
1. Presentasi hasil pengumpulan data didesa , Kecamatan .
2. Menentukan Prioritas Masalah kesehatan bersama masyarakat didesa,
Kecamatan
3. Membuat rencana kegiatan bersama dengan masyarakat
4 45 Hearing
menit
5 20 Problem Solving Kepala desa
menit Mahasiswa
6 10 Kesimpulan Notulis
menit
7 5 menit Doa Tokoh Agama
penutup
F. Rencana Evaluasi Kegiatan
1. Evaluasi Struktur
Persiapan dilaksanakan 2 hari sebelum kegiatan dan undangan disebarkan
1 hari sebelum kegiatan/acara.
2. Evaluasi Proses
Diharapkan acara berjalan lancar dan kehadiran 80-100% dari jumlah
undangan.
3. Evaluasi Hasil
a. Mahasiswa mampu berinteraksi dan menjalin kerja sama dengan
masyarakat di desa , Kecamatan
b. Masyarakat Menyadari akan kesehatan diwilayah desa , Kecamatan .
c. Masyarakat mengerti masalah kesehatan yang dihadapi dan ikut
berperan aktif merencanakan kegiatan sesuai dengan prioritas masalah
kesehatan diwilayah desa , Kecamatan.