Вы находитесь на странице: 1из 12

I.

Pengkajian
II. Analisa Data

No. Data Etiologi Masalah


Keperawatan
1 Data Subjektif: Faktor resiko terjadinya OA Nyeri Kronis
- Nyeri di lutut dan linu-linu di (Usia>65 tahun, wanita,
kaki, terutama setelah menopause)
melakukan aktivitas. ↓
- Waktu berjalan tiba-tiba lutut Perubahan fisiologis tubuh
sangat nyeri dan kaku hingga (Perubahan hormon,
harus duduk agak lama. degenerasi sel karena usia)
- Linu dirasakan sejak 2 tahun ↓
lalu, terutama pada pagi Penipisan tulang rawan
hari.Kadang minum obat dari sendi (Peradangan pada
puskesmas saat merasa nyeri, persendian)
obat : ibuprofen. ↓
- Saat nyeri lutut atau kaku pada Nyeri Akut
lutut menyerang, klien merasa ↓
terganggu dalam melakukan Nyeri berlangsung selama 2
aktivitas sehari-hari apalagi tahun dan memburuk saat
saat mengasuh cucunya. beraktivitas atau bergerak
- Kadang saat shalat, nyeri pada ↓
lutut membuat kesulitan berdiri Nyeri Kronis
atau rukuk.
Data Objektif:
- Klien tampak sesekali
memegang dan mengurut lutut.
2 Data Subjektif: Faktor Usia (>65 Tahun), Insomnia
- Klien mengatakan tidur faktor psikologis (khawatir
biasanya jam 8 malam dengan kondisi keluarga
kemudian terbangun jam 12 anaknya), ketidaknyamanan
dan sulit untuk mulai tidur lagi, fisik (nyeri pada sendi dan
biasanya malam kadang kaku lutut)
hanya tidur 3-4 jam, tapi klien ↓
mengatakan sudah biasa. Gangguan Tidur
Data Objektif: ↓
- Penilaian kualitas tidur dengan Mudah terbangun saat
pengkajian PSQI: Kualitas tidur malam hari dan sulit untuk
kurang, Memulai tidur pukul memulai tidur, sulit untuk
20.30 dan tidak mampu tertidur mempertahankan tidur
selama 30 menit sejak ↓
berbaring, Lama jam tidur Kualitas tidur menurun
hanya 3-4 jam. Diperoleh (kurang)
kesimpulan kualitas tidur ↓
kurang. Insomnia
- Mata klien tampak mengantuk
dan terdapat kehitaman
dibawah mata.

3 Data Subyektif: Faktor usia (>65 tahun), Hambatan


- Waktu berjalan tiba-tiba lutut ketidaknyamanan fisik mobilitas fisik
sangat nyeri dan kaku hingga (sangat nyeri pada bagian
harus duduk agak lama. lutut), Hipotensi ortostatik,
- Klien mengatakan pusing kalau penurunan pada
tiba-tiba berubah posisi dari penglihatan dan
duduk kemudian berdiri tiba- pendengaran.
tiba. ↓
- Klien melaporkan tidak Aktivitas harian merasa
memakai kacamata saat terganggu (Nyeri lutut saat
membaca atau melihat televisi, beraktivitas, perubahan
namun merasa penglihatannya posisi yg tiba-tiba akan
kabur. menyebabkan pusing, klien
- Perawat harus duduk didekat berpegangan tangan saat
klien sehingga klien dapat ingin berdiri)
mendengarkan dengan baik ↓
apa yang dikatakan perawat. Hambatan Mobilitas fisik
- Saat nyeri lutut atau kaku pada
lutut menyerang, klien merasa
terganggu dalam melakukan
aktivitas sehari-hari apalagi
saat mengasuh cucunya.
- Klien dapat melakukan
aktivitas sehari-hari, hanya
saja tidak bisa saat
mengangkat cucian.
Data Objektif:
- Klien tampak berpegangan
kursi ketika berdiri
- Klien tampak sesekali
memegang dan mengurut lutut.
- Pengkajian lingkungan: tidak
ada pegangan di tembok
kamar, tidak ada pegangan di
kamar mandi, jamban jongkok.
- Hasil tes keseimbangan
menggunakan TUGT:
keseimbangan berkurang.

Prioritas Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri Kronis
2. Insomnia
3. Hambatan Mobilitas Fisik
III. Rencana Asuhan Keperawatan

No Diagnosa 1
Nama Nyeri Kronis
Diagnosa
Tujuan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam, nyeri kronis yang
dialami pasien dapat berkurang
Indikator NOC: Pain Control
Indikator 1 2 3 4 5 Keterangan
Mengenali onset 1 : tidak pernah
nyeri ditunjukkan
2 : jarang
Menggunakan ditunjukkan
analgesik yang 3 : terkadang
direkomendasikan ditunjukkan
Melaporkan 4 : sering
perubahan nyeri ditunjukkan
pada tenaga 5 : selalu
kesehatan ditunjukkan
Mengenali gejala
nyeri yang terkait

NOC: Pain Level


Indikator 1 2 3 4 5 Keterangan
Melaporkan nyeri 1 : berat
2 : cukup
Panjang episode 3 : sedang
nyeri 4 : ringan
Menggosok area 5 : tidak ada
yang terkena
Ketegangan otot
Intervensi NIC: Pain Management
1. Kaji secara komprehensip terhadap nyeri termasuk lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri dan faktor presipitasi
2. Monitor suara ronki di jalan nafas
3. Observasi reaksi ketidaknyaman secara nonverbal
4. Tentukan pengaruh pengalaman nyeri terhadap kualitas hidup (tidur,
aktivitas, hubungan sosial)
5. Ajarkan cara penggunaan terapi non farmakologi (distraksi, guide imagery,
relaksasi)
6. Kolaborasi pemberian analgesik
NIC: Analgetic Administration
1. Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas dan derajat nyeri sebelum pemberian
obat
2. Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi
3. Cek riwayat alergi
4. Tentukan pilihan analgetik tergantung tipe dan beratnya nyeri
5. Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesic pertama kali
Rasional Pain Management
1. Untuk mengetahui tingkat nyeri pasien
2. Untuk mengetahui tingkat ketidaknyamanan dirasakan oleh pasien
3. Untuk mengetahui apakah nyeri yang dirasakan klien berpengaruh terhadap
yang lainnya
4. Agar klien mampu menggunakan teknik nonfarmakologi dalam
memanajemen nyeri yang dirasakan
5. Pemberian analgetik dapat mengurangi rasa nyeri pasien
Analgetic Administration
1. Agar dapat dilakukan pengobatan dengan tepat
2. Agar tidak salah dalam memberikan obat
3. Memastikan bahwa obat tidak akan membahayakan pasien
4. Dengan mengetahui tipe dan skala nyeri, maka dapat mengetahui jenis
analgesik yang tepat untuk pasien
5. Mengetahui keadaan umum pasien
No Diagnosa 2
Nama Insomnia
Diagnosa
Tujuan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam, insomnia pada
pasien dapat membaik
Indikator NOC : Tidur
Indikator 1 2 3 4 5 Keterangan
Jam tidur yang 1 : sangat
diobservasi terganggu
Pola tidur 2 : banyak
Kualitas tidur terganggu
Tidur dari awal 3 : cukup terganggu
sampai habis 4 : sedikit terganggu
dimalam hari secara 5 : tidak terganggu
konsisten
Perasaan segar
setelah tidur
Tempat tidur yang
nyaman
Suhu ruangan
1 2 3 4 5 Keterangan
Kesulitan memulai 1 : berat
tidur 2 : cukup berat
3 : sedang
4 : ringan
5 : tidak ada
Tidur yang terputus
Intervensi NIC : Peningkatan tidur
1. Tentukan pola tidur/aktivitas pasien
2. Perkirakan tidur/siklus bangun pasien didalam perawatan perencanaan
3. Monitor/catat pola tidur pasien dan jumlah jam tidur
4. Monitor partisipasi dalam kegiatan yang melelahkan selama terjaga untuk
mencegah penat yang berlebihan
5. Sesuaikan lingkungan (misalnya, cahaya, kebisingan, suhu, kasur dan
tempat tidur) untuk meningkatkan tidur
6. Ajarkan pasien bagaimana melakukan relaksasi otot autogenik atau bentuk
non-farmakologi lainnya untuk memancing tidur
7. Bantu meningkatkan jumlah jam tidur, jika diperlukan
8. Anjurkan untuk tidur siang di siang hari, jika diindikasikan, untuk memenuhi
kebutuhan
9. Diskusikan dengan pasien dan keluarga mengenai teknik untuk
meningkatkan tidur
Rasional 1. Agar kebutuhan tidur pada pasien terpenuhi
2. Agar siklus tidur/bangun pasien tidak terganggu
3. Agar pola tidur dan jumlah jam tidur pasien tidak terganggu
4. Agar pasien tidak merasakan kelelahan yang berlebihan
5. Untuk meningkatkan tidur pasien
6. Agar pasien terpancing untuk tidur
7. Untuk memenuhi kebutuhan tidur pasien
No Diagnosa 3
Nama Hambatan Mobilitas Fisik
Diagnosa
Tujuan Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 3 x 24 jam, hambatan
mobilitas fisik pasien akan teratasi
Indikator NOC : Pergerakan
Indikator 1 2 3 4 5 Keterangan
Keseimbangan 1 : sangat terganggu
2 : banyak terganggu
Cara berjalan
3 : cukup terganggu
Gerakan otot 4 : sedikit terganggu
5 : tidak terganggu
Gerakan sendi

Bergerak dengan
mudah

NOC : Keseimbangan
Indikator 1 2 3 4 5 Keterangan
Mempertahankan 1 : sangat terganggu
keseimbangan dari 2 : banyak terganggu
posisi duduk ke 3 : cukup terganggu
posisi berdiri 4 : sedikit terganggu
Mempertahankan 5 : tidak terganggu
keseimbangan ketika
berjalan
Mempertahankan
keseimbangan ketika
berdiri
Pusing
Intervensi NIC : Terapi Latihan : Keseimbangan

1. Tentukan kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan


yang membutuhkan keseimbangan
2. Kolaborasi dengan terapis fisik,okupasional dan terapi rekreasi dalam
mengembangkan dan melaksanakan program latihan yang sesuai
3. Evaluasi fungsi sensorik ( misalnya penglihatan, pendengaran dan
porpriosepsi)
4. Berikan kesempatan untuk mendiskusikan faktor-faktor yang mempengaruhi
ketakutan akan jatuh
5. Sediakan lingkungan yang aman untuk latihan
6. Sediakan alat-alat bantu ( misalna tongkat , walker, dll) untuk mendukung
pasien dalam latihan
7. Bantu pasien untuk berpartisipasi dalam latihan peregangan sambil
berbaring, duduk atau berdiri dalam mempertahankan atau meningkatkan
keseimbangan selama letihan atau kegiatan sehari-hari

NIC : Pencegahan jatuh

1. Kaji ulang riwayat jatuh bersama dengan pasin dan keluarga


2. Identifikasi karakteristik dari lingkungan yang mungkin meningkatkan potensi
jatuh ( lantai licin, tangga terbuka)
3. Tandai ambang pintu dan dari batas jalan pintu sebelum tangga, sesuai
kebutuhan
4. Sediakan pencahayaan yang cukup dalam meningkatkan pandangan
5. Instruksikan untuk memakai kacamata yang diresepkan
6. Instruksikan keluarga agar pentingnya pegangan tangan untuk tangga, kaar
mandi dan jalur untuk berjalan

Rasional 1. Untuk mengetahui batas kemampuan pasien


2. Untuk merencanakan kegiatan yang akan dilakukan pasien
3. Untuk mengetahui riwayat jatuh pasien
IV. Perencanaan dan Evaluasi
Tanggal dan No. Implementasi Respon pasien dan Tanda
Jam Diagnosa evaluasi tindakan tangan
24-9-18 1 Melakukan pengkajian Pengkajian nyeri :
10.00 nyeri Lokasi, karalteristik,
durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
dan factor presipitasi.
Melakukan auskultasi Suara napas tambahan:
pada lapang paru untuk Ronkhi
melihat apakah ronkhi
tetap ada atau sudah
hilang
Pengaruh nyeri terhadap Kualitas tidur, aktivitas
kualitas hidup sehari-hari dan
hubungan sosial.
Melakukan terapi non Terapi non farmakologi :
farmakologi Distraksi, guide imagery
dan relaksasi.
Kolaborasikan
pemberian analgesik
24-9-18 2 Memonitor kualitas tidur Kualitas tidur :
10.00 pasien Pola tidur, jumlah jam
tidur dan siklus bangun
pasien selama
perawatan.
Membuat lingkungan Cahaya, kebisingan,
nyaman bagi pasien suhu, kasur dan tempat
tidur.
Melakukan terapi non Relaksasi otot
farmakologis untuk
meningkatkan tidur
24-9-18 3 Mengevaluasi fungsi Fungsi sensoris :
10.00 sensoris Penglihatan,
pendengaran dan
porpriosepsi.
Faktor-faktor yang Penglihatan,
mempengaruhi jatuh pencahayaan dan
bantuan pegangan.
Sedaikan alat bantu Tongkat, walker dan
untuk pasien lain-lain
Menyediakan lingkungan Cahaya, lantai tidak
yang aman untuk latihan licin, dan bantuan
pegangan.
Membantu pasien Latihan peregangan
berpartisipasi dalam sambil duduk, berdiri
latihan dan berbaring.
TUGAS INDIVIDU
Asuhan Keperawatan Komunitas dan Gerontik
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Clinical Study 1

Disusun oleh:
Made Arny Fariyanti
155070201111017
Kelompok 1/Reguler 1

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018

Вам также может понравиться