Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
PASIEN
DI RSUD KOTA MAKASSAR
JANUARI – SEPTEMBER
2017
1.
(............................) (...........................)
2.
(...........................) (...........................)
3.
(............................) (............................)
REKOMENDASI DATA INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
Makassar, 2
November 2017
a. Tujuan Umum :
b. Tujuan Khusus :
2) KKPRS (Eksternal)
2. DEFINISI
1. Keselamatan / Safety
Bebas dari bahaya atau risiko (hazard)
2. Hazard / bahaya
b. Agent
Pasien bebas dari harm /cedera yang tidak seharusnya terjadi atau bebas
dari harm yang potensial akan terjadi (penyakit, cedera fisik / sosial /
psikologis, cacat, kematian dll), terkait dengan pelayanan kesehatan.
5. Harm/ cedera
Dampak yang terjadi akibat gangguan struktur atau penurunan fungsi tubuh
dapat berupa fisik, sosial dan psikologis. Yang
4
termasuk harm adalah : "Penyakit, Cedera, Penderitaan, Cacat, dan
Kematian".
b. Cedera/Injury
c. Penderitaan/Suffering
d. Cacat/Disability
Suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius; biasanya
dipakai untuk kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat diterima
seperti : operasi pada bagian tubuh yang salah. Pemilihan kata “sentinel”
terkait dengan keseriusan cedera yang terjadi (misalnya Amputasi pada kaki
yang salah, dan sebagainya) sehingga pencarian fakta terhadap kejadian ini
mengungkapkan adanya masalah yang serius pada kebijakan dan prosedur
yang berlaku.
Contoh :
PELAPORAN INSIDEN
Analisa grafik :
Dari data yang diperoleh di dapatkan gambaran bahwa angka insiden keselamatan pasien
yang terjadi di RSUD kota Makassar yaitu KTC, KNC, KTD, dan KPC, kasus terbanyak yaitu
dari insiden KTC sebanyak 14 kasus dengan tanda Bands hijau dan biru maka dilakukan
investigasi sederhana, insiden KTD terdapat dua kasus dengan bands kuning maka dilakukan
RCA. Di harapkan bahwa angka insiden keselamatan pasien yang terjad di RSUD kota
Makassar i dapat di turunkan.
BAB IV
LAPORAN ROOT CAUSE ANALYSIS (RCA)
A. LAPORAN RCA I
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Depkes RI , edisi 2 tahun 2008,rumah sakit wajib
melakukan pencatatan dan pelaporan insiden yang meliputi
kejadian tidak diharapkan, kejadian tidak cedera, kejadian nyaris
cedera dan kejadian sentinel serta berdasarkan Buku Pedoman
Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP), Komite
Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS) edisi 2 tahun 2008,
bahwa berdasarkan alur pelaporan insiden keselamatan pasien
pada grading merah dan kuning dilakukan analisa Root Cause
Analysis (RCA) untuk dilakukan pembelajaran dari hasil
rekomendasi yang diusulkan.
Semua jenis insiden keselamatan pasien mengandung
empat komponen dasar yaitu:faktor penyebab, faktor waktu,
dampak dan faktor mitigasi. Salah satu teknik analisis yang biasa
digunakan dalam menganalisa kegagalan suatu sistem adalah
analisis akar masalah (Root Cause Analysis). RCA adalah
sebuah metode yang terstruktur yang digunakan untuk
menentukan akar penyebab dari masalah.
Berkenaan dengan adanya laporan IKP dari kamar operasi
yaitu KTD dengan grading kuning pada bulan januari 2017 ke
KPRS, maka KPRS menindaklanjuti dengan melakukan kajian
analisis akar masalah dimana hasil dari kajian yaitu rekomendasi
nantinya akan dipergunakan untuk perbaikan sistem dan
pembelajaran di unit-unit terkait.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Agar KTD berupa pasien cedera tidak terjadi lagi di kamar
operasi .
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengidentifikasi akar masalah dan faktor
kontribusi terjadinya insiden KTD di kamar operasi
b. Sebagai alat untuk menyusunrencana kegiatan dalam
mencegah risiko agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di
ruang perawatan yang lainnya.
c. Sebagai alat pembelajaran dari insiden KTD yang sudah
terjadi di kamar operasi
II. PEMBAHASAN
1. IDENTIFIKASI INSIDEN
Insiden: Pasien cedera (luka bakar) di kamar operasi.
2. PEMBENTUKAN TIM
Ketua : dr. Wahyuni, Sp.S
Sekretaris : Jukas Mirnoto, S.Kep. Ners
Notulen : Mardawiyah
Anggota :
1. (Sub Komite Keselamatan Pasien)
2. (Sub Komite Manajemen Resiko)
3.
4.
5.
6.
3. PENGUMPULAN DATA & INFORMASI
1. Observasi langsung
Tim melakukan observasi langsung ke ruang Recovery
Room pada tanggal 26 Januari 2017 pukul 15.30 WIB
a. Menemukan rekam medis pasien dan melihat SOAP
DPJP di dalam rekam medis pasien.
b. Melihat jadwal dinas perawat.
2. Dokument
a. Jadwal Dinas Perawat di kamar oprasi pada bulan
Januari 2017.
b. Formulir Laporan IKP ke Tim KPRS dari kamar
operasi.
c. Jadwal operasi elektif di kamar operasi
Interview
Hasil interview dengan Kepala ruangan operasi tanggal 26
Januari 2017
1. Interview dengan saudara H (kepala Ruangan operasi)
a. Pada tanggal 23 januari 2017 pasien dijadwalkan utk
operasi elektif dengan diagnose Ca. Mammae Std.
III, dengan tindakan operasi mastektomi
b. Dokter I (DPJP) bertindak sebagai operator
c. Pasien dijadwalkan operasi elektif jam 11.00 WIB,
berhubung karena penggunaan kamar opersi yang
cukup padat sehingga operasi di undur ke jam 13.30
WIB.
d. Pasien di dorong ke ruang operasi OK 2 pada pukul
13.00 WIB utk persiapan anestesi TIVA
e. Tim operasi terdiri dari dokter anastesi, dokter
operator, asisteren 1, asisteren 2, instrument dan
perawat sirkuler masing-masing 1 orang.
f. Tim sdh mengetahui tupoksi masing-masing
- Berdasarkan hasil interview, kronologis menurut
Perawat W adalah sebagai berikut:
- Persiapan instrument pada pukul 12.30 WIB,
- Pasien di mulai anastesi pada 13.00 WIB
- Electro Cauter dipasang di kaki kiri pasien.
- Time out operasi dilakukan pada pukul 13.25
WIB
- Pasien dilakukan operasi pada pukul 13.30 WIB
- Petugas sirkuler melihat pasien gelisah dengan
mengangkat kaki kiri tempat terpasangnya plat
cauter pada pukul 14.10 WIB, setelah di cek
ternyata plat cauter terbakar
- Perawat sirkuler langsung mematikan mesin
cauter
- Perawat langsung memberikan penanganan luka
bakar
g. Interview dengan Petugas H (petugas RR pada
tanggal 26 januari 2017)
- Pasien di dorong keruang RR pada pukul 14.35.
- Petugas sirkuler menyampaikan ke petugas RR
bahwa telah terjadi cedera pada kaki kiri pasien
akibat plat cauter terbakar.
- Perawat RR yang menerima laporan langsung
memberikan pertolongan dengan perawatan luka
bakar.
- Petugas RR langsung melaporkan kejadian
tersebut ke penanggung jawab ruangan
- Penanggung jawab langsung melaporkan ke
Pelayanan Medik via telepon.
- Wadir pelayanan medik didampingi oleh Kabid
pelayanan medic beserta kepala ruangan OK
memberikan penjelasan kepada keluarga pasien.
MASALAH - -
PELAYANAN
Masalah Instrumen/Tools
9. 5 WHY
1. Mengapa bisa timbul cedera ? Karena petugas instrumen ruangan operasi yang
bertugas tidak memahami secara teliti SPO
penyiapan alat dan pemasangan alat ke pasien
2. Mengapa tidak memahami SPO yang di buat tidak diketahui oleh semua
secara teliti SPO yang ada? petugas yang berada di ruangan operasi
3. Mengapa SPO yang di buat Karena sosialisasi SPO tidak optimal
tidak diketahui oleh semua
petugas yang berada
diruangan operasi
4. Mengapa sosialisasi SPO Karena jadwal operasi yang padat dan jumlah
tidak optimal petugas yang masih kurang di ruang operasi
5. Mengapa jadwal operasi Karena system pengaturan jadwal petugas kurang
yang padat dan jumlah optimal dan pengaturan jadwal operasi yang belum
petugas yang masih kurang di
ruang operasi
III. KESIMPULAN
Kesimpulan dari analisa akar masalah ini adalah
ditemukannya akar masalah dari insiden keselamatan pasien yaitu
tidak dilakukannya sistem komunikasi serta penerapan SPO.
Berdasarkan hasil analisis akar masalah ini maka akan dibuat
rekomendasi serta tindak lanjut untuk mencegah agar tidak ada lagi
insiden keselamatan pasien yang terjadi lagi.
IV. SARAN
Berdasarkan analisis akar masalah maka selanjutnya
dari tim RCA mengajukan rekomendasi dan tindak lanjut untuk segera
melakukan sosialisasi SPO tentang penyiapan instrumen pada saat
operasi akan dilakukan.mengingat pentingnya hal tersebut sebagai
salah satu aspek dalam keselamatan pasien. Tim KPRS dan pihak-
pihak terkait akhirnya melakukan sosialisasi kepada perawat-perawat
di kamar operasi RSUD kota makassar.
B. LAPORAN RCA II
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BerdasarkanBukuPanduanNasionalKeselamatanPasien
RumahSakitDepkes RI , edisi 2 tahun 2008,rumahsakit
wajibmelakukanpencatatandanpelaporaninsiden yang meliputi
kejadiantidakdiharapkan, kejadiantidakcedera,
kejadiannyariscederadankejadian sentinel
sertaberdasarkanBukuPedomanPelaporanInsidenKeselamatan
Pasien (IKP), KomiteKeselamatanPasienRumahSakit (KKP-RS)
edisi 2 tahun 2008,
bahwaberdasarkanalurpelaporaninsidenkeselamatanpasienpad
a grading merahdankuningdilakukananalisa Root Cause
Analysis (RCA)
untukdilakukanpembelajarandarihasilrekomendasi yang
diusulkan.
Semuajenisinsidenkeselamatanpasienmengandungemp
atkomponendasaryaitu: factor penyebab, factor waktu,
dampakdan factor mitigasi. Salah satuteknikanalisis yang
biasadigunakandalammenganalisakegagalansuatu system
adalahanalisisakarmasalah (Root Cause Analysis).RCA
adalahsebuahmetode yang terstruktur yang
digunakanuntukmenentukanakarpenyebabdarimasalah.
Berkenaandenganadanya laporan IKP dari ruang
NICUyaitu KTD dengan grading kuning pada bulan januari 2017
ke KPRS, maka KPRS
menindaklanjutidenganmelakukankajiananalisisakarmasalahdim
anahasildarikajianyaiturekomendasinantinyaakandipergunakanu
ntukperbaikan system danpembelajaran di unit-unit terkait.
B. Tujuan
3. TujuanUmum
Agar KTD berupapasien cedera tidakterjadi lagi di Ruang
NICU.
4. TujuanKhusus
d. Untukmengidentifikasiakarmasalahdan factor
kontribusiterjadinya insiden KTD di Ruang NICU.
e. Sebagai alat untuk menyusun rencana kegiatan dalam
mencegah risiko agar kejadian serupa tidak terjadi lagi
di ruang perawatan yang lainnya.
f. Sebagaialatpembelajarandariinsiden KTD yang sudah
terjadi di Ruang NICU
II. PEMBAHASAN
1. IDENTIFIKASI INSIDEN
Insiden:Bayi hipotermi di ruang NICU
2. PEMBENTUKAN TIM
Ketua : dr.Wahyuni, Sp.S
Sekretaris : Jukas Mirnoto, S.Kep. Ners
Notulen : A. Mahdaniar, Amd.Keb
Anggota :
1. Andi Saadah, AMK
2. Hj. Nurhaedah,SST
3. Dorce H.Pali, Amd.Keb
4. Fitrawati, AMK
5. Erwini, Amd. Keb
6. Irawanti, Amd.Keb
3. PENGUMPULAN DATA & INFORMASI
1. Observasilangsung
Tim melakukanobservasi langsung ke ruang NICU pada
tanggal 20 September 2017 pukul 19.00 WIB
a. Menemukan ruang NICU dalam keadaan gelap,
Genset tidak berfungsi
b. Menemuka bayi R dalam keadaan hipotermi, Suhu :
35,7⁰C
c. Mencari Ruangan terdekat yang Listriknya berfungsi
(ICU).
2. Dokument
Rekam Medis pasien.
a. Formulir Laporan IKP ke Tim KPRS dari Ruang
Nicu.
3. Interview
Hasil interview dengan Penanggung Jawab Shift pada
tanggal 21 September 2017
4. Interview dengan saudari F (Penanggung jawab Shift)
a. Pada tanggal 20 September 2017 jam 18.00 listrik
tiba-tiba padam. Pada pukul 19.00 bayi R yang di
rawat di dalam inkubator mengalami Hipotermi, Suhu:
35,7º C.
b. Dokter Asebagai DPJP
c. Pasien Lahir dengan diagnosa BBLR
d. Kondisi bayi yang lahir prematur membuatnya rentan
mengalami hipotermi bila tidak dirawat di dalam
inkubator
e. Petugas jaga terdiri dari 2 orang Bidan dan 1 orang
perawat.
f. Tim sudah mengetahui tupoksi masing-masing
Berdasarkanhasil interview, kronologis menurut
Perawat Fadalahsebagaiberikut:
- Listrik padam pada pukul 18.00 WIB,
- Pasien mulai hipotermi pada pukul 19.00 WIB
- Pasien sudah di selimuti, di pakaikan topi, kaos
tangan dan kaos kaki .
- Pada saat observasi jam 19.30, suhu bayi
menjadi 35,1ºC
- Perawat F segera melaporkan kejadian tersebut
kepada kepala ruangan NICU
- Kepala Ruangan Meneruskan Laporan keKetua
komite keperawatan dan Melapor ke Pelayanan
Medik melalui telepon.
- Ketua komite keperawatan segera mencari solusi
agar bayi bisa di transfer ke ruang ICU yang
mempunyai aliran listrik.
g. Interview denganPerawat S (petugasOK pada
tanggal 20September 2017 jam 19.30)
- Perawat S menerima informasi dari Kepala
Ruangan OK tentang kejadian di ruang NICU.
Bahwa bayi R membutuhkan infant warmer untuk
menangani hipotermi nya
- Perawat S mengerti dan segera mengambil
tindakan dengan mendorong infant warmer ke
ruang ICU.
h. Interview dengan perawat A( perawat ICU pada
tanggal 20 september 2017 jam 19.35 )
- Perawat A menerima informasi dari perawat OK
bahwa bayi di ruang NICU membutuhkan infant
warmer yang ada di ruang OK, akan tetapi tidak
ada aliran listrik di ruang OK
- Perawat ICU segera menyetujui rencana
pemindahan infant warmer dari ruang OK ke
Ruang ICU.
- Perawat A di ruang ICU segera menyambungkan
infant warmer dengan sumber listrik sambil
menunggu bayi dari ruang NICU.
- Perawat F menerima informasi dari kepala
ruangan nicu bahwa infant warmer di ruang ICU
sudah ready, bayi segera di bawa ke ruang ICU
- Pada pukul 19.40 Laporan di teruskan ke bagian
Umum dan petugas dari IPSRS segera
menyambungkan kabel ke ruang NICU.
- Pada pukul 19.50 beberapa inkubator sudah bisa
digunakan
- Pukul 20.00 perawat F membawa kembali bayi
dari ruang ICU ke ruang NICU.Dan segera
melapor kembali ke kepala ruangan.
INFORMASI -
TAMBAHAN
MASALAH - -
PELAYANAN
5. FORM TIME PERSON GRID
Masalah Instrumen/Tools
9. 5 WHY
1. Mengapa bisa
timbul Karena Tidak tersedia Sarana (lampu emergency)
Hipotermi ? yang bisa di gunakan untuk menghangatkan bayi
saat listrik padam
2. Mengapa tidak Tersedia Karena Permintaan Alkes belum di setujui oleh unit
Lampu Emergency? terkait.
3. Mengapa Genset tidak Karena terjadi Trouble di gardu induk
berfungsi pada saat listrik
padam?
4. Mengapa Ruangan tidak Karena kegiatan yang padat di ruangan dan banyak
mengajukan kembali nya pelaporan data.
permohonan alkes?
5. Mengapa petugas tidak Karena kurangnya perhatian petugas sehingga
memanfaatkan inkubator inkubator transport juga dalam kondisi lowbatt
transport?
Kesimpulandarianalisaakarmasalahiniadalahditemukannyaakarmasala
hdariinsidenkeselamatanpasienyaitutidakdipenuhinya permintaan Alkes yang
bersifat urgen serta kurangnya perhatian petugas terhadap Alkes yang sudah
ada.Berdasarkanhasilanalisisakarmasalahinimakaakandibuatrekomendasisert
atindaklanjutuntukmencegah agar tidakadalagiinsidenkeselamatanpasien
yang terjadi.
B. SARAN
Berdasarkananalisisakarmasalahmakaselanjutnyadaritim RCA
mengajukanrekomendasidantindaklanjutuntuksegeradirealisasikan
permohonan pengadaan Alkes yang bersifat Urgen serta
melakukansosialisasi SPO tentang Perawatan dan pemeliharaan
Alkes.Mengingatpentingnyahaltersebutsebagaisalahsatuaspekdalamkeselam
atanpasien. Tim KPRS danpihak-
pihakterkaitakhirnyamelakukansosialisasikepadaperawat-perawat di Ruang
NICU RSUD kota makassar.
BAB IV
PENUTUP