Вы находитесь на странице: 1из 20

KONSEP DASAR METODOLOGI PENELITIAN

MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH


Metodologi Penelitian Pendidikan
Yang diampu oleh Drs. Siti Umayaroh, S.Pd, M.Pd

Disusun oleh :

1. Christianto Saputro 160151601437


2. Maulita Yuliani 160151601419
3. Novita Puspitasari 160151601146

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEPTEMBER 2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami
dapatmenyelesaikan makalah dengan judul konsep dasar metodologi penelitian

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga Konsep dasar metodologi penelitian ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Malang, September 2018

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………….ii
DAFTAR ISI................................................................................................iii
PENDAHULUAN........................................................................................1
PEMBAHASAN...........................................................................................2
Pengertian Penelitian..................................................................................... 2
Sikap Ilmuan..................................................................................................3
Cara Memperoleh Pengetahuan................................................................... 4
Pendekatan-pendekatan Penelitian ..............................................................4
Penelitian Kualitatif............................................................................... 4
Pengertian Penelitian Kualitatif................................................. 4
Kapan Mengguakan Penelitian Kualitatif.................................. 6
Fungsi dan Pemanfaatan Penelitian Kualitatif........................... 6
Karakteristik Penelitian Kualitatif.............................................. 7
Penelitian Kuantitatif............................................................................. 8
Pengertian Penelitian Kuantitatif............................................... 8
Proses Penelitian Kuantitatif..................................................... 11
Kapan Menggunakan Penelitian Kuantitatif............................. 12
Fungsi Penelitian Kuantitatif..................................................... 12
Karakteristik Penenlitian Kuantitatif......................................... 13
KESIMPULAN ...........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Ilmu pengetahuan merupakan produk dari penelitian baik ilmu pengetahuan
alam maupun ilmu pengetahuan sosial. Penelitian merupakan bagian tak
terpisahkan dari ilmu pengetahuan. Citra orang tentang ilmu pengetahuan sangat
tergantung pada bagian penting yang merupakan wajahnya yaitu kegiatan
penelitian ilmiah.
Penelitian merupakan salah satu sarana yang sangat penting untuk menjawab
masalah yang dihadapi oleh manusia. Dalam penelitian ilmiah dikenal dua bentuk
penelitian, yaitu penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif, fungsi,
karakteristik, dan peranannya berbeda-beda. agar kedua penelitian tersebut
mendatangkanmanfaat yang optimal bagi seorang peneliti, perlu diketahui fungsi,
dan karakteristiknya. Disamping itu, perlu diketahui pula kelebihan dari masing-
masing penelitian, untuk memecahkan suatu masalah sehingga mendapatkan hasil
seoptimal mungkin.
b. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penelitian?
2. Bagaimana sikap ilmuan?
3. Apa saja pendekatan-pendekatan penelitian?

c. Tujuan
1. Mengetahui pengertian penelitian
2. Memahami sikap ilmuan
3. Memahami apa saja pendekatan-pendekatan penelitian
BAB II
ISI

1. Pengertian Penelitian
Penelitian merupakan upaya untuk mendapatkan nilai kebenaran, tetapi
bukan satu-satunya cara untuk mendapatkannya. Beberapa teori tentang cara yang
dapat ditempuh untuk mencapai nilai kebenaran, diantaranya:
a. Teori empirisme dikembangkan oleh john lock dari inggris. Teorinya
menyatakan bahwa nilai kebenaran dapat dicapai melalui pengalaman
empiris, pengalaman yang diperoleh secara inderawi, pengalaman
melalui pengamatan.
b. Teori rasionalisme, dikembangkan antara lain oleh Leibniz dari jerman.
Teorinya menyatakan bahwa nilai kebenaran dapat dicapai melalui
proses berpikir yang menghasilkan kesimpulan rasional, kesimpulan
berdasarkan pertimbangan akal.
c. Pragmatisme dikembangkan antara lain oleh Charles sander fierce dari
amerika. Teorinya menyatakan bahwa nilai kebenaran dapat dicapai
melalui penyelidikan yang beroientasi pada kepentingan masa kini dan
masa datang. Oleh sebab itu, nilai kebenaran akan berkembang sesuai
dengan kondisi tempat dan proses.[1]
d. Pada pokoknya penelitian merupakan usaha sistematik dalam
menjawab suatu permasalahan. Tuckman menjelaskan, tegasnya
penelitian adalah proses pemecahan masalah secara ilmiah.
Sehubungan dengan hal diatas, Hadjar menjelaskan informasi dan
pengetahuan pendidikan yangdiperoleh melalui pengetahuan
mempunyai tingkat keshahihan yang lebih bias diandalkan dan dari
hasil penelitian ini semakin banyak digunakan dalam menetapkan
kebijakan baru dalam dunia pendidikan.
e. Kegiatan penelitian dibidang pendidikan, social, ekonomi, politik dan
keagamaan semakin berkembang secara intensif sesuai dengan
kebutuhan informasi yang akurat, untuk dasar pembuatan keputusan
atau kebijakan dalam semua masalah kehidupan, tak terkecuali
pendidikan.
f. Penelitian juga dilaksanakan untuk menjawab persoalan-persoalan
yang dihadapi manusia dalam kehidupannya seperti halnya dalam
ekonomi, politik, agama, social budaya dan pendidikan.
g. Melakukan penelitian ilmiah adalah merupakan keterampilan yang
menjadikan seorang calon sarjana memahami proses kerja ilmiah.
Untuk mencapai keterampilan ini diperlukan proses transformasi
pengetahuan tentang metode penelitian terhadap mahasiswa yang
memiliki tugas penelitian ini dengan meletakkan penelitian ilmiah
mencapai 6 SKS. Itu berarti penyelesaian tugas akhir penulisan skipsi
tidak boleh dianggap pekerjaan ringan dan dikerjakan asal jadi saja.
Karena itu klimaks penyelesaian tugas penulisan skripsi dengan inti
kegiatan penelitian ilmiah harus dipersiapkan sedemikian rupa, tidak
hanya penguasaan pengetahuan dan keterampilan tetapi yang tak kalah
pentingnya adalah terbentuknya mental keingin tahuan yang kuat
supaya para sarjana nantinya mau mencari kebenaran ilmiah untuk
memecahkan persoalan social, ekonomi, keagamaan, dan pendidikan
yang dihadapinya di masyarakat.[2]

2. Sikap Ilmuan
Menurut Ary, dkk (1993). Seorang ilmuan memiliki beberapa
karakteristik, yaitu :
a. Seorang ilmuan adalah bersikap peragu, yang memelihara sikap
skeptic secara tinggi terhadap data dari ilmu. Penemuan akan
dihargai sementara oleh ilmuan jika data tersebut belum diuji
(verifikasi). Dalam hal ini,verifikasi memerlukan adanya
observasi dan perncapaian hasil yang sama. Ilmuan selalu ingin
mencoba pendapat dan permasalahan berkaitan dengan hubungan
diantara beberapa fenomena alamiah.
b. Ilmuan bersikap objektif dan tidak memihak (imfartial). Dalam
melakukan odservasi dan penafsiran data, ilmuan tidak mencoba
untuk membuktikan pendapat. Ilmuan harus melakukan
kewaspadaan tertentu terutama dalam pengumpulan data dengan
cara tertentu. Ilmuan menjaga kebenaran dan menerima fakta-
fakta bahkan bila data yang dikumpulkan mendukung atas suatu
teori yang dikenal, lalu ada bukti yang menyampingkan/menolak,
maka teori tersebut harus dimodifikasi sesuai data factual.
c. Ilmuan menangani fakta bukan nilai. Ilmuan tidak bekerja dalam
hal menyatakan implikasi moral tertentu dari penemuannya,
karena itu mereka tidak membuat keputusan apa yang baik atau
apa yang buruk, akan tetapi memberikan data mengenai
hubungan yang eksis diantaranya peristiwa yang terjadi. Suatu
penemuan ilmuan mungkin saja merupakan kunci penting dalam
menemukan solusi nilai keputusan yang mencakup berbagai data
dan tidak menghukum pertimbangan nilai.
d. Ilmuan senantiasa tidak puas dengan data yang asing tetapi
mencari secara sitematik bai penemuan mereka. Ilmuan
meletakkan penemuan mereka dalam suatu system yang teratur,
kemudian dalam hal teori keilmuan ilmuan membawa penemuan
empiric kedaam pola yang bermakna, bagaimanapun, ilmuan
menghargai teori sebagai penemuan tentative/sementara atau
provisional dari suatu pokok masalah yang kemudian diperbaiki
bila suatu bukti baru ditemukan.[3]
3. Cara Memperoleh Pengetahuan
Manusia mampu melihat dunia ini dengan perspektif yang amat
beragam, dengan kemampuan nalarnya, manusia mampu melihat dunia
sekelilingnya dengan mekanisme yang unik, bahkan multi dimensi. Hal itu
dikarenakan manusia memiliki rasa ingin tahu yang amat besar. Awalnya,
ras ingin tahu itu berkembang dengan cara yang amat sederhana ketika
sesuatu kejadian terjadi manusia masih hanya mencoba
memperhatikannya, tetapi lama kelamaan, manusia mengembangkan rasa
ingin tahu dengan mencoba mencari jawaban dibalik kejadian tersebut.
Demikianlah maka ilmu pengetahuan manusia semakin banyak dan
semakin beragam. Dalam kehidupannya manusia memang selalu ingin
menemukan jawaban. Proses perkembangan kemudian membawa manusia
kedalam jawaban-jawaban yang sifatnya sederhana sampai kemudian yang
rumit dan kompleks. Pencarian jawaban yang benar-benar kebeneran
inilah yang menjadi hakikiat ilmu pengetahuan manusia.
4. Pendekatan-Pendekatan Penelitian
A. Penelitian kualitatif
1. Pengertian Penelitian Kualitatif
Mengacu kepada Straus dan Corbin ( 1990) penelitian kualitatif adalah
suatu jenis penelitian yang prosedur penemuan yang di lakukan tidak
menggunakan prosedur statistic atau kuantifikasi.[4] Dalam hal ini penelitian
kulitatif adalah penelitian tentang kehidupan seseorang cerita, prilaku, dan
juga tentang fungsi organisasi, gerakan social, atau hubungan timbal balik.
Faisal (1990) berpendapat bahwa dalam mempelajari prilaku manusia di
perlukan penelitian mendalam sampai ke perilaku intinya (Inner behavior)
secara holistic dan bertolak dari sudut pandang manusia prilaku manusia.
Aktivitas penelitian kualitatif yang dilaksanakan ini memiliki cirri cirri
sebagai mana dikemukakan Beogedan dan Biglend (1982) yaitu :
a. Latar alamiah sebagai sumber data
b. Penelitian adalah instrument kunci
c. Penelitian kualitatif lebih mementingkan proses dari pada hasil
d. Penelitian dengan pendekatan kualitatif cenderung menganalisis data
secara induktif
e. Makna yang dimiliki pelaku yang mendasari tindakan tindakan mereka
merupakan aspek esensial dalam penelitian kualitatif.
Penelitian kualitatif mencakup berbagai jenis penelitian yang mempunyai
karakteristik yang sama atau bersama. Para antropolog telah mengembangkan dan
menggunakan pendekatan ini dalam bentuk metode etnografis dengan disiplin dan
tata cara yang tertentu. Para antropolog dan sosiolog juga telah
mengkombinasikan teknik- teknik survey dengan pendekatan – pendekatan
naturalistik untuk mengembangkan pendekan observasi berperan serta ( Dimana
subjek yang diteliti diperlukan sebagai peserta peneliti) dalam penelitian
lapangan.
Bogdan dan Tailor menjelaskan definisi metode kualitatif yaitu pendapat ini
menegaskan bahwa metode penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif tentang orang melalui tulisan atau kata- kata yang
diucapkan dan prilaku yang dapat diamati.
Penggunaan metode kualitatif memungkinkan seseorang untuk mengetahui
kepribadian orang dan melihat orang sebagai mereka ,memahami dunianya. Apa
yang diamati secara langsung tentang pengalaman meraka sehari haridengan
masyarakatnya. Penelitian kualitatif mempelajari orang orang dengan
mendengarkan apa yang dikatakan, tentang diri mereka dan pengalamannya dari
sudut pandang orang yang diteliti.
Kirk dan Miller mendefenisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi
tertentu dalam ilmu pengetahuan social yang secara fundamental bergantung dari
pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam
peristilahannya.
Jane Richie juga memberi defenisi yaitu penelitian kualitatif yang merupakan
upaya untuk menyajikan dunia sosial, dan perspektifnya di dalam dunia, dari segi
konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti. Pada
defenisis ini dikemukakan tentang peranan penting dari apa yang seharusnya
diteliti yaitu konsep, perilaku, persepsi dan persoalan tentang manusia yang
diteliti.
Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. Secara holistic dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang
alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Dari beberapa uraian yang telah diungkapkan dapatlah ditarik sebuah
kesimpulan bahwasanya penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud
untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian
misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. Secara holistik dan
dengan cara deskripsi atau penggambaran dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
metode alamiah.
Setiap penelitian harus berujung opada sintesis pengetahuan yang membantu
peneliti dan masyarakat pada umumnya menyelesaikan masalah, baik berupa
pelurusan, konsep, saran tindakan, yang harus ditempuh, atau kebijan, atau
pelurusan nilai – nilai yang diyakini masyarakat karena itu penelitian sebagai
metode ilmiah adalah jawaban empiris terhadap masalah yang dihadapi dengan
system, metode, prosedur, dan teknik tertentu.
2. Kapan menggunakan Penelitian Kualitatif
 Bila masalah penelitian belum jelas, kondisi semacam ini
cocok dengan metode kualitatif, karena peneliti kualitatif
akan langsung masuk ke objek.
 Untuk mencari makna dibalik data yang tampak.
 Untuk memahami interaksi social.
 Memahami perasaan orang.
 Untuk mengembangkan teori.
 Untuk memastikan kebenaran data.
 Meneliti sejarah perkembangan
3. Fungsi dan pemanfaaatan penelitian kualitatif
Penelitian kualitatif dimanfaatkan untuk keperluan :
 Pada penelitian awal dimana subjek penelitian tidak difenisikan
secara baik dan kurang difahami.
 Pada upaya pemahaman penelitian perilaku dan penelitian
motivasional
 Untuk penelitian konsultatif
 Memahami isu-isu rumit suatu proses
 Memahami isu-isu rinci tentang situasi dan kenyataan yang
dihadapi seseorang
 Untuk memahami isu-isu yang sensitive
 Untuk keperluan evaluasi
 Untuk meneliti latar belakang fenomena yang tidak dapat
diteliti malalui penelitian kuantitatif
 Digunakan untuk meneliti hal-hal yang berkaitan dengan latar
belakang subjek penelititan
 Digunakan untuk dapat memahami setiap fenomena yang
sampai kini belum dapat diketahui
 Digunakan untuk menemukan perspektif baru tentang hal-hal
yang sudah banyak diketahui
 Digunakan oleh peneliti bermaksud meneliti sesuatu secara
mendalam
 Dimanfaatkan oleh peneliti yang berminat untuk menelaah
sesuatu latar belakang misalnya tentang motivasi, peranaan,
nilai, sikap dan persepsi.
 Digunakan oleh peneliti yang berkeinginan untuk
menggunakan hal-hal yang belum banyak diketahui ilmu
pengetahuan
 Dimanfaatkan oleh peneliti yang ingin meneliti sesuatu dari
segi prosesnya.

4. Karakterisktik penelitian kualitatif


Penelitian kualitatif memiliki cirri-ciri yang membedakannya dengan
penelitian lainnya. Berikut adalah uraian yang merupakan hasil pengkajian dan
sintesis dari pendapat Bogdan dan Biklen dengan Lincoln dan Guba :
 Latar alamiah, penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar
alamiah atau pada konteks dari suatu keutuhan. Hal ini dilakukan karena
ontology alamiah menghendaki adanya kenyataan-kenyataan sebagai
keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari konteksnya.
 Manusia sebagai alat, dalam penelitian kualitatif peneliti sendiri atau
dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Hal itu
dilakukan karena, jika memanfaatkan alat yang bukan manusia dan
mempersiapkan dirinya terlebih dahulu sebagai yang lajim digunakan
dalam penelitian klasik, maka sangat tidak mungkin untuk mengadakan
penyesuaian terhadap kenyataan-kenyataan yang ada dilapangan.
 Metode kualitatif, yaitu pengamatan, wawancara atau penelaahan
dokumen. Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan.
Pertama, menyesuaikan motede kualitatif lebih mudah apabila berhadapan
dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung
hakekat hubungan peneliti dengan responden. Ketiga, metode labih peka
dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaaruh
bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi.
 Analisis data secara induktif, alasannya. Proses induktif lebih dapat
menemukan kenyataan-kenyataan jamak sebagaimana yang terdapat
dalam data.
 Teori dari dasar, penelitian kualitatif lebih menghendaki arah bimbingan
penyusunan teori substant
 ive yang berasal dari data.
 Deskriptif, data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan
bukan angka-angka hal itu disebabkan penerapan metode kualitatif.
 Lebih mementingkan proses daripada hasil
 Adanya batas yang ditentukan oleh focus, batas menentukan kenyataan
jamak yang kemudian mempertajam focus, penerapan focus dapat lebih
dekat dihubungkan oleh interaksi oleh peneliti dan focus.
 Adanya kriteria khusus untuk keabsahan data, penelitian kualitatif
mendefenisikan validitas, reabilitas, dan objektifitas dalam persi lain
dengan yang lajim digunakan dalam penelitian klasik.
 Desain yang bersifat sementara, dengan disesuaikan melalui kenyataan
dilapangan.
 Hasil penelitian dirundingkan dengan bersama.

B. Penelitian Kuantitatif
1) Pengertian Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-
bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif
adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-
teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.
Proses pengukuran adalah bagian yang sentral dalam penelitian kuantitatif karena
hal ini memberikan hubungan yang fundamental antara pengamatan empiris dan
ekspresi matematis dari hubungan-hubungan kuantitatif.
Pengamatan kuantitatif melibatkan pengukuran tingkatan suatu cirri tertentu.
Untuk menemukan sesuatu dalam pengamatan, pengamat harus mengetahui apa
yang menjadi ciri sesuatu itu. Untuk itupengamat mulai mencatat atau
menghitung dari satu, dua, tiga, dan seterusnya. Berdasarkan pertimbangan
dangkal demikian, kemudian peneliti menyatakan bahwa penelitian kuantitatif
didasarkan atas perhitungan persentase, rata-rata, kuadrat, dan perhitungan
statistic lainnya. Dengan kata lain, penelitian kuantitatif melibatkan diri pada
perhitungan atau angka atau kuantitas.
Penelitian kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu
alammaupun ilmu-ilmu sosial,
dari fisika dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme. Pendekatan ini juga
digunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari pendidikan. Istilah
penelitian kuantitatif sering dipergunakan dalam ilmu-ilmu sosial untuk
membedakannya dengan penelitian kualitatif.
Dalam metode penelitian kuantitatif, masalah yang diteliti lebih umum
memiliki wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks. Penelitian kuantitatif
lebih sistematis, terencana, terstruktur, jelas dari awal hingga akhir penelitian.
Akan tetapi masalah-masalah pada metode penelitian kualitatif berwilayah pada
ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang rendah, namun dari penelitian
tersebut nantinya dapat berkembangkan secara luas sesuai dengan keadaan di
lapangan. Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman
yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan
masalah manusia. Pada pendekatan ini, prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang diamati
dan perilaku yang diamati. Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah
dan bersifat penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti sebagai instrumen
pokok. Oleh karena hal itu, peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang
luas agar dapat melakukan wawancara secara langsung terhadap responden,
menganalisis, dan mengkontruksikan obyek yang diteliti agar lebih jelas.
Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan terikat nilai.
Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang
spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal
hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari
hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila
disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya.
Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dinamakan metode
tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah
mentradisi sebagai metode penelitian. Metode ini disebut sebagai metode
positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai
metode ilmiah karena telah memenuhi kaedah-kaedah ilmiah yaitu konkrit atau
empiris, objektiv, terukur, rasional, dan sistematis. Metode ini juga disebut metode
discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan sebagai
iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa
angka-angka dan analisis menggunakan statistic.
Format Penelitian Kuantitatif dalam ilmu social tergantung pada permasalahan
dan tujuan penelitian itu sendiri.
Selain itu metode penelitian kuantitatif dikatakan sebagai metode yang lebih
menekankan pada aspek pengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial.
Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial di jabarkan kedalam
beberapa komponen masalah, variable dan indikator. Setiap variable yang di
tentukan di ukur dengan memberikan simbol-simbol angka yang berbeda–beda
sesuai dengan kategori informasi yang berkaitan dengan variable tersebut. Dengan
menggunakan simbol–simbol angka tersebut, teknik perhitungan secara kuantitatif
matematik dapat di lakukan sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang
belaku umum di dalam suatu parameter. Tujuan utama dati metodologi ini ialah
menjelaskan suatu masalah tetapi menghasilkan generalisasi. Generalisasi ialah
suatu kenyataan kebenaran yang terjadi dalam suatu realitas tentang suatu masalah
yang di perkirakan akan berlaku pada suatu populasi tertentu. Generalisasi dapat
dihasilkan melalui suatu metode perkiraan atau metode estimasi yang umum
berlaku didalam statistika induktif. Metode estimasi itu sendiri dilakukan
berdasarkan pengukuran terhadap keadaan nyata yang lebih terbatas lingkupnya
yang juga sering disebut “sample” dalam penelitian kuantitatif. Jadi, yang diukur
dalam penelitian sebenarnya ialah bagian kecil dari populasi atau sering disebut
“data”. Data ialah contoh nyata dari kenyataan yang dapat diprediksikan ke
tingkat realitas dengan menggunakan metodologi kuantitatif tertentu. Penelitian
kuantitatif mengadakan eksplorasi lebih lanjut serta menemukan fakta dan
menguji teori-teori yang timbul.
2) Proses Penelitian Kuantitatif
Setiap penelitian berangkat dari masalah, namun masalah yang dibawa peneliti
kuantitatif dan peneliti kualitatif berbeda. Dalam penelitian kuantitatif, maslaah
yang dibawa oleh peneliti harus sudah jelas, sedangkan masalah dalam penelitian
kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti
memasuki lapangan.
Setelah masalah diidentifikasi, dan dibatasi, maka selanjutnya masalah
tersebut dirumuskan. Rumusan masalah pada umumnya dinyatakan dalam kalimat
pernyataan dengan pernyataan ini, maka akan dapat memandu peneliti untuk
kegiatan penelitian selanjutnya. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka
peneliti menggunakan berbagai teori untuk menjawabnya. Jadi teori dalam
penelitian kuantitatif ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah penelitian
tersebut jawaban terhadap rumusan masalah yangbaru menggunakan teori tersebut
dinamakan hipotesis, maka hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian.
Hipotesis yang masih merupakan jawaban sementara tersebut, selanjutnya
akan dibuktikan kebenarannya secara empiris/nyata. Untuk itu peneliti melakukan
pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan pada populasi tertentu yang telah
ditetapkan oleh peneliti. Bila populasi terlalu luas, sedangkan peneliti memiliki
keterbatasan waktu, dana dan tenaga, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi tersebut. Bila peneliti bermaksud membuat
generalisasi, maka sampel yang diambil harus representative, dengan teknik
random sampling.
Meneliti adalah mencari data yang akurat. Untuk itu peneliti perlu
menggunakan instrument penelitian. Data yang telah terkumpul selanjutnya
dianalisis. Analisis diarahkan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis
yang diajukan dalam peneltitian kuantitatif analisis data menggunakan statistic.
Statistic yang digunakan berupa statistic parametris danstatistik non parametris.
Peneliti menggunakan statistic imferensial bila penelitian dilakukan pada sampel
yang diambil secara random.
Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian
data dapat menggunakan tabel, tabel distribusi frekuensi, grafik, garis, grafik
batang, polygon, ogive, dan lain-lain. Pembahasan terhadap hasil penelitian
merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap data yang telah
disajikan.
Setelah hasil penelitian diberikan pembahasan, maka selanjutnya dapat
disimpulkan. Kesimpulan berisi jawaban singkat terhadap setiap rumusan mssalah
berdasarkan data yang telah dikumpulkan. Jadi kalau masalah ada lima maka
kesimpulan juga ada lima. Karena peneliti melakukan penelitian bertujuan untuk
memecahkan masalah, maka peneliti berkewajiban untuk memberikan saran-
saran. Melalui saran-saran tersebut diharapkan masalah dapat dipecahkan.saran
yang diberikan harus berdasarkan kesimpulan hasil penelitian. Jadi jangan
membuat saran yang tidak berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan.
Apabila hipotesis penelitian yang diajukan tidak terbukti, maka perlu di cek
apakah ada yangsalahdalam menggunakan teori, instrument, pengumpulan,
analisis data, atau rumusan data yang diajukan.
3) Kapan menggunakan penelitian kuantitatif.
a. Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.
b. Bila peneliti ingin mendapat informasi yang luas dari suatu populasi.
c. Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain.
d. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.
e. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan
fenomena yang empiris dan dapat diukur.
f. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas
pengetahuan, teori dan produk tertentu.[16]
4) Fungsi penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif banyak dipergunakan baik dalam ilmu-ilmu alam
maupun ilmuilmu social, dari fisik dan biologi hingga sosiologi dan jurnalisme.
Pendekatan ini jugadigunakan sebagai cara untuk meneliti berbagai aspek dari
pendidikan. Sering juga dipergunakan dalam ilmu-ilmu social untuk
membedakannya dengan penelitian kualitatif.

5) Karakteristik Penelitian Kuantitatif


· Dilihat dari desain
a. Spesifik, jelas, rinci
b. Ditentukan secara mantap sejak awal
c. Menjadi pegangan langkah demi langkah
· Dari segi tujuan
a. Menunjukkan antara variabel
b. Menguji teori
c. Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif
· Dari segi teknik pengumpulan data
a. Kuesioner
b. Observasi dan wawancara tersturktur
· Dari segi instrument penelitian
a. Test, angket, wawancara terstruktur.
b. Instrument yang telah standar
· Dari segi data
a. Kuantitatif
b. Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan menggunakan instrument
· Dari segi sampel
a. Besar
b. Representative
c. Sedapat mungkin random
d. Ditentukan sejak awal
· Dari segi analisis
a. Setelah selesai pengumpulan data
b. Deduktif
c. Menggunakan statistic untuk menguji hipotesis
· Dari segi hubungan dengan responden
a. Dibuat berjarak bahkan sering tanpa kontak supaya objektif
b. Kedudukan peneliti lebih tinggi dari pada responden
c. Jangka pendek sampai hipotesis sampai hipotesis dapat dibuktikan
BAB III
KESIMPULAN

Penelitian merupakan usaha sistematik dalam menjawab suatu permasalahan.


Kegiatan penelitian dibidang pendidikan, social, ekonomi, politik dan keagamaan
semakin berkembang secara intensif sesuai dengan kebutuhan informasi yang
akurat, untuk dasar pembuatan keputusan atau kebijakan dalam semua masalah
kehidupan, tak terkecuali pendidikan. Melakukan penelitian ilmiah adalah
merupakan keterampilan yang menjadikan seorang calon sarjana memahami
proses kerja ilmiah.
Dalam penelitian ilmiah dikenal dua bentuk penelitian, yaitu penelitian
kualitatif dan penelitian kuantitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. Secara
holistik dan dengan cara deskripsi atau penggambaran dalam bentuk kata-kata dan
bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
berbagai metode alamiah. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu
jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur
dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain
menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut
penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data
tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan
penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Kunandar. Langkah Muda Penelitian Tindakan Kelas Sebagai


Pengembangan Profesi Guru. Jakarta. 2012. Raja Grafindo Persada

Moleong, Lexi J. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: 2014. Remaja


Rosdakarya

Pathoni, Abdurrahmat. Metodologi penelitian dan teknik penyusunan


skipsi. Jakarta. 2011. Rineka Cipta

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.Bandung.


2010. Alfabeta

Syahrum dan Salim. Metodologi penelitian kuantitatif. Bandung: 2009. Cipta


Pustaka

Syahrum dan Salim. Syahrum dan Salim. Metodologi penelitian


kuantitatif. Bandung: 2007. Cipta Pustaka

Вам также может понравиться