Вы находитесь на странице: 1из 4

STEP 3

1. Apa kemungkinan penyakit yang diderita oleh pasien? (diagnosis


banding)
Pasien pada skenario ini mengeluhkan susah buang air kecil, nyeri
saat BAK dan terasa tidak tuntas. Pasien mengaku sering menahan kencing,
kebiasaan ini merupakan salah satu faktor risiko munculnya keluhan yang
dialami pasien. Jika pasien sering menahan kencing, urin akan tertahan pada
urethta, dalam jangka waktu yang lama akan muncul mikroorganisme dalam
genangan tersebut kemudian mikroorganisme yang muncul akan berjalan
secara ascending menuju vesika urinaria. Pada VU mikroorganisme akan
menginvasi, sehingga akan muncul reaksi imun tubuh yang sesuai dengan
gejala pasien pada skenario. Gejala-gejala yang dialami oleh pasien dapat
terjadi pada beberapa penyakit seperti (Sudoyo, 2009):

a. Benign Prostat Hyperplasia (BPH)


b. Vescolithiasis
c. Cystitis
d. Ureteritis

DAPUS :

Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata M, Setiati S. 2009. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam. Jakarta : Interna Publishing.
Aspan, Drs. Ruslan, MM. 2008. Taksonomi, Koleksi Tanaman Obat, Kebun
Tanaman Obat, Citeureup. Jakarta: Badan Pengawas Obat Dan Makanan
Republik Indonesia
Permenkes. (2016) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 6
Tahun 2016 tentang Formularium Obat Herbal Asli Indonesia. Jakarta :
Mentri Kesehatan Republik Indonesia.
STEP 7

1. Kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth)


a. Nama Daerah
Kumis ucing, brengos kucing, songot koceng, remujung, sesaseyan,
kumis kucing, songot koceng.
b. Deskripsi tanaman
Pada bagian bawah berakar di bagian buku-bukunya.Tingginya
mencapai 2 meter. Batang bersegi empat agak beralur berbulu pendek
atau gundul. Helai daun berbentuk bundar atau lojong, lanset, bundar telur
atau belah ketupat yang dimulai dari pangkalnya. Ukuran daun panjang 1 –
10cm dan lebarnya 7.5mm – 1.5cm. Urat daun sepanjang pinggir berbulu
tipis atau gundul, dimana kedua permukaan berbintik-bintik karena adanya
kelenjar yang jumlahnya sangat banyak. Panjang tangkai daun 7 – 29cm.
Kelopak bunga berkelenjar. Urat dan pangkal berbulu pendek dan jarang
sedangkan di bagian yang paling atas gundul. Bunga bibir, mahkota yang
bersifat terminal yakni berupa tandan yang keluar dari
ujung cabang dengan panjang 7-29 cm, dengan ukuran panjang 13 – 27mm.
Dibagian atas ditutupi oleh bulu pendek berwarna ungu dan kemudian
menjadi putih. Panjang tabung 10 – 18mm, panjang bibir 4.5 – 10mm. Helai
bunga tumpul, bundar. Benang sari ukurannya lebih panjang dari tabung
bunga dan melebihi bibir bunga bagian atas. Buah geluk berwarna coklat
gelap, panjang 1.75 – 2mm. 2.3. gagang berbulu pendek dan jarang, panjang
1 mm sampai 6 mm.
Habitus berupa terna berkayu, pada pangkal sering bercabang, disana
berakar kuat, tinggi 0,4-1,5 m. Batang berambut pendek. Tangkai daun 0,4-
3 cm; helaian daun bulat telur, ellips atau memanjang dengan pangkal
berbentuk baji, di atas pangkal yang bertepi rata bergigi kasar, dapat
dikatakan gundul ukuran 2-10 x 1-5 cm. Karangan semu banyak, terpisah,
berbunga 6, terkumpul menjadi tandanujung. Daun pelindung kecil.
Tangkai bunga pendek.
Kelopak berambut pendek, panjang 5,5-7,5mm, taju atau hampir
sampai pangkal tabung berakhir dengan 2 rusuk, bulat telur terbalik dan
lebih lebar daripada taju lainnya, taju samping dengan ujung runcing
berwarna ungu, kedua taju bawah terpanjang runcing, pada pangkal
berlekatan pendek. Mahkota berbibir 2 tabung lurus dan sempit, bibir atas
bertaju 3, lebar dengan taju tengah yang bergigi 2 berbalik ke belakang,
bibir bawah lurus menjulang ke depan. Kepala sari ungu. Bakal buah
gundul. Kelopak buah lebih kurang 1 cm panjangnya, buah keras
memanjang, berkerut halus (Aspan, 2008).
c. Kandungan kimia
Glikosid ortosifonin; Zat lemak; Minyak atsiri; Minyak lemak;
Saponin; Sapofonin; Garam kalium (Permenkes, 2016).
d. Efek farmakologi
Daun dari tanaman ini sudah digunakan sebagai diuretika, dan
mengobati rematik, abdominal pain, inflamasi ginjal dan kandung kemih,
edema, gout, dan hipertensi. Biasanya, daun dan stem tips dari tanaman
digunakan sebagai obat. Studi ilmiah menemukan bahwa daun
memperlihatkan efek farmakologi seperti antioksidan, antibakteri,
hepatoprotektif, anti-inflamasi, sitotoksik, diuretik, antihipertensi, dan
vasodilatasi (Basheer et al., 2010).
e. Indikasi
Diuretik
f. Kontraindikasi
Penderita hipersensitivitas terhadap komponen aktif kumis kucing, udem
karena gangguan jantung atau ginjal.
g. Peringatan :
Hindari penggunaan kumis kucing dalam jangka waktu lama. Dianjurkan
untuk minum banyak air putih (2 liter atau lebih per hari), ketika
menggunakan kumis kucing. Harus disertai asupan cairan yang cukup.
h. Efek Samping
Tidak ada efek samping pada penggunaan secara benar sesuai dengan dosis
terapi (Permenkes, 2016).
i. Penyiapan dosis
- Susah kencing
Daun kumis kucing segar 1/4 genggam; Air 1 gelas, Direbus hingga
memperoleh cairan 1/2 gelas, Diminum setiap hari 2 kali dan tiap kali
minum 1/2 gelas.
- Batu ginjal
Herba kumis kucing 6 g; Herba meniran 7 pohon; Air 110 ml, Dibuat
infus, Diminum 2 kali sehari; tiap kali minum 100 ml.

Вам также может понравиться