Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
NOMOR : 132/SK/KEP/RSUMGD/IV/2017
TENTANG
KEBIJAKAN ICRA RENOVASI DAN KONSTRUKSI DI RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT UMUM BUNDA MARGONDA
Menetapkan :
Ditetapkan di Depok
Pada Tanggal : 10 April 2017
KEBIJAKAN ICRA
RENOVASI DAN KONSTRUKSI DI RUMAH SAKIT
1. Dalam melakukan renovasi atau konstruksi di dalam RS, RS harus berkoordinasi dengan
komite PPI dalam penetapan ICRA. ICRA adalah suatu proses menetapkan risiko potensial
dari transmisi udara yg bervariasi dan kontaminasi melalui air kotor dalam fasilitas selama
konstruksi, renovasi dan kegiatan maintenance. Kegiatan tsb merupakan multidisiplin,
proses kolaborasi yg mengevaluasi jenis/macam kegiatan kontruksi dan kelompok risiko
untuk klasifikasi penetapan tingkat.
2. ICRA renovasi atau konstruksi dilakukan penilaian mulai dari identifikasi jenis atau tipe
renovasi/konstruksi lalu disesuaikan dengan kelas yang sudah ditetapkan.
3. Apabila dalam penilaian didapatkan ICRA dengan kategori 1 dan 2 maka komite PPI tidak
harus memberikan surat rekomendasi akan tetapi bila dari hasil penilaian didapatkan
kategori 3 atau 4 maka komite PPI harus membuat surat rekomendasi beserta dengan
pertemuan dengan manajemen RS untuk membahas hal-hal yang perlu dilakukan selama
renovasi dan konstruksi.
5. Sebelum dilakukan konstruksi atau renovasi Rumah Sakit harus dilakukan ICRA konstruksi
atau renovasi.
a. Melakukan identifikasi untuk menentukan tipe/jenis konstruksi atau renovasi.
b. Mengidentifikasi kelompok yang beresiko.
c. Menyesuaikan jenis atau tipe konstruksi atau renovasi dengan kelompok yang
beresiko.
d. Mendeskripsi kegiatan sesuai kelas.
e. Identifikasi kegiatan di tempat khusus misalnya ruang perawatan, ruang
farmasi/obat, dst
f. Identifikasi masalah yang berkaitan dengan : ventilasi, pipa ledeng, listrik dalam hal
terjadinya kemungkinan pemadaman.
g. IdentifIkasi langkah-2 pencegahan , menggunakan penilaian sebelumnya, apa
jenis bariernya (misalnya bariernya dinding yang tertutup rapat). Apakah HEPA
filter diperlukan.
h. Pertimbangkan potensial risiko dari kerusakan air. Apakah ada risiko akibat
merusak kesatuan struktur (misal : dinding, atap, plafon)
i. Jam Kerja : dapat atau pekerjaan akan dilakukan selama bukan jam pelayanan
pasien.
j. Buat rencana yang memungkinkan untuk jumlah ruang isolasi/ruang aliran udara
negatif yang memadai.
k. Buat rencana yang memungkinkan untuk jumlah dan tipe tempat/bak cuci tangan.
l. Apakah PPIRS/IPCN setuju dengan jumlah minimum bak/tempat cuci tangan
tersebut.
m. Apakah PPIRS/IPCN setuju dengan rencana relatif terhadap utilitas ruangan bersih
dan kotor.
n. Rencanakan untuk membahas masalah pencegahan tersebut dengan tim proyek
(misalnya arus lalu lintas, rumah tangga, pembersihan puing (bagaimana dan
kapan).