Lembar Kerja Line Intercept Transect

Line Intercept Transect

Lembar Kerja Mahasiswa

Praktikum M.K. Metode Observasi Bawah Air
(PSP 301)

NAMA NIM NILAI

Puti Lenggo Geni C44160004
Erlin Nur Yustika C44160079
Tanggal :
Asisten :

BAGIAN KAPAL DAN TRANSPORTASI PERIKANAN

DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
 1. Tempelkan data pengamatan line intercept transect

Life Distance Transition Life Distance Transition Life Distance Transition

Form (cm) Length (cm) Form (cm) Length (cm) Form (cm) Length (cm) Life Distance Transition
0 0 CM 751 12 CTU 1503 5 Form (cm) Length (cm)
CM 65 65 MA 766 15 DCA 1513 10 CM 2310 10
S 101 36 CE 774 8 CM 1525 12 CM 2328 18
CE 106 5 MA 780 6 TA 1545 20 S 2348 20
CM 115 9 CS 787 7 SP 1550 5 ACB 2359 11
SP 124 9 MA 799 12 TA 1565 15 ACB 2385 26
CS 131 7 CB 854 55 CS 1637 72 CA 2398 13
TA 133 2 AA 859 5 CTU 1642 5 CTU 2407 9
CE 136 3 CM 881 22 CTU 1660 18 AA 2464 57
TA 147 11 R 887 6 S 1676 16 S 2480 16
MA 152 5 CE 896 9 AA 1698 22 CM 2495 15
CM 168 16 DCA 907 11 CS 1715 17 SP 2581 86
R 174 6 CS 920 13 TA 1730 15 SP 2607 26
CM 177 3 CE 958 38 CM 1740 10 SP 2622 15
S 232 55 DCA 986 28 CS 1748 8 CM 2626 4
CM 237 5 CE 1013 27 AA 1755 7 CA 2629 3
S 250 13 TA 1015 2 ACB 1774 19 SP 2632 3
MA 258 8 CM 1031 16 AA 1779 5 TA 2636 4
TA 283 25 DCA 1063 32 SP 1800 21 CM 2644 8
CM 289 6 CM 1066 3 AA 1810 10 CTU 2653 9
S 335 46 SP 1075 9 CS 1816 6 ACB 2655 2
TA 352 17 CE 1085 10 CTU 1825 9 TA 2664 9
S 390 38 CE 1102 17 CTU 1840 15 CTU 2678 14
MA 402 12 MA 1123 21 CM 1853 13 CS 2687 9
TA 418 16 TA 1177 54 CM 1870 17 CS 2705 18
R 429 11 CM 1182 5 CTU 1902 32 CTU 2719 14
TA 459 30 CM 1185 3 S 1936 34 CS 2736 17
CM 463 4 S 1188 3 CTU 1972 36 CM 2744 8
DCA 472 9 CM 1215 27 DCA 1988 16 S 2760 16
CM 481 9 TA 1225 10 CM 2007 19 CM 2770 10
MA 490 9 CM 1232 7 CM 2020 13 TA 2790 20
CM 498 8 TA 1237 5 CM 2030 10 CE 2800 10
DCA 506 8 CM 1263 26 S 2042 12 SP 2805 5
CE 513 7 DCA 1296 33 CM 2057 15 CTU 2825 20
CM 519 6 CE 1302 6 S 2062 5 SP 2832 7
CM 520 1 DCA 1309 7 CTU 2075 13 AA 2846 14
AA 537 17 CE 1317 8 CTU 2096 21 S 2858 12
CM 545 8 CM 1324 7 CTU 2124 28 CTU 2871 13
CS 589 44 CM 1360 36 CTU 2147 23 ACB 2887 16
MA 602 13 S 1408 48 DCA 2156 9 SP 2895 8
CS 639 37 CM 1433 25 SP 2165 9 CTU 2920 25
R 647 8 DCA 1439 6 CTU 2185 20 DCA 2925 5
CM 652 5 CE 1450 11 CTU 2210 25 CA 2930 5
R 672 20 TA 1456 6 CTU 2232 22 CTU 2966 36
S 680 8 CM 1470 14 CTU 2240 8 DCA 2972 6
DCA 691 11 TA 1488 18 CTU 2252 12 CTU 2980 8
CM 696 5 CS 1490 2 CM 2275 23 DCA 2985 5
MA 736 40 CE 1494 4 CM 2280 5 CTU 2995 10
R 739 3 DCA 1498 4 TA 2300 20 AA 3000 5
2. Lengkapi tabel berikut ini
MO-11
LIFE FORM
Freq. Length %
Hard coral 103 1562 52.07
Acropora branching ACB 5 74 2.47
Acropora digitate ACD 0 0 -
Acropora encrusting ACE 0 0 -
Acropora submassive ACS 0 0 -
Acropora tabulate ACT 0 0 -
Branching coral CB 1 55 1.83
Coral encrusting CE 14 163 5.43
Foliose coral CF 0 0 -
Massive coral CM 44 563 18.77
Millephora ME 0 0 -
Mushroom coral CMR 0 0 -
Submassive coral CS 13 257 8.57
Heliopora CHL 0 0 -
Tubipora CTU 26 450 15.00
Dead coral 16 200 6.67
Dead coral DC 0 0 -
Dead coral with algae DCA 16 200 6.67
Algae 41 603 20.10
Algae assemblege AA 9 142 4.73
Coralline Algae CA 3 21 0.70
Halimeda HA 0 0 -
Macro Algae MA 10 141 4.70
Turf Algae TA 19 299 9.97
Other biota 12 203 6.77
Soft coral SC 0 0 -
Sponge SP 12 203 6.77
Zoantid ZO 0 0 -
Others OT 0 0 -
Anemone ANE 0 0 -
Ascidian ASC 0 0 -
Crinoid CRI 0 0 -
Gorgonian GO 0 0 -
Tunicate TN 0 0 -
Abiotic 22 432 14.40
Concrete CO 0 0 -
Rock RCK 0 0 -
Ruble R 6 54 1.80
Sand S 16 378 12.60
Silt SI 0 0 -
Water W 0 0 -
Total freq. of biotic life form 156 2368 78.93
Total freq. of life form 194
Total of line transect (cm) 3000 100.00
Biotic coverage 156 2368 78.93
Abiotic coverage 38 632 21.07
Total of live coral coverage (hard 103 1562 52.07
coral and soft coral)
3. Berdasarkan tugas nomor 2, buatlah grafik batang persentase penutupan terumbu karang dari
kelompok hard coral, dead coral, algae, other biota, dan abiotic. Tempelkan grafik tersebut.

Persentase Penutupan Terumbu Karang di Stasiun MO-11

100.00

80.00
Persentase %

60.00 52.07

40.00
20.10
20.00 14.40
6.67 6.77
0.00
Hard coral Dead coral Algae Other biota Abiotic
Bentuk Pertumbuhan

4. Buatlah penjelasan singkat, serta termasuk kategori apakah kondisi penutupan terumbu karang
pada tugas nomor 3.
Sesuai dengan keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 04/MENLH/02/2001 tentang
kriteria baku kerusakan terumbu karang, kategori kondisi terumbu karang dibagi menjadi 4 (empat)
kategori, yaitu buruk, sedang, baik dan baik sekali, seperti disajikan pada Tabel di bawah ini :

Persentase
Penutupan Karang Kondisi
Hidup
0.00 – 24.90% Buruk
25.00 – 49.90% Sedang
50.00 – 74.90% Baik
75.00 – 100.00% Baik Sekali

Presentase tutupan karang hidup berdasarkan data pada pengamatan di stasiun MO-11
menunjukan nilai tutupan sebesar 52.07 % hal ini berarti secara kategori tesebut kondisi penutupan
terumbu karang termasuk dalam kondisi baik.
5. Lengkapi tabel berikut ini
MO-11
LIFE FORM
FREQ. pi Log2 pi pi ^2
Hard coral 103
Acropora branching ACB 5 0.1591 0.00103
Acropora digitate ACD 0 ~ ~
Acropora encrusting ACE 0 ~ ~
Acropora submassive ACS 0 ~ ~
Acropora tabulate ACT 0 ~ ~
Branching coral CB 1 0.0467 0.00004
Coral encrusting CE 14 0.3121 0.00805
Foliose coral CF 0 ~ ~
Massive coral CM 44 0.5150 0.07955
Millephora ME 0 ~ ~
Mushroom coral CMR 0 ~ ~
Submassive coral CS 13 0.2987 0.00694
Heliopora CHL 0 ~ ~
Tubipora CTU 26 0.4308 0.02778
Dead coral 16
Dead coral DC 0 ~ ~
Dead coral with algae DCA 16 0.3370 0.01052
Algae 41
Algae assemblege AA 9 0.2374 0.00333
Coralline Algae CA 3 0.1096 0.00037
Halimeda HA 0 ~ ~
Macro Algae MA 10 0.2541 0.00411
Turf Algae TA 19 0.3699 0.01483
Other biota 12
Soft coral SC 0 ~ ~
Sponge SP 12 0.2846 0.00592
Zoantid ZO 0 ~ ~
Others OT 0 ~ ~
Anemone ANE 0 ~ ~
Ascidian ASC 0 ~ ~
Crinoid CRI 0 ~ ~
Gorgonian GO 0 ~ ~
Tunicate TN 0 ~ ~
Abiotic 22
Concrete CO 0 ~ ~
Rock RCK 0 ~ ~
Ruble R 6 0.1808 0.00148
Sand S 16 0.3370 0.01052
Silt SI 0 ~ ~
Water W 0 ~ ~
Total life form 14
Total freq. of life form 194
Total of biotic life form 11
Total freq. of biotic life form 156
H' Index 3.0182
H' Max 3.4594
Similarity Index (E) 0.8725
Dominancy Index (C) 0.1520
6. Interpretasikan nilai indeks H’, E, dan C

Menurut Odum (1971) indeks keanekaragaman digunakan untuk mendapatkan gambaran

populasi organisme secara matematis. Kategori penilaian indeks keanekaragaman adalah sebagai
berikut:
 H’≤ 1 = Keanekaragaman rendah, penyebaran rendah, kestabilan komunitas
rendah;
 1 ≤ H’ ≤ 3 = Keanekaragaman sedang, penyebaran sedang, kestabilan komunitas
sedang;
 H’ ≥ 3 = Keanekaragaman tinggi, penyebaran tinggi, kestabilan komunitas tinggi.
Nilai Indeks H’ atau keanekaragaman pada lokasi tersebut berdasarkan perhitungan diperoleh
nilainya ialah sebesar 3.0182 sesuai dengan kategori tersebut maka kondisi terumbukarang pada
lokasi tersebut memiliki keanekaragaman sedang dengan penyebaran dan kestabilan komunitas
yang sedang.

Indeks keseragaman menggambarkan keseimbangan ekosistem, Nilai indeks keseragaman

berkisar antara 0-1 dengan kategori sebagai berikut :
 E ≤ 0,50 = Keseragaman kecil, komunitas tertekan;
 0,50 < E ≤ 0,75 = Keseragaman sedang, komunitas labil;
 0,75 < E ≤ 1,00 = Keseragaman tinggi, komunitas stabil.
Nilai E, atau indeks keseragaman pada lokasi tersebut berdasarkan hitungan yang diperoleh nilainya
ialah sebesar 0.875 sesuai dengan kategori tersebut maka keseragaman terumbu tersebut tergolong
sedang dengan kategori komunitas labil.

Nilai indeks keseragaman dan keanekaragaman yang kecil menandakan adanya dominansi
yang tinggi suatu spesies terhadap spesies-spesies lainnya. Kisaran nilai indeks dominansi adalah 0
– 1, jika nilainya mendekati 0 (0 – 0,50), artinya hampir tidak ada spesies/genera yang mendominasi.
Apabila nilai indeks dominansi mendekati 1 (0,51 – 1), artinya ada salah satu spesies/genera yang
mendominasi (Odum, 1971). Nilai indeks dominanasi pada wilayah tersebut berdasaran
perhitungan diperoleh nilai sebesar 0.1520 hal ini menunjukan bahwa hamper tidak ada spesies atau
genera yang mendominasi pada wilayah tersebut.