Вы находитесь на странице: 1из 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air susu ibu (ASI) merupakan makanan terbaik bagi bayinya dari segi

kandungan nutrisi, baik untuk sistem pencernaan dan sistem imun,

perkembangan fisik, psikis, dan sebagai interaksi antara ibu dan bayi dalam

proses pemberian ASI atau menyusui. Namun, terkadang terdapat masalah

dari ibu yang timbul saat menyusui dan dapat dimulai sejak sebelum

persalinan (periode antenatal), pada pasca persalinan dini, dan masa pasca

persalinan lanjut yang dipengaruhi oleh ibu dan bayi. Pada sebagian ibu yang

tidak memahami masalah ini, kegagalan menyusui sering dianggap hanya

masalah pada bayinya saja namun sebenarnya juga terdapat masalah pada

ibunyayang dipengaruhi oleh kurangnya dukungan sosial, kontak yang kurang

baik antara ibu dan bayi, pengenalan susu formula dan makanan pengganti

ASI, kecemasan dan stres pada ibu, kurang dukungan dari petugas kesehatan,

sehingga sebagian ibu tidak memberikan ASI Eksklusif dan beralih ke susu

formula, dan kesiapan pemberian ASI dapat dipengaruhi oleh pengetahuan

ibu yang kurang tentang menyusui (Ani, 2017).

Rendahnya pengetahuan ibu juga dapat mengakibatkan ibu tidak dapat

menyaring berbagai informasi yang diterima. Seorang ibu mudah

mendapatkan informasi yang menyebutkan bahwa susu formula bisa

digunakan sebagai pengganti ASI. Sebagai contoh, ketika informasi tidak

disaring dengan baik, maka tidak heran jika banyak ibu yang memilih
memberikan susu formula untuk bayinya sehingga tidak memberikan ASI

eksklusif (Prasetyono, 2012).

Menurut KEMENKES RI tahun 2016, pemberian ASI Eksklusif di

Indonesia masih jauh dari target, namun terjadi kenaikan pemberian ASI

eksklusif, dari 29,5% pada tahun 2015 menjadi 35,7% pada tahun 2016.

Angka ini terbilang sangat kecil jika mengingat pentingnya peran ASI sebagai

makanan terbaik bagi bayi dari segi kandungan nutrisi, kebaikan untuk sistem

pencernaan dan sistem imun, perkembangan fisik, psikis dan interaksi antara

ibu dan anak. Hal ini dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan ibu tentang

kesiapan pemberian ASI sehingga beralih ke susu formula dan dipengaruhi

oleh kurangnya dukungan sosial (KEMENKES RI, 2016).

Menurut Dinas Kesehatan Kota Mataram tahun 2016, Cakupan ASI

Eksklusif tahun 2016 meningkat dari tahun 2015 yaitu dari 62,35% menjadi

72,8%. Cakupan ASI Eksklusif yang tertinggi berada di Puskesmas Dasan

Agung (77,78%) dan Puskesmas Karang Pule (46,89%) merupakan yang

terendah (DIKES Kota Mataram, 2016).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dian Rahmawati dkk. (2013),

didapatkan bahwa pengetahuan ibu tentang manajemen laktasi pasca

melahirkan dapat mempengaruhi ASI Eksklusif. Semakin baik pengetahuan

ibu tentang manfaat manajemen laktasi pasca melahirkan yang meliputi ASI

Eksklusif, tekhnik menyusui yang baik, cara memeras ASI, memberikan ASI

peras, menyimpan ASI peras, dan pemenuhan gizi selama periode menyusui

maka seorang ibu akan berusaha memberikan ASI Eksklusif pada anaknya
dengan manajemen laktasi pasca melahirkan, sekalipun dalam kondisi

terbatas dan bekerja (Rahmawati, Dian et al.2013).

Dari uraian diatas terdapat masalah dalam pemberian ASI pada ibu post

partum oleh karena itu diperlukan adanya upaya peningkatan kesiapan

pemberian ASI melalui manajemen laktasi yang baik untuk memenuhi nutrisi

kepada bayinya, sehingga peneliti disini mengambil studi kasus terkait

dengan upaya peningkatan kesiapan pemberian ASI pada ibu post partum

fisiologis.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan

adalah “Bagaimana Asuhan Keperawatan dalam upaya peningkatan kesiapan

pemberian ASI pada ibu post partum fisiologis?”

1.3 Tujuan Studi Kasus

Menggambarkan asuhan keperawatan dengan upaya peningkatan kesiapan

pemberian ASI pada ibu post partum fisiologis.

1.4 Manfaat Studi Kasus

1.4.1 Masyarakat

Diharapkan dapat dijadikan pertimbangan bagi masyarakat dalam

upaya peningkatan kesiapan pemberian ASI pada ibu post partum

fisiologis.
1.4.2 Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan

Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang

keperawatan dalam meningkatkan kemandirian klien post partum

dalam upaya peningkatan kesiapan pemberian ASI.

1.4.3 Penulis

Memperoleh pengalaman dalam melakukan tindakan keperawatan

dalam upaya peningkatan kesiapan pemberian ASI pada ibu post

partum fisiologis.

Вам также может понравиться