Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
30. Bhinneka Tunggal Ika pertama kali diungkapkan oleh Mpu Tantular.
31. Mpu Tantular adalah pujangga agung kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan
Raja Hayamwuruk abad XIV (1350-1389).
32. Bhinneka Tunggal Ika tersebut terdapat dalam karyanya, yaitu Kakawin Sutasoma.
33. 600 setelah pengungkapan itu, pemerintah Indonesia memutuskan untuk
menjadikan itu sebagai semboyan resmi Indonesia.
34. Pada 17 Agustus 1950, Bhinneka Tunggal Ika ditetapkan sebagai semboyan yang
terdapat pada Garuda Pancasila.
35. Awalnya adala Bhinna ika Bhinneka.
36. Pada amendemen UUD 45 yg kedua, Bhinneka Tunggal Ika dokukuhkan sebagai
semboyan resmi yang terdapat pada lambang Negara 36A UUD 45
4
37. Peraturan pemerintah tentang lambang Negara Peraturan Pemerintah No. 66
tahun 1951
38. Lambang Negara (Burung Garuda) terdiri atas 3 bagian
burung garuda menengok ke atas, kepala lurus ke sebelah kanannya.
perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher garuda
semboyan ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda Bhinneka Tunggal
Ika
39. Pembukaan UUD 45 alinea pertama “seseungguhnya kemerdekaan itu ialah hak
segala bangsa … perikeadilan”
ini bermakna luas sampai pada harkat dan martabat manusia
HAM
kebebasan dalam berpikir
bebas berkehendak dan memilih
bebas dari rasa takut
40. Dalam era globalisasi, kemerdekaan/ kebebasan memiliki makna yang meluas
neoliberalisme
neokapitalisme
41. Neoliberalisme dan neokapitalisme menyebabkan penjajahan dalam hal lain, yaitu
ekonomi, politik, sosial budaya, dan bidang kehidupan yang lain.
42. Bhinneka Tunggal Ika harus diimplementasikan berdasar pada pancasila. Jadi, harus
dijiwai dengan konsep
religiositas
humanitas
nasionalitas
sovereinitas
sosialitas
43. Isi Pembukaan UUD 45
sesungguhnya kemerdekaan ialah hak segala bangsa
kemerdekaan yang dinyatakan oleh bangsa Indonesia supaya rakyat dapat
berkehidupan kebangsaan yang bebas
1 di antara misi Negara ialah mencerdaskan kehidupan bangsa
1 di antara dasar Negara Indonesia adalah Persatuan Indonesia yang merupakan
wawasan kebangsaan
ingin diwujudkannya Negara Indonesia yang berkeadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
44. Paham Bhinneka Tunggal Ika oleh Ir Sujamto disebut sebagai paham Tantularisme,
bukan sinkretisme.
5
45. Bhinneka Tunggal Ika tidak bersifat sectarian dan eksklusif. Paham ini akan memicu
keangkuhan yang berlebihan dengan tidak atau kurang memperhitungkan pihak
lain, memupuk kecurigaan, kecemburuan, dan persaingan yang tidak sehat.
46. Bhinneka Tunggal Ika tidak bersifat formalistis yang hanya menunjukkan prilaku
semu. Saling percaya, menghormati, mencintai, dan rukun.
47. Bhinneka Tunggal Ika bersifat konvergen tidak divergen. Sikap toleran, nonsectarian,
inklusif, akomodatif, dan rukun.
48. Secara merinci, Bhinneka Tunggal Ika mendukung nilai-nilai berikut ini:
- Inklusif, tidak ekslusif
- Terbuka
- Koeksistensi damai dan kebersamaan
- Kesetaraan
- Tidak merasa yang paling benar,
- Toleransi,
- Musyawarah disertai dengan penghargaan terhadap pihak lain yang berbeda.
49. Demokrasi berasal dari kata demos (rakyat) dan kratos (pemerintahan). Jadi,
demokrasi adalah suatu pemerintahan yang berasal dari rakyat dan rakyat memiliki
proporsi yang sangat penting.
50. Demokrasi diterapkan pertama kali di Yunani Kuno, yaitu demokrasi langsung.
51. Magna Charta (1215) di Inggris sebagai awal kebangkitan kembali demokrasi setelah
sekian lama dilupakan.
52. Tokoh demokrasi
John Locke dari Inggris (1632-1704) Hak atas hidup (life)
hak atas kebebasan (liberty)
hak atas kepemilikan (property)
Montesquieu dari Perancis (1689-1755) Trias Politika, yaitu suatu system yang
dapat menjamin hak-hak politik namun dengan
pembatasan agar tidak terjadi penyalahgunaan
wewenang antarlembaga Negara.
53. Prinsip-prinsip demokrasi
pemerintahan berdasarkan konstitusi
pemilu yang bebas jurdil.
HAM terjamin
persamaan kedudukan di hadapan hukum
peradilan yang bebas dan tidak memihak
public policy
kebebasan berserikat/ berorganisasi/ mengeluarkan pendapat
6
kebabasan pers/ media massa
54. Macam-macam demokrasi
Demokrasi langsung (rakyat ikut serta dan dilibatkan dalam menyelesaikan
masalah)
Demokrasi perwakilan/ demokrasi modern (dijalankan melalui lembaga
perwakilan)
demokrasi barat/ demokrasi liberal/ demokrasi konstitusional (kebebasan
individu)
demokrasi timur/ demokrasi parlementer/ demokrasi rakyat (paham yg byk dianut
oleh Negara Marxisme-Komunisme
Demokrasi Pancasila (bernilai Pancasila)
55. Dasar hukum demokrasi pancasila
sila ke-4
Pembukaan UUD 45 alinea ke-4
UUD 45 pasal 1 ayat (2)
UUD 45 pasal 2 ayat (1)
56. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia
demokrasi liberal/ parlementer (3 Nov 1945- 5 Juli 1959)
menteri bertanggung jawab kepada parlemen/ DPR
system multipartai
over power legislative/ parpol
keterbatasan presiden/ eksekutif
demokrasi terpimpin (1959-1965)
over power presiden/ eksekutif
keterbatasan pesertaan rakyat/legislative
komunis berkembang
TNI berperan dalam sosial politik
Demokrasi Pancasila (1965-sekarang)
keseimbangan tuntuan masyarakat
keseimbangan kekuasaan kelembagaan Negara
stabilitas masyarakat
persamaan warga Negara dalam hukum, pemerintahan, berserikat/
berkumpul, dan berpendapat.
57. Dasar pelaksanaan pemilu sila keempat
UUD 45 Pasal 22E ayat 1-6
UU No. 23 Tahun 2003
58. System pemilu Distrik, proporsional
7
59. Kedaulatan rakyat berasal dari bahasa latin supremus yang berarti kekuasaan
tertinggi.
60. Sifat kekuasaan menurut Jean Bodin asli, abadi, tunggal, tidak terbatas
61. Macam-macam kedaulatan interne souvereiniteit kedaulatan ke dalam
externe souvereiniteit kedaulatan ke luar
62. Teori kedaulatan kedaulatan Tuhan Agustinus, Thomas Aquinas, Marsillius
kedaulatan Raja Nicollo Machiavelli, Thomas Hobbes, Hegel
kedaulatan Negara Jean Bodin, George Jellinek
kedaulatan hukum Krabbe
kedaulatan rakyat John Locke, Montesquie, JJ Rousseau
63. Landasan pelaksanaan kedaulatan rakyat
landasaan iddil pancasila
landasan konstitusional UUD 1945
Hak imunitas (hak utk tidak dituntut atas pernyataannya di sidang)
hak mengajukan usul/ pendapat
hak mengajukan usul RUU
hak budget (hak untuk membahas RAPBN)
64. Tugas BPK memeriksa tanggung jawab keuangan Negara
melaporkan hasil pemeriksaa ke DPR, DPD, dan DPRD
65. Tugas MA mengawasi jalannya UU
memberi sanking pelanggaran UU
mengadili pada tingkat kasasi
66. Tugas MK menguji kekuatan UU terhadap UUD
memutus sengketa kewenangan lembaga Negara
memutuskan pembubaran parpol
memutus perselisihan hasil pemilu
67. Tugas DPD mengajukan RUU kepada DPR ttg otonomi daerah
ikut membahas UU ttg otonomi daerah
memberikan masukan kepada DPR/ RUU APBN pajak, pendidikan,
agama.
mengawasi pelaksaan UU ttg otonomi daerah
68. Tugas KPU merencakan penyelenggaraan pemilu
menetapkan organisasi & tata cara semua tahapan pelaksanaan pemilu
mengoordinasikan, menyelenggarakan, dan mengendalikan semua
tahapan pemilu
penetapan peserta pemilu
8
menetapkan daerah pemilihan, jumlah kursi, dan calon anggota DPR,
DPD, DPRD Prov, dan DPRD Kab/Kota
mengevaluasi dan melaporkan pelaksanaan pemilu
69. Tugas KY mengawasi perilaku hakim agung
mengusulkan pengangkatan hakim agung
mengusulkan nama calon hakim agung
ikut menjaga dan menegakkan kehormatan & martabat hakim
70. Tata Urutan Perundang-Undangan Nasional
UUD 1945
Ketetapan MPR ketetapan (putusan MPR yang mengikat ke dalam dan ke luar
MPR)
keputusan (putusan yang mengikat di dalam majelis saja)
UU (produk DPR dan Presiden utk melaksanakan UUD 45 dan Tap MPR)
Perppu (krn ada kepentingan yang memaksa (pasal 22 UUD 45))
harus diajukan ke DPR dalam persidangan
DPR dapat menerima/ menolak
PP
Keppres (peraturan yang dibuat pemerintah mengenai pelaksanaan admistrasi
Negara dan administrasi pemerintahan)
Perda (Perda Prov dibuat oleh DPRD & Gubernur, Kab/Kota dibuat oleh DPRD
Kab/Kota & bupati/ walkot, peraturan desa dibuat oleh badan permusyawaratan
desa)
71. Asas penyusun peraturan perundang-undangan
asas hierarki
UUD tidak dapat diganggu gugat kecuali diuji oleh DPR dan MK
UU yg khusus menyampingkan UU umum
peraturan yang masih berlaku hanya bisa dicabut/ diubah oleh peraturan yang
sederajat atau yg lebih tinggi
UU tidak berlaku surut
UU baru menyampingkan UU lama
Konsistensi (tidak ada peraturan yang bertentangan)
72. Alur proses penyusunan Peraturan Perundang-undangan
Proses penyiapan rancangan
RUU oleh Presiden diproses/dibahas oleh pembantunya/ staf ahli menjadi draf
RUU kemudian diajuka ke DPR
RUU dari DPR diproses oleh Ad Hoc DPR dan selanjutnya diagendakan utk
dirapatkan oleh DPR
9
Proses penetapan RUU menjadi UU
ditetapkan oleh DPR pada rapat pleno DPR
Pengesahan dan pemberlakuan UU
setelah ditetapkan oleh DPR, UU disahkan oleh Presiden untuk diundangkan oleh
menteri sekretaris Negara dalam lembaran negara
73. Kerangka peraturan perundang-undangan
judul berisi jenis, nomor, tahun pengundangan, dan nama peraturan perUU
pembukaan berisi “Dengan Rahmat Tuhan YME”, jabatan pembentuk peraturan,
konsideran, dasar hukum, dan diktum
batang tubuh/ isi terdiri atas bab, pasal pasal, ayat, ketentuan peralihan,
ketentuan penutup, pengesahan, dan pengundangan.
74. Otonomi berasal dari bahasa latin auto (sendiri) dan nomos (aturan). Jadi, artinya
adalah pengaturan sendiri. UU No. 32 Tahun 2004)
75. Kewenangan daerah dalam otonomi daerah
pembangunan
tata ruang
ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat
sarana dan prasarana umum
bidang kesehatan
pendidikan dan alokasi SDM potensial
fasilitas koperasi, usaha kecil, dan menengah
lingkungan hidup
administrasi umum pemerintahan
76. DPRD sebagai badan legislatif daerah
77. Fungsi DPRD, yaitu legislasi, anggaran, pengawasan
78. Tugas dan wewenang DPRD
membantu Perda
membahas dan menyetujui APBD
melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan Perda dan Peraturan
Perundangan lainnya, APBD, dan kerja sama internasional di daerah
mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala daerah/ wakil kepala
daerah kepada presiden melalui menteri dalam negeri
menerima LPJ dari kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah
79. Hak DPRD interpelasi
angket
menyatakan pendapat mengajukan rancangan Perda
memilih dan dipilih
10
imunitas
80. Kepala daerah, yaitu Gubernur, Walkot, Bupati.
81. Pelaksanaan kebijakan public melibatkan manusia, dana, dan sarana prasarana.
82. Urutan perumusan kebijaka public perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, hasil.
83. HAM adalah hak-hak pokok/ dasar yang dimiliki oleh manusia dari lahir. UU No. 39
Tahun 1999
84. HAM meliputi bersifat pokok/ dasar hak hidup
hak kebebasan/ kemerdekaan
hak memiliki sesuatu
berkembang dalam kehidupan sehari-hari hak asasi pribadi
(agama, pendapat, organisasi)
hak asasi ekonomi (kepemilikan,
membeli-menjual, melakukan
perjanjian/ kontrak)
hak asasi politik (kesetaraan sbg
warga, memilih/ dipilih dalam
pemilu)
hak asasi mendapat perlakukan yg
sama di muka umum dan
pemerintahan
hak asasi sosial budaya
(pendidikan, kebudayaan)
85. Instrument HAM (alat yang digunakan untuk melindungi dan menegakkan HAM)
Piagam PBB (Universal Declaration of Human Rights) atau Deklarasi Umum Hak
Asasi Manusia (disahkan pada 10 Desember 1948)
UUD 1945 pasal 27, 28, 28 A-J, 29 ayat 2, 30, dan 31
TAP MPR No. XVII/ MPR/ 1998 ttg HAM
UU No. 39 Tahun 1999 ttg HAM
UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
UU No. 2 Tahun 2002 ttg Tata cara perlindungan korban dan saksi dalam
pelanggaran HAM
PP No. 3 Tahun 2003 ttg kompensasi, restitusi, dan rehabilitasi terhadap korban
pelanggaran HAM
86. Piagam yang memuat perlindungan & penegakan HAM
(1) Di Inggris
Magna Charta (Piagam Agung) tahun 1215
Petition of Rights tahun 1628
11
Hobeas Corpus tahun 1679
Bil of Rights tahun 1689
(2) Di AS
Declaration of Independence of the United States tahun 1776
(3) Di Prancis
Declaration des droits de I’hommes et du Citoyen tahun 1789
(4) Di dunia internasional (PBB)
Universal Declaration of Human Rights pada 10 Desember 1948
(5) Di Indonesia
UUD 1945 tanggal 18 Agustus 1945
87. Pelanggaran HAM UU No. 39 Tahun 1999
88. Kasus pelanggaran HAM
Tanjung Priok (1984 di Jakarta)
Aktivis Buruh Marsinah terbunuh (1994 di Nganjuk, Jatim)
Wartawan Bernas terbunuh (Udin, Yogja 1996)
89. Kasus HAM yang paling sering dilaporkan ke Komnas HAM
masalah tanah
masalah perburuhan
masalah perbuatan oknum aparat birokrasi yang tidak terpuji
masalah agama
90. Lembaga perlindungan HAM di Indonesia
Komnas HAM (UU No. 39 Tahun 1999 Pasal 75)
91. Fungsi Komnas Ham Pengkajian & Peneitian ttg HAM
Penyuluhan ttg HAM
Pemantauan ttg HAM
Mediasi ttg HAM
92. Pengadilan HAM (Pasal 104 UU No. 39 Tahun 1999)
93. Pelanggaran HAM yg berat
kejahatan Genosida
kejahatan terhadap kemanusiaan
94. Lembaga Bantuan Hukum (LBH)
relawan yang membantu pihak-pihak yang membutuhkan bantuan hukum
pembela keadilan dan kebenaran/ HAM
penyuluh & penyebar informasi di bidang Hukum dan HAM
95. Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum Perguruan Tinggi
12
13