Вы находитесь на странице: 1из 10

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik berat suatu

penelitian (Arikunto, 2006). Sedangkan menurut Santjaka (2009), variabel

adalah ciri-ciri yang melekat pada subjek penelitian dan mempunyai variasi

dari pengukurannya. Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

1. Variabel Independent

Variabel Independent atau bebas adalah variabel yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah pH darah funicullus umbilicalis.

2. Variabel Dependent

Variabel Dependent atau terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah bayi afiksia.

B. Hipotesis

Ada perbedaan pH darah funicullus umbilicalis pada bayi asfiksia dengan

bayi tidak asfiksia.


21

C. Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

pH darah funicullus
Bayi asfiksia
umbilacalis

Bagan 2. Kerangka konsep

D. Rancangan Dan Prosedur Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

comparative study. Comparative study atau studi perbandingan dilakukan

dengan cara membandingkan persamaan dan perbedaan sebagai fenomena

untuk mencari faktor-faktor apa atau situasi bagaimana yang menyebabkan

timbulnya suatu peristiwa tertentu (Notoatmodjo, 2012).

2. Pendekatan Waktu

Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional yang

merupakan suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara

faktor-faktor risiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau

pengumpulan data sekaligus pada satu saat (point time approach)

(Notoatmodjo, 2012).

3. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini secara kuantitatif

dengan menggunakan lembar observasi yang merupakan alat ukur berupa

tabel. Data yang diambil pada penelitian ini meliputi:


22

a. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari sumber

asli (tidak melalui media perantara), dalam hal ini adalah responden

penelitian. Data primer dalam penelitian ini adalah asfiksia dan pH

darah funicullus umbilcalis. Cara pengumpulan data ini dengan

menggunakan analisis gas darah untuk mengetahui pH darah

funicullus umbilicalis.
b. Data Sekunder
Data sekunder yaitu berupa sumber informasi yang bukan dari tangan

pertama dan bukan yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab

terhadap informasi atau data tersebut (Notoatmodjo, 2012). Data

sekunder dalam penelitian ini adalah data bayi asfiksia dan bayi tidak

asfiksia yang berada di RSUD Prof. Dr. Margono Soekardjo

Purwokerto.
4. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau

objek dengan kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan akan diteliti

(Sugiyono, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh bayi baru

lahir pada bulan April 2014 di RSUD Prof.Dr. Margono Soekardjo yang

berjumlah ± 50 bayi baru lahir.

5. Prosedur Pemilihan Sampel dan Sampel Penelitian


23

Sampel adalah bagian dari populasi dimana pengukuran dilakukan

oleh peneliti atau bagian dari populasi dimana fakta-fakta diukur dan akan

dijadikan dasar untuk penarikan kesimpulan (Santjaka, 2009).

a. Teknik Pengambilan Sampel


Prosedur dan teknik pengambilan sampel yang dilakukan

adalah dengan menggunakan accidental sampling. Pada teknik

penarikan sampel dilakukan dengan mengambil responden yang

kebetulan ada atau tersedia di suatu tempat sesuai dengan konteks

penelitian (Notoatmodjo, 2012).


b. Besar Sampel
Besar sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Slovin

sebagai berikut :

Keterangan :
N : besar populasi
n : besar sampel
d : tingkat kecepatan atau ketepatan yang diinginkan
Berdasarkan rumus diatas dapat dihitung jumlah sampel penelitian

sebagai berikut :
Diketahui : N = 50
d = 10%

n : 33,33 dibulatkan menjadi 33 bayi baru lahir


24

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut didapat jumlah sampel

penelitian sebanyak 33 bayi baru lahir di RSUD Prof. Dr. Margono

Soekardjo Purwokerto.

6. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran

Tabel 3. Definisi Operasional, Variabel dan Skala Penelitian


No Variabel Definisi Cara Hasil Skala
Operasional Ukur Ukur
1. Variabel bebas
pH darah Derajat keasaman Analisis pH darah Rasio
funicullus darah pada gas darah
umbilicalis funicullus
umbilicalis

2. Variabel terikat
Asfiksia Bayi baru lahir Observasi a. Asfiksia Ordinal
dengan APGAR b. Tidak
Score < 8 asfiksia

7. Instrumen Penelitian dan Cara Penelitian

a. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar observasi

pengukuran pH darah funicullus umbilicalis.

b. Cara Penelitian
Langkah–langkah penelitian ini adalah melalui tahapan sebagai berikut:
1) Peneliti memberikan informasi tentang tujuan penelitian dan sifat

keikutsertaan, serta dampak yang timbul akibat penelitian kepada

sampel penelitian.
2) Peneliti memberikan informasi tentang tujuan penelitian dan sifat

keikutsertaan, serta dampak yang timbul akibat penelitian kepada

sampel penelitian.
3) Sampel penelitian yang setuju untuk berpartisipasi dimohon untuk

menandatangani lembar persetujuan penelitian (informed consent).


25

4) Peneliti meminta darah funicullus umbilicalis responden sebagai

sampel penelitian di Laboratorium.

5) Peneliti mengukur pH darah funicullus umbilicalis dengan

menggunakan analisis gas darah.

8. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

a. Pengolahan Data

Data yang terkumpul diolah melalui beberapa tahap dengan

tujuan menyederhanakan seluruh data yang terkumpul. Langkah-

langkah yang dilakukan yaitu:

1) Editing

Bertujuan mengevaluasi kelengkapan, konsistensi dan kesesuaian

antara kriteria data yang diperlukan untuk menguji hipotesis atau

menjawab tujuan penelitian. Proses editing ini akan memberi

kesempatan kepada peneliti, untuk yakin bahwa data yang akan

diolah sudah sudah benar dan lengkap.

2) Coding

Coding merupakan upaya untuk memberikan kode tertentu pada

instrumen yang ada agar proses pengolahan data lebih sederhana

dan mudah untuk dilakukan, sehingga pada akhirnya sumber daya

lebih efisien. Pemberian kode dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Asfiksia

a) Asfiksia : Kode 1

b) Tidak asfiksia : Kode 2


26

3) Rekapitulasi

Rekapitulasi adalah menghimpun data dalam suatu tampilan kerja.

4) Processing

Procesing adalah tahapan pengolahan data dimulai dari proses

entry (memasukkan) data, pemilihan jenis penyajian data.

5) Out Put

Out Put adalah upaya prosesor data untuk menampilkan hasil

pengolahan data dalam bentuk lembar cetak (print out), kemudian

ditafsirkan pembacaanya.

b. Analisis data

Langkah terakhir dari suatu penelitian adalah melakukan analisa data.

Analisa data dilakukan secara bertahap dan dilakukan melalui proses

komputerisasi (Notoatmodjo, 2012). Analisis dalam penelitian ini

meliputi:

1) Analisis univariat

Analisa Univariat adalah analisa dengan menggunakan distribusi

frekuensi. Dengan distribusi frekuensi kita dapat mengetahui

persentase suatu kelompok terhadap seluruh pengamatan. Setelah

data didapatkan maka dilakukan perhitungan persentase dengan

rumus:

F
P= x100%
N

Keterangan:
27

P = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah sampel

2) Analisis bivariat

Analisis bivariat adalah analisa yang dilakukan terhadap

dua variabel yang diduga memiliki hubungan atau berkorelasi

(Notoadmojo 2012). Dalam penelitian ini analisa bivariat yang

digunakan adalah uji “t” 2 sampel independen. Uji independen ini

bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu berasal dari populasi yang

sama dan dari populasi yang berbeda.

Uji yang berasal dari populasi yang sama biasanya

digunakan untuk penelitian percobaan, sedangkan populasi yang

berbeda lazimnya untuk penelitian observasional yang tidak

mempersyaratkan kesamaan subyek.

Adapun langkah-langkah untuk menggunakan uji “t” 2

sampel independen adalah sebagai berikut:

a) Tentukan dahulu variasi antara kedua sampel tersebut dengan

menggunakan uji F dengan langkah-langkah:

(1) Hitung SD pada sampel 1 (SD1) dan sampel kedua (SD2)

(2) Masukkan ke dalam rumus , syarat SD1 > SD2,

kemudian lihat tabel F dengan df pembilang = n 1-1

(horisontal) dan df penyebut = n2-1 (vertikal)


28

(3) Bila Fh < Ft; Ho diterima yang berarti variasi homogen,

gunakan rumus variasi homogen, jika sebaliknya variasi

heterogen.

b) Uji “t” dengan variasi homogen

Rumus yang dipakai adalah

c) Uji “t” dengan variasi heterogen

Rumus yang dipakai adalah

Kriteria apakah Ho diterima atau ditolak dengan menggunakan

pendekatan sebagai berikut:

Jika nilai t hitung tidak berada antara nilai tersebut, Ho ditolak,

dimana: t1=t(1-1/2 α), (n1-1) dan t2=t(1-1/2α), (n2-1)

(Santjaka, 2011).

E. Jadwal Penelitian
Tabel 3. Jadwal Penelitian
29

Bulan
No Kegiatan
Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

1 Pengajuan judul

2 Penyusunan Proposal

3 Seminar Proposal

Melaksanakan
4
Penelitian

Penyusunan Bab IV
5
dan V

6 Sidang KTI

Вам также может понравиться