Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ABSTRAK
Tulisan ini membahas fenomena yang sering terjadi di kelas bahasa
Inggris siswa Kelas VIIIA SMP Angkasa Kuta. Permasalahan yang ditemukan
pada para siswa adalah mereka sulit memahami perubahan bentuk yang terjadi
pada regular dan irregular verbs, pola kalimat Simple Past Tense, penggunaan
huruf kapital dan kesalahan mekanik yang lainnya. Rendahnya ketrampilan
menulis siswa dalam bentuk Simple Past Tense dapat dilihat dari nilai menulis
mereka yang sangat rendah di mana dari 31 orang siswa hanya 5 orang siswa yang
memenuhi nilai 78 sebagai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan
oleh sekolah dan ada 26 yang tidak.
Ditemukan 4 jenis kesalahan dalam penulisan kalimat past tense oleh
siswa kelas VIII A SMP Angkasa Kuta yaitu (1) kesalahan penggunaan bentuk
past regular/irregular verb, (2) kesalahan penggunaan to be bentuk past, (3)
kesalahan penggunaan adverb of time dan (4) kesalahan penggunaan bentuk VI
kalimat negatif atau kalimat menyangkal. Berdasarkan observasi yang dilakukan
diketahui faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya kesalahan dalam penulisan
kalimat past tense oleh siswa adalah bahwa dari 31 orang siswa ditemukan 16
orang siswa tidak membawa kamus ketika terjadi proses belajar mengajar bahasa
Inggris di kelas. Hal itu menyebabkan mereka kurang memahami perubahan kata
kerja khususnya kata kerja bentuk I dan II, perubahan to be¸ dan keterangan waktu
lampau. Faktor lainnya adalah siswa kurang aktif dalam proses belajar karena
malas mengerjakan soal-soal dalam lembar kerja siswa (LKS) dan menghafal pola
perubahan regular/irregular verb. Dari penelitian, selain siswa yang kurang aktif
guru pun kurang aktif dalam memberi dorongan kepada siswa untuk membawa
kamus ke sekolah dan mengerjakan tugas yang ada pada LKS.
Kata Kunci: simple past tense, menulis, pola kalimat, dan kamus
1
ABSTRACT
This writing discuses about the phenomenon that mostly happen in the
class during English session at VIII A SMP Angkasa Kuta’s students. The
problems occurred were students found the difficulties in understanding the
changing of regular and irregular verbs, sentence’s pattern of Simple Past Tense,
the using of capital letters, and other mechanic errors. This could be seen from
their score in Simple Past Tense where out of 31 students only 5 students got the
score above 78 as Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) that stipulated by the
school, it means 26 students failed.
There were 4 errors found in writing materials of the students of VIII A
SMP Angkasa Kuta those (1) errors in forming second form of regular/irregular
verb, (2) errors in using second form of to be , (3) errors in using adverb of time
and (4) errors in negative sentences. Based on the observation, factors that
influenced students writing skill in writing simple past tense are out of 31 students
only 16 students brought their dictionaries school, while the other did not during
English session in their class. The results were they did not really know the
changing of verbs especially first and second forms, the forms of to be, and
adverb of time. Other factor is students did not have much attention during
teaching learning process because they were lazy to do the exercises in their
Lembar Kerja Siswa (LKS) and memorized the form of irregular verbs, besides
the students, it could be seen that the teacher was really active to give motivation
to the students to do the exercises on their LKS.
2
PENDAHULUAN
memiliki struktur atau pola kalimat yang kompleks karena memiliki tenses/kala di
mana kata kerjanya mengalami perubahan dari bentuk I sampai III dan juga
bentuk -ing. Perubahan kata kerja ini sering kali membingungkan siswa. Hal ini
nampak karena siswa masih belum mampu membedakan pola kalimat. Pola
siswa, misalnya pada kata mobil biru=blue car, seringkali diterjemahkan secara
harfiah menjadi car blue. Selain itu siswa juga kurang mampu memahami
perubahan kata kerja yang disesuaikan dengan bentuk tenses/kala, misalnya pada
bentuk simple present tense yang menggunakan bentuk kata kerja I. Hasilnya
siswa kurang mampu mebedakan kapan suatu bentuk tenses digunakan untuk
(Verb II). Kurangnya pemahaman siswa ini dapat dilihat dari nilai siswa kelas
VIIIA SMP Angkasa Kuta. Dari total 31 orang siswa, berdasarkan Kriteria
siswa kelas VIII SMP Angkasa Kuta memiliki kemampuan yang rendah dalam
oleh siswa kurang berkonsentrasi ketika diberi tugas menulis. Hal ini dapat dilihat
3
dari banyaknya kertas kosong dalam waktu yang lama ketika siswa diberikan
sebuah tugas, kekurangan ide, dan lainnya, sehingga siswa mengalihkan kegiatan
mereka dengan cara bermain handphone, makan di kelas, serta mengobrol dengan
temannya. Hal tersebut di atas yang menjadi pendorong penulisan penelitian ini
Hal ini merujuk pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh dua
SMPN 1 Tegalalang dengan Pendekatan Chain and Chard Game”. Penelitian ini
dilaksanakan dalam bentuk penelitian tidakan kelas yang terdiri atas empat
tahapan dalam setiap siklus yang diterapkan. Kelebihan penelitian Milati adalah
chain and card game dapat meningkatkan kemampuan menulis kalimat passive
kelemahannya adalah pendekatan chain and chard game yang digunakan tidak
Teaching Method” pada tahun 2012 yang mengambil penelitian tindakan kelas
4
bahwa penerapan metode tata bahasa transformasional berhasil dilakukan karena
analisis ini memilih kata kerja yang tidak tepat dengan teori kesalahan (error
analysis) yang digunakan untuk mengatasi masalah siswa dan dapat mengurangi
yang lama dalam analisis kesalahan yang dilakukan. Baik peneliti maupun siswa
tidak memiliki waktu yang cukup di kelas karena jam pelajaran Bahasa Inggris
(2) Apa sajakah jenis kesalahan yang muncul dalam penulisan kalimat past
METODE PENELITIAN
deskriptif dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK dilakukan dalam
suatu siklus yang dilakukan secara berulang hingga permasalahan suatu penelitian
5
suatu objek dengsn meggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memeroleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu
hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti; (2) tindakan-menunjuk pada
sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam
penelitian berbentuk rangkaian siklus untuk kegiatan siswa; dan (3) kelas-
sekelompok siswa dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari
guru yang sama pula. Jadi penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan
terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan
Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas VIII A tahun pembelajaran
2012/2013 yang terdiri dari 31 orang siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan
pemberian tes awal dan tes akhir berupa penulisan 10 kalimat past tense dalam
1. Mengamati kelas dan staf pengajar yang dipilih diamati selama + satu
bulan.
6
2. Mengamati dan mencatat teknik mengajar dan tingkat keaktifan siswa
PEMBAHASAN
yang dilakukan secara rekursif sehingga pada tahap pengeditan mungkin dirasa
perlu untuk kembali ke fase pramenulis dan berpikir kembali. Potongan tulisan
dapat diedit seperti yang disusun sebelumnya. Tahap menulis di antaranya adalah:
(a) periksa penggunaan bahasa, (b) periksa tanda baca dan tata letak, (c) periksa
ejaan anda, (d) periksa tulisan anda untuk pengulangan yang tidak perlu, (e)
tentukan informasi untuk setiap, (f) tulisan berbagai ide, (g) pilih ide-ide terbaik
untuk dimasukkan, (h) menulis salinan bersih dari versi yang dikoreksi, (i) tulislah
versi kasar.
7
Merujuk pada pemahaman tata bahasa menurut Yule (2010: 83) tata
bahasa adalah proses menggambarkan struktur frasa dan kalimat sedemikian rupa
semua unsur tata bahasa dalam suatu bahasa dan mengatur urutan non tata bahasa.
menentukan kapan suatu aktifitas terjadi. Terkait dengan penelititian ini yang
membahas tentang penulisan kalimat past tense oleh siswa, dapat dirujuk pada
pengertian past tense menurut Baehaqi (2009:35) past berarti lampau, past tense
masa lampau bisa disimpulkan dari waktu yang tersirat dalam kalimat seperti
berikut.
past tense karena menanyakan peristiwa yang terjadi di masa lampau. Akan tetapi,
terjadi di masa lampau seperti; just now, yesterday, las night, last week, two days
ago dan lainnya yang dinyatakan dalam contoh kalimat “it rained heavily
yesterday”.
kebiasaan yang dilakukan di masa lampau yang diterangkan dalam contoh berikut.
Used to berbeda dengan be used to, become used to, atau get used to.
Ketiganya dapat duukuti oleh pronoun atau present participle (ing form) dan tense
8
yang digunakan tergantung dari konteks kalimat seperti contoh kalimat “John
doesn’t mind getting up at 04:00 a.m. because he is used to it”. Did + present
verb digunakan untuk memberi tekanan dalam kalimat sedperti dalam kalimat
“I did pass the examination even though I didn’t study hard” (Baehaqi,
2009:37).
Berdasarkan 10 soal yang diberikan pada tes awal ditemukan empat jenis
diubah menjadi thought (verb II) karena kalimat yang dibuat siswa adalah kalimat
18 orang siswa, contohnya dalam kalimat “They are running to the forest”.
Are merupakan to be I dan tidak dapat dipakai dalam kalimat simple past tense.
Kalimat yang benar adalah “They were running to the forest”. Kemudian
kesalahan penggunaan adverb of time dilakukan oleh 7 orang siswa pada contoh
kalimat “My sister and I were eating at café today”. Kata today merupakan
yesterday atau ago. Selain itu, kesalahan penggunaan bentuk VI kalimat negatif
dilakukan oleh 20 orang siswa pada contoh kalimat “They didn’t went to school
9
because it was rain yesterday”. Penggunaan kata went tidak tepat dan seharusnya
diganti menjadi go karena dalam pola kalimat negative simple past tense yang
melakukan kesalahan.
Jenis Kesalahan yang Dilakukan Oleh Siswa Kelas VIII A SMP Angkasa
Kuta
menulis kalimat 10 kalimat past tense. Empat jenis kesalahan tersebut yaitu
1. Kesalahan pertama yaitu siswa belum mampu membedakan kata kerja yang
Menurut Leech (2006:119) Verbs berasal dari bahasa Latin verbun yang
berarti “kata” dalam artian melakukan atau memiliki. Verbs dapat dibagi menjadi
10
dua jenis yaitu regular dan irregular verb. Kebanyakan dari verbs adalah regular
verb yang memiliki empat bentuk seperti; help (infinitif), helps (present yang
bersesuai dengan orang ketiga tunggal), helped (past form) dan helping
(continuous). Irregular verb termasuk dalam bentuk verba umum dan auxiliarly
verbs. Fungsi kedua bentuk yang verb yang ada dibagi menjadi infinite dan non-
finite verb.
Finit dan non-finite yang berarti tidak lengkap karena mereka tidak memiliki
sebuah subjek atau benda yang melakukan aksi. Non-finite verb juga tidak
John hoped (past)”. Bentuk yang paling umum dapat dikenali dari non-finite verb
Kesalahan penggunaan past regular/irregular verb yang dapat dilihat pada tiga
Kesalahan kalimat yang ditulis oleh S01 ada pada kesalahan penggunaan
irregular verb bentuk V2. Siswa menulis eated yang seharusnya ate yang
memiliki bentuk infinitive eat. Selanjutnya, kesalahan yang dilakukan oleh S023
adalah kesalahan yang penggunaan irregular verb. Verb watch dalam bentuk VI
ditulis wotch yang seharusnya berubah menjadi watched dalam bentuk past tense
(VII). Kemudian kesalahan penggunaan bentuk kata kerja teached yang ditulis
11
siswa S29 memiliki bentuk infititif teach dalam present sedangkan dalam bentuk
Menurut Leech (2006: 15) secara gramatikal sebuah kata kerja bantu tidak
bisa nampak sebuah kalimat tanpa diikuti kata kerja utama. Kata kerja utama be,
have dan do digunakan sebagai kata kerja bantu namun dapat juga digunakan
sebagai kata kerja utama. Sebagai kata kerja bantu, verba tersebut diikuti oleh
bentuk nonfinite dari verb seperti; is help (passive), is helping (progressive), has
helped (perfect).
Kesalahan yang dilakukan oleh S05 dalam kalimat yang dibuat adalah
bentuk past-nya yang disesuaikan dengan subjek I. Kesalahan S29, pada kalimat
yang dituliskan terjadi kesalahan penulisan yang tidak sesuai dengan pola kalimat
simple past tense yang tidak perlu penambahan to be jika sudah ada verb.
Leech (2006:90), preposisi adalah kata yang secara khusus ada di depan noun
phrase. Dua kategori penting dari preposisi adalah tempat dan keterangan waktu
12
seperti; of, in, of milk, in the building, at the beginning. Merujuk pada kesalahan
S10 yang terpadat pada kalimat “My sister is born at 1 November 1995”,
tanggal sehingga kalimat tersebut menjadi “My sister was born on November, 1st
1995”
lampau. Maksud siswa adalah ayahnya pergi ke panataio sanur kemarin pagi.
Verb past went seharusnya diikuti oleh yesterday morning. Selanjutnya, kesalahan
S07 dan S08 memeliki kesalahan serupa yang terletak pada keterangan waktu past
yang kurang lengkap pada kalimat “He washed my motorcycle two days”, dan
“She was angry with me since three days”. Penggunaan Verb2 washed dan to be
past + adjective pada was angry sudah benar sesuai dengan pola kalimat past
tense, namun adverb of time yang ditulis two days dan three days seharusnya
13
4. Kesalahan penggunaan bentuk VI dalam kalimat negatif past tense, kesalahan-
Kesalahan yang yang ditulis oleh S18 adalah kesalahan pola kalimat past
penamban did + not mengubah kata kerja utama menjadi V1 dan kalimat yang
seharunya adalah “She did not take your pencil”. Selanjutnya, kalimat S25 dan
S13 “I not went yesterday because I was sick” dan “I am not studied English
yesterday” memiliki kesalahan serupa karena siswa tidak menulis pola negative
past verb dengan benar dalam kalimat tersebut, I not seharusnya yang ada pada
kalimat S25 ditambah did dan “I am not” pada kalimat S13 diubah menjadi
I did not. Verb2 went dan study diubah kedalam bentuk present go sehingga
kalimat tersebut menjadi I did not go to school yesterday because I was sick” dan
Kalimat Past tense Oleh Siswa Kelas VIII SMP Angkasa Kuta.
siswa ditemukan 16 orang siswa tidak membawa kamus ketika terjadi proses
belajar mengajar bahasa Inggris di kelas. Hal ini menyebabkan mereka kurang
14
memehami perubahan kata kerja khusunya kata kerja bentuk I dan II, perubahan
to be¸ keterangan waktu lampau. Faktor lainnya adalah siswa kurang aktif dalam
proses belajar mengajar karena malas mengerjakan soal-soal dalam lembar kerja
pengamatan peneliti, selain siswa yang kurang aktif gurupun kurang aktif dalam
SIMPULAN
dibuktikan melalui hasil tes awal dimana ditemukan empat jenis kesalahan yaitu
running to the forest” seharusnya “they were running to the forest”, (3) kesalahan
penggunaan adverb of time dilakukan oleh 7 orang siswa dalam kalimat “My
sister and I were eating at café today” seharusnya “My sister and I were eating at
dilakukan oleh 20 orang siswa pada contoh kalimat “They didn’t went to school
was rain yesterday”. Kemudian setelah proses belajar mengajar pada tes akhir
15
regular/irregular verb berkurang menjadi 4, jenis kesalahan penggunaan to be
menjadi 9 orang.
kalimat past tense oleh siswa kelas VIII SMP Angkasa Kuta adalah sebagian
besar siswa tidak membawa kamus Bahasa Inggris dalam proses belajar-mengajar
diberikan guru maupun yang ada pada LKS. Kemudian, kurangnya motivasi guru
keopada siswa untuk mengerakan soal-soal dan mengingatkan siswa untuk selalu
VII.
DAFTAR PUSTAKA
16
Harmer, Jeremy. “The Practice of English Language Teaching”. Fourth Edition.
Cambrigde : Longman.
17