Вы находитесь на странице: 1из 1

BAB III

SIMPULAN

1. Dermatofitosis adalah penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk,


misalnya stratum korneum pada epidermis, rambut dan kuku, yang
disebabkan oleh jamur dermatofita. Tinea korporis merupakan dermatofitosis
pada kulit tubuh tidak berambut.
2. Dermatofita termasuk kelas Fungi imperfecti (jamur yang belum diketahui
dengan pasti cara pembiakan secara generatif), yang terbagi dalam 3 genus,
yaitu Microsporum, Trichophyton, dan Epidermophyton.
3. Klasifikasi yang paling sering dipakai oleh para spesialis kulit adalah
berdasarkan lokasi Tinea kapitis, Tinea barbe, Tinea kruris, Tinea pedis et
manum, Tinea unguium dan Tinea korporis, Dermatofitosis pada kulit
glabrosa pada bagian lain yang tidak termasuk dalam 5 tinea di atas.
4. Kelainan yang dilhat dalam klinik merupakan lesi bulat atau lonjong,
berbatas tegas terdiri atas enitema, skuama, kadang-kadang kadang-kadang
dengan vesikel dan papul di tepi. Daerah tengahnya biasanya lebih tenang.
Kadang-kadang terlihat erosi dan krusta akibat garukan. Lesi-lesi pada
umumnya merupakan bercak-bercak terpisah satu dengan yang lain. Kelainan
kulit dapat pula terlihat sebaga lesi dengan pinggir yang polisiklik
5. Diagnosis banding tinea corporis adalah dermatitis seboroik, psoriasis, dan
pitiriasis rosea.
6. Pengobatan Tinea corporis terdiri dari penatalaksanaan nonfarmakologi dan
farmakologi. Penatalaksanaan nonfarmakologi berupa meningkatkan
kebersihan badan dan menghindari pakaian yang tidak meyerap keringat,
sedangkan penatalaksanaan farmakologi berupa pengobatan dengan obat-
obatan antifungal seperti Griseofulvin, ketokonazole, itrakonazole dan
terbinafin.

19

Вам также может понравиться