Вы находитесь на странице: 1из 12

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Setiap teori seni harus dimulai dengan anggapan bahwa manusia memberikan reaksi
terhadap bentuk, massa dan permukaan dari benda-benda yang dilihatnya, dan bahwa
komposisi dan penataan unsur-unsur tersebut menimbulkan rasa senang pada diri manusia.
Seperti telah diuraikan pada Pengertian Seni, terdapat kalimat yang mengatakan
bahwa keindahan adalah seni karena menyentuh kedalaman rasa pada seorang manusia.
Jika kita kaji lebih jauh, maka akan kita lihat betapa manusia tidak dapat dipisahkan
dengan kata SENI dimana setiap detik nafas kehidupan akan merupakan keindahan bagi
setiap insan manusia yang merasakannya. Ada semacam keinginan yang sangat mendasar
di mana keindahan menjadi faktor utama didalam menentukan sebuah kualitas kehidupan.
Walaupun tidak dapat diukur dengan tepat, tetapi seperti ada kesepakatan yang
menggambarkan nilai nilai keindahan mempengaruhi setiap langkah kemajuan jaman.
Dimulai dengan pembentukan sebuah tempat dimana manusia tinggal. Pada jaman
dulu dimana kebutuhan dasar manusia terhadap tempat tinggal hanya dipengaruhi oleh
cuaca dan alam sekitarnya, mungkin belum terlintas untuk berpikir keindahan karena
pada jaman itu hal yang sangat mempengaruhi kebutuhan hanyalah bagaimana mereka
dapat selamat dari keadaaan cuaca buruk dan binatang buas. Dengan perjalanan waktu
dimana kehidupan mulai meningkat kepada kebutuhan lain selain dua hal diatas, manusia
mulai memikirkan keindahan yang dapat dilihat dari bentuk bentuk geometris dan
lekukan lekukan pada benda benda pakai seperti pegangan pisau dan beberapa alat rumah
tangga.
Sejarah seni dimulai dari saat manusia mulai berpikir akan nilai nilai tambah bagi
kehidupan spirituilnya. Disana sering terdapat benda benda istimewa yang memberikan
kekuatan spiritual dibentuk dengan sangat memikirkan keindahan, sehingga diperlukan
keahlian khusus didalam membuatnya. Sudah barang tentu orang yang diberikan tugas
membuat bukan orang sembarangan tetapi orang yang ditunjuk masyarakat karena
keistimewaannya dan kemampuan spiritualnya.
Lalu dimana letak keindahan didalam fenomena ini?
Ada semacam rasa yang tidak dapat dianalisa oleh siapapun karena rasa itu telah ada dari
sejak manusia menghuni bumi dan apabila kita mengatakan bahwa ini merupakan ciptaan
Yang Maha Kuasa maka hal ini berarti segala hal yang menyangkut rasa merupakan salah

1
satu kehidupan yang diciptakan oleh-Nya pada diri manusia dengan segala
kelengkapannya. “Dimana kita dapat merasa, disitulah kita hidup.”
Ada semacam kekuatan naluri dimana rasa keindahan sudah berada didalam jiwa
manusia begitu dia mengisi sebuah janin didalam kandungan dan hal ini akan dapat
dirasakan ketika manusia memulai kehidupannya dan akan selalu berperan penting
didalam mengisi segala sisi kegiatannya.
Jadi, sebenarnya apa yang kita rasakan tentang keindahan adalah sebuah komponen
dasar pada jiwa manusia yang akan terus mengikuti setiap nafas kehidupannya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dalam penulisan makalah mengenai seni dan keindahan ini terdapat


beberapa rumusan masalah yakni:
1. Pengertian seni dan keindahan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Fungsi seni dalam kehidupan sehari-hari.
3. Filosofi seni dan keindahan
4. Apresiasi pesona seni dan keindahan
5. Kesadaran berkesenian

1.3 TUJUAN

Tujuan penulisan makalah ini ialah:


1) Memberikan pengetahuan tentang pengertian seni dan keindahan dalam kehidupan
sehari-hari.
2) Mengetahui fungsi seni dalam kehidupan sehari-hari.
3) Memberikan pengetahuan tentang filosofi seni dan keindahan
4) Mengetahui apresiasi pesona seni dan keindahan
5) Memberikan pengetahuan tentang kesadaran berkesenian.

2
BAB 2

ISI MATERI
2.1 PENGERTIAN SENI

Seni dalam bahasa sansekerta disebut “cilpa” sebagai kata sifat yang berarti berwarna,
berubah menjadi “su-cilpa” yang berarti Sesutu yang berwarnadan dilengkapi dengan bentuk
bentuk yang indah atau dihiasi dengan indah. Dalam bahasa latin, seni disebut
“ars,artes,artista”. “ars” adalah teknik atau crafts manship, yaitu ketangkasan dan kemahiran
dalam mengerjakan seuatu, “artes”berarti kelompok orang yang memiliki ketangkasan atu
kemahiran dan “artista” adalah anggota yang ada dalam kelompok tersebut.

Seni pada mulanya diartikan sebagai ekspresi dari kreativitas dalam diri manusia,
sehingga sangat sulituntuk dinilai atau dijelaskan.oleh karena masing masing individu
memiliki peraturan dan parameter yang menuntun dirinya dalam mengukur makna keindahan
dan ketinggian nilai suatu karya seni.

Siapapun mempunyai sensibilitas keharuan dan siapapun memiliki getar hati yang
dapat diiringi dengan genangan dan linangan air mata keharuan yang merupakan puncak
kebahagiaan dalam bentuk immaterial. Peristiwa keharuan ini bukan murni wilayah
intelektualitas dan moralitas namun memiliki wilayah otoritas tersendiri walaupun
sebenarnya tetap bersinergi dengan wilayah intelektual dan moralitas, yang disepakati
sebagai manifestasi batin seseorang yang sekarang disebut sebagai seni. Katakanlah orang-
orang yang tinggal didaerah-daerah pedesaan bahkan yang terisolasi dari informasi sekalipun,
mereka juga pasti tetap memiliki jiwa seni ketika berinteraksi dengan objek diluar dirinya.
Bahkan kita sering melihat orang baik dalam maupun luar negeri, berwisata atau melancong
dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidupnya, orang barat misalnya, banyak melakukan
perjalanan atau kunjungan ke tempat-tempat tertentu dalam suatu Negara atau ke daerah alam
terbuka seperti hamparan pegunungan, sawah, lautan luas, dan lain-lain, itu semua karena
pemenuhan kebutuhan batin demi untuk kepuasan tersendiri.

Dalam kehidupan sehari-hari, disadari atau tidak kita tidak dapat lepas dari seni. Konsepsi
seni ini melekat pada diri manusia dan seluruh aspek kehidupan manusia, bahkan lahirnya
manusia sendiri adalah suatu konsepsi seni yang luar biasa, sehingga seni akan selalu ada dan
bersamaan dengan kebutuhan manusia. Karenanya gerak seni selalu dinamis dan berkembang

3
mengikuti laju perkembangan manusia dan pergantian zaman, sehingga tidak heran jika ada
banyak sekali pengertian tentang seni, diantaranya adalah :

1. Schopenhauer
Seni adalah suatu uaha yang dilakukan seseorang untuk menciptakan bentuk-bentuk
yang menyenangkan.
2. Sudarmadji
Seni adalah manifestasi batin dan pengalaman estetis menggunakan media garis,
bidang, warna, tekstur, volume, dan gelap terang.
3. Ensiklopedia Indonesia
Seni adalah penciptaan segala hal atau benda yang karena keindahannya orang senang
melihatnya, mendengarkan dan menikmatinya.
4. Ki Hajar Dewantara
Seni adalah segala aktifitas perbuatan manusia yang timbul dari hidup perasaannya
dan bersifat indah hingga dapat menggerakkan jiwa dan perasaan manusia lain.
5. Suwaji Bastomi
Seni adalah aktifitas batin dengan pengalaman estetika yang dinyatakan dalam
bentuk-bentuk yang agung dan mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan
keharuan.
6. Wiyoso Yudoseputro
Seni adalah manifestasi artistic dari interaksi antara kehidupan manusia dengan
lingkungannya.
7. Prof. Hamka
Seni yang setinggi-tingginya adalah ketika telah berkumpul didalamnya kebenaran,
keadilan, dan keindahan yang direkat oleh cinta yang kudus.

Berdasarkan ketujuh dfinisi tentang seni di atas, dapat kita golongkan secara garis besar
bahwa, seni digolongkan atas dua yaitu golongan seni obyektif-pragmatis dan golongan seni
normatif. Orang yang menganut paham obyektif-pragmatis akan mengakomodasi semua
suku-suku tradisional bangsa kita sebagai kekayaan yang bernilai seni dan harus dijaga
kelestariannya. Sebaliknya orang yang menganut paham seni normative, mengatakan lukisan
atau apa saja yang mempertontonkan aurat bukanlah suatu karya seni.

4
2.2 FUNGSI SENI

Setiap manusia dalam kebutuhan hidupnya senantiasa dia berupaya untuk


memenuhinya. Kebutuhan ini tentu saja berbeda-beda baik kualitas maupun kuantitasnya,
juga berdasarkan pengalaman hidup dan perhatian yang berbeda, baik manusia sebagai
makhluk pribadi atau manusia sebagai bagian dari masyarakat luas. Dari sedemikian banyak
kebutuhan tersebut, salah satu kebutuhan yang selalu melekat dalam kehidupan sehari-hari
manusia adalah seni.

Dalam aspek kehidupan manusia, seni memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :

1. Seni Untuk Memenuhi Kebutuhan Individu

Kebutuhan Fisik

Sejarah membuktikan bahwa perkembangan seni selalu seiring dengan


perkembangan peradaban manusia. Sejak dahulu perabot rumah tangga atau benda-
benda yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari diciptakan
dengan selalu mempertimbangkan nilai seni. Misalnya, perkembangan model kursi
dari zaman romawi, dinasti cina, sampai gaya kontemporer, atau perkembangan alat
transportasi mulai dari sado, sepeda, mobil, kereta api, pesawat ulang alik.
Kesemuanya itu dibuat untuk memenuhi kebutuhan fisik manusia yang didalamnya
selalu memperhatikan segi keindahan.

Kebutuhan Emosional

Manusia juga mempunyai kebutuhan emosional yang harus dipenuhi. Emosi


seseorang muncul karena adanya hubungan atau interaksi dengan orang lain atau
sesuatu hal yang akhirnya menimbulkan perasaan sedih, susah, gembira dan
sebagainya. Melalui seni seseorang dapat mengungkapkan perasaan dan menyalurkan
daya imajinasinya atau menikmati seni tersebut untuk menghibur hatinya. Untuk
itulah orang sering kali melukis, membuat puisi, mendengarkan lagu atau menonton,
semuanya sebagai apresiasi seni.

5
Seni tidak hanya semata-mata dikuasai oleh seniman saja, tetapi setiap
individu memiliki bakat dan naluri atau jiwa seni dan dapat disalurkan walaupun
dengan kapasitas yang berbeda-beda oleh karena bakat, naluri atau jiwa seni ini
bersifat alamiah. Seniman dan masyarakat harus berinteraksi dalam membicarakan
dan mengapresiasikan masalah kesehariannya dalam ruang lingkup seni. Masyarakat
diharapkan dapat berbicara dan memberikan masukan kepada seniman karena
seniman dalam mencipta sebuah karya disamping untuk memenuhi kebutuhan pribadi
juga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sehingga pada akhirnya suatu karya seni
yang dihasilkan dapat lebih baik.

2. Seni Untuk Memenuhi Kebutuhan Sosial

Fungsi Sosial Seni di Bidang Agama

Pada bidang agama seni dapat memiliki fungsi sosial terutama yang berkaitan
dengan tempat peribadatan. Faktor artistik pada tempat-tempat peribadatan sangat
diperlukan, salah satunya untuk memberi suasana sejuk, damai, indah,
berwibawa,agung, suci agar dapat membuat umat beragama lebih betah dan lebih
nikmat untuk beribadah.

Fungsi Sosial Seni di Bidang Pendidikan

Setiap pemimpin selalu berupaya dan mengharapkan masyarakat yang


dipimpinnya mempunyai budi pekerti yang luhur yang terpancar dari lubuk hati
dengan penuh ketulusan. Salah satu cara pencapaiannya adalah melalui pendidikan
seni baik secara formal ataupun nonformal, oleh karena pendidikan seni dapat
menimbulkan pengalaman estetika bahkan pengalaman etika pada setiap orang.
Pengalaman ini sangat penting sebab diharapkan dapat memberikan fungsi sosial bagi
seseorang manakala nilai tersebut diaktualisasikan di tengah masyarakat.

Fungsi Sosial Seni di Bidang Komunikasi

Proses interaksi antara dua pihak baik antar manusia maupun antara manusia
dengan lingkungannya, dapat terjadi melalui komunikasi. Artinya pada umumnya
orang yang berkomunikasi menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi karena
bahasa merupakan alat yang paling sederhana dan mudah untuk dimengerti. Namun

6
seni dapat juga digunakan sebagai alat komunikasi, misalnya seni musik dapat
berkomunikasi melalui rangkaian nada yang indah, seni rupa dapat berkomunikasi
menyampaikan pesan-pesan alam maupun bentuk rupa benda yang dituangkan dalam
karyanya kepada semua orang, dan lain-lain.

Fungsi Sosial Seni di Bidang Rekreasi

Dalam kesibukan pekerjaan rutinitas sehari-hari terkadang manusia diserang


rasa jenuh,apalagi seseorang yang bekerja dengan benda mati sehingga tidak jarang
orang mencari suasana baru demi untuk menyegarkan diri. Untuk memenuhi hasrat
tersebut, masing-masing orang melakukan berbagai hal sesuai dengan kondisi
individu tersebut. Salah satu yang paling sesuai adalah mencari tempat rekreasi yang
bernuansa seni, apakah di alam pedesaan yang terbuka dan hijau, di museum pubakala,
di tempat-tempat artistik atau di mana saja yang dapat membuat hati menjadi tentram
karena adanya sentuhan seni dari benda atau obyek yang kita kunjungi.

2.3 FILOSOFI SENI DAN KEINDAHAN

Keindahan (beauty) mengisi beragam dunia mulai dari mikrokosmos sampai pada
makrokosmos. Tema “kosmo” mengandung pengertian tertib sebagai lawan kata “chaos”. R.
E. Brennan (1959) menyatakan bahwa seni keindahan itu berada pada ketertibannya, pada
pesona susunan dari seluruh bagiannya, dan pada sifat kegenapannya. Keindahan itu berada
pada deburan ombak yang memecah, berada pada gemerciknya air mengalir, berada pada
kelap-kelipnya bintang dan contoh-contoh lain yang tidak terhingga banyaknya.

Sejumlah contoh keindahan di dalam alam dan budaya kehidupan dan penghidupan
masyarakat itu membekas dalam diri seniman. Timbullah proses peniruan alam dalam dirinya,
dan dalam rangka berkomunikasi dengan sesamanya, maka terciptalah seni lukis,seni pahat,
seni sastra, seni musik dan sejumlah seni lainnya. Setiap seni menyampaikan pesan (encoding)
dengan masing-masing cara sesuai dengan karakteristiknya. Ada penikmat yang dapat
membaca pesan itu, ada yang belum, tergantung pada kepekaan seni dan keindahan di dalam
dirinya.

Keindahan dapat mengundang keharuan, betapa tidak setiap yang indah memiliki
ketertiban, setiap yang tertib penuh dengan informasi, sesuatu yang penuh dengan informasi

7
akan memiliki spektrum yang luas untuk berkomunikasi dengan manusia melalui sensibilitas
yang dimilikinya. Dalam diri manusia telah terakumulasi sejumlah memori dari yang manis
sampai pahit, asin sampai hambar, panas sampai dingin, susah sampai senang, santai sampai
serius, takut sampai berani, memuaskan sampai mengecewakan, menyelamatkan sampai
mencelakakan dan space-space lainnya berdasarkan spektrum pengalaman hidupnya.

Selain memori-memori tersebut dalam diri manusia tersimpan pula angan-angan yang
sementara diperjuangkan dalam kehidupannya. Apabila terjadi persesuaian dalam bentuk
koherensi antara obyek seni dengan memori atau angan-angan dari subyek sebagai penikmat
seni, maka gejala penyesuaian itu membangkitkan resonansi dalam diri manusia.

Gejala resonansi ini terbangkit karena frekuensi getar dari obyek seni yang persis
sama dengan penikmat seni, maka melalui empati dan simpati, dapat saja siapapun yang
mendengarkan cerita bersambung dari radio, atau melihat sinetron dari televisi, atau
menghayati cerita sinlirik atau pakkacaping yang memaparkan tokoh Datu Museng, Maipa
dan I-Legaligo, atau cerita Malinkundang akan “trenyuh” sambil meneteskan air mata, atau
cerita heroic perjuangan Pahlawan Nasional seperti I Mallombassi Muhammad Bakir Daeng
Mattawang Karaeng Bonto Manggape Sultan Hasanuddin, panglima besar Jenderal
Soedirman, Pangeran Diponegoro, dan lain-lain.

Akan tetapi keindahan bagi masing-masing orang terkadang apresiasinya bergantung


pada pribadi yang bersangkutan, oleh karena disebabkan sesuatu yang diapresiasi dapat
dikatakan indah namun orang lain menganggapnya tidak indah, demikian pula sebaliknya.
Itulah karya seni yang titik tolaknya tergantung persepsi atau rasionalitas seseorang yang
menilainya.

Misalnya orang yang melukis melalui bahan berbentuk powder berwarna lalu dia
memakan atau memasukkan ke dalam perutnya secarateratur dan dikocok dengan caranya
sendiri lalu kemudian dimuntahkannya dan muntahan itu diatur dan ditata sedemikian rupa
sampai membentuk suatu karya lukisan yang indah, dan ini bagi orang lain jarang atau sulit
untuk dapat melakukannya. Dari segi lukisannya jelas memiliki keindahan demikian juga dari
proses menghasilkan karya itu juga cukup unik dan itulah keindahan seni membuat karya
lukisan yang dilakukannya.

8
Pada kodisi ini orang dapat bertanya dimana nilai seninya?. Bagi yang membuat karya
lukisan ini terlepas dari bahan dasar yang dipakainya melukis, menurutnya hasil karyanya
indah bahkan lain dari pada yang lain dan baginya ada kepuasan tersendiri namun bagi orang
lain mungkin malah menjijikkan sehingga untuk melihat saja tidak mau apalagi menikmati
nilai seninya. Pertanyaannya bagaimana dengan anda jika seandainya menemukan cara unik
dalam menghasilkan suatu karya seni, itu tentu kembali kepada masing-masing pribadi
apalagi jika seni yang dimaksud adalah dalam arti luas, pasti akan sangat beragam karya seni
yang dapat dihasilkan.

2.4 APRESIASI PESONA SENI DAN KEINDAHAN

Apresiasi pesona seni tidak hanya bagaimana menangkap makna atau pesan yang
disampaikan oleh karya seni, akan tetapi lebih jauh lagi adalah menghayati dan mengambil
manfaat dari makna yang terserap. Untuk dapat mengapresiasi karya seni diperlukan
sejumlah perangkat lunak yang telah diinstalkan terlebih dahulu di dalam jiwa pengapresiasi.
Diantaranya adalah kepekaan analisis dan sintesis dari sensibilitas, intelektualitas dan
moralitas, yang dapat mengukur keindahan (seni), kebenaran (sains) dan kebaikan (teknologi).
Sumber inspirasi karya seni berada pada keindahan alam dan budaya (pemikiran) manusia,
sedangkan seni hanya merupakan upaya seniman untuk mengekspresikan hasil tiruannya.

Realitas karya seni secara umum tampil berupa pemikiran, tutur kata, tulisan, perilaku,
karya seni yang bersifat material seperti lukisan, ukiran, pahatan, bangunan, dan karya-karya
seni yang bersifat dinamik seperti musik, holografi, tiruan air terjun, tiruan air mancur,
panggung pentas lakon, sandiwara, drama, sinetron termasuk pentas olahraga. Semakin dekat
tiruan keindahan itu dengan alam dan budaya manusia yang sebenarnya, maka karya seni
tersebut semakin memperlihatkan harmoni, bahwa satu komponen dengan komponen lainnya
tidak saling meniadakan, tetapi saling memperkuat pesan yang ingin disampaikan. Itulah
karya seni yang bernilai tinggi atau bakhan tak ternilai bagi seseorang. Untuk sampai kepada
tingkat seperti itu, maka seniman harus memiliki kreativitas gagasan, alasan dan ikhtiar
dalam rangka mewujudkan tiruannya itu agar memikat pesona elegan karena kedekatannya
dengan keindahan yang ada di alam dan budaya manusia.

9
2.5 KESADARAN BERKESENIAN

Kehendak seorang manusia adalah suatu system ilmu-raga dikendalikan oleh tingkat
kesadaran yang terbentuk dalam otak besar (cerebrum) dan otak kecil (cerebellum), bermuara
pada tindakan/kegiatan, dan mewujud dalam buah karyanya, yaitu karya seni (artwork).
Kesadaran (consciousness) merupakan hasil interaksi antara dirinya dengan lingkungannya
melalui rangsangan dari luar dirinya berupa arus denyut/pulsa sensoris seperti arus informasi
optik, akustik, termik, elektrik, magnetik, dan mekanik. Berangkat dari kesadaran yang telah
terbentuk, kemudian muncul perintah-perintah dari yang dipaketkan lewat arus denyut/pulsa
motorik terhadap berbagai otot dan kelenjar dalam membentuk suatu tindakan berupa laku
perbuatan.

Tidak mengherankan apabila ahli jiwa, ahli saraf dan ahli faal telah mulai memasuki
fase pembelajaran bersama mengenai dunia seni keindahan (artwork) dan kemudian berfikir
(prudent mind) secara interdisciplinary. Hal ini oleh karena pemahaman holistik tentang
keindahan, kebaikan dan kebenaran memerlukan pandangan mendalam, meluas dan saling
berkaitan satu dengan yang lain. Ketiganya tidak akan memiliki batas yang tegas, sehingga
yang benar itu indah, yang indah itu baik dan begitu pula sebaiknya.

Jika tujuan seni untuk mencapai kebahagiaan hidup, maka indikatornya adalah
bagaimana kebahagiaan tersebut telah terealisasi, bukan gelak tawa atau bersenang-senang
karena keriangan, akan tetapi lebih kepada pencarian cara untuk dapat memahami ketertiban
alam dengan segala isinya. Akhirnya kondisi ini dapat mengandung rasa syukur karena telah
secara sadar menemukan dirinya sendiri diantara berbagai keperibadian duniawi. Wujud
karya seni terlahir dan dipicu oleh kesadaran berkehendak untuk mengekspresikan dunia
batin ke dalam dunia zahir.

Ditinjau dari segi kualitas, dapat saja karya seni tidak terlalu ekspresif dengan pesan
diri sendiri dari dalam batin, tetapi lebih berupa upaya kepada penataan dekoratif yang
mempesona. Karya seni yang ekspresif maupun dekoratif terlahir karena sang seniman telah
menyelami ketertiban alam, sehingga wujud karya seninya dapat bermuatan pesan mulia,
berkualitas syukur (ekspresif) atau bermuatan epresiatif terhadap ketertiban alam, itu semua
hanya dimiliki oleh seseorang yang memiliki sensibilitas yang tinggi.

10
Peristiwa yang paling indah akan terjadi apabila pesan dari seniman berimpit dengan
wilayah kesan sang penikmat. Tetapi tentu saja terdapat wilayah pesan yang tidak terjangkau
oleh kesan dan akan terdapat wilayah kesan yang bukan pesan. Dengan demikian terdapat
karya seni akan menjadi suatu realita yang dianggap penting untuk disadari, diperbaiki,
diperhatikan, dinikmati atau dicita-citakan. Pertama, upaya untuk menyadari sistem nilai
yang sedang berlaku. Kedua, sebagai upaya proyeksi sistem nilai-nilai baru yang dianggap
lebih baik di masa depan.

Dengan demikian karya seni merupakan alat komunikasi ekspresif yang daripadanya
akan terpancar sinar ketertiban bagi semua penikmat yang berada pada panggung kehidupan.
Sinar ketertiban yang terpancar dari karya seni, merupakan sumber kesehatan, sehingga tidak
jarang pada kamar-kamar opname di rumah sakit terpampang buah karya seni lukis, dan
karya-karya seni lainnya. Penggunaan terapi seni pengganti terapi medis saat ini ternyata
dapat dilakukan agar dapat melahirkan suasana kondusif yang mengundang naluri penderita
untuk dapat keluar dari kemelut dan kekacauan yang terjadi dalam tubuhnya sebagai
manifestasi kesemrautan metabolisme agar dapat kembali menjadi tertib atau normal.

Karya seni seperti contoh pada gambar, misalnya memiliki fungsi yang dapat
mengkomunikasikan pesan-pesan etika dan moral, agar kita dapat memaknai hidup dalam
berbagi dengan sesame dan hidup bersanding dan makhluk hidup yang lain berinteraksi
secara harmonis tidak harus berlomba dan bersaing dengan mengalahkan sesama untuk
menuju kepada keberhasilan. Oleh karena itu, akhir kata “seni” menjadi sering digunakan
dalam kehidupan (life) dan penghidupan (lifelihood), seperti seni memimpin, seni mengelola,
seni berusaha, seni mengajar, seni bersabat, seni mencipta, seni mengemudi, seni
menggambar, seni menghayati, seni berolahraga, dan seni pada berbagai kegiatan lainnya.

11
BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Keindahan pada dasarnya merupakan kualitas pokok tertentu yang terdapat pada
sesuatu. Kualitas yang paling sering disebut yaitu kesatuan (unity), keselarasan (harmony),
kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance), dan pertentangan (contrast). Rumusan
keindahan yang paling sederhana adalah kesatuan hubungan bentuk-bentuk yang ada diantara
kesadaran persepsi yang memberikan kesenangan. Seni dan keindahan memiliki fungsi bagi
kehidupan manusia, baik itu seni untuk memenuhi kebutuhan individu manusia yang meliputi
kebutuhan fisik dan kebutuhan emosional, maupun untuk memenuhi kebutuhan sosial yang
meliputi social seni dibidang agama, pendidikan, komunikasi, dan rekreasi.

3.2 SARAN

Manusia tidak pernah lepas dari keinginan untuk memberikan keindahan dalam
berbagai aspek kehidupannya. Oleh karena itu pemanfaatan sumber daya yang mendukung
terciptanya keindahan harus dapat dikelola secara efektif agar keindahan seni, keindahan
alam, keindahan moral, dan keindahan intelektual terwujud secara seimbang dan berjalan
beriringan.

12

Вам также может понравиться