Вы находитесь на странице: 1из 11

KALOR

A.Pengertian

Kalor yaitu bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda
yang suhunya lebih rendah ketika benda bersentuhan. Satuan kalor menurut SI atau MKS
yaitu joule ( J ) sedang menurut cgs yaitu erg adapun untuk jenis makanan yaitu kalori

Tara Kalor Mekanik yaitu ” penyetaraan satuan energi kalor dengan energi mekanik ”

1 kalori = 4,2 joule ; 1 joule = 0,24 kalori

1 kkal (kilokalori) = 1000 kal ( kalori ) = 4200 joule = 4,2 kj (kilojoule)

Kalor dapat menaikkan atau menurunkan suhu.Semakin besar kenaikan suhu maka
kalor yang diterima semakin banyak. Semakin kecil kenaikan suhu maka kalor yang
diterima semakin sedikit. Maka hubungan kalor (Q) berbanding lurus atau sebanding
dengan kenaikan suhu (∆ T) jika massa (m) dan kalor jenis zat (c) tetap.

Semakin besar massa zat (m) maka kalor (Q) yang diterima semakin banyak. Semakin
kecil massa zat (m) maka kalor (Q) yang diterima semakin sedikit. Maka hubungan kalor
(Q) berbanding lurus atau sebanding dengan massa zat (m) jika kenaikan suhu (∆ T) dan
kalor jenis zat (c) tetap.

Pada abad ke-19, seorang fisikawan Inggris bernama James Prescott Joule (1818-1889)
mempelajari cara memanaskan air dalam sebuah wadah menggunakan roda pengaduk.
Berdasarkan hasil percobaannya, Joule membuat perbandingan dengan air yang dipanaskan
menggunakan api. Ketika nyala api dan wadah yang berisi air bersentuhan, kalor berpindah
dari api (suhu tinggi) menuju air (suhu rendah). Setelah membuat perbandingan antara
meningkatnya suhu air karena bersentuhan dengan api dan meningkatnya suhu air akibat
adanya usaha yang dilakukan oleh pengaduk, Joule menyimpulkan bahwa kalor merupakan
energi yang berpindah dari benda bersuhu tinggi menuju benda bersuhu rendah. Kalor
bukan energi (kalor bukan suatu jenis energi tertentu, seperti energi kinetik, energi
potensial, energi kimia dll). Kalor adalah energi yang berpindah akibat perbedaan suhu.
Jadi ketika kalor mengalir dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda yang bersuhu
rendah, sebenarnya energi yang berpindah dari benda yang bersuhu tinggi menuju benda
yang bersuhu rendah. Perpindahan energi terhenti setelah benda-benda yang bersentuhan
mencapai suhu yang sama atau setimbang termal.

Kalor dapat dibagi menjadi 2 jenis

 Kalor yang digunakan untuk menaikkan suhu


 Kalor yang digunakan untuk mengubah wujud (kalor laten), persamaan yang
digunakan dalam kalor laten ada dua macam Q = m.U dan Q = m.L. Dengan U adalah
kalor uap (J/kg) dan L adalah kalor lebur (J/kg)
B. TEORI KALOR
1).Teori kalorik
Teori kalorik yang diperkenalkan oleh Lavoisier menyatakan kalor adalah sejenis zat
alir (disebut kalorik) yang terkandung dalam setiap benda dan tidak dapat dilihat oleh mata
manusia. Teori kalorik juga manyatakan bahwa benda yang suhunya tinggi mengandung
lebih banyak kalorik daripada benda yang suhunya rendah. Ketika kedua benda disentuhkan,
benda kaya kalorik kehilangan sebagian kaloriknya yang diberikan kepada benda miskin
kalorik sampai benda mencapai suhu yang sama (tercapai keseimbangan termal). Sayangnya,
teori ini tidak dapat menjelaskan fenomena mengapa kedua telapak tangan yang pada
mulanya memiliki suhu yang sama dapat terasa hangat ketika digesek-gesekkan.
Darimanakah datangnya kalorik? Lavoisier tidak dapat menjelaskannya.
Fenomena ini dapat dijelaskan setelah akhirnya disadari bahwa ‘kalor adalah suatu
bentuk energi’. Kalor pada fenomena tersebut dihasilkan dari sebuah usaha (dalam hal ini
sama dengan energi mekanik) yaitu gesekan antara kedua telapak tangan.
2)Teori kinetik
Teori kinetik lahir setelah orang mengetahui bahwa kalor adalah suatu bentuk energi.
Teori ini menyatakan bahwa setiap zat disusun oleh partikel-partikel sangat kecil yang selalu
bergerak. Dalam benda panas, partikel-partikel bergerak lebih cepat sehingga memiliki energi
yang lebih besar dibandingkan dengan partike-partikel dalam benda yang lebih dingin. Ketika
kedua benda disentuhkan, partikel-partikel dalam benda panas menabrak partikel-partikel
dalam benda dingin sehingga terjadi perpindahan energi dari benda panas ke benda dingin.
Begitu parikel-partikel dalam benda dingin menjadi lebih energetic, partikel-partikel dalam
benda dingin juga memindahkan energinya ke benda panas. Pertukaran energi dari benda
panas ke benda dingin dan dari benda dingin ke benda panas akan mencapai kelajuan yang
sama dan suhu yang sama (tercapai keseimbangan termal).

C.Hubungan antara kalor dengan energi listrik


Kalor merupakan bentuk energi maka dapat berubah dari satu bentuk kebentuk yang lain.
Berdasarkan Hukum Kekekalan Energi maka energi listrik dapat berubah menjadi energi
kalor dan juga sebaliknya energi kalor dapat berubah menjadi energi listrik. Dalam
pembahasan ini hanya akan diulas tentang hubungan energi listrik dengan energi kalor. Alat
yang digunakan mengubah energi listrik menjadi energi kalor adalah ketel listrik, pemanas
listrik, dll.
Besarnya energi listrik yang diubah atau diserap sama dengan besar kalor yang dihasilkan.
Sehingga secara matematis dapat dirumuskan.

W=Q

Untuk menghitung energi listrik digunakan persamaan sebagai berikut :

W = P.t

Keterangan :

W adalah energi listrik (J)

P adalah daya listrik (W)

t adalah waktu yang diperlukan (s)

Bila rumus kalor yang digunakan adalah Q = m.c.(t2 – t1) maka diperoleh persamaan ;

P.t = m.c.(t2 – t1)

Yang perlu diperhatikan adalah rumus Q disini dapat berubah-ubah sesuai dengan soal.

D. Hubungan Kalor dengan Suhu Benda


Sewaktu Anda memasak air, Anda membutuhkan kalor untuk menaikkan suhu air hingga
mendidihkan air. Nasi yang dingin dapat dihangatkan dengan penghangat nasi. Nasi butuh
kalor untuk menaikkan suhunya. Berapa banyak kalor yang diperlukan air dan nasi untuk
menaikkan suhu hingga mencapai suhu yang diinginkan? Secara induktif, makin besar
kenaikan suhu suatu benda, makin besar pula kalor yang diserapnya. Selain itu, kalor yang
diserap benda juga bergantung massa benda dan bahan penyusun benda. Secara matematis
dapat di tulis seperti berikut.
E. Konsep-konsep kalor
Dalam pembahasan kalor ada dua kosep yang hampir sama tetapi berbeda yaitu kapasitas
kalor (H) dan kalor jenis (c)

1.Kalor jenis benda


(zat) menunjukkan banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1 kg zat untuk menaikkan
suhunya sebesar satu satuan suhu (° C). Hal ini berarti tiap benda (zat) memerlukan kalor
yang berbeda-beda meskipun untuk menaikkan suhu yang sama dan massa yang sama. Kalor
jenis beberapa zat dapat Anda lihat pada tabel berikut.

Dalam pembahasan kalor ada dua kosep yang hampir sama tetapi berbeda yaitu kapasitas
kalor (H) dan kalor jenis (c)

2. Kapasitas Kalor
Air satu panci ketika dimasak hingga mendidih memerlukan kalor tertentu. Kalor yang
dibutuhkan 1 panci air agar suhunya naik 1° C disebut kapasitas kalor. Kapasitas kalor
sebenarnya banyaknya energi yang diberikan dalam bentuk kalor untuk menaikkan suhu
benda sebesar satu derajat. Pada sistem SI, satuan kapasitas kalor adalah JK-1. Namun,
karena di Indonesia suhu biasa dinyatakan dalam skala Celsius, maka satuan kapasitas kalor
yang dipakai dalam buku ini adalah J/°C. Kapasitas kalor dapat dirumuskan sebagai berikut.
F.Kalor laten.
Umumnya, ketika kalor diberikan pada suatu zat, maka zat itu mengalami kenaikan suhu.
Akan tetapi, jika kalor yang diterima oleh suatu zat digunakan untuk mengubah wujud,
misalnya dari es (wujud padat) menjadi air (wujud cair), maka suhu zat adalah tetap selama
proses perubahan wujud. Kalor yang digunakan oleh zat untuk mengubah wujud disebut
kalor laten. Laten artinya tersembunyi, maksudnya untuk melukiskan bahwa kalor yang
diterima oleh zat untuk mengubah wujud tidak terlihat sebagai kenaikan suhu.

Kalor laten (diberi simbol L) didefinisikan sebagai banyak energi kalor Q yang
diterima atau dilepas setiap satuan massa oleh zat untuk berubah wujud. Secara matematis
ditulis:
Berdasarkan diagram perubahan wujud pada Gambar 2, ada beberapa macam kalor
laten, yaitu kalor laten lebur atau kalor lebur (diberi simbol Lf, f diambil dari kata freezing),
kalor laten beku atau kalor beku, kalor laten uap atau kalor uap (diberi simbol Lv , v diambil
dari kata vaporizing), dan kalor laten embun atau kalor embun. Untuk suatu zat pada tekanan
yang sama, belaku:
Kalor lebur = Kalor beku
Kalor uap = Kalor embun
Kalor lebur adalah banyaknya kalor yang diserap untuk mengubah 1 gram zat dari wujud
padat menjadi cair pada titik leburnya. Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa kalor lebur = kalor
beku.
Kalor didih adalah banyaknya kalor yang diserap untuk mengubah 1 gram zat dari wujud cair
menjadi uap pada titik didihnya.Besarnya kalori didih = kalor embun.

Ketika sedang berubah wujud, baik melebur, membeku, menguap dan mengembun, suhu zat tetap
walaupun ada pelepasan atau penyerapan kalor, sehinga ada sejumlah kalor yang dilepaskan atau
diserap pada saat perubahan wujud zat, tetapi tidak digunakan untuk menaikkan atau menurunkan
suhu. Kalor ini disebut dengan kalor laten.

L = Q/M Atau Q = mL
Dengan :
Q = kalor yang diserap atau yang dilepas (joule)
m = massa zat (kg)
L = Kalor laten (joule/kg)
G.Asas Black
Anda ketahui bahwa kalor berpindah dari satu benda yang bersuhu tinggi ke benda yang
bersuhu rendah. Perpindahan ini mengakibatkan terbentuknya suhu akhir yang sama antara
kedua benda tersebut. PernahkahAnda membuat susu atau kopi? Sewaktu susu diberi air
panas, kalor akan menyebar ke seluruh cairan susu yang dingin, sehingga susu terasa hangat.
Suhu akhir setelah percampuran antara susu dengan air panas disebut suhu termal
(keseimbangan).
Kalor yang dilepaskan air panas akan sama besarnya dengan kalor yang diterima susu
yang dingin. Kalor merupakan energi yang dapat berpindah, prinsip ini merupakan prinsip
hukum kekekalan energi. Hukum kekekalan energi di rumuskan pertama kali oleh Joseph
Black (1728 – 1899). Oleh karena itu, pernyataan tersebut juga di kenal sebagai asas Black.
Joseph Black merumuskan perpindahan kalor antara dua benda yang membentuk suhu termal
sebagai berikut.

PERUBAHAN WUJUD ZAT

Perubahan Wujud Zat

Pengertian
Perubahan wujud zat adalah perubahan termodinamika dari satu fase benda ke keadaan wujud zat
yang lain.zat ini bisa terjadi karena peristiwa pelepasan dan penyerapan kalor.Perubahan wujud zat
terjadi ketika titik tertentu tercapai oleh atam/senyawa zat tersebut yang biasanya dikuantitaskan
dalam angka suhu. Semisal air untuk menjadi padat harus mencapai titik bekunya dan air menjadi
gas harus mencapai titik didihnya

Perubahan wujud zat terbagi menjadi dua, yaitu:


1. Perubahan Fisika

2. Perubahan kimia yaitu perubahan yang tidak bisa kembali seperti semula,pada
kesempatan ini kami hanya mebahas tentang perubahan fisika

Perubahan fisika adalah perubahan wujud zat yang tidak disertai dengan terbentuknya zat
baru. Contoh: es mencair, cokelat mencair, lilin meleleh.

Perubahan wujud zat dapat digambarkan secara skematik sebagai berikut:

Keterangan pada gambar:

1. 1. Mencair, perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Contoh: es batu menjadi
air dan lilin meleleh
2. 2. Membeku, perubahan wujud zat dari cair menjadi padat. Contoh: air menjadi es
dan logam cair yang membeku
3. 3. Menguap, perubahan wujud zat dari cair menjadi gas. Contoh: air yang
dipanaskan lambat laun akan menguap
4. 4. Mengembun, perubahan wujud zat dari gas menjadi cair. Contoh: uap air yang
menjadi titik air, terjadinya embun pada pagi hari
5. 5. Menyublim, perubahan wujud zat dari padat menjadi gas. Contoh: kapur barus
yang disimpan di tempat terbuka lama-kelamaan menjadi habis
6. 6. Mengkristal, perubahan wujud zat dari gas menjadi padat. Contoh: gas dari
kapur barus dapat dipadatkan lagi melalui metode kristalisasi
7. 7. Recombinasi, perubahan wujud zat dari plasma menjadi gas.
8. 8. Ionisasi, perubahan wujud zat dari gas menjadi plasma.

Perubahan wujud zat sebenarnya terjadi karena adanya pengaruh energi panas (kalor).
Ketika suatu zat/benda melepaskan atau menerima kalor maka ia akan mengalami perubahan
wujud.

Saat zat padat menerima kalor/panas maka ia akan berubah wujud menjadi cair (mencair)
atau gas (menyublim). Jika zat cair menerima kalor maka ia akan berubah wujud menjadi gas
(menguap). Itulah sebabnya mengapa kapur barus yang diletakkan di tempat terbuka lama-
lama akan habis karena berubah menjadi gas. Dengan demikian peristiwa perubahan wujud
zat mencair, menyublim dan menguap membutuhkan kalor.

Sebaliknya, ketika zat melepaskan kalor (mengalami pendinginan) maka zat cair akan
berubah wujud menjadi padat (membeku) dan zat gas akan berubah menjadi zat cair
(mengembun). Itulah sebabnya mengapa pada pagi hari terdapat embun yang merupakan
perubahan wujud dari uap air di udara menjadi air karena suhu udara yang dingin saat malam
hari. Dengan demikian perubahan wujud zat membeku dan mengembun terjadi akibat
pelepasan kalor.
H. Perpindahan Kalor
Anda telah mempelajari bahwa kalor merupakan energi yang dapat berpindah dari benda
yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Pada waktu memasak air, kalor
berpindah dari api ke panci lalu ke air. Pada waktu menyetrika, kalor berpindah dari setrika
ke pakaian. Demikian juga pada waktu berjemur, badan Anda terasa hangat karena kalor
berpindah dari matahari ke badan Anda. Ada tiga cara kalor berpindah dari satu benda ke
benda yang lain, yaitu konduksi, kenveksi, dan radiasi.

1. Konduksi
Kalor dapat Anda rasakan dalam kehidupan sehari-hari. Coba pegang leher Anda!
Terasa hangat, bukan? Hal ini menunjukkan ada kalor yang mengalir ke tangan Anda.
Demikian jika sepotong sendok makan yang Anda bakar pada api lilin, lama kelamaan tangan
Anda merasakan hangat dan akhirnya panas. Peristiwa perpindahan kalor melalui suatu zat
tanpa disertai dengan perpindahan partikel-partikelnya disebut konduksi. Perpindahan kalor
dengan cara konduksi disebabkan karena partikelpartikel penyusun ujung zat yang
bersentuhan dengan sumber kalor bergetar. Makin besar getarannya, maka energi kinetiknya
juga makin besar. Energi kinetik yang besar menyebabkan partikel tersebut menyentuh
partikel di dekatnya, demikian seterusnya sampai akhirnya Anda merasakan panas. Besarnya
aliran kalor secara matematis dapat dinyatakan sebagai berikut.

Setiap zat memiliki konduktivitas termal yang berbeda-beda. Konduktivitas termal beberapa
zat ditunjukkan pada tabel berikut.
Ditinjau dari konduktivitas termal (daya hantar kalor), benda dibedakan menjadi dua
macam, yaitu konduktor kalor dan isolator kalor. Konduktor kalor adalah benda yang mudah
menghantarkan kalor. Hampir semua logam termasuk konduktor kalor, seperti aluminium,
timbal, besi, baja, dan tembaga. Isolator kalor adalah zat yang sulit menghantarkan kalor.
Bahanbahan bukan logam biasanya termasuk isolator kalor, seperti kayu, karet, plastik, kaca,
mika, dan kertas. Berikut contoh alat-alat yang menggunakan bahan isolator dan konduktor
kalor.
a. Alat-alat yang menggunakan bahan isolator kalor, antara lain:
1) pegangan panci presto,
2) pegangan setrika, dan
3) pegangan solder.
b. Alat-alat yang menggunakan bahan konduktor kalor, antara lain:
1) kawat kasa,
2) alat-alat untuk memasak,
3) setrika listrik, dan
4) kompor listrik.

2. Konveksi
Konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan partikel-partikel
zat. Perpindahan kalor secara konveksi dapat terjadi pada zat cair dan gas.
a. Konveksi pada Zat Cair
Jadi, perpindahan kalor secara konveksi terjadi karena adanya perbedaan massa jenis zat.
Konveksi air banyak dimanfaatkan dalam pembuatan sistem aliran air panas di hotel,
apartemen, atau perusahaan-perusahaan besar.
b. Konveksi pada Gas
Contoh konveksi udara dalam kehidupan sehari-hari, antara lain, sebagai berikut.
1) Sistem ventilasi rumah. Udara panas di dalam rumah akan bergerak naik dan keluar
melalui ventilasi. Tempat yang ditinggalkan akan diisi oleh udara dingin melalui ventilasi
yang lain sehingga udara di dalam rumah lebih segar.
2) Cerobong asap pabrik. Pada pabrik-pabrik, udara di sekitar tungku pemanas suhunya lebih
tinggi daripada udara luar, sehingga asap pabrik yang massa jenisnya lebih kecil dari udara
luar akan bergerak naik melalui cerobong asap.
3) Angin laut dan angin darat. Pada siang hari daratan lebih cepat panas daripada lautan.
Udara di daratan memuai sehingga massa jenisnya mengecil dan bergerak naik ke atas.
Tempat yang ditinggalkan akan diisi oleh udara dingin dari laut, maka terjadilah angin laut.
Sebaliknya, pada malam hari daratan lebih cepat dingin daripada lautan. Udara di atas laut
memuai, massa jenisnya mengecil dan bergerak ke atas. Tempat yang ditinggalkannya akan
diisi oleh udara dingin dari darat, maka terjadilah angin darat.

3. Radiasi
Pernahkah Anda berpikir, bagaimana panas matahari sampai ke bumi? Anda ketahui bahwa
di antara matahari dan bumi terdapat lapisan atmosfer yang sulit menghantarkan panas secara
konduksi maupun konveksi. Selain itu, di antara matahari dan bumi juga terdapat ruang
hampa yang tidak memungkinkan terjadinya perpindahan kalor. Dengan demikian,
perpindahan kalor dari matahari sampai ke bumi tidak memerlukan perantara. Perpindahan
kalor yang tidak memerlukan zat perantara (medium) disebut radiasi. Setiap benda
mengeluarkan energi dalam bentuk radiasi elektromagnetik. Laju radiasi dari permukaan
suatu benda berbanding lurus dengan luas penampang, berbanding lurus dengan pangkat
empat suhu mutlaknya, dan tergantung sifat permukaan benda tersebut. Secara matematis
dapat di tulis sebagai berikut.

Вам также может понравиться

  • Kalor
    Kalor
    Документ4 страницы
    Kalor
    Ciprut Novi
    Оценок пока нет
  • Biotermal
    Biotermal
    Документ6 страниц
    Biotermal
    widya
    Оценок пока нет
  • Kalor
    Kalor
    Документ12 страниц
    Kalor
    rifkywijaya
    Оценок пока нет
  • Materi Singkat Tentang Kalor Dan Perpindahan
    Materi Singkat Tentang Kalor Dan Perpindahan
    Документ7 страниц
    Materi Singkat Tentang Kalor Dan Perpindahan
    Surya Agung
    Оценок пока нет
  • Kalor
    Kalor
    Документ4 страницы
    Kalor
    Andri Sepentri
    Оценок пока нет
  • Pengertian Kalor
    Pengertian Kalor
    Документ9 страниц
    Pengertian Kalor
    Fitri MaRo
    Оценок пока нет
  • Prinsip Kekekalan Energi
    Prinsip Kekekalan Energi
    Документ5 страниц
    Prinsip Kekekalan Energi
    Liliana
    Оценок пока нет
  • Bahan Presentasi Fisika
    Bahan Presentasi Fisika
    Документ15 страниц
    Bahan Presentasi Fisika
    namaku7
    Оценок пока нет
  • Makalah Tentang Kalor Dan Perpindahan
    Makalah Tentang Kalor Dan Perpindahan
    Документ6 страниц
    Makalah Tentang Kalor Dan Perpindahan
    GHIFARIN NAZZAR
    Оценок пока нет
  • Makalah
    Makalah
    Документ17 страниц
    Makalah
    Herdiyan Yogi Sugara
    Оценок пока нет
  • Makalah Kalor Dan Perpindahannya
    Makalah Kalor Dan Perpindahannya
    Документ6 страниц
    Makalah Kalor Dan Perpindahannya
    Ismadi Putra
    Оценок пока нет
  • Adevia Rohali
    Adevia Rohali
    Документ7 страниц
    Adevia Rohali
    Darma Wati
    100% (1)
  • Makalah Perpindahan Kalor I
    Makalah Perpindahan Kalor I
    Документ9 страниц
    Makalah Perpindahan Kalor I
    yogi
    Оценок пока нет
  • Fisika Minggu 4 Bagian 3-4
    Fisika Minggu 4 Bagian 3-4
    Документ5 страниц
    Fisika Minggu 4 Bagian 3-4
    رفقى سفيدين
    Оценок пока нет
  • KALOR
    KALOR
    Документ15 страниц
    KALOR
    Hilda R
    Оценок пока нет
  • Makalah Alam
    Makalah Alam
    Документ22 страницы
    Makalah Alam
    Edhy Vold
    Оценок пока нет
  • Modul 5 Kalorimetri
    Modul 5 Kalorimetri
    Документ22 страницы
    Modul 5 Kalorimetri
    Azrael Iqbal Lullaby
    100% (1)
  • 000427836
    000427836
    Документ16 страниц
    000427836
    randi tri okta
    Оценок пока нет
  • Fisika
    Fisika
    Документ26 страниц
    Fisika
    nuha
    Оценок пока нет
  • Suhu Dan Kalor Resume
    Suhu Dan Kalor Resume
    Документ3 страницы
    Suhu Dan Kalor Resume
    nur sofiah
    Оценок пока нет
  • Perpindahan Kalor
    Perpindahan Kalor
    Документ8 страниц
    Perpindahan Kalor
    Billy
    Оценок пока нет
  • Kalor
    Kalor
    Документ7 страниц
    Kalor
    Saif Ipunk
    Оценок пока нет
  • Kapasitas Kalor Dan Kalor Jenis Logam
    Kapasitas Kalor Dan Kalor Jenis Logam
    Документ27 страниц
    Kapasitas Kalor Dan Kalor Jenis Logam
    Dion Julio Iskandar
    0% (1)
  • 15030184063-Ms - Word-Tugas 1
    15030184063-Ms - Word-Tugas 1
    Документ15 страниц
    15030184063-Ms - Word-Tugas 1
    NiKi Niken
    Оценок пока нет
  • KALOR
    KALOR
    Документ7 страниц
    KALOR
    rejotangan
    Оценок пока нет
  • Kalor
    Kalor
    Документ4 страницы
    Kalor
    Mistahul Liana
    Оценок пока нет
  • Modul 1 FISTEK
    Modul 1 FISTEK
    Документ14 страниц
    Modul 1 FISTEK
    Ahmad Zamzami
    Оценок пока нет
  • Durisa Mayang Sari Bab 5 Ipa
    Durisa Mayang Sari Bab 5 Ipa
    Документ17 страниц
    Durisa Mayang Sari Bab 5 Ipa
    عبد الله
    Оценок пока нет
  • Sekolah
    Sekolah
    Документ9 страниц
    Sekolah
    Lombok Perdana
    Оценок пока нет
  • Kalor 2
    Kalor 2
    Документ11 страниц
    Kalor 2
    devi
    Оценок пока нет
  • Kalor VII
    Kalor VII
    Документ7 страниц
    Kalor VII
    Wolter QuantumZz
    Оценок пока нет
  • Arus Listrik Adalah Aliran Partikel
    Arus Listrik Adalah Aliran Partikel
    Документ3 страницы
    Arus Listrik Adalah Aliran Partikel
    S Hanov D Sinaga
    Оценок пока нет
  • Hubungan Kalor Dengan Suhu Benda Dan Wujudnya
    Hubungan Kalor Dengan Suhu Benda Dan Wujudnya
    Документ8 страниц
    Hubungan Kalor Dengan Suhu Benda Dan Wujudnya
    NellyShahromiYanti
    75% (4)
  • Suhu Dan Kalor
    Suhu Dan Kalor
    Документ12 страниц
    Suhu Dan Kalor
    Aaprillia April
    Оценок пока нет
  • Kalor Dan Temperatur PDF
    Kalor Dan Temperatur PDF
    Документ13 страниц
    Kalor Dan Temperatur PDF
    diki
    Оценок пока нет
  • Kalirometri
    Kalirometri
    Документ4 страницы
    Kalirometri
    Muthia Febliana
    Оценок пока нет
  • Panas Yang Ditimbulkan Arus Listrik
    Panas Yang Ditimbulkan Arus Listrik
    Документ32 страницы
    Panas Yang Ditimbulkan Arus Listrik
    nanik_ayumi
    67% (3)
  • Pengertian Kalor
    Pengertian Kalor
    Документ4 страницы
    Pengertian Kalor
    kurokage karma
    Оценок пока нет
  • Hubungan Kalor Dengan Suhu Benda Dan Wujudnya Faiz
    Hubungan Kalor Dengan Suhu Benda Dan Wujudnya Faiz
    Документ21 страница
    Hubungan Kalor Dengan Suhu Benda Dan Wujudnya Faiz
    Faiz
    Оценок пока нет
  • Kalor
    Kalor
    Документ9 страниц
    Kalor
    Diana syenli akhirta
    Оценок пока нет
  • CBR Ipa Dasar
    CBR Ipa Dasar
    Документ5 страниц
    CBR Ipa Dasar
    Feliciana Zebua
    Оценок пока нет
  • Tugas 13. Bahan Ajar (Hands Out Kalor)
    Tugas 13. Bahan Ajar (Hands Out Kalor)
    Документ5 страниц
    Tugas 13. Bahan Ajar (Hands Out Kalor)
    UmiNurcoirum
    Оценок пока нет
  • Fisika (Makalah Suhu Dan Kalor)
    Fisika (Makalah Suhu Dan Kalor)
    Документ16 страниц
    Fisika (Makalah Suhu Dan Kalor)
    Harry Jaia Tirtha
    Оценок пока нет
  • Kaloooooorrrrrrrr
    Kaloooooorrrrrrrr
    Документ15 страниц
    Kaloooooorrrrrrrr
    wanda
    Оценок пока нет
  • Kalor
    Kalor
    Документ7 страниц
    Kalor
    Yesayas Franciscus Napitu
    Оценок пока нет
  • Kelompok 4 Energi Kalor
    Kelompok 4 Energi Kalor
    Документ20 страниц
    Kelompok 4 Energi Kalor
    Feby Setiawan
    Оценок пока нет
  • Tugaspendahuluan-Fp3 01 Muhammadrafiffaisal
    Tugaspendahuluan-Fp3 01 Muhammadrafiffaisal
    Документ3 страницы
    Tugaspendahuluan-Fp3 01 Muhammadrafiffaisal
    MUHAMMAD RAFIF FAISAL
    Оценок пока нет
  • 2 Transfer Energi
    2 Transfer Energi
    Документ14 страниц
    2 Transfer Energi
    Nita Lies Budi Pertiwi
    Оценок пока нет
  • Istilah Kalor Pertama Kali Diperkenalkan Oleh Seorang Ahli Kimia Dari Perancis Bernama A
    Istilah Kalor Pertama Kali Diperkenalkan Oleh Seorang Ahli Kimia Dari Perancis Bernama A
    Документ12 страниц
    Istilah Kalor Pertama Kali Diperkenalkan Oleh Seorang Ahli Kimia Dari Perancis Bernama A
    Anonymous PjYv1wPjdn
    100% (1)
  • Tugas Fisika - Teuku Muhammad Haikal - 200130050 - A1 Teknik Industri
    Tugas Fisika - Teuku Muhammad Haikal - 200130050 - A1 Teknik Industri
    Документ40 страниц
    Tugas Fisika - Teuku Muhammad Haikal - 200130050 - A1 Teknik Industri
    Teuku Muhammad Haikal
    Оценок пока нет
  • Acara I
    Acara I
    Документ8 страниц
    Acara I
    nur idah
    Оценок пока нет
  • Penentuan Kapasitas Panas Benda Padat
    Penentuan Kapasitas Panas Benda Padat
    Документ12 страниц
    Penentuan Kapasitas Panas Benda Padat
    IKA PUSPITA
    Оценок пока нет
  • Teori Hukum Joule
    Teori Hukum Joule
    Документ27 страниц
    Teori Hukum Joule
    Diae Wonka
    100% (2)
  • Kalor Jenis
    Kalor Jenis
    Документ29 страниц
    Kalor Jenis
    kaorinakamura2010
    Оценок пока нет
  • Konsep Kalor Dan Perpindahannya
    Konsep Kalor Dan Perpindahannya
    Документ6 страниц
    Konsep Kalor Dan Perpindahannya
    Lee Yach
    100% (1)