Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
DISUSUN OLEH
PROGRAM PASCASARJANA
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat dan karunianya saya dapat meyelesaikan tugas “Critical Book
Saya sangat berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan dan pengetahuan kita. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam
Makalah ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna oleh sebab itu
saya berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan tugas yang telah saya
buat dimasa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata – kata yang kurang
Sekarang ini sudah banyak buku yang memberikan informasi kepada pembaca
masing yang menarik. Setiap teori yang ada tidak dapat dibandingkan salah atau
benarnya, mana yang lebih baik atau lebih buruk dan sebagainya. namum yang pasti
setiap informasi berguna bagi pembaca. Dalam tulisan ini saya sebagai penulis
mengambil dua sumber buku yang berbeda yaitu “Ilmu Pengetahuan Sebuah Tinjauan
Filosofis (A. Sony Keraf dan Mikhael Dua)” dan “Ilmu Filsafat Suatu Pengantar (Drs.
Surajiyo)” untuk dibandingkan isi kedua yang disampaikan kepada pembaca. Adapun
hal akan dibahas dalam tulisan Critical Book Report ini adalah “Apa itu Filsafat dan
Bab III di buku A. Sony Keraf dan Mikhael Dua dan Bab I dan Bab IV di buku Drs.
Surajiyo.
Tujuan dari pembuatan tulisan ini adalah bukan membandingkan dari salah
atau benar, mana yang lebih baik atau tidak tetapi memandang perbedaan teknik yang
disampaikan tetapi tetap efektif untuk mempelajari ilmu berbicara di depan publik.
Dan juga tujuan lain pembuatan tulisan ini adalah agar saya sendiri sebagi penulis
menjadi lebih fasih lagi untuk berbicara di depan public tidak hanya sekedar fasih
dalam menulis. Kepada pembaca penulis juga berharap hal yang sama agar pembaca
lebih menguasai apa sebenarnya filsafat ilmu itu. Karena begitu bermanfaatnya ilmu
2. Pengarang : Surajiyo
Pada Bab I ini A. Sony Keraf dan Mikhael Dua menerangkan materi-materi
yaitu diantaranya:
Dalam buku ini dikatakan bahwa filsafat pertama-tama adalah sikap: sikap
mempertanyakan apa saja dengan kata lain, filsafat sesungguhnya adalah metode,
yaitu cara, kecenderungan, sikap bertanya tentang segala sesuatu. Memang benar
bahwa secara etimologis filsafat berarti cinta akan kebenaran, suatu dorongan terus-
menerus, suatu dambaan untuk mencari dan mengejar kebenaran. Tapi dalam
pengertian ini, yang pertama-tama mau diungkapkan adalah bahwa filsafat adalah
sebuah upaya, sebuah proses, sebuah pencarian, sebuah quest, sebuah perburuan
tanpa henti akan kebenaran. Karena itu, cinta (philo) dalam philosophia, tidak
dipahami pertama-tama sebagai kata benda yang statis, yang given, melainkan
sebagai sebuah kata kerja,sebuah proses. Dalam arti itu, filsafat adalah sebuah sikap
yang dihidupi, yang dihayati dalam pencarian, dalam quest, dalam pertanyaan terus-
menerus.
dibedakan antaradua kutub berbeda dari gejala pengetahuan manusia itu, yaitu antara
kutub si pengenal dan kutub yang dikenal, atau antara subjek dan objek. Hubungan
yang sedemikian hakiki ini telah menimbulkan perdebatan yang tiada hentinya
sepanjang sejarah filsafat pengetahuan dan ilmu pengetahuan tentang mana yang
lebih pokok dan yang lebih dulu; subjek – yaitu manusia dengan akal budinya -
ataukah objek – yaitu kenyataan yang diamati dan dialami di alam semesta ini.
bahwa bagaimanapun juga supaya ada pengetahuan, subjek harus terarah kepada
objek, dan sebaliknya objek harus terbuka dan terarah kepada subjek. Artinya, supaya
bisa terjadi pengetahuan, subjek harus terbuka dan terarah atau mengarahkan diri
adanya, dan sebaliknya objek harus terbuka dan terarah kepada subjek untuk dikenal
sebagaimana adanya.
pemikiran, gagasan, ide, konsep, dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang
dunia dan segala isinya, termasuk manusia dan kehidupannya. Sedangkan ilmu
secara sistematis. Ini berarti pengetahuan lebih spontan sifatnya, sedangkan ilmu
pengetahuan. Jadi yang dipersoalkan, misalnya, apa itu kebenaran? Apa metode ilmu
pengetahuan itu? Manakah metode yang paling bisa diandalkan? Apa kelemahan
metode yang ada? Apa itu teori? Apa itu hipotesis? Apa itu hukum ilmiah?
dilihat sebagai upaya untuk menjelaskan hubungan antara berbagai hal dan peristiwa
dalam alam semseta ini secara sistematis dan rasional ( masuk akal ). Asumsinya,
segala sesuatu yang dilihat dalam alam semesta ini sebagai sesuatu yang berdiri
satu sama lain. Lalu dijelaskan bahwa yang satu adalah sebab dari yang lainnya, dan
yang lain adalah akibat dari yang lainnya. Maka, ilmu pengetahuan dalam rangka ini
dipahami sebagai upaya untuk mencari dan menjelaskan secara sistematis dan masuk
akal sebab dan akibat dari berbagai peristiwa di alam semesta ini.
pengetahuan dalam seluruh pembicaraan kita disini adalah masalah metode ilmu
pengetahuan. Metode-metode ilmu pengetahuan adalah metode-metode yang logis
temuan dalam ilmu pengetahuan dimungkinkan oleh akal budi manusia yang terbuka
pada realitas. Keterbukaan budi manusia pada realitas itu biasa disebut imajinasi.
Maka logika dan imajinasi merupakan dua dimensi penting dari seluruh cara kerja
ilmu pengetahuan. Tugas filsafat ilmu pengetahuan adalah membuka pikiran kita
untuk mempelajari dengan serius proses logis dan imajinatif dalam cara kerja ilmu
pengetahuan.
Pada buku ini dijelaskan beberapa manfaat belajar filsafat ilmu pengetahuan,
2. Secara khusus mata kuliah filsafat ilmu pengetahuan ini berguna untuk calon
Pada Bab III ini A. Sony Keraf dan Mikhael Dua menerangkan materi-materi
yaitu diantaranya:
a) Rasionalisme
b) Empirisme
c) Sebuah Sintesis
1) Rasionalisme
prosedur tertentu dari akal saja kita bisa sampai pada pengetahuan yang sebenarnya,
yaitu pengetahuan yang tidak mungkin salah. Menurut kaum rasionalis, sumber
pengetahuan, bahkan sumber satu-satunya adalah akal budi manusia. Akal budilah
yang memberi kita pengetahuan yang pasti benar tentang sesuatu. Dalam buku ini
diantaranya :
a. Plato
disebutnya sebagai episteme, yaitu pengetahuan tunggal dan tak berubah sesuai
dengan ide-ide abadi. Oleh karena itu, apa yang kita tangkap dengan pancaindra
hanya merupakan tiruan cacat dari ide-ide tertentu yang abadi. Hanya ide-ide itu saja
yang bersifat nyata dan sempurna. Segala hal lain hanya tiruan dan karena itu tidak
Sasaran utama dari Descartes adalah bagaimana kita bisa sampai pada
pengetahuan yang pasti benar. Menurutnya, kita perlu meragukan segala sesuatu
sampai kita mempunyai ide yang jelas dan tepat ( clara et distincta ). Dengan kata
lain, Descartes menghendaki agar kita tetap meragukan untuk sementara waktu apa
saja yang tidak bisa dilihat dengan terang akal budi sebagai yang pasti benar dan
2) Empirisme
Seperti halnya rasionalisme dan para filsuf rasionalis empirisme dan juga para
bagaimana kita bisa sampai pada pengetahuan yang pasti benar? Seperti kaum
rasionalis, kaum empirisis pun ingin mencari dasar yang kokoh, dasar pembenaran
bagi pengetahuan sejati. Mereka juga ingin mencari bukti yang kuat bagi pengetahuan
yang benar. Mereka pun berusaha menemukan pembenaran atau pembuktian yang
kokoh bagi pengetahuan manusia. Yang paling pokok untuk bisa sampai pada
pengetahuan yang benar, menurut kaum empirisis adalah data dan fakta yang
ditangkap oleh pancaindra kita. Dengan kata lain, satu-satunya pengetahuan yang
benar adalah yang diperoleh me,lalui pengalaman dan pancaindra. Dalam buku ini
diantaranya :
a) John Locke
Seperti halnya kaum rasionalis, John Locke, sebagaimana dikatakan dalam
bukunyaAn Essay Concerning Human Understanding, ingin “mencari hal yang asli
atau kepastian mengenai pengetahuan manusia”. Menurut Locke, semua konsep atau
pengalaman manusia. Konsep atau ide-ide ini diperoleh dari pancaindra atau dari
b) David Hume
pengetahuan berasal dari pengalaman indrawi kita. Dengan demikian ia pun menolak
paham rasionalisme bahwa pengetahuan manusia bersumber dari akal budi manusia.
Hanya saja Hume sedikit berbeda pendapat dengan Locke. Menurut Hume,
dunia eksterbal, mengenai masa depan, mengenai sebab dan bahwa kepastian-
kepastian ini merupakan bagian dari naluri alamiah manusia, yang tidak dihasilkan
ataupun bisa dicegah oleh akal budi atau proses pemikiran manusia.
3) Sebuah Sintesis
Pada bagian ini akan dibahas mengenai beberapa unsur sintesis dan Imanuel
Kant yaitu dalam pemikiran yang dilakukan oleh ahli-ahli diatas sama-sama setengah
benar saja. Sintesis antara kedua paham yang berbeda ini sesungguhnya sampai
tingkat tertentu telah kita temukan pada Aristoteles. Aristoteles menolak pandangan
sebagai dasar paham empirisisme bahwa “ tidak ada sesuatu pun dalam akal budi
yang tidak ada terlebih dahulu dalam indra”. Baginya, akal budi hanya melakukan
abstraksi atas data yang diperoleh melalui pengamatan. Selain itu disini juga dibahas
mengenai Imanuel Kant. Ia adalah filsuf yang paling berjasa dalam mendamaikan
kedua aliran pemikiran ini. Salah satu sukses Kant adalah mendamaikan antara
empirisme dan rasionalisme. Kant berpendapat bahwa kedua pandangan ini berat
sebelah, dan karena itu hanya setengah benar. Menurut Kant , hanya ada satu dunia
dan bukan dua dunia seperti yang dipahami oleh Plato, dan itu tidak lain adalah dunia
yang kita alami. Menurut Kant, mengalami dunia dan berpikir tentang dunia
sesungguhnya berkaitan satu sama lain. Ketika saya melihat dunia, saya sekaligus
Istilah apriori secara harfiah berarti “dari yang lebih dulu atau sebelumnya”,
sedangkan istilah aposteriori berarti “dari apa yang sesudahnya”. Menurut Aristoteles,
A lebih dulu dari B jika dan hanya jika B tidak bisa ada tanpa A. Pengertian tersebut
diatas kemudian dikembangkan lebih lanjut oleh filsuf-filsuf modern seperti Leibniz
melalui pancaindra, dari pengaruh yang ditimbulkan realitas itu dalam pengalaman
sebabnya dan apa yang menimbulkan dan memungkinkan hal itu ada/terjadi.
1. Pengertian Filsafat
2. Objek Filsafat
3. Metode Filsafat
4. Ciri-ciri Filsafat
6. Kegunaan filsafat
I. Pengertian Filsafat
Didalam buku ini dijelaskan pengertian filsafat dari segi etimologi dan
terminologi sebagai mana dijelaskan bahwa filsafat berasal dari bahasa arab yang
dikenal dengan istilah falsafah dan dalam bahasa inggris dikenal dengan philosophy
yang berarti cinta akan kebijaksanaan. Sedangkan secara etimologi filsafat berarti
diartikan sebagai arti yang terkandung oleh istilah filsafat. Dikarenakan batasan dari
filsafat itu banyak maka sebagai gambaran perlu diperkenalkan beberapa batasan.
Disini juga terdapat berbagai pemahaman-pemahaman para ahli mengenai filsafat
yaitu diantanya:
a. Plato
b. Aristoteles
c. Al Farabi
d. Rene Descartes
e. Immanuel Kant
f. Langeveld
g. Hasbullah Bakry
h. N. Driyarkara
i. Notonegoro
j. Ir. Poedjawijatna
Disini juga dijelaskan tentang tujuan dari fisafat yaitu mencari hakikat dari
Objek adalah sesuatu yang merupakan bahan dari suatu penelitian atau
pembentukan pengetahuan. Didalam buku ini terdapat dua objek dalam filsafat yaitu
diantanya:
pembentukan pengetahuan itu. Objek material juga adalah hal yang diselidiki,
Objek formal adalah sudut pandang yang ditujukan pada bahan dari penelitian
atau pembentukan pengetahuan itu, atau sudut dari mana objek material itu disorot.
Objek formal juga tidak hanya memberikan keutuhan pada suatu ilmu, tetapi pada
Kata metode berasal dari kata yunani methodos sambungan dari kata depan
meta (menuju, melalui, mengikuti, sesudah) dan kata benda hodos (jalan, perjalanan,
cara, arah). Kata methodos sendiri berarti penelitian, metode ilmiah, hipotesis ilmiah,
uraian ilmiah. Metode ialah cara bertindak menurut sistem aturan tertentu. Sedikitnya
9. Metode Neo-Positivistis
1. Menyeluruh
Artinya pemikiran yang luas karena tidak membatasi diri dan bukan hanya
ditinjau dari satu sudut pandangan tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui
hubungan antara ilmu yang satu dengan ilmu yang lainnya, hubungan ilmu dengan
2. Mendasar
Artinya pemikiran yang dalam sampai pada hasil yang fundamental atau
esensial objek yang dipelajarinya sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi
segenap nilai dan keilmuan. Jadi, tidak hanya berhenti pada periferensi (kulitnya)
3. Spekulatif
Artinya hasil pemikiran yang dapat dijadikan dasar bagi pemikiran selanjutnya.
V. Asal dan peranan filsafat
1. Asal filsafat
Ada tiga hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat yaitu sebagai berikut:
a. Keheranan
b. Kesangsian
2. Peranan filsafat
Dibuku ini dijelaskan bahwa filsafat memiliki peranan-peranan yaitu sebagai berikut:
a. Pendobrak
b. Pembebas
c. Dan pembimbing
Kegunaan filsafat dapat dibagi menjadi dua, yakni kegunaan secara umum dan
kegunaan secara khusus. kegunaan umum dimaksudkan manfaat yang dapat diambil
oleh orang yang belajar filsafat dengan mendalam sehingga mampu memecahkan
dimaksudkan manfaat khusus yang bisa diambil untuk memecahkan khususnya suatu
objek di Indonesia. Jadi, khusus diartikan terikat oleh ruang dan waktu, sedangkan
2. Metode-metode ilmiah
a. Rasionalisme
yang dapat dipercaya adalah rasio (akal). Hanya yang diperoleh melalui akallah yang
memenuhi syarat yang dituntut oleh sifat umum dan yang perlu mutlak, yaitu syarat
b. Empirisme
sumber pengetahuan, baik pengalaman yang batiniah maupun yang lahiriah. Akal
bukan menjadi sumber pengetahuan, tetapi akal mendapat tugas untuk mengolah
c. Kritisme
Aliran ini sebagai penengah dari rasionalisme dan empirisme karena
dalam hal ini peranan budi sangat besar sekali. Hal ini tampak dalam pengetahuan
2. Metode-metode ilmiah
Menuruy soejono soemargono (1983) metode ilmiah secara garis besar ada
1. Perumusan masalah
b. Limas ilmu
c. Bahasa ilmiah
Didalam bahasa ilmiah ini dibagi menjadi dua golongan yaitu:
1. Bahasa alami
Yaitu bahasa yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari yang digunakan untuk
2. Bahasa buatan
Yaitu bahasa yang disusun sedemikian rupa berdasarkan pertimbangan dari akal
d. Siklus empiris
Siklus empiris ini memiliki tahapan juga dalam penyelidikan ilmiah yaitu sebagai
berikut:
1. Observasi
2. Induksi
3. Deduksi
4. Kajian (eksperimentasi)
5. Evaluasi
‘
KESIMPULAN
Setelah membaca dua buku sebagai sumber refrensi mengenai Apa itu Filsafat
dan Sumber pengetahuan: Rasionalisme dan Empirisme yaitu pada buku “Ilmu
Pengetahuan Sebuah Tinjauan Filosofis (A. Sony Keraf dan Mikhael Dua)”
dan “Ilmu Filsafat Suatu Pengantar (Drs. Surajiyo)” dan membandingkan kedua
isinya mengenai Apa itu Filsafat dan Sumber pengetahuan: Rasionalisme dan
1. Buku Ilmu Pengetahuan Sebuah Tinjauan Filosofis oleh A. Sony Keraf dan Mikhael
Duapada dasarnya menarik namun terdapat beberapa kekurangan yang saya rasa
- Bahasa dan kalimat-kalimat yang dituangkan dalam buku kurang dibuat lebih
sederhana dan menarik sehingga minat pembaca kurang terpacu untuk membacanya.
- Isinya atau tatanan bahasanya kurang menarik, sehingga membuat pembaca malas
membacanya.
2. Buku Ilmu Filsafat Suatu Pengantar oleh Drs. Surajiyo secara teori lebih menarik
buat saya secara pribadi Karena dalam setiap pemaparan yang dikatakan dalam
bukunya lebih mudah untuk diikuti dari segi bahasa. Penggunaan bahasa yang
sederhana dan menarik mendukung pemahaman yang lebih lagi bagi pembaca setelah
membaca buku ini. Dan juga dalam pembuatan contoh-contoh yang memang
buku “Ilmu Pengetahuan Sebuah Tinjauan Filosofis (A. Sony Keraf dan Mikhael
Dua)” dan “Ilmu Filsafat Suatu Pengantar (Drs. Surajiyo)” saya lebih tertarik dan
terpacu motivasinya untuk semakin mengenal apa sebetulnya itu filsafat dan sumber-
sumber pengetahuan yaitu rasionalisme, empirisme, dan kritisme dari buku “Ilmu
Filsafat Suatu Pengantar (Drs. Surajiyo)” dikarenakan hal-hal yang telah saya
paparkan sebelumnya.