Вы находитесь на странице: 1из 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

KEBUTUHAN NUTRISI PADA IBU HAMIL

Dosen Mata Kuliah : Esti Sugiyorini APP, M.P.H

DISUSUN OLEH :

Nama : Anggita Dewi Saputri


Nim : 201601067
Tingkat : 2 B (Semester III)

PRODI DIPLOMA III KEPERAWATAN


AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO
TAHUN AKADEMIK 2017/2018
A. Pendahuluan
Pada kehamilan terjadi perubahan fisik dan mental yang bersifat alami. Salah
satu persiapan yang dilakukan saat hamil adalah menjaga asupan nutrisi yang
bagus untuk ibu dan bayi yang ada di dalam kandungan. Kekurangan atau
kelebihan makanan pada masa hamil dapat berakibat kurang baik bagi ibu, janin
yang dikandung serta jalannya persalinan. Gizi kurang pada ibu hamil dapat
menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan,
berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.
Menurut penelitian yang dilakukan di Jawa Tengah tahun 2010 menunjukkan
dari sampel 357 ibu hamil, ada 69 ibu hamil (19,33%) yang mengalami
kekurangan gizi dalam kehamilan (Yulianti, dkk, 2010). Presentase ibu hamil
yang mengalami masalah gizi dari data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
tahun 2006 sebesar 20% (Yulianti, dkk, 2010). Menurut data dari Dinas
Kesehatan Kota Pekanbaru jumlah ibu hamil yang mengalami kurang gizi pada
tahun 2011 ada sebanyak 2434 orang (Wati, dkk, 2011).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa status gizi awal kehamilan
mempengaruhi hasil kelahiran, yang diamati berdasarkan BBLR. Untuk
menanggulangi serta mengurangi bayi dengan kelahiran BBLR perlu langkah
yang lebih dini. Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi
daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan untuk
dirinya dan janin yang dikandungnya. Agar ibu hamil lebih tahu dan mengerti
tentang pentingnya gizi serta menu yang seimbang saat kehamilan maka dengan
demikian dilakukanlah penyuluhan ini.

ii
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah penyusunan satuan acara penyuluhan dan pelaksanaan penyuluhan
diharapkan sasaran (ibu hamil) dapat memahami mengenai konsep gizi dan
nutrisi saat kehamilan.

2. Tujuan Khusus
a. Mampu mengetahui pengertian nutrisi pada ibu hamil.
b. Mampu mengetahui manfaat nutrisi untuk ibu hamil.
c. Mampu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi nutrisi ibu hamil.
d. Mampu mengetahui kebutuhan nutrisi pada ibu hamil.
e. Mampu mengetahui status gizi ibu hamil.
f. Mampu mengetahui makanan yang harus diperhatikan oleh ibu hamil.
g. Mampu mengetahui dampak kekurangan nutrisi pada ibu hamil.

iii
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
KEBUTUHAN NUTRISI PADA IBU HAMIL

POKOK BAHASAN : Kesehatan Ibu Hamil


SUB POKOK BAHASAN : Kebutuhan Nutrisi pada Ibu Hamil
SASARAN : Ibu hamil warga Dsn. Krajan, Ds. Ngrupit, Jenangan
TEMPAT : Balai Desa Ngrupit
PENYULUH : Anggita Dewi Saputri
HARI/TANGGAL : Sabtu, 2 September 2017
WAKTU : 09.45 - 10.30 (45 menit)
METODE : Ceramah dan tanya jawab
MEDIA : Leaflet dan power point

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah dilakukannya penyuluhan diharapkan para peserta/sasaran memahami
mengenai konsep gizi dan nutrisi pada ibu hamil.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah dilakukannya penyuluhan, peserta/sasaran diharapkan :
a. Mampu mengetahui pengertian nutrisi pada ibu hamil.
b. Mengetahui manfaat nutrisi untuk ibu hamil.
c. Mengetahui dan memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi nutrisi ibu
hamil.
d. Mengetahui dan memahami kebutuhan nutrisi pada ibu hamil.
e. Mengetahui bahan makanan yang diperbolehkan untuk ibu hamil.
f. Mengetahui bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
g. Mampu mengetahui dampak kekurangan nutrisi pada ibu hamil.

1
KEGIATAN PENYULUHAN
Tahap
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Sasaran
Pengkajian
1. Pembukaan 09.45 1. Membuka acara dengan 1. Menjawab salam dan
- mengucapkan salam dan mendengarkan
09.50 perkenalan perkenalan.
2. Menyampaikan topik dan 2. Mendengarkan
(5 tujuan Penyuluhan kepada penyampaian topik
Menit) sasaran dan tujuan
3. Kontrak waktu untuk 3. Menyetujui
kesepakatan penyuluhan kesepakatan
dengan sasaran pelaksanaan Penkes

2. Kegiatan Inti 09.55 1. Mengkaji ulang tingkat 1. Menyampaikan tujuan


- pengetahuan sasaran yang didapat.
10.20 2. Menjelaskan pengertian 2. Menanyakan hal-hal
nutrisi. yang belum
(25 3. Menjelaskan manfaat nutrisi dipahami.
Menit) bagi ibu hamil.
4. Menjelaskan faktor-faktor
yang mempengarhui nutrisi
ibu hamil.
5. Menjelaskan kebutuhan
nutrisi bagi ibu hamil.
6. Menjelaskan makanan yang
diperbolehkan dan makanan
yang menjadi pantangan bagi
ibu hamil.
7. Menjelaskan dampak akibat
nutrisi kurang pada ibu hamil.
8. Memberikan kesempatan
kepada sasaran untuk
menanyakan hal-hal yang
belum dipahami.
3. Penutup 10.20 1. Melaksanakan evaluasi 1. Menjawab
- dengan metode post-test. pertanyaan/post-test.
10.30 2. Menyimpulkan materi. 2. Mendengarkan
3. Menutup acara dengan kesimpulan
(15 mengucapkan salam. 3. Menjawab salam
Menit)

2
EVALUASI

1. Evaluasi Proses
i. Prosedur : Post-test
ii. Jenis Test : Lisan
iii. Butir Soal :
1) Sebutkan pengertian dari nutrisi ibu hamil?
2) Sebutkan manfaat gizi yang baik bagi ibu hamil?
3) Sebutkan apa saja contoh makanan yang dianjurkan untuk ibu hamil?
4) Sebutkan beberapa pantangan/makanan yang tidak dianjurkan untuk ibu
hamil?
5) Sebutkan gangguan yang dapat terjadi jika nutrisi untuk ibu hamil tidak
terpenuhi secara optimal?

2. Evaluasi Hasil
 Penkes dianggap berhasil jika peserta/sasaran mampu menjawab 80% dari
beberapa pertanyaan yang diberikan.
 Peserta/sasaran dapat memilah bahan makanan yang dianjurkan dan yang tidak
diperbolehkan untuk di konsumsi oleh ibu hamil.
 Peserta/sasaran tahu jenis makanan apa yang baik untuk kesehatan ibu hamil.

MATERI

A. Pengertian Nutrisi Ibu Hamil


Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur
proses-proses kehidupan.
Gizi seimbang bagi ibu hamil adalah keadaan keseimbangan antara zat gizi
yang diperlukan oleh ibu hamil untuk kesehatan ibu dan pertumbuhan dan
perkembangan janinnya yang dapat dipenuhi oleh asupan zat gizi dari aneka
ragam makanan.
Jadi, nutrisi ibu hamil adalah zat-zat yang dibutuhkan ibu hamil untuk
memenuhi kebutuhan ibu dan janin yang berfungsi sebagai pertumbuhan dan
perkembangan pada ibu dan janin.

3
B. Manfaat Nutrisi Bagi Ibu Hamil
Dalam mengonsumsi makanan, ibu hamil harus memperhatikan nutrisi serta
kandungan gizi dari makanan yang dikonsumsi, baik bagi dirinya maupun bagi
janin yang ada di dalam kandungannya.
Makanan yang dikonsumsi pun harus jelas kandungan nutrisi dan gizi nya,
karena nutrisi pada makanan sangat mempengaruhi kondisi ibu hamil. Adapun
manfaat nutrisi untuk ibu hamil adalah :
1. Sumber energi bagi ibu dan janin.
2. Membantu pertumbuhan, perkembangan jaringan dan organ.
3. Melindungi ibu terhadap infeksi dan penyakit.
4. Membantu memfungsikan semua sistem secara memadai termasuk pada janin.
5. Mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan badan ibu.
6. Mempercepat kesembuhan luka-luka setelah persalinan.
7. Sebagai cadangan masa laktasi.

C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nutrisi Ibu Hamil


Ada banyak faktor-faktor yang mempengaruhi keperluan gizi pada ibu hamil
diantaranya yaitu :
1. Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
Wanita yang sedang hamil dan telah berkeluarga biasanya lebih
memperhatikan akan gizi dari anggota keluarga yang lain. Padahal
sebenarrnya dirinyalah yang memerlukan perhatian yang serius mengenai
penambahan gizi. Ibu harus teratur dalam mengkonsumsi makanan yang
bergizi demi pertumbuhan dan perkembangan.
2. Status ekonomi
Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemilihan makanan yang akan
dikonsumsi sehari-harinya. Seorang dengan ekonomi yang tinggi kemudian
hamil kemungkinan besar sekali gizi yang dibutuhkan tercukupi ditambah
lagi adanya pemeriksaan membuat gizi ibu semakin terpantau.
3. Pengetahuan zat gizi dalam makanan
Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang ibu akan mempengaruhi dalam
pengambilan keputusan dan juga akan berpengaruh pada perilakunya. Ibu

4
dengan pengetahuan gizi yang baik, kemungkinan akan memberikan gizi
yang cukup bagi bayinya.
4. Status kesehatan
Status kesehatan seseorang kemungkinan sangat berpengaruh terhadap
nafsu makannya. Seorang ibu dalam keadaan sakit otmatis akan memiliki
nafsu makan yang berbeda dengan ibu yang dalam keadaan sehat. Namun ibu
harus tetap ingat, bahwa gizi yang ia dapat akan dipakai untuk dua kehidupan
yaitu bayi dan dirinya sendiri.
5. Aktivitas
Aktivitas dan gerakan seseorang berbeda-beda. Seorang dengan gerak
yang aktif otomatis memerlukan energi yang lebih besar daripada mereka
yang hanya duduk diam saja. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan,
energi yang dibutuhkan semakin banyak.
6. Suhu lingkungan
Adanya perbedaan suhu antara tubuh dengan lingkungan, maka mau tidak
mau tubuh harus menyesuaikan diri demi kelangsungan hidupnya yaitu tubuh
harus melepaskan sebagian pansnya diganti dengan hasil metabolisme tubuh,
makin besar perbedaan antara tubuh dengan lingkungan maka akan semakin
besar pula panas yang dilepaskan.
7. Berat badan
Berat badan seorang ibu yang sedang hamil akan menentukan zat makanan
yang diberikan agar kehamilannya dapat berjalan dengan lancar.
8. Umur
Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang sedang hamil, akan
berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan.

D. Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil


Saat hamil seorang calon ibu membutuhkan gizi untuk dirinya sendiri dan
janin dalam kandungannya. Oleh karena itu tentu perlu makan yang lebih
banyak dan makan makanan yang bergizi. Makanlah makanan yang bervariasi
agar terpenuhi segala kebutuhan akan zat gizi dari karbohidrat, lemak, protein,
berbagai vitamin dan mineral. Oleh sebab itu wanita hamil menunjukkan

5
kenaikan berat badan yang cukup banyak, baik bagi komponen janin maupun
bagi dirinya sendiri.
Tabel 1. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil
Kebutuhan Jumlah
Fungsi Sumber Makanan
Nutrisi /hari
Energi Untuk pertumbuhan 2000 - Berasal dari karbohidrat,
dan perkembangan 2800 kkal protein, lemak, vitamin, dan
janin, plasenta, mineral.
jaringan payudara, dan
Nilai
cadangan lemak.
normal
energi
+ 300 kkal
Karbohidrat o Sumber tenaga / 1292 kkal ͽ Beras (78,3 mg /100gr)
energi. atau 323 ͽ Jagung (73,7 mg /100gr)
o Menjaga kesehatan gram ͽ Gandum
jaringan saraf. ͽ Kentang (19,2 mg /100gr)
o Penting dalam ͽ Ubi
pembentukan sel ͽ Sagu
darah merah. ͽ Roti
ͽ Sereal (½ cangkir /hari)
ͽ Mie (50 mg /100gr)
ͽ Kacang hijau
Protein Sebagai zat 12 gram ͽ Daging ayam (200 gr)
pembangun atau untuk ͽ Ikan (16 mg /100gr)
membangun jaringan ͽ Daging sapi (18,8 mg
tubuh janin. /100gr)
ͽ Telur ayam (2 butir/hari)
ͽ Kacang tanah
ͽ Tempe (18,3 mg /100gr)
ͽ Tahu (7,8 mg /100gr)
ͽ Keju ( 22,8 mg /100gr)
ͽ Susu (24,6 mg /100gr)
Lemak o Sebagai cadangan 70 gram ͽ Kacang tanah
energi tubuh saat ibu ͽ Tempe (4 mg /100gr)
melahirkan. Tidak lebih ͽ Tahu (4,6 mg /100gr)
o Sebagai pelarut dari 25% ͽ Ayam (25,6 mg /100gr)
vitamin A, D, E, K. dari seluruh ͽ Daging sapi (14 mg
o Asam lemak omega kebutuhan /100gr)
3 dan 6 diperlukan kalori per ͽ Telur ayam (11,5 mg
untuk perkembangan hari. /100gr)
sistem saraf, fungsi ͽ Cokelat manis (52,9 mg
penglihatan, dan /100gr)
pertumbuhan otak ͽ Keju (20,3 mg /100gr)
bayi. ͽ Alpukat (6,5 mg /100gr)
ͽ Ikan (4,5 mg /100gr)
ͽ Susu sapi segar (3,5 mg
/100gr)

6
Vitamin
 Vit. A o Untuk penglihatan, 800 - ͽ Hati sapi
imunitas, 2100 IU ͽ Daun pepaya
pertumbuhan, dan ͽ Wortel
perkembangan ͽ Daun singkong
embrio. ͽ Minyak hati ikan hiu
o Mengurangi resiko ͽ Kuning telur ayam
kelahiran prematur ͽ Daun katuk
dan BBLR. ͽ Sawi
ͽ Kangkung
ͽ Bayam
ͽ Susu
ͽ Pisang raja
ͽ Semangka
ͽ Ubi jalar merah
 Vit. B o Vit. B1, vit. B2, B1 = ͽ Beras merah
niasin dan asam 1,4mg ͽ Roti / roti gandum
pantotenat B2 = ͽ Jagung
dibutuhkan untuk 1,4mg ͽ Kacang merah
membantu proses B3 = ͽ Kacang hijau
metabolisme. 1,8mg ͽ Ikan selar / tuna / sardine /
o Vit. B6 dan B12 B6 = bandeng / lamuru, dll.
untuk membentuk 2,5mg ͽ Hati ayam / sapi
DNA dan sel-sel B12 = ͽ Seafood (udang, kerang,
darah merah, serta 2,6μg cumi, kepiting)
berperan dalam ͽ Telur ayam / bebek
metabolisme asam ͽ Tempe
amino. ͽ Daging ayam / sapi
o Asam folat : ͽ Susu
mencegah terjadinya ͽ Tahu
cacat bawaan di ͽ Kangkung
tulang belakang. ͽ Daun selada
 Vit. C o Untuk menyediakan 70-85 mg ͽ Tomat
cairan intraseluler ͽ Daun singkong / katuk /
dalam jaringan melinjo / pepaya
konektif dan ͽ Brokoli
jaringan vaskuler, ͽ Sawi
serta untuk ͽ Ketela pohon kuning
meningkatkan ͽ Jambu biji
penyerapan zat besi. ͽ Jeruk
o Membantu ͽ Kiwi
pembentukan ͽ Pepaya
jaringan tubuh janin. ͽ Kol
o Penting dalam ͽ Bayam
proses metabolisme. ͽ Rambutan

7
 Vit. D o Sebagai bahan dasar 10 μg ͽ Susu sapi
pembentukan dan ͽ Telur ayam / bebek
pengerasan tulang. ͽ Udang
o Mencegah ͽ Kerang
hipokalsemia. ͽ Minyak hati ikan
o Membantu ͽ Hati ayam/sapi
penyerapan kalsium ͽ Daging sapi/ayam
dan fosfor. ͽ Ikan air tawar
 Vit. E o Menurunkan resiko 14 IU ͽ Jagung
keguguran. ͽ Daging ayam/sapi
o Membantu ͽ Ikan
pertumbuhan dan ͽ Bayam
kelangsungan hidup ͽ Kangkung
janin. ͽ Sawi
o Menyeimbangkan ͽ Kacang-kacangan
kadar vit. A
o Menjaga kesehatan
ibu hamil
 Vit. K Mengurangi terjadinya 65 μg ͽ Hati sapi
gangguan perdarahan ͽ Daging ayam/sapi
pada bayi. ͽ Brokoli
ͽ Daun selada
ͽ Kol
ͽ Bayam
ͽ Asparagus
ͽ Kentang
ͽ Buncis
ͽ Pisang
ͽ Jeruk
Mineral
 Zat Besi Membantu dalam 30-45 mg ͽ Daging sapi/ayam
pembentukan sel-sel ͽ Hati ayam/sapi
darah merah. ͽ Ikan
ͽ Kuning telur
ͽ Tempe
ͽ Bayam
ͽ Kangkung
ͽ Brokoli
ͽ Daun katuk
ͽ Sereal
ͽ Kacang-kacangan
 Zat Seng o Pembentukan tulang 15-20 mg ͽ Daging
selubung saraf ͽ Seafood (udang, ikan,
tulang belakang. kepiting, cumi-cumi)
o Mengurangi resiko ͽ Kacang-kacangan
kelahiran prematur ͽ Sereal
dan BBLR. ͽ Telur
o Untuk mengembang- ͽ Hati ayam/sapi
kan jaringan tisu,
terutama otak dan
jenis kelamin.

8
 Kalsium Pembentukan tulang 800 - ͽ Susu (±2 gelas /hari)
dan gigi. 1200 mg ͽ Ikan teri
ͽ Kacang-kacangan (kedelai,
kacang tanah)
ͽ Keju (125 g /hari)
ͽ Ikan sarden
ͽ Telur
ͽ Bayam
ͽ Kangkung
ͽ Kol
ͽ Brokoli
ͽ Daun singkong
ͽ Daun pepaya
 Yodium Menghindarkan dari 150-180 ͽ Penggunaan garam
hipotirodisme yang μg beryodium.
akan berkelanjutan ͽ Penggunaan minyak
menjadi kretinisme. beryodium.
ͽ Seafood (udang, kerang,
cumi-cumi, dll.)
ͽ Rumput laut
 Fosfor Berperan dalam 600-700 ͽ Daging
pembentukan tulang mg ͽ Ikan
dan gigi janin serta ͽ Ayam
kenaikan metabolisme ͽ Telur
kalsium ibu. ͽ Kacang-kacangan
ͽ Sereal
ͽ Gandum
ͽ Roti
 Natrium o Berperan dalam 2000 mg ͽ Penggunaan garam dapur
metabolisme air dan (beryodium) pada masakan
bersifat mengikat ͽ Kecap
cairan di dalam ͽ Makanan hasil laut (udang,
jaringan sehingga ikan, cumi, dll)
mempengaruhi
keseimbangan cairan
o Meningkatkan kerja
jantung untuk
memompa darah
agar terpenuhinya
kebutuhan ibu dan
janin.

9
Gambar 1. Piramida Makanan Untuk Ibu Hamil

E. Makanan Pantangan Bagi Ibu Hamil


 Tape
Semua makanan dan minuman yang mengandung fermentasi tidak bagus
bagi ibu hamil dikarenakan mengandung bahaya alkohol saat hamil tinggi.
 Makanan Setengah Matang dan Mentah
Masakan yang biasa dimasak setengah matang adalah telur, daging, susu
dan juga seafood. Makanan tersebut tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil
karena mengandung bakteri salmonella. Jika sampai ditelan, ibu hamil akan
terkena infeksi bakteri yang akan membahayakan janinnya.
Sushi adalah makanan mentah ala jepang tidak boleh dikonsumsi oleh ibu
hamil. Hal itu dikarenakan sushi tidak steril dan masih mengandung bibit
penyakit. Jika sampai dikonsumsi, janin bisa mengalami pembengkakan
cairan di saraf kepalanya. Akibatnya kepala bayi akan berukuran besar.
Berikut ini bakteri berbahaya yang ada di dalam sushi :
o Bakteri salmonella yang bisa menyebabkan diare dan juga kram perut.
o Bakteri coliform.
o Toksoplasmosis merupakan sejenis bakteri yang akan menyebabkan janin
mengalami penyakit tokso. Tokso ini akan menyerang bagian kepala bayi.

10
 Daging Berlemak
Daging berlemak tidak boleh dikonsumsi bagi ibu hamil karena bisa
menimbulkan kolesterol dan gangguan kesehatan lainnya. Jika sampai ini
terjadi, pada saat persalinan ibu hamil akan mengalami komplikasi.
 Ikan yang Mengandung Zat Berbahaya
Merkuri merupakan zat berbahaya yang ada pada kosmetik dan juga pada
makanan. Hati-hatilah dengan ikan yang memiliki warna kulit dan sisik lebih
mengkilap. Berikut ini jenis ikan yang sebaiknya dihindari dikonsumsi,
seperti ikan tenggiri ikan todak, ikan yang ditangkap di daerah limbah dan
memiliki kadar polutan tinggi.
 Keju
Dipasteurisasi adalah proses dimana susu yang menjadi bahan utama keju
tidak dipanaskan sampai dengan suhu 60°C. Untuk membunuh bakteri pada
susu, dibutuhkan proses selama 30 menit. Beberapa jenis keju hasil impor
yang tidak dilakukan proses dipasteurisasi, seperti: Keju Brie, Keju
Camembert, Keju Feta, Blue Cheese, dan Roquett.
 Makanan dengan Pemanis Buatan
Pemanis buatan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil, baik yang
terkandung pada makanan, minuman maupun camilan. Pemanis buatan akan
menimbulkan hal-hal berikut ini pada janin:
o Sistem saraf terganggu sehingga bayi jika dilahirkan akan mengalami
gangguan berfikir.
o Jantung dan paru-paru bayi tidak berkembang secara sempurna.
o Infeksi dan kanker saluran kemih pada bayi
o Namun jika jumlahnya masih dalam batas wajar, pemanis buatan seperti
aspartam, splenda dan sakarin masih boleh dikonsumsi.
 Makanan dengan Tinggi Gula
Makanan seperti kue basah maupun kue kering sebaiknya jangan terlalu
sering dikonsumsi karena kandungan gulanya sangat tinggi. Akibatnya adalah
sebagai berikut :
o Bayi yang dilahirkan berukuran besar sebab glukosa bisa menyebabkan
obesitas pada bayi.

11
o Kadar gula di dalam darah tinggi sehingga ibu hamil rentan mengalami
komplikasi.
 Daging Kambing
Ibu hamil dengan kondisi tertentu tidak boleh mengkonsumsi makanan ini
dikarenakan bahaya kolesterol pada daging kambing bisa menyebabkan
tekanan darah menjadi tinggi. Lihat berapa tensi yang dimiliki oleh ibu hamil,
jika tensinya tinggi jangan mengkonsumsi daging kambing.
 Makanan Asin
Makanan maupun camilan dengan kandungan garam yang tinggi jangan
dikonsumsi karena menyebakan tekanan darah menjadi meningkat.
 Makanan Mengandung Kafein
Jika mengkonsumsi makanan yang mengandung kafein ini, detak jantung
bayi akan meningkat. Jika begitu, resiko terbesarnya adalah bayi mengalami
gangguan fungsi jantung.
 Makanan dengan Pengawet
Makanan yang memiliki kadar pengawet tinggi sebaiknya jangan dikonsumsi
karena bisa membahayakan bagi otak janin. Otak bisa terlambat berkembang.
Makanan dengan pengawet tinggi misalnya mie instan, sarden, kornet,
ataupun semua makanan yang dikalengkan / instan.
 Makanan dengan Pewarna Buatan
Hindari memilih jajanan dengan warna mencolok karena bisa mengandung
pewarna buatan atau sintetis yang bisa menyebabkan janin terkena kanker
usus dan berbagai jenis kanker lainnya.

F. Dampak Kekurangan Nutrisi pada Ibu Hamil


Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan
masalah, baik pada ibu maupun janinnya, seperti diuraikan berikut.
1) Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil akan menyebabkan resiko dan komplikasi pada
ibu antara lain : anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara
normal, dan terkena penyakit infeksi.

12
2) Terhadap Persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan proses
persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature),
perdarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung
meningkat.
3) Terhadap Janin
Hal ini akan memempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat
menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat
bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan),
lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, H. W. (2010). Ilmu Gizi Dalam Keperawatan. Jakarta: TIM.


Goni, A. P., Laoh, J. M., & Pangemanan, D. H. (2013). Hubungan Pengetahuan dan
Sikap Ibu Hamil Dengan Status Gizi Selama Kehamilan di Puskesmas Bahu
Kota Manado. Ejurnal Keperawatan (e-Kp) Volume1. Nomor 1. Agustus 2013 ,
1-7.
Hanifah, L. (2009). Hubungan Antara Status Gizi Ibu Hamil Dengan Berat Badan
Bayi Lahir. Surakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
K, I. S., & ZH, M. (2013). Kehamilan, Persalinan, dan nifas. Yogyakarta: Nuha
Medika.
Miyata, S. M., & Proverawati, A. (2010). Nutrisi Janin dan Ibu Hamil. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Proverawati, A., & Wati, E. K. (2010). Ilmu Gizi untuk Keperawatan & Gizi
Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Sediaoetama, A. D. (2010). Ilmu Gizi untuk mahasiswa dan profesi Jilid II. Jakarta:
Dian Rakyat.
Yongky, Hardinsyah, Gulardi, & Marhamah. (2009). Status Gizi Awal Kehamilan
dan Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil Kaitannya Dengan BBLR. Jurnal Gizi
dan Pangan, Maret 2009 4(1): 8 - 12 , 8-12.
http://hamil.co.id/nutrisi-ibu-hamil/makanan-berbahaya/89-pantangan-makanan-ibu-
hamil

13

Вам также может понравиться