Вы находитесь на странице: 1из 1

Meskipun banyak pro dan kontra dari berbagai pihak, namun realisasi

kebijakan akan dilakukan mulai Senin (17/7/2017).


Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Sumarna Surapranata,
pemerintah menetapkan kebijakan lima harisekolah. Tidak ada yang
namanya full day school seperti yang ramai diperbincangkan.
Selama pelaksanaan lima hari kerja, guru harus memenuhi 40 jam. Aktivitas
tidak hanya tatap muka di kelas, tetapi juga melaksanakan tugas-tugas di
luar sekolah untuk mengembangkan karakter siswa.
"Istilahnya bukan full day school. Tidak ada istilah full day school. Yang ada
lima hari kerja, lima hari sekolah dan itu dilaksanakan secara bertahap," tutur
Sumarna, kepada wartawan ditemui di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Jumat
(16/6/2017).
Jika tatap muka tidak memenuhi 24 jam, maka, diberikan konversi. Dia
menjelaskan, seorang guru ada 40 jam di sekolahselama seminggu.

Sementara itu, 24 jam diberikan konversi membimbing dan melaksanakan


tugas lain. Tugas lain untuk siswa-siswi SD adalah penerapan dan
penguatan pendidikan karakter (P2K).
Dalam membuat aturan 40 jam mengajar, pemerintah membuat poin-poin
perubahan untuk mempermudah guru memenuhi target.
5 M itu mencakup, merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran atau tatap muka baik di sekolahatau di luar sekolah untuk
intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. Yang ketiga adalah menilai.
Keempat membimbing dan terakhir melaksanakan tugas tambahan.
Menurut dia, penerapan kebijakan itu tidak serta merta
membuat sekolah harus menerapkan sekolah selama lima hari selama
sepekan. Yang penting sesuai standar yang ditentukan.

Вам также может понравиться