Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
Upaya pelaksanaan penanggulangan bencana di Kota Parepare selain memakai prinsip di atas, juga
mengacu pada kearifan lokal yang berbasis religi dan budaya yang dikembangkan oleh pemerintah
kota parepare adalah proaktif, Disiplin, Inovatif, Kerjasama dan Transparan. Gabungan dari prinsip
dasar dan budaya yang dilandasi atas religiusitas yang kuat yang dikembangkan di Kota Parepare
diperlukan dalam implementasi kebijakan pembangunan penanggulangan bencana. Pelaksanaan
kebijakan ini berpedoman pada Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota
Parepare Tahun 2015 – 2019.
Visi penganggulangan bencana Kota Parepare merupakan komitmen yang kuat dari pemerintah
daerah terhadap pelaksanaan penanggulangan bencana di Kota Parepare. Adapun visi
penanggulangan bencana Kota Parepare adalah :
"Terwujudnya Kepedulian Dalam Penanggulangan Bencana Yang Tanggap, Cepat, dan Tepat."
Kebijakan Penanggulangan bencana Kota Parepare disusun atas dasar regulasi dan kelembagaan
untuk setiap fase penanganan bencana. Fase penanganan bencana ini terdiri dari fase pencegahan,
mitigasi, kesiapsiagaan, penanganan darurat, serta rehabilitasi dan rekonstruksi. Kebijakan
penanggulangan bencana Kota Parepare senantiasa harus memperhatikan regulasi yang berlaku
secara nasional berupa perundang-undangan, peraturan pemerintah, peraturan kementerian dan
kelembagaan terkait, maupun peraturan kepala badan nasional penanggulangan bencana; maupun
secara lokal berupa peraturan daerah, peraturan gubernur, dan peraturan bupati.
Regulasi perundang-undangan yang dijadikan sebagai landasan untuk penyusunan kebijakan terkait
penanggulangan bencana kota parepare adalah :
Salah satu butir isi Undung-Undang Nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana telah
mensyaratkan pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada daerah – daerah
tingkat provinsi maupun tingkat Kabupaten/Kota, baik yang rawan bencana maupun tidak. BPBD
merupakan organisasi resmi pemerintah untuk melak5sanakan kegiatan penanggulangan bencana
yang mencakup kegiatan saat prabencana, saat terjadi bencana, maupun pasca bencana. Kegiatan
tersebut meliputi : pencegaahan dan mitigasi bencana, kesiapsiagaan, penanganan darurat bencana,
rehabilitasi serta rekonstruksi secara adil dan setara. BPBD sebagai badan utama untuk penanganan
penanggulangan bencana bertugas melakukan pengoordinasian pelaksanaan kegiatan
penanggulangan bencana secara terencana, terarah, terpadu, dan menyeluruh.
Sejalan dengan amanat Undang – Undang tersebut di atas, Pemerintah Kota parepare mengeluarkan
Peraturan Daerah Kota Parepare Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Kota Parepare. Pembentukan BPBD Kota Parepare diharapkan dapat menjamin keterpaduan
dalam penyusunan kebijakan dan pelaksanaan operasional penanggulangan bencana daerah secara
terarah dan terpadu. BPBD Kota Parepare diharapkan dapat menjadi lembaga yang mampu
mengkoordinasikan segala upaya penanggulangan bencana di Kota Parepare.
Struktur organisasi BPBD Kota Parepare memiliki susunan organisasi sebagai berikut.
a. Kepala
b. Unsur Pelaksana
c. Unsur Pengarah
Kepala BPBD Kota Parepare dijabat secara rangkap (ex-officio) oleh Sekretaris Daerah Kota Parepare.
Selanjutnya, Unsur Pelaksana BPBD merupakan jabatan struktural eselon IIb, Sekretaris dan Kepala
Bidang merupakan jabatan eselon IIIb.
Pola struktur atau susunan organisasi Unsur Pelaksana BPBD Kota Parepare :
a. Kepala Pelaksana
b. Unsur Pelaksana
c. Seksi Pencegahan dan kesiapsiagaan
d. Seksi Kedaruratan dan logistik
e. Seksi rehabilitisasi dan rekonstruksi
f. Kelompok jabatan fungsional
Unsur pelaksana mempunyai tugas pokok melaksanakan penanggualngan bencana secara terpadu
dan terintegritas pada tahap prabencana, saat bencana, dan pascabencana. BPBD Kota Parepare
merupakan kepala sektor dalam upaya penanggulangan bencana di Kota Parepare . Salahsatu upaya
untuk mengimplementasikan upaya-upaya yang ada adalam penyusunan dokumen RPB Kota
Parepare dengan kerjasama lintas sektoral di instansi terkait penanggulangan bencana. Pencapaian
upaya penganggulangan akan optimal jika terjalin kerjasama antara BPBD Kota Parepare dengan
segenap SKPD dan instansi terkait yang ada di Kota Parepare.
Pemerintah daerah bertindak sebagai koordinator, fasilitator, sekaligus juga sebagai pelaksana
pelaksaan program – program penaggulangan bencana di daerahnya. Keterbatasan sumberdaya
yang dimiliki pemerintah mengharuskan pemerintah untuk mempertimbangkan dan menerapkan
strategi – strategi khusus dalam menyelenggarakan penanggulangan bencana di daerahnya. Strategi
ini akan diterapkan dalam pembuatan Dokumen Rencana Penanggulangan Bencana Daerah (RPBD)
Kota Parepare. Fungsi yang melekat pada pemerintah Kota Parepare perlu dicermati sebagai dasar
penyususnan kebijakan dan strategi penanggulangan bencana. Peran teknis pemerintah Kota
Parepare terkait semua aset yang berada di daerah tersebut. Peran teknis lain perlu diselaraskan
oleh Kota Parepare dengan Provinsi Sulawesi Selatan adalah masa darurat bencana.
Secara umum terdapat enam strategi penanggulangan bencana yang terbagi menjadi dua kelompok,
yaitu:
- Strategi generik, strategi ini berlaku untuk seluruh jenis bencana yang ada di Kota Parepare.
Strategi ini terdiri dari:
1. Penguatan aturan dan kapasitas kelembagaan
2. Perencanaan penanggulangan bencana terpadu
3. Penelitian, pendidikan dan pelatihan
4. Peningkatan kapasitas dan partisipasi masyarakat
- Startegi spesifik, strategi ini terdiri dari :
1. Pengurangan risiko bencana
2. Peningkatan efektifitas penanganan darurat bencana
3. Optimalisasi pemulihan dampak bencana.