Вы находитесь на странице: 1из 4

BAB 3

METODE STUDI KASUS

3.1 Metode Penulisan


Penulisan KTI ini mengunakan metode studi kasus dengan pendekatan

proses keperawatan yaitu metode ilmiah dengan tahapan pengkajian, diagnosa

keperawatan, implementasi, keperawatan, evaluasi, dan dokumentasi.


Untuk mengumpulkan data dalam pengkajian digunakan teknik

anamnesis, observasi dan pemeriksaan fisik dengan cara insfeksi, palpasi,

perkusi dan auskultasi. (Santa Manurung, 2011)

3.2 Lokasi dan waktu pengambilan kasus

3.2.1 Lokasi

Asuhan keperawatan dengan Dengue Haemorogic Fever dilakukan

di ruang Musdalifah Rumah Sakit Islam Samarinda Kalimantan Timur.

Rumah Sakit Islam Samarinda Kalimantan Timur adalah Rumah sakit

ini mempunyai banyak ruang perawatan, diantaranya : Jabal nur, Mina,

Raudah, Arafah, Jabal rahmah, Jabal tsur, Musdalifah dan ICU.

3.2.2 Waktu

Asuhan keperawatan pada Tn. A usia 31 tahun dengan DHF

(Dengue Haemorrogic Fever) dilaksanakan dari tanggal 21 Maret 2016

sampai dengan tanggal 23 Maret 2016.

3.3 Prosesdur pengambilan dan pengumpulan data

3.3.1. Data Primer

35
Klien adalah sebagai sumber utama (primer) yang dapat digali

informasi yang sebenarnya.mengenai masalah kesehatannya. Apabila

klien dalam keadaan tidak sadar, mengalami gangguan bicara atau

pendengaran, klien masih bayi atau karna beberapa sebab klien tidak

dapat memberikan data subjektif secara langsung sehingga perawat

dapat menggunakan data objektif untuk menegakkan diagnosis

keperawatan. (Budiono & Sumirah, 2015)

Beberapa teknik pengumpulan data primer menurut yaitu

a. Anamnesis
Anamnesis merupak proses tanya jawab atau komunikasi untuk

mengajak klien bertukar fikiran dan perasaan, mencakup

keterampilan, mencakup keterampilan secara verbal maupun

nonverbal, empati dan rasa kepedulian yang tinggi.


b. Pengkajian fisik
Pemeriksaan fisik dan pengumpualan data laboratorium dan

diagnostic mencakup pengumpulan obyektif, informasi yang dapat

diamati yang tidak di kaburkan oleh persepsi klien. Pemeriksaan

fisik baiknya dilaksanakan bersama dengan wawancara. Fokus

pengkajian fisik dilakukan perawat adalah pada kemampuan

fungsional klien. Menurut Kozier (2010) ada 4 (empat) teknik

dalam pemeriksaan fisik (IPPA) inspeksi, palpasi, perkusi, dan

auskultasi.
1) Inspeksi
Pengamatan yang dilakuakan secara sistematis untuk

mengumpulkan data dengan menggunakan data dengan

menggunakan indera penglihtan, pendengaran dan penciuman.

36
2) Palpasi
Pengkajian dilakukan dengan menggunakan indra peraba,

umumnya menggunakan tangan dan jari-jari tangan sebagai

instrument yang sensitif untuk mengumpulkan data tentang

temperatur, turgo, bentuk, kelembaban, vibrasi dan ukuran.


3) Perkusi
Perkusi adalah suatu pemeriksaan dengan cara mengetuk untuk

membandingkan kiri-kanan pada setiap daerah permukaan tubuh

dengan tujuan menghasilkan suara. Perkusi bertujuan untuk

mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk dan konstitensi

jaraingan. Perawat menggunakan kedua tangannya sebagai alat

menghasilkan suara. Suara-suara yang dijumpai pada perkusi

yaitu sonor, redup, pekak, dan hipersonor/timpani.


4) Auskultasi
Auskultasi adalah pemeriksaan dengan cara mendengarkan

suara yang dihasilkan oleh menggunakan stetoskop. Ciri-ciri

yang perlu dikaji dengan auskultasi ada 4 :


a. Pitch (dari suara tinggi ke rendah)
b. Keras (dari yang halus ke keras)
c. Kualitas (meningkat sampai melemah)
d. Lama (pendek-menengah-panjang)

3.3.2 Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh selain dari klien.

Seperti perawat, dokter, ahli gizi, ahli fisiotrapi, keluarga atau

kerabat klien, catatan keperawatan, kardeks klien serta dari hasil

pemeriksaan diagnostik lainnya (Budiono & Sumirah, 2015)

a. Observasi

37
Observasi adalah mengamati keadaan umum dari perilaku klien

untuk memperoleh data tentang kesehatan klien. Teknik ini

digunakan untuk mengenali, dan mengamati dan memperoleh data

serta masalah yang timbul pada klien.


b. Studi Dokumentasi
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengambil

informasi dari status klien berupa catatan medic, laporan perawat

dan instruksi klien.


c. Catatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya
Para personil yang berhubungan dengan klien dalam memberikan

tindakan, mengevaluasi dan mencatat hasil pada status klien.

38

Вам также может понравиться