Вы находитесь на странице: 1из 16

TEKNIK TENAGA LISTRIK

GENERATOR AC

Disusun oleh:
Muhammad Giffary Hifriansyah (03021381722086)
Patrasha Putri Permana (03021281722048)
Rayla Tria Harsa (03021281722042)

UNIVERSITAS SRIWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
2018
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Generator AC
Untuk mengenal bentuk nyata dari generator, akan lebih mudah jika kita mengunjungi
wilayah pembangkit listrik karena di sana generator banyak digunakan. Mungkin yang sering
kita kenal ada dua buah macam generator AC ( arus bolak-balik ) dan generator DC ( arus
searah ). Tetapi, selain kedua generator tersebut masih banyak jenis generator berdasarkan
putaran ada Sinkron dan Asinkron, generator dilihat dari fasanya yaitu: satu fasa dan tiga fasa.
Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga
listrik melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini memperoleh energi mekanis
dari prime mover atau penggerak mula. Prinsip kerja dari generator sesuai dengan
hukum Lens, yaitu arus listrik yang diberikan pada stator akan menimbulkan momen
elektromagnetik yang bersifat melawan putaran rotor sehingga menimbulkan EMF pada
kumparan rotor.

Tegangan EMF ini akan menghasilkan suatu arus jangkar. Jadi diesel sebagai
prime mover akan memutar rotor generator, kemudian rotor diberi eksitasi agar
menimbulkan medan magnit yang berpotongan dengan konduktor pada stator dan
menghasilkan tegangan pada stator. Karena terdapat dua kutub yang berbeda yaitu utara
dan selatan, maka pada 90o pertama akan dihasilkan tegangan maksimum positif dan
pada sudut 270o kedua akan dihasilkan tegangan maksimum negatif. Ini terjadi secara
terus menerus/continue. Bentuk tegangan seperti ini lebih dikenal sebagai fungsi tegangan
bolak-balik.
Generator arus bolak-balik sering disebut sebagai generator sinkron atau alternator.
Generator arus bolak-balik memberikan hubungan yang sangat penting dalam proses
perubahan energi dari batu bara, minyak, gas, atau uranium ke dalam bentuk yang
bermanfaat untuk digunakan dalam industri atau rumah tangga. Dalam generator arus
bolak-balik bertegangan rendah yang kecil, medan diletakan pada bagian yang berputar atau
rotor dan lilitan jangkar pada bagian yang diam atau stator dari mesin.

B. Bagian-Bagian dari Generator AC


a. Pulley
Berfungsi untuk tempat V belt penggerak alternator yang memindahkan gerak putar
mesin untuk memutar alternator.

b. Kipas (Fan)
Berfungsi untuk mendinginkan komponen altenator yaitu diode maupun
kumparan pada alternator.

c. Rotor
Fungsi rotor untuk menghasilkan medan magnet, kuat medan magnet yang
dihasilkan tergantung besar arus listrik yang mengalir ke rotor coil. Listrik ke rotor coil
disalurkan melalui sikat yang selalu menempel pada slip ring. Terdapat dua sikat yaitu
sikat positip berhubungan dengan terminal F, sikat negatip berhubungan dengan
massa atau terminal E. Semakin tinggi putaran mesin, putaran rotor altenator
semakin tinggi pula, agar listrik yang dihasilkan tetap stabil maka kuat magnet yang
dihasilkan semakin berkurang sebanding dengan putaran mesin.

d. Rotor Alternator
Bila rotor dirangkai seperti gambar diatas, maka arus listrik akan mengalir dari positip
baterai, variable resistor, amper meter, slip ring, rotor coil, slip ring dan ke negatip
baterai. Adanya aliran listrik pada rotor menyebabkan rotor menjadi magnet, saat
tahanan pada variable resistor kecil maka arus yang mengalir sangat besar, magnet pada
rotor sangat kuat, namun bila tahanan variable resistor besar maka arus yang mengalir
ke rotor coil menjadi kecil sehingga kemagnetan juga menjadi kecil. Pada saat tahanan
variable resistor kecil maka voltmeter yang dipasang pada slip ring menunjukan
tegangan yang besar, sebaliknya saat tahanan variable resistor besar maka tegangan
pada slip ring menjadi kecil.

e. Stator
Stator berfungsi sebagai kumparan yang menghasilkan listrik saat terpotong medan
magnet dari rotor.Stator terdiri dari stator core (inti stator) dan stator coil. Disain stator
coil ada 2 macam yaitu model “delta” dan model “Y”. Pada model “Y”, ketiga ujung
kumparan tersebut disambung menjadi satu. Titik sambungan ini disebut titik “N”
(neutral point). Pada model delta ketiga ujung lilitan dijadikan satu sehingga
membentuk segi tiga (delta). Model ini tidak memiliki terminal neutral (N). Stator coil
menghasilkan arus listrik AC tiga phase. Tiap ujung stator dihubungkan ke diode
positip dan diode negatip.

f. Sikat (brush)
Sikat berfungsi untuk mengalir arus listrik dari regulator ke rotor coil. Pada
altenator terdapat dua sikat, yaitu :
1. Sikat positip yang berhubungan dengan terminal F alternator
2. Sikat negatip berhubungan dengan bodi altenator dan terminal E
Sikat selalu menempel dengan slip ring, saat rotor berputar maka akan terjadi gesekan
antara slip ring dengan sikat, sehingga sikat menjadi cepat aus. Kontak sikat dengan
slip ring harus baik agar listrik dapat mengalir dengan baik, agar kontak sikat dengan
slip ring baik maka sikat ditekan oleh pegas.
Sikat merupakan bagian yang sering menjadi penyebab gangguan pada altenator,
karena cepat aus. Sikat yang sudah pendek dapat menyebabkan aliran listrik ke rotor
coil berkurang, akibat tekanan pegas yang melemah. Berkurangnya aliran listrik ke
rotor coil menyebabkan kemagnetan rotor berkurang dan listrik yang dihasilkan
altenator menurun. Bila sikat suda pendek harus segera diganti, sebab kalau sampai
sikat habis maka slip ring akan bergesekan dengan pegas sikat sehingga menjadi aus.
Sikat yang sudah habis dapat menyebabkan liran listrik ke rotor coil terputus,
kemgnetan rotor hilang, altenator tidak dapat menghasilkan listrik, tidak terjadi proses
pengisian.
g. Regulator
Regulator berfungsi untuk mengatur arus dan tegangan yang dihasilkan oleh
altenator. Arus yang dihasilkan altenator sampai putaran 2000 rpm sebesar 10 A atau
kurang, namun saat beban lampu dihidupkan maka arus yang dihasilkan pada putaran
2000 rpm sebesar 30 A atau lebih sesuai kapasitas dari altenator dan beban listriknya.
Tegangan yang dihasilkan altenator dijaga tetap stabil pada 13,8- 14,8 Volt. Regulator
mekanik 6 terminal mempunyai terminal E, F, N, B, IG dan L. Pada regulator ini terdiri
dari dua bagian yaitu voltage regulator yang berfungsi untuk mengatur arus dan
tegangan pengisian dan voltage relay yang berfungsi untuk mengatur hidup dan matinya
lampu indicator pengisian sebagai indikasi sistem pengisian berfungsi.

C. Prinsip dan Cara Kerja Generator AC


2.3.1 Prinsip Generator AC
Generator AC bekerja berdasarkan atas prinsip dasar induksi elektromagnetik.
Tegangan bolak-balik akan dibangkitkan oleh putaran medan magnetik dalam kumparan
jangkar yang diam. Dalam hal ini kumparan medan terletak pada bagian yang sama dengan
rotor dari generator. Nilai dari tegangan yang dibangkitkan bergantung pada :
1. Jumlah dari lilitan dalam kumparan.
2. Kuat medan magnetik, makin kuat medan makin besar tegangan yang diinduksikan.
3. Kecepatan putar dari generator itu sendiri.
Prinsip generator ini secara sederhana dapat dijelaskan bahwa tegangan akan
diinduksikan pada konduktor apabila konduktor tersebut bergerak pada medan magnet
sehingga memotong garis-garis gaya. Hukum tangan kanan berlaku pada generator dimana
menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara penghantar bergerak, arah medan magnet, dan
arah resultan dari aliran arus yang terinduksi. Apabila ibu jari menunjukkan arah gerakan
penghantar, telunjuk menunjukkan arah fluks, jari tengah menunjukkan arah aliran elektron
yang terinduksi. Hukum ini juga berlaku apabila magnet sebagai pengganti penghantar yang
digerakkan.
Prinsip dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum Faraday yang
menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet yang berubah-ubah,
maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya gerak listrik. proses terjadinya tenaga
mekanik ke tenaga listrik ada beberapa syarat yaitu:
1. Adanya fluks yang ditimbukan oleh dua buah kutub magnet.
2. Adanya kawat penghantar.
3. Adanya putaran yang menyebabkan penghantar memotong fluks2 magnet
Prinsip generator ini secara sederhana dapat dijelaskan bahwa tegangan akan
diinduksikan pada konduktor apabila konduktor tersebut bergerak pada medan magnet
sehingga memotong garis-garis gaya. Hukum tangan kanan berlaku pada generator dimana
menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara penghantar bergerak, arah medan magnet, dan
arah resultan dari aliran arus yang terinduksi. Apabila ibu jari menunjukkan arah gerakan
penghantar, telunjuk menunjukkan arah fluks, jari tengah menunjukkan arah aliran
elektron yang terinduksi. Hukum ini juga berlaku apabila magnet sebagai pengganti
penghantar yang digerakkan. Terdapat dua jenis konstruksi dari generator ac, jenis medan diam
atau medan magnet dibuat diam dan medan magnet berputar.
2.3.2. Cara Kerja Generator AC

 Ketika kumparan diputar didalam medan magnet,satu sisi kumparan (biru)


bergerak ketas sedang lainnya(kuning)bergerak kebawah
 Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet yang semakin sedikit,sehingga
pada kedua sisi kumparan mengalir arus listrik mengitari kumparan mengalir arus
listrik mengitari kumparan hingga kumparan sinusoid
 Pada posisi sinusoid kumparan tidak mengalami perubahan garis gaya magnet sehingga
tidak ada listrik yang mengalir pada kumparan
 Pada posisi ini kumparan mendapat garis ± garis magnet maksimum
 Kumparan terus berputar hingga sisi biri bergerak kebawah dan sisi kuning
bergerak keatas
 Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet yang bertambah banyak,sehingga
pada setiap sisi kumparan mengalir arus listrik yang berlawanan hingga posisi
kumparan sinusoidal.Kumparan terus berputar hingga sisi biru bergerak ketas dan
sisi kuning bergerak kebawah
 Agar menimbulkan medan magnet yang berpotongan dengan konduktor pada stator
rator diberi eksitasi, karena ada dua kutub yang berbeda,utara dan selatan,maka
tegangan yang dihasilkan pada stator adalah tegangan bolak balik dengan gelombang
sinusoidal
 Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan
listrik untuk akhirnya digunakan masyarakat

D. Rumus Matematis Generator AC


Yang akan menjadi kerangka bahasan kali ini adalah pengoperasian generator
sinkron dalam kondisi berbeban, tanpa beban, menentukan reaktansi dan resistansi dengan
melakukan percobaan tanpa beban (beban nol), percobaan hubung-singkat dan percobaan
resistansi jangkar.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa kecepatan rotor dan frekuensi
dari tegangan yang dibangkitkan oleh suatu generator sinkron berbanding lurus.
Gambar 1 akan memperlihatkan prinsip kerja dari sebuah generator AC dengan dua kutub,
dan dimisalkan hanya memiliki satu lilitan yang terbuat dari dua penghantar secara seri,
yaitu penghantar a dan a’.

Diagram Generator AC Satu Phasa Dua Kutub

Lilitan seperti disebutkan diatas disebut “Lilitan terpusat”, dalam generator


sebenarnya terdiri dari banyak lilitan dalam masing-masing fasa yang terdistribusi pada
masing-masing alur stator dan disebut “Lilitan terdistribusi”. Diasumsikan rotor berputar
searah jarum jam, maka fluks medan rotor bergerak sesuai lilitan jangkar. Satu putaran rotor
dalam satu detik menghasilkan satu siklus per detik atau 1 Hertz (Hz).
Bila kecepatannya 60 Revolution per menit (Rpm), frekuensi 1 Hz. Maka untuk
frekuensi f = 60 Hz, rotor harus berputar 3600 Rpm. Untuk kecepatan rotor n rpm, rotor harus
berputar pada kecepatan n/60 revolution per detik (rps). Bila rotor mempunyai lebih dari 1
pasang kutub, misalnya P kutub maka masing- masing revolution dari rotor menginduksikan
P/2 siklus tegangan dalam lilitan stator. Frekuensi dari tegangan induksi sebagai sebuah
fungsi dari kecepatan rotor, dan diformulasikan dengan:
Untuk generator sinkron tiga fasa, harus ada tiga belitan yang masing- masing terpisah
sebesar 120 derajat listrik dalam ruang sekitar keliling celah udara seperti diperlihatkan pada
kumparan a – a’, b – b’ dan c – c’ pada gambar 2. Masing-masing lilitan akan menghasilkan
gelombang Fluksi sinus satu dengan lainnya berbeda 120 derajat listrik. Dalam keadaan
seimbang besarnya fluksi sesaat :
ΦA = Φm. Sin ωt
ΦB = Φm. Sin ( ωt – 120° )
ΦC = Φm. Sin ( ωt – 240° )

Diagram Generator AC Tiga Phasa Dua Kutub

Besarnya fluks resultan adalah jumlah vektor ketiga fluks tersebut adalah:
ΦT = ΦA +ΦB + ΦC
yang merupakan fungsi tempat (Φ) dan waktu (t), maka besar- besarnya fluks total adalah:
ΦT = Φm.Sin ωt + Φm.Sin(ωt – 120°) + Φm. Sin(ωt– 240°). Cos (φ – 240°)
Dengan memakai transformasi trigonometri dari :
Sin α . Cos β = ½.Sin (α + β) + ½ Sin (α + β ),
maka dari persamaan diatas diperoleh :
ΦT = ½.Φm. Sin (ωt +φ )+ ½.Φm. Sin (ωt – φ) + ½.Φm. Sin ( ωt + φ – 240° )+ ½.Φm. Sin (ωt –
φ) +½.Φm. Sin (ωt + φ – 480°)
Dari persamaan diatas, bila diuraikan maka suku kesatu, ketiga, dan kelima akan silang
menghilangkan. Dengan demikian dari persamaan akan didapat fluksi total sebesar,
ΦT = ¾ Φm. Sin ( ωt - Φ ) Weber .
Jadi medan resultan merupakan medan putar dengan modulus 3/2 Φ dengan sudut putar sebesar
ω. Maka besarnya tegangan masing-masing fasa adalah : E maks = Bm. ℓ. ω r Volt
dimana :
Bm = Kerapatan Fluks maksimum kumparan medan rotor (Tesla)
ℓ = Panjang masing-masing lilitan dalam medan magnetik (Weber) ω = Kecepatan sudut dari rotor
(rad/s)
r = Radius dari jangkar (meter)

E. Kelebihan dan Kekurangan Generator AC


Berdasarkan arah arus listrik yang dihasilkan oleh generator tersebut, Generator
Listrik dibedakan menjadi 2 jenis yaitu,
1. Generator DC

Generator DC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang


mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator DC menghasilkan arus
DC / arus searah.
Perbedaan generator DC dengan Generator AC yang paling menonjol
adalah generator DC menggunakan komutator sedangkan generator AC menggunakan
Slip Ring.
Komutator pada generator DC berguna untuk menjaga arah putar rotor supaya
tetap satu arah putaran. atau menyearahkan arus-tegangan dari AC menjadi DC secara
mekanis pada terminalnya untuk generator DC.
Komutator berbentuk seperti silinder yang mempunyai banyak segmen-segmen
disekelilingnya. Setiap segmen dihubungkan oleh kawat atau kabel, karena jumlah
segmen pada komutator jumlahnya sangat banyak maka kawat atau kabel yang
dibutuhkan juga banyak sehingga ini menjadi salah satu kekurangan dari komutator
yaitu konstruksinya rumit. Karena konstruksinya yang rumit dan membutuhkan kawat
atau kabel yang banyak, generator DC menjadi mahal harganya.
Selain itu, akibat komutator mempunyai segmen-segmen yang banyak
dengan jarak yang relatif dekat, ketika komutator berputar dengan kecepatan yang tingi
akan menghasilkan suara yang bising. Dan akibat jarak yang dekat antartiap segmen,
kapasitas tegangannya juga rendah (max 5MW) karena dikhawatirkan akan terjadi
peloncatan bunga api listrik. Kelemahan berikutnya pada komutator adalah komutator
yang sedang berputar harus dihubungkan dengan brush (yang terdiri dari material
Carbon) guna untuk menyalurkan arus DC ke rotor generator. Hal ini mengakibatkan
maintenance yang dilakukan harus lebih sering, karena brush akan mengalami "Aus"
yang mengakibatkan adanya serpihan-serpihan karbon pada komutator.
Namun, salah satu keunggulan Generator DC adalah mempunyai Torsi awal
yang besar, sehingga banyak digunakan sebagai starter motor.

2. Generator AC

Generator AC merupakan sebuah perangkat mesin listrik dinamis yang


mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Generator AC menghasilkan arus AC
(arus bolak balik).
Pada Generator AC digunakan Slip Ring yang berfungsi sebagai pengganti dari
komutator.

Bentuk fisik dari slip ring adalah seperti cincin-cincin yang dihubungkan satu
sama lain. berbeda dari bentuk komutator yang mempunyai banyak segmen. Hal Ini
memberikan banyak keuntungan pada Slip Ring.
Slip Ring tidak membutuhkan terlalu banyak kawat atau kabel yang
dihubungkan kepadanya, sehingga konstruksinya sederhana. hal ini juga
mengakibatkan harga dari Generator AC lebih murah. Selain itu Slip ring juga tidak
mempunyai banyak segmen-segmen yang berjarak , sehingga saat Slip ring berputar
dengan kecepatan tinggi tidak mengakibatkan bising.
Kemungkinan terjadinya peloncatan bunga api jugasemakin sedikit karena ,
jarak antar cincin lumayan jauh, hal ini mengakibatkan kapasitas tegangannya menjadi
tinggi (750MW).
Namun, generator AC juga mempunyai kekurangan yaitu Torsi Awal yang
dihasilkan lemah.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Generator listrik bolak balik (AC) adalah alat yang digunakan untuk memproduksi
listrik bolak balik (AC). Generator ini terdiri dari dua bagian, yaitu rotor dan stator. Rotor
adalah bagian genertor yang bergerak, seperti kumparan. Sedangkan Stator adalah bagian
generator yang diam, seperti magnet permenen, cincin, dan sikat/terminal.
Generator arus bolak-balik sering disebut sebagai generator sinkron atau alternator.
Generator arus bolak-balik memberikan hubungan yang sangat penting dalam proses
perubahan energi dari batu bara, minyak, gas, atau uranium ke dalam bentuk yang bermanfaat
untuk digunakan dalam industri atau rumah tangga. Dalam generator arus bolak-balik
bertegangan rendah yang kecil, medan diletakan pada bagian yang berputar atau rotor dan
lilitan jangkar pada bagian yang diam atau stator dari mesin.
CONTOH SOAL

1. Sebuah elemen 12 volt dan sebuah generator AC dengan tegangan efektif 12 volt
disusun seri seperti gambar. Tegangan V yang dihasilkan adalah …….

A. 0 V
B. 24 V
C. 12 (1 + √2 sin ωt) V
D. 12 (1 + sin ωt) V
E. 12 (1 – sin ωt) V

JAWAB
V = VDC + VAC
V = 12 + Veff √2 sin ωt = 12 + 12 √2 sin ωt

V= 12 (1 + √2 sin ωt) V

Jadi jawaban yang benar adalah…

C. 12 (1 + √2 sin ωt) V

2..Sebuah generator armaturnya berbentuk bujur sangkar dengan sisi 8 cm dan terdiri atas 100
lilitan. Jika armaturnya berada dalam medan magnet 0,50 T, berapakah frekuensi putarnya
supaya menimbulkan tegangan maksimum 20 volt?

Penyelesaian:

Diketahui:

A = 8 cm × 8 cm = 64 cm2 = 64 × 10-4 m2
B = 0,50 T
N = 100 lilitan
ε m = 20 volt

Ditanya: f = ... ?

Pembahasan :

ε m = N.B.A.ω = N.B.A.2π.f

Вам также может понравиться