Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Air dalam defenisi ilmiah adalah senyawa hidrogen dan oksigen dengan
rumus kimia H2O. Berdasarkan sifat fisiknya terdapat tiga macambentuk air yaitu:
air sebagaibenda cair, air sebagai benda padat, dan air sebagai benda gas atau uap.
Air berubah bentuk yang satu ke bentuk lainnya tergantung pada waktu dan
Pada Zaman sekarang ini, IPTEK yang semakin maju dan canggih,
kehidupan dan hidup manusia diwarnai oleh berbagai aktifitas yang semakin
meningkat sebagai akibat daripada populasi dan kegiatan manusia yang semakin
sebagai pendingin, pengangkut limbah, sebagai bahan baku untuk produksi uap di
- Air untuk keperluan iriasi adalah air yang digunakan dalam sistem
- Air untuk keperluan pembangkit tenaga energi adalah air yang digunakan
- Air untuk keperluan industri adalah air yang digunakan dalam proses
pengolahan.
- Air untuk keperluan publik adalah air yang digunakan untuk kepentingan
a. Titik beku 00 C.
Baik air laut, air hujan, maupun air tanah/ air tawar mengandung mineral.
Macam- macam mineral yang terkandung dalam air tawar bervariasi tergantung
struktur tanah dimana air itu diambil. Sebagai contoh mineral yang terkandung
dalam air itu bukan melalui suatu reaksi kimia melainkan terlarut dari suatu
substansi misalnya dari batu andesit (dari batu vulkanis). (Gabriel, J. F. 2001)
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air
tersusun atas dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom
oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi
standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C).Air
sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia.
Air berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah
tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan
sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion
Air tawar berasal dari dua sumber yaitu air permukaan dan air tanah.
Air permukaan adalah air yang berada di sungai, danau, waduk, rawa, dan
erosi dan sedimentasi. Salah satu contoh perairan mengalir adalah sungai.
Air tanah (ground water) merupakan air yang berada dibawah permukaan
tanah. Perairan tanah terbagi atas: air tanah dangkal, air tanah dalam dan mata air.
Air tanah dangkal terjadi karena daya proses penyerapan air dari
permukaan tanah. Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian bakteri,
sehingga air tanah akan jernih tetapi lebih banyak mengandung zat kimia (garam-
garam yang terlarut) karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur- unsur
kimia tertentu untuk masing- masing air tanah. Air tanah dangkal dapat pada
kedalaman 15,00 m. Air tanah ini dimanfaatkan sebagai sumber air minum. Air
Air tanah dalam terdapat setelah lapis rapat air yang pertama. Air tanah
dalam biasa terdapat dalam kedalaman antara 100- 300 m. Pada umumnya
kualitasnya lebih baik dari air dangkal, karena penyaringannya lebih sempurna
dan bebas dari bakteri. Susunan unsur-unsur kimia tergantung pada lapisan-
lapisan tanah yang dilalui. Jika melalui tanah kapur, maka air itu akan menjadi
dalam penggunaannyakarena:
Hal ini dapat terjadi karena air sudah mengandung Ca++ yang jika bereaksi
menyebabkan tidak terbentuknya busa sabun. Setelah Ca habis, barulah busa akan
terbentuk.
Dengan terjadinya endapan CaCO3 sebagai batu ketel, maka hal ini sangat
mengganggu dalam pemindahan panas (ada beda suhu) sehingga terjadi ledakan
3. Mata Air
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan
tanah. Mata air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh
Mutu air dinilai dalam pengertian ciri- ciri fisik, kimiawi dan biologisnya
tergantung pada sejarah itu sebelumnya. Untuk menetapkan mutu air atau
suatu air tertentu bagi pemakaian tertentu sering disebut kriteria. Kriteria mutu air
adalah nilai- nilai yang didasarkan pada pengalaman dan kenyataan ilmiah yang
relative dari air tertentu, sedangkan baku mutu air biasanya ditetapkan oleh badan-
badan pengaturan.
dan bila terjadi penyimpangan dari keadaan normal disebut sebagai air yang
mengalami pencemaran, atau disebut air terpolusi. Air yang berkualitas baik harus
bebas dari senyawa pencemar toksik, bebas bakteri (mikroorganisme) dan tidak
berwarna. Untuk memberikan gambaran tentang kualitas air maka secara umum
kualitas air ditentukan berdasarkan kelarutan zat padat didalam air, konduktivitas
- Golongan II : Air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk air minum.
- Golongan III: Air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan.
- Golongan IV: Air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian, usaha
Parameter fisik air ada 6 yaitu: padatan, kekeruhan, warna, rasa dan bau,
1. Padatan
Bahan padat (solid) adalah bahan yang tertinggal sebagai residu pada
penguapan dan pengeringan pada suhu 1030- 1050 C. Dalam analisa air
2. Kekeruhan
meliputi: tanah liat, lumpur, bahan- bahan organik yang tersebar baik dan
3. Warna
Intensitas warna diukur dengan perbandingan visual dari contoh air yang
5. Suhu
Daya hantar listrik disebabkan oleh adanya ion positif (+) dan ion
1. pH
pH dapat dikatakan sebagai petunjuk kadar asam atau basa dalam suatu
larutan melalui konsentrasi ion hidrogen H+. Ion hidrogen merupakan faktor
utama untuk mengerti reaksi kiamiawi dalam ilmu teknik penyehatan karena:
masalah pencemaran air dimana sumber ion hidrogen tidak pernah habis.
- H+ tidak hanya merupakan unsur molekul H2O saja tetapi juga merupakan
unsur banyak senyawa lain, hingga jumlah reaksi tanpa H+ dapat dikatakan
melakukan koagulasi kimia, desinfeksi, pelunakan air (water softening) dan dalam
2. Alkalinitas
padanan kalsium karbonat dalam milligram per liter. Keasaman dinyatakan dalam
jumlah kalsium karbonat yang dibutuhkan untuk menetralisir air itu. (Linsley, K.
R. 1995)
bikarbonat (HCO3), hidroksida (OH-) dan juga borat (BO33-), fosfat (PO43-), silikat
(SiO44-). Alkalinitas ditetapkan melalui titrasi asam basa. Asam kuat seperti asam
sulfat (H2SO4) dan asam klorida (HCl) menetralkan zat- zat alkalinitas yang
merupakan zat basa sampai titik akhir titrasi kira- kira pada pH 8,3 dan pH 4,5.
titran yang berupa asam hanya akan bereaksi dengan garam-garam karbonat.
phenolphthalein. Jika terbentuk warna merah muda (pink), berarti di dalam larutan
titrasi hingga warna pink terpat menghilang pada pH sekitar8,3. Pada kondisi ini
terjadi reaksi:
Pada persamaan reaksi (6.41) semua ion OH- telah mengalami konversi
secara sempurna. Pada persamaan reaksi (6.42) setiap ion karbonat beraksi dengan
konversi karbonat pada pH 8,3 ini hanya berlangsung setengahnya sehingga perlu
karbonat. Dengan kata lain titrasi dilanjutkan dengan bantuan indikator methyl
orange. Perbahan warna akan terjadi pada pH 4,4. Reaksi yang terjadi ditunjukkan
Pada persamaan reaksi (6.43) setiap ion bikarbonat berikatan dengan satu
ion hidrogen membentuk asam karbonat. Penumlahan dari jumlah titran yang
pada pembentukan asam karbonat pada reaksi (6.43) merupakan nilai alkalinitas
- Jenis indikator yang dipilih dimana warnanya berubah- ubah pada pH titik
akhir titrasi.
mencapai pH 8,3 (alkalinitas karbonat) dan M adalah jumlah total titran yang
diperlukan untuk mencapai pH 4,4 (alkalinitas total) maka hubungan antara kedua
Jika P > 1⁄2 M maka penyusunan alkalinitas adalah hidroksida dan karbonat.
(Effendi, H. 2003)
Adapun gangguan yang dapat terjadi pada saat analisa alkalinitas serta
pencegahannya yaitu:
pada elektroda.
alkalinitas juga.
Sri, S. 1984)
atau mili- ekuivalen/ liter. Selain bergantung pada pH, alkalinitas juga
dipengaruhi oleh komposisi mineral, suhu, dan kekuatan ion. Pada air mendidih,
Kelebihan ion Ca atau ion CO3 (salah satu ion alkalitas) mengakibatkan
terbentuknya kerak pada dinding pipa yang disebabkan oleh endapan kalsium
karbonat (CaCO3). Kerak ini akan mengurangi penampang basah pipa dan
2.7.Pengenalan Boiler
Boiler adalah suatu bejana yang berisi air diman secara kontiniu air itu
diupkan dan membentuk steam dari pemanasan yang berasal dari dapur api.
Boiler yang dijumpai di PKS terdiri dari jenis pipa api dan pipa air.
Berdasarkan dari jenis uap yang dihasilkan boiler uap dapat dibedakan penghasil
uap jenuh (saturated steam) dan uap kering (superheated steam). Boiler yang
dijumpai di PKS umumnya jenis pipa pengasil uap basah dan uap kering. Uap
yang dihasilkan oleh boiler akan bersingungan dengan miyak sawit dalam proses
pengolahan, oleh sebab itu kondisi uap yang dihasilkan oleh boiler hendaknya
tidak mengurangi mutu minyak sawit dan inti sawit yang dihasilkan. (Muin, S.
A.1998)
Air harus disediakan dan dialirkan kedalamboiler dalm jumlah yang sama
dengan laju produksi uap air panas yan akan diproduksi oleh boiler. Secara normal
air mengadung bahan- bahan lain dalam bentuk padatan tersuspensi, padatan
terlarut dan beberapa gas. Oksigen yang terdapat dalam air yang akan masuk
kedalam boiler serta karbon dioksida yang diproduksi dalam boiler akan bersama-
sama dengan uap meninggalkan boiler. Gas- gas tersebut dapat menyebabkan
karatan dan masalah- masalah lain. Boilernya sendiri dapat berkarat dan rapuh,
boiler bersama- sama uap air, mengakibatkan terjadinya endapan- endapan pada
pipa, jaringan- jaringan distribusi uap. Untuk mencegah terjadinya hal tersebut,
air yang ada didalam boiler. Perlakuan tersebut terdiri dari penambahan bahan
- Bereaksi dengan kesadahan dan kandungan silika air umpan dan mencegah
oksida menjadi suatu massa yang tidak melekat pada logam ketel
Pengaturan agar sifat lumpur tidak melekat pada logam ketel dilakukan
padatan terlarut dan tersuspensi dalam air ketel pada taraf tertentu tanpa
terjadi kejenuhan.
untuk mencegah korosi ketel. Sejumlah oksigen dapat terbawa dalam air
Air yang digunakan pada boiler yang kurang memenuhi standart yang
terdapat pada air umpan boiler dan juga disebabkan oleh kontaminasi uap
kerak ini dapat ditangulangi dengan mengurangi ion- ion kesadahan pada
air. Air yang dipergunakan harus memenuhi standart yang sudah ditentukan,
selain itu volume air boiler tidak melebihi batas yang sudah ditentukan. (naibaho,
P. M. 1998)
Ada empat cara untuk mengolah atau memperbaiki mutu air yang akan
boiler.
exchanger.
2.8. Demineralisasi
pengolahan air umpan ketel uap tekanan tinggi, tetapi juga untuk berbagai air
proses dan air cuci.Pemilihan sistem penukar ion untuk ini bergantung pada
diterapkan dalam proses unuk demineralisai parsial atau total air yang berkadar
a. Penukar Kation
Unit penukar kation mengandung asam kuat dan asam lemah yang
berikatan dengan resin sebagai bahan dasar, seperti R-SO3-, R-PO3-, dan
RC6H5O-.
penambahan Na2+, sehingga resin aktif kembali sebagai penukar ion. Didalam
b. Penukar Anion
Unit ini hampir sama dengan penukar kation, dimana alat ini menukar
anion yang terdapat di dalam air. Bahan dasarnya adalah resin sebagai tempat
pertukaran ion, seperti R-NH3+, R-NH2-R+ dan R-H+. Pada alat ini dapat
menyerap anion dari asam karbonat, sulfat dan silikat yang dihasilkan dari