Вы находитесь на странице: 1из 11

D

Oleh:

1. Ratna Arisa Siregar


2. Ahmad Ridho
3. Aris Munandar
4. Adzuar Anasrulloh

Smks Yapim TARUNA BARUMUN TENGAH


KAB. PADANG LAWAS
SUMATERA UTARA
T.A. 2018/2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Binanga, Oktober 2018

Penyusun

i
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................

1.1 .Latar Belakang .............................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ........................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................

2.1 defenisi limbah ....................................................................................... 2


2.2 Macam macam limbah ............................................................................ 2
2.3 Jenis – jenis limbah dikelompokkan menjadi ......................................... 2
2.4 Limbah yang dapat dimanfaatkan secara langsung ................................. 3
2.5 Limbah yang dapat dimanfaatkan dengan proses daur ulang ................. 3

BAB II PENUTUPAN .............................................................................................

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 7


3.2 Saran ............................................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sampah adalah material sisa yang tidak diinginkan dari berakhirnya suatu proses. Sampah
dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan,sampah yang berserakan akan di datangi oleh
serangga- serangga dan akan menimbulkan bibit penyakit. Pertambahan jumlah penduduk,
perubahan pola konsumsi, dan gaya hidup masyarakat telah meningkatkan jumlah timbulan
sampah, jenis, dan keberagaman karakteristik sampah. Meningkatnya daya beli masyarakat
terhadap berbagai jenis bahan pokok dan hasil teknologi serta meningkatnya usaha atau kegiatan
penunjang pertumbuhan ekonomi suatu daerah juga memberikan kontribusi yang besar terhadap
kuantitas dan kualitas sampah yang dihasilkan. Meningkatnya volume timbulan sampah
memerlukan pengelolaan. Jadi hal ini pasti akan menarik untuk di bahas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian sampah organik dan anorganik ?
2. Apa dampak positif dan negative dari sampah?
3. Bagaimana cara pengelolahan sampah?

1.3 Tujuan penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian sampah organik dan anorganik.
2. Untuk mengetahui dampak positif dan negative dari sampah.
3. Untuk mengetahui cara pengelolahan sampah.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Limbah
Limbah adalah benda yang dibuang, baik berasal dari alam ataupun dari hasil proses teknologi,
berupa tumpukan barang bekas, sisa kotoran hewan, tanaman, atau sayuran.
Sisa suatu usaha atau kegiatan, Limbah dapat saja berasal dari hasil sampingan berbagai
kegiatan rumah tangga, pertanian, dan industri.
Benda yang tidak langsung diperlukan lagi oleh masyarakat karena dianggap tidak berharga atau
sudah tidak dibutuhkan lagi.
Limbah adalah benda yang dibuang, baik berasal dari alam ataupun dari hasil proses teknologi,
berupa tumpukan barang bekas, sisa kotoran hewan, tanaman, atau sayuran.
Sisa suatu usaha atau kegiatan, Limbah dapat saja berasal dari hasil sampingan berbagai kegiatan
rumah tangga, pertanian, dan industri.
Benda yang tidak langsung diperlukan lagi oleh masyarakat karena dianggap tidak berharga atau
sudah tidak dibutuhkan lagi.

Karakteristik Limbah :
1. Berukuran mikro
2. Dinamis
3. Berdampak luan (penyebarannya)
4. Berdampak jangka panjang (antar generasi)

Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah :


1. Volume limbah
2. Kandungan bahan pencemar
3. Frekuensi pembuangan limba

2.2 Macam macam limbah


1. Limbah Padat :
yaitu sisa suatu usaha/kegiatan yang berupa atau berbentuk padatan. Biasanya berupa
bungkus/kemasan produk rumah tangga.
2. Limbah cair :
yaitu sisa suatu usaha/kegiatan yang berupa atau berbentuk cair. Biasanya merupakan sisa
produksi dari pabrik-pabrik.
3. Limbah gas/udara
yaitu sisa suatu usaha/kegiatan yang berupa atau berbentuk gas/ udara. Biasanya berupa
hasil polusi pabrik-pabrik

2.3 Jenis-Jenis limbah dapat dikelompokkan menjadi


1. Limbah organik
2. Limbah anorganik
3. Limbah berbahaya
limbah organik adalah merupakan limbah yang mudah terurai melalui proses alami (degradable
waste = mudah terurai ) yaitu limbah yang dapat mengalami dekomposisi oleh bakteri dan
jamur.
limbah organik adalah jenis limbah yang berasal dari bahan organik, baik tumbuhan maupun
hewan.
contoh : sisa sayuran, minyak, kulit, buah-buahan, dan daun- daunan.
Limbah anorganik adalah merupakan limbah yang tidak atau sangat lambat mengalami
perubahan secara alami (nondegradable waste = tidak dapat terurai )

2
limbah anorganik merupakan jenis limbah yang berasal dari alam.
Contoh : besi, kaca, dan plastik.
Limbah berbahaya adalah merupakan jenis limbah yang berasal dari bahan kimia. Limbah
berbahaya sering kali menimbulkan efek racun bagi kebanyakan mahkluk hidup.
Contoh : oli bekas, pestisida, air aki, limbah hasil industri dan limbah rumah tangga.
1. Limbah yang dapat mengalami perubahan secara alami (degradable waste = mudah
terurai)
yaitu limbah yang dapat mengalami dekomposisi oleh bakteri dan jamur, seperti daun-daun, sisa
makanan, kotoran, dll
2. Limbah yang tidak / sangat lambat mengalami perubahan secara alami (nondegradable waste
= tidak dapat terurai)
Sebagian limbah ada yang dapat dimanfaatkan kembali tanpa mengalami proses daur ulang.
Artinya, tersebut dapat dimanfaatkan secara langsung.

2.4 Beberapa macam limbah yang dapat dimanfaatkan secara langsung


a. Ampas tahu
ampas tahu dapat digunakan sebagaai bahan makanan ternak. Limbah tersebut biasanya
mengandung gizi tinggi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan hewan ternak.
b. Eceng gondok
Eceng gondok merupakan limbah yang terdapat di perairan. Eceng gondok dapat dimanfaatkan
untukpembuatan barang kerajinan, seperti tas
c. Sampah organik
Contohnya : daun-daunan dan kotoran ternak. Kedua jenis sampah itu dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk alami bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Keuntungan pemakaian
pupuk organik adalah tidak merusak kesuburan tanah.

2.5 Proses Pemanfaatan Limbah Secara Daur Ulang


Komponen utama dalam manajemen sampah modern yaitu 6R (Reuse, Reduce,
Recycle, Replace, Refill, and Repair) pada bahasan ini dikonsentrasikan
pada Reuse (Pemanfaatan) dan Recycle (Daur Ulang). Limbah dapat dikurangi dengan cara
pemanfaatan ulang dan mendaur ulang limbah. Daur ulang adalah penggunaan kembali material
atau barang yang sudah tidak digunakan, menjadi produk lain. Jika pengguanaan langsung tanpa
melalui proses daur ulang, disebut pemanfaatan ulang. Pemanfaatan ulang dan mendaur ulang
limbah dapat mengurangi jumlah limbah yang harus dibuang ke tempat pembuangan akhir
(TPA). Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan
pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan produk / material bekas
pakai.

Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran,
pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi. Pada pemahaman yang
terbatas, proses daur ulang harus menghasilkan barang yang mirip dengan barang aslinya dengan
material yang sama, contohnya kertas bekas harus menjadi kertas dengan kualitas yang sama,
atau busa polistirena bekas harus menjadi polistirena dengan kualitas yang sama. Seringkali, hal
ini sulit dilakukan karena lebih mahal dibandingkan dengan proses pembuatan dengan bahan
yang baru. Jadi, daur ulang adalah proses penggunaan kembali material menjadi produk yang
berbeda. Bentuk lain dari daur ulang adalah ekstraksi material berharga dari sampah, seperti
emas dari prosessor komputer, timah hitam dari baterai, atau ekstraksi material yang berbahaya
bagi lingkungan, seperti merkuri.

Proses daur ulang alumunium dapat menghemat energi dan mengurangi polusi udara jika
dibandingkan dengan ekstraksi alumunium dari tambang hingga prosesnya di pabrik.
Penghematan yang cukup besar pada energi juga didapat dengan mendaur ulang kertas, logam,
kaca, dan plastik.

3
a. Limbah yang dapat di daur ulang dan dimanfaatkan ulang
Jenis-jenis limbah yang dapat dimanfaatkan memlalui proses daur ulang antara lain sebagai
berikut:

1) Limbah Bahan bangunan


Material bangunan bekas yang telah dikumpulkan dihancurkan dengan mesin penghancur,
kadang-kadang bersamaan dengan aspal, batu bata, tanah, dan batu. Hasil yang lebih kasar bisa
dipakai menjadi pelapis jalan semacam aspal dan hasil yang lebih halus bisa dipakai untuk
membuat bahan bangunan baru semacam bata.

2) Limbah Baterai
Banyaknya variasi dan ukuran baterai membuat proses daur ulang bahan ini relatif sulit. Mereka
harus disortir terlebih dahulu, dan tiap jenis memiliki perhatian khusus dalam pemrosesannya.
Misalnya, baterai jenis lama masih mengandung merkuri dan kadmium, harus ditangani secara
lebih serius demi mencegah kerusakan lingkungan dan kesehatan manusia.Baterai mobil
umumnya jauh lebih mudah dan lebih murah untuk didaur ulang.

3) Limbah Barang Elektronik


Material yang dapat didaur ulang dari barang elektronik misalnya adalah logam yang terdapat
pada barang elektronik tersebut (emas, besi, baja, silikon, dll) ataupun bagian-bagian yang masih
dapat dipakai (microchip, processor, kabel, resistor, plastik, dll). Namun tujuan utama dari
proses daur ulang, yaitu kelestarian lingkungan, sudah jelas dapat menjadi tujuan diterapkannya
proses daur ulang pada bahan ini meski manfaat ekonominya masih belum jelas.

4) Limbah Logam
Besi dan baja adalah jenis logam yang paling banyak didaur ulang di dunia. Termasuk salah satu
yang termudah karena mereka dapat dipisahkan dari sampah lainnya dengan magnet. Daur ulang
meliputi proses logam pada umumnya; peleburan dan pencetakan kembali. Hasil yang didapat
tidak mengurangi kualitas logam tersebut.Contoh lainnya adalah alumunium, yang merupakan
bahan daur ulang paling efisien di dunia. Namun pada umumnya, semua jenis logam dapat
didaur ulang tanpa mengurangi kualitas logam tersebut, menjadikan logam sebagai bahan yang
dapat didaur ulang dengan tidak terbatas.

daur ulang limbah logam di mulai dari pemilahan, peleburan, dan pencetakan kembali

4
5) Limbah Kaca
Kaca dapat juga di daur ulang. Kaca yang didapat dari botol dan lain sebagainya dibersihkan dair
bahan kontaminan, lalu dilelehkan bersama-sama dengan material kaca baru. Dapat juga dipakai
sebagai bahan bangunan dan jalan. Sudah ada Glassphalt, yaitu bahan pelapis jalan dengan
menggunakan 30% material kaca daur ulang.
6) Limbah Kertas
Kertas juga dapat didaur ulang dengan mencampurkan kertas bekas yang telah dijadikan pulp
dengan material kertas baru. Namun kertas akan selalu mengalami penurunan kualitas jika terus
didaur ulang. Hal ini menjadikan kertas harus didaur ulang dengan mencampurkannya dengan
material baru, atau mendaur ulangnya menjadi bahan yang berkualitas lebih rendah.Plastik dapat
didaur ulang sama halnya seperti mendaur ulang logam. Hanya saja, terdapat berbagai jenis
plastik di dunia ini. Saat ini di berbagai produk plastik terdapat kode mengenai jenis plastik yang
membentuk material tersebut sehingga mempermudah untuk mendaur ulang. Suatu kode di
kemasan yang berbentuk segitiga 3R dengan kode angka di tengah-tengahnya adalah contohnya.
Suatu angka tertentu menunjukkan jenis plastik tertentu, dan kadang-kadang diikuti dengan
singkatan, misalnya LDPE untuk Low Density Poly Etilene, PS untuk Polistirena, dan lain-lain,
sehingga mempermudah proses daur ulang

7) Limbah Daun Kering


Sampah daun kering dapat didaur ulang menjadi kompos. Kompos dapat dimanfaatkan sendiri
atau dijual untuk pupuk tanaman.

8) Limbah Plastik
Limbah plastik dapat di daur ulang dengan jalan dilarutkan dan diproses lagi menjadi bahan
pembungkus atau pengepak untuk berbagai keperluan, misalnya tas, botol minyak pelumas,botol
minuman dan botol sampo. Plastik dapat didaur ulang sama halnya seperti mendaur ulang logam.
Hanya saja, terdapat berbagai jenis plastik di dunia ini. Saat ini di berbagai produk plastik
terdapat kode mengenai jenis plastik yang membentuk material tersebut sehingga mempermudah
untuk mendaur ulang. Suatu kode di kemasan yang berbentuk segitiga 3R dengan kode angka di
tengah-tengahnya adalah contohnya. Suatu angka tertentu menunjukkan jenis plastik tertentu,
dan kadang-kadang diikuti dengan singkatan, misalnya LDPE untuk Low Density Poly Etilene,
PS untuk Polistirena, dan lain-lain, sehingga mempermudah proses daur ulang

Jenis kode plastik yang umum beredar diantaranya:


a) PET (Polietilena tereftalat). Umumnya terdapat pada botol minuman atau bahan konsumsi
lainnya yang cair.
b) HDPE (High Density Polyethylene, Polietilena berdensitas tinggi) biasanya terdapat pada
botol deterjen.
c) PVC (polivinil klorida) yang biasa terdapat pada pipa, rnitur, dan sebagainya.
d) LDPE (Low Density Polyethylene, Polietilena berdensitas rendah) biasa terdapat pada
pembungkus makanan.
e) PP (polipropilena) umumnya terdapat pada tutup botol minuman, sedotan, dan beberapa
jenis mainan.
f) PS (polistirena) umum terdapat pada kotak makan, kotak pembungkus daging, cangkir, dan
peralatan dapur lainnya

5
b. Tujuan pemanfaatan ulang dan daur ulang limbah
Daur ulang dan pemanfaatan ulang mempunyai beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut:
1) mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran,
2) mengurangi penggunaan bahan baku yang baru,
3) mengurangi penggunaan energy atau sumber daya alam,
4) mengurangi polusi,
5) mengurangi kerusakan lahan,
6) dan menguangi emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang
baru.
7) mendapatkan penghasilan karena dapat dijual kembali

c. Langkah daur ulang limbah


1. Pemilahan
2. Pengumpulan
3. Pemrosesan
4. Pendistribusian
5. Pembuatan produk dan penjualan.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sampah adalah barang sisa dari berakhirnya suatu proses.sampah di bagi jadi 2 yaitu
sampah organic dan sampah non organic, sampah organik yaitu sampah yang mudah hancur
contoh daun, jerami dll, sedangkan sampah anorganik yaitu sampah yang sulit dihancurkan
contoh kaleng, plastik dll. Kedua jenis sampah ini mempunyai dampak positif dan negative
sendiri-sendiri. Sampah yang dibuang bisa juga dimanfaatkan dengan mengolah sampah dengan
berbagai cara agar lebih bermanfaat.

3.2 Saran
Dari pembahasan diatas penulis menyarankan bagi pembaca agar lebih menjaga
lingkungan, dengan mengetahui dampak positif dan negative dan cara pengolahannya kita bisa
memperkecil dampak negatifnya dengan mengolah sampah agar dapat dimanfaatkan, agar tidak
hanya menjadi bibit penyakit namun lebih bermanfaat.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://totopribadi.wordpress.com/2009/09/22/pemanfaatan-limbah/

http://muhammadfitriansyahmakalahsampah.blogspot.com/

Agung Suprihatin, S. Pd; Ir. Dwi Prihanto; Dr. Michel Gelbert. 1996. Pengelolaan Sampah.
Malang : PPPGT / VEDC Malang.

Anonim 2012.A. https://www.google.co.id. Diakses tanggal 25 November 2012

Anonim 2012.B. http://id.wikipedia.org/wiki/Pengelolaan_sampah. Diakses tanggal 25


November 2012

Anonim 2012.C. http://carapedia.com/pengertian_definisi_sampah. Diakses tanggal 25


November 2012.

Anonim 2012.D. http://soerya.surabaya.go.id. Diakses tanggal 25 November 2012

Anonim 2012.E. http://insanutamasdit.wordpress.com. Diakses tanggal 25 November 2012

Apriadji, Wied Harry.1994. Memproses sampah. Jakarta: Penebar Swadaya.

Ary Nilandari. 2006. Aku Bisa Menghemat Listrik. Jakarta : Dian Rakyat.

Suhadi. 1995. Wiraswasta Sampah. Surabaya: Bina Ilmu.

Вам также может понравиться