Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
kas keuangan dari semua bagian dari PT INCO Tbk. Kelompok ini
menangani bagian :
1) Accounting services
2) Property and pyroll
3) Financial accountant
4) Singapore accountant
5) Cash management accountant
6) Internal audit
d. Kelompok Business Services & Organizatioal Development
Dipimpin oleh Vice President Business Services & Organizational
Development yang bertanggungjawab mengarahkan, mengkoordinir
semua kegiatan yang dilakukan berhubungan dengan pemerintah dan
pelayanan umum, serta administrasi kepegawaian dan hubungan
industrial. Departemen ini mengadakan pelatihan dan pengembangan
SDA/karyawan. Kelompok ini membawahi :
1) Safety and environment control Department
2) Human Relations and Employee Relations Department
3) Medical Services Department
4) Security and Plant Protection Department
5) External Relations Department
4.3. Pola Komunikasi pada Department Human Resource PT. Vale Indonesia
Pada Tabel 3, rataan skor untuk pola komunikasi yang terjadi pada
Departemen HR PT. Vale Indonesia Tbk, yaitu pola komunikasi formal dan
informal 3,41. Angka ini berada pada rentang 3,41 – 4,20, berarti secara
keseluruhan komunikasi pada berjalan dengan baik.
Komunikasi atas ke bawah menunjukkan skor tertinggi, yaitu 3,63 dan
yang terendah adalah pola komunikasi informal 3,09. Komunikasi atas ke
bawah menunjukkan angka paling besar diantara pola komunikasi yang lain,
maka komunikasi dari atas ke bawah lebih sering dilakukan daripada pola
komunikasi yang lain.
Komunikasi horizontal menunjukkan angka rataan terbesar kedua
setelah yaitu, 3,56. Angka ini menunjukkan pola komunikasi dari bawah ke
atas pun sering dilakukan. Komunikasi dari bawah ke atas 3,41, artinya
komunikasi ini sering dilakukan. Komunikasi diagonal 3,34 masih berada
pada rentang skala 2,6 – 3,4 yang berarti komunikasi berjalan dengan cukup
sering.
Komunikasi informal 3,09 angka ini lebih kecil dibandingkan pola
komunikasi yang lainnya, namun demikian masih berada pada rentang skala
2,6 – 3,4 berarti komunikasi informal cukup sering dilakukan.
Skor
No.
Pernyataan Rataan
Memberi instruksi/tugas secara lisan dan tulisan kepada
1 3,81
bawahan
Mengajukan ide atau gagasan kepada bawahan secara lisan dan
2 3,81
tulisan
3 Memberikan pujian secara lisan dan tulisan kepada bawahan 3,53
Memberikan penjelasan mengenai pekerjaan secara lisan dan
4 3,61
tulisan kepada bawahan
itu, jika ada hak-hak karyawan yang harus segera dibayar bila belum
mendapat approval dari departemen HR, maka tidak dapat segera
dibayarkan. Hal-hal inilah yang kadang-kadang menimbulkan keluhan pada
Departemen HR.
Secara keseluruhan, kegiatan komunikasi diagonal pada Departemen
HR PT. Vale Indonesia berjalan dengan cukup baik (total skor rataan 3,34).
Komunikasi diagonal lebih banyak diterapkan dalam suatu organisasi
berskala besar, manakala terdapat saling ketergantungan antar bagian, atau
antar departemen yang ada dalam organisasi tersebut.
4.3.4 Pola Komunikasi Horizontal
Komunikasi horizontal terjadi antara bagian-bagian yang memiliki
posisi sejajar, atau sederajat dalam suatu organisasi. Pola komunikasi ini
terjadi antara sesama general manajer, manajer, senior staff, staff, atau
sesama karyawan non staff pada Departemen HR. Hasil skor rataan untuk
pola komunikasi horizontal dapat dilihat pada Tabel 7.
kala membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan situasi kerja yang ada
dalam perusahaan. Sumber informasi dalam komunikasi informal adalah
desas-desus, atau selentingan (Purwanto 2003). Skor rataan untuk pola
komunikasi informal dapat dilihat pada Tabel 8.
4.4. Lingkungan Non Fisik pada Departemen Human Resource PT. Vale
Indonesia Tbk.
Berdasarkan nilai VIF yang kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih
dari 0,1, maka disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas antar peubah
independen pada model regresi.
4.5.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas ditujukan untuk melihat apakah terdapat
ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan
yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana
terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan
lain yang tetap atau disebut homoskedastisitas. Hasil uji heteroskedastisitas
dapat dilihat pada Gambar 7.
45
Ŷ = 2,460 + 0,497X2
Persamaan model regresi diinterpretasikan bahwa setiap kenaikan
satu satuan pola komunikasi dari bawahan ke atasan akan meningkatkan
lingkungan kerja non fisik 0,497.
3. Pengaruh pola komunikasi diagonal terhadap lingkungan kerja non fisik
pada Departemen Human Resource PT. Vale Indonesia Tbk.
Hasil analisis perhitungan regresi linear sederhana untuk pengaruh
pola komunikasi diagonal (X3) terhadap lingkungan kerja non fisik dapat
dilihat pada Tabel 15 dan 16.
Pola komunikasi diagonal memiliki nilai nyata 0,001 < 0,05 maka
komunikasi diagonal berpengaruh terhadap lingkungan kerja non fisik.
Persamaan regresi untuk pola komunikasi diagonal adalah :
Ŷ = 2,796 + 0,406X3
Persamaan model regresi diinterpretasikan bahwa setiap kenaikan satu
satuan pola komunikasi diagonal akan meningkatkan lingkungan kerja non
fisik 0,406.
49
Pola komunikasi horizontal memiliki nilai nyata 0,000 < 0,05 maka
komunikasi horizontal berpengaruh terhadap lingkungan kerja non fisik.
Persamaan regresi untuk pola komunikasi horizontal adalah :
Ŷ = 2,796 + 0,759X3
Persamaan model regresi diinterpretasikan bahwa setiap kenaikan
satu satuan pola komunikasi horizontal akan meningkatkan lingkungan
kerja non fisik 0,759.
5. Pengaruh pola komunikasi informal terhadap lingkungan kerja non fisik pada
Departemen Human Resource PT. Vale Indonesia Tbk.
Perhitungan regresi linear sederhana untuk pengaruh pola komunikasi
informal (X5) terhadap lingkungan kerja non fisik dapat dilihat pada Tabel 19
dan 20.
50
4.7.1 Uji F
Uji F digunakan untuk menguji secara serentak apakah pola
komunikasi dari atasan ke bawahan (X1), bawahan ke atasan (X2), diagonal
(X3), horizontal (X4), dan informal (X5), berpengaruh terhadap lingkungan
kerja non fisik. Hasil uji F pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 23.
Hasil uji F menunjukkan nilai F 15.252 dengan nilai nyata 0,000 <
0,05, sehingga terima terima H1 tolak H0. Jadi, dapat disimpulkan terdapat
pengaruh antara pola komunikasi (X1, X2, X3, X4 dan X5) terhadap
lingkungan kerja non fisik.
4.7.2 Uji t
Uji t digunakan untuk menguji konstanta dari setiap peubah bebas
Hal ini berarti bahwa uji t dapat mengetahui, apakah peubah independen
secara individu mempunyai pengaruh berarti terhadap peubah dependen.
Hasil uji t pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 22.
Berdasarkan uji t pola komunikasi yang memiliki nilai nyata kurang
dari 0,05 adalah pola komunikasi atas ke bawah (X1) 0,013, horizontal (X4)
55
0,007 serta komunikasi informal (X5) 0,027 dengan demikian terima H1,
pola komunikasi inilah yang berpengaruh terhadap lingkungan kerja non
fisik pada Departemen HR PT. Vale Indonesia Tbk. Sedangkan pola
komunikasi dari bawah ke atas (X2) memiliki nilai nyata 0,085 dan pola
komunikasi diagonal 0,056 yang berarti lebih besar daripada 0,05 maka
terima H0 komunikasi diagonal dan bawah ke atas tidak memiliki pengaruh
terhadap lingkungan kerja non fisik pada Departemen HR PT. Vale
Indonesia Tbk.
Dalam dunia bisnis, baik perusahaan kecil, sedang dan besar, orang-
orang yang ada dalam perusahaan tidak terlepas dari kegiatan komunikasi
yang merupakan faktor penting bagi pencapain tujuan organisasi. Hasil
rekapitulasi dari keseluruhan penelitian tentang pola komunikasi dapat dilihat
pada Tabel 24.