Вы находитесь на странице: 1из 7

ACTIVE 4 (2) (2015)

Journal of Physical Education, Sport,


Health and Recreations
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/peshr

AKTIVITAS PEMANASAN DAN PENDINGINAN PADA SISWA


EKSTRAKURIKULER OLAHRAGA DI SMP NEGERI SE- KECAMATAN
SEMARANG TIMUR KOTA SEMARANG

Zenal Arifin 

Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan,


Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Tujuan dari studi ini adalah untuk memaksimalkan performa dan memperkecil resiko cedera.
Diterima Januari 2014 Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif persentase,
Disetujui Januari 2015 sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah observasi,
Dipublikasikan angket/kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Hasil perhitungan angket menunjukan aktivitas
Februari 2015 pemanasan umum dan peregangan dalam kategori baik sekali (59,71%), sedangkan aktivitas
________________ pemanasan khusus ada dalam kategori cukup (50,36%), dan aktivitas pendinginan ada dalam
Keywords: kategori cukup (48,92%). Dapat disimpulkan bahwa, aktivitas pemanasan dan pendinginan pada
warming up; warming siswa ekstrakurikuler olahraga di SMP Negeri se- Kecamatan Semarang Timur sudah cukup baik.
down; sport extracurricular Hanya saja banyak faktor yang membuat pelaksanaannya tidak maksimal, seperti kurangnya
____________________ pengawasan dari pelatih saat siswa melakukan pemanasan, kurangnya pengetahuan siswa tentang
fungsi dan manfaat dari pemanasan dan pendinginan, dan kurangnya durasi dari aktivitas
pemanasan dan pendinginan yang dilakukan.

Abstract
___________________________________________________________________
Purpose of this study was to maximize performance and minimize the risk of injury . This research is a
qualitative descriptive analysis of the percentage approach , while the data collection methods used by the
researchers are observation, questionnaire, interviews, and documentation. The results of the calculation of the
questionnaire showed a general warming up and stretching activities in both categories at all ( 59.71 % ),
whereas the activity of specific warming up in enough categories ( 50.36 % ), and activity sufficient warming
down in the category ( 48.92 % ). It can be concluded that, activity warming up and warming down in
extracurricular sports students in Junior High School as the Kecamatan Semarang Timur is good enough. It's
just a lot of factors that make the implementation was not optimal, such as a lack of supervision of the coach
when the students warmed up, the lack of knowledge of students about the functions and benefits of warming
and cooling, the duration of the activity and the lack of heating and cooling is done..

© 2015 Universitas Negeri Semarang

 Alamat korespondensi: ISSN 2252-6773


Gedung F1 Lantai 2 FIK Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: znl_bizy@ymail.com

1567
Zenal Arifin / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 4 (2) (2015)

PENDAHULUAN pemanasan adalah melakukan aktivitas


pendinginan setelah latihan atau pertandingan.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan Jika pemanasan membantu tubuh kita dalam
sekolah yang dilaksanakan di luar jam belajar membuat transisi dari keadaan istirahat ke
akademik siswa. Hal ini sangat dibutuhkan oleh aktivitas sedang maka pendinginan
siswa karena pada umur seperti mereka saat ini, membuatnya kembali menjadi relax dan tenang
siswa-siswi SMP memiliki energi berlebih yang setelah tubuh melakukan aktivitas latihan
ada dalam tubuh mereka yang sebaiknya harus maupun pertandingan.
disalurkan ke suatu kegiatan positif yang dapat Di Kecamatan Semarang Timur terdapat
membuat mereka mengerahkan seluruh energi dua sekolah negeri, yaitu SMP Negeri 2
mereka ke dalam kegiatan tersebut. Semarang dan SMP Negeri 6 Semarang. SMP
Secara garis besar, ekstrakurikuler di Negeri 2 Semarang merupakan sekolah
sekolah terbagi menjadi dua bagian, yaitu unggulan di Kota Semarang dengan berbagai
ekstrakurikuler olahraga dan ekstrakurikuler prestasi dibidang akademik dan nonakademik.
non olahraga dan kegiatan ekstrakurikuler yang Namun dalam kenyataannya, ekstrakurikuler
paling diminati siswa adalah ekstrakurikuler olahraga di SMP Negeri se- Kecamatan
olahraga. Melalui kegiatan olahraga diharapkan Semarang Timur masih belum ada yang dapat
siswa dapat sehat, mempunyai daya tangkal, berprestasi ditingkat POPDA dan bersaing
daya hayat terhadap Pekat, narkoba dan obat dengan sekolah swasta.
terlarang. Dalam pelaksanaan kegiatan ekstra Alokasi waktu yang disediakan untuk
kurikuler olahraga siswa diarahkan untuk penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler
memilih salah satu cabang olahraga yang sesuai olahraga hanya satu pertemuan untuk setiap
dengan minat, bakat dan kemampuan siswa, cabang olahraga dengan durasi hanya dua jam.
pada kegiatan ini cabang diharapkan lahir bibit- Karena terbatasnya waktu yang tersedia untuk
bibit olahragawan yang nantinya dapat dibina kegiatan ekstrakurikuler olahraga kebanyakan
untuk menghadapi event seperti POPDA, Pelatih atau Pembina ekstrakurikuler olahraga
PORPROV maupun kompetisi lainnya. mengurangi bahkan melewati sesi pemanasan
Pelatih atau Pembina ekstrakurikuler dan pendinginan agar waktu untuk latihan inti
terkesan hanya menjalankan tugas tanpa lebih lama. Mereka tidak mengetahui manfaat
mengetahui bagaimana pola latihan yang baik dari pemanasan dan pendinginan adalah agar
untuk tiap cabang olahraga yang ada di kita bisa berolahraga dengan baik dan
ekstrakurikuler olahraga. Padahal, selain hal menyenangkan, membawa kesuksesan dalam
positif yang didapat dari olahraga, olahraga bermain dan bisa mengurangi adanya resiko
dapat menyebabkan dampak negatif seperti cedera.
cedera. Selain faktor alat dan infrastruktur yang
kurang baik, penyebab terjadinya cedera juga METODE
bisa disebabkan karena kurangnya pemanasan
pada pemain. Metode penelitian adalah cara / prosedur
Pemanasan merupakan aspek terpenting yang dipakai dalam melakukan penelitian sesuai
dalam sesi latihan. Para pemain perlu dengan permasalahan dan tujuan dari
melakukannya dengan benar, untuk penelitian, sehingga metode penelitian yang
memaksimalkan performa dan memperkecil digunakan, harus ditetapkan berdasar pada
resiko cedera. Pemanasan juga membantu tujuan yang diharapkan. Pendekatan penelitian
pemain berkonsentrasi pada sesi yang adalah penelitian kualitatif deskriptif,
berlangsung. Pemanasan yang baik merupakan maksudnya prosedur atau cara memecahkan
hal yang fundamental dalam memastikan sesi masalah dengan memaparkan obyek yang
latihan yang produktif. Hal yang sama diteliti (seseorang, lembaga, masyarakat, dan
pentingnya selain melakukan aktivitas lain-lain) berdasarkan fakta-fakta aktual pada

1568
Zenal Arifin / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 4 (2) (2015)

saat sekarang. Dimana peneliti ingin ekstrakurikuler yang tidak melakukan


mengetahui aktivitas pemanasan dan pendinginan. Pada ekstrakurikuler olahraga di
pendinginan sebelum dan sesudah latihan pada SMP Negeri 2 Semarang yang terdiri dari
siswa ekstrakurikuler olahraga sekolah se- ekstrakurikuler bola basket, futsal, dan bola voli,
Kecamatan Semarang Timur, kota Semarang. semuanya sudah melakukan pemanasan
Lokasi penelitian aktivitas pemanasan sebelum latihan. Setelah latihan siswa pada
dan pendinginan sebelum dan setelah latihan ekstrakurikuler bola basket dan futsal sudah
ekstrakurikuler olahraga sekolah yaitu di SMP melakukan aktivitas pendinginan, sedangkan
Negeri se- Kecamatan Semarang Timur dimana pada siswa ekstrakurikuler futsal setelah latihan
di kecamatan ini terdapat 2 SMP Negeri yaitu tidak ada aktivitas pendinginan. Sama halnya
SMPN 2 Semarang yang beralamatkan di jalan dengan ekstrakurikuler olahraga di SMP Negeri
Brigjen Katamso 14, Semarang Timur dan 2 Semarang, pada ekstrakurikuler olahraga di
SMPN 6 Semarang yang beralamatkan di jalan SMP Negeri 6 Semarang yang terdiri dari
Pattimura 9, Semarang Timur. ekstrakurikuler bola basket, futsal dan pencak
Menurut Sugiyono (2008:102) Instrumen silat sudah melakukan aktivitas pemanasan.
penelitian adalah suatu alat yang digunakan Setelah latihan selesai ketiga ekstrakurikuler
untuk mengukur fenomena alam ataupun sosial olahraga yang ada di SMP Negeri 6 Semarang
yang diamati. Instrumen penelitian yang tidak melakukan aktivitas pendinginan.
digunakan dalam penelitian ini adalah Pemanasan merupakan aspek penting
observasi, kuisioner, wawancara dan dalam setiap latihan, karena pemanasan adalah
dokumentasi. pondasi siswa sebelum melangkah ke latihan
inti. Dengan pemanasan detak jantung dan
HASIL DAN PEMBAHASAN sirkulasi darah akan meningkat secara perlahan,
jika sirkulasi darah meningkat suplai nutrisi dan
Penelitian ini tentang aktivitas oksigen otot akan meningkat. Selain itu suhu
pemanasan dan pendinginan pada siswa tubuh akan meningkat secara perlahan menuju
ekstrakurikuler olahraga di SMP Negeri se- suhu ideal untuk olahraga, dengan suhu tubuh
Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang. yang ideal, reaksi pembentukan energy di otot
Di Kecamatan Semarang Timur ada 2 sekolah akan lebih cepat. Jika pemanasan membantu
Negeri yaitu SMP Negeri 2 Semarang dan SMP siswa mempersiapkan tubuh sebelum olahraga,
Negeri 6 Semarang. Tujuan diadakannya maka pendinginan membantu tubuh kembali ke
penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi normal. Dimana suhu tubuh, detak
bagaimana aktivitas pemanasan dan jantung dan sirkulasi darah turun dengan
pendinginan pada siswa ekstrakurikuler perlahan. Jadi sangat penting bagi siswa untuk
olahraga di SMP Negeri se- Kecamatan melakukan pemanasan sebelum latihan dan
Semarang Timur, Kota Semarang. Responden pendinginan sesudah latihan. Aktivitas
dalam penelitian ini adalah 6 ekstrakurikuler pemanasan yang dilakukan pada siswa
olahraga yang ada di SMP Negeri se- ekstrakurikuler olahraga di SMP Negeri se-
Kecamatan Semarang Timur yaitu Kecamatan Semarang Timur terbagi menjadi 3
ekstrakurikuler bola basket, bola voli dan futsal jenis yaitu pemanasan umum, pemanasan
di SMP Negeri 2 Semarang serta ekstrakurikuler khusus, dan peregangan. Sedangkan aktivitas
bola basket, futsal dan pencak silat di SMP pendinginan terbagi menjadi 2 sesi yaitu sesi
Negeri 6 Semarang. penurunan detak jantung dan sesi penguluran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, atau pelemasan otot.
siswa pada ekstrakurikuler olahraga di SMP Aktivitas pemanasan umum
Negeri Se- Kecamatan Semarang Timur Kota ekstrakurikuler olahraga di SMP Se- Kecamatan
Semarang sudah melakukan pemanasan dan Semarang Timur, Kota Semarang, pada
pendinginan, namun ada beberapa ekstrakurikuler bola basket di SMP Negeri 2

1569
Zenal Arifin / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 4 (2) (2015)

semarang siswa melakukan pemanasan umum melakukan pemanasan khusus. Sedangkan pada
dengan berlari keliling lapangan dan dilanjutkan ekstrakurikuler pencak silat, siswa melakukan
dengan ABC Running. Sedangkan pada pemanasan khusus dengan kombinasi serangan
ekstrakurikuler bola voli dan futsal di SMP berupa teknik tendangan dan pukulan sambil
Negeri 2 Semarang aktivitas pemanasan umum berjalan bolak-balik melebar lapangan basket
yang dilakukan adalah lari bolak-balik dan ABC sekolah. Dari keseluruhan aktivitas pemanasan
Running. Pada ekstrakurikuler bola basket di khusus pada masing-masing ekstrakurikuler,
SMP Negeri 6 Semarang aktivitas pemanasan yang sudah melakukannya dengan baik adalah
yang dilakukan hanya lari keliling lapangan. pada ekstrakurikuler bola basket di SMP Negeri
Pada ekstrakurikuler Futsal di SMP Negeri 6 2 Semarang, karena pemanasan khusus yang
Semarang aktivitas pemanasan umum yang dilakukan sesuai dengan materi pada latihan
dilakuikan adalah lari keliling lapangan dan inti. Dalam sesi pemanasan khusus terdapat
ABC running. Sedangkan aktivitas pemanasan latihan penguatan otot-otot dan teknik dari
umum yang dilakukan pada ekstrakurikuler cabang olahraga tersebut dengan intensitas yang
pencak silat di SMP Negeri 6 Semarang adalah lebih ringan guna mempersiapkan siswa untuk
lari bolak-balik lapangan basket. tahap latihan selanjutnya.
Dari keseluruhan aktivitas pemanasan Siswa pada ekstrakurikuler olahraga di
umum yang dilakukan pada siswa SMP Negeri se- Kecamatan Semarang Timur,
ekstrakurikuler olahraga di SMP Negeri se- Kota Semarang sudah melakukan aktivitas
Kecamatan Semarang Timur sudah baik yaitu peregangan sebelum latihan, aktivitas yang
aktivitas untuk meningkatkan suhu tubuh dan dilakukan yaitu peregangan statis dan dinamis.
detak jantung. Namun jenis pemanasan umum Pada ekstrakurikuler bola basket di SMP Negeri
yang dilakukan masih monotone, yaitu hanya lari 2 Semarang peregangan yang dilakukan adalah
dan ABC running, sehingga siswa tampak bosan peregangan statis dan peregangan dinamis.
dan malas untuk melakukan pemanasan umum. Peregangan statis yang yang dilakukan tidak
Padahal pemanasan umum bisa dilakukan runtut dari tubuh bagian atas ke tubuh bagian
dengan berbagai cara seperti permainan yang bawah atau sebaliknya, sedangkan peregangan
didalamnya ada unsur lari dalam intensitas yang dinamis yang dilakukan adalah gerakan lunge
rendah. Pada siswa ekstrakurikuler olahraga di walk, calf stretch, butt kick, dan high knee butt kick.
SMP Negeri se- Kecamatan Semarang Timur Pada ekstrakurikuler bola voli di SMP Negeri 2
aktivitas pemanasan khusus sudah sesuai Semarang, aktivitas peregangan yang dilakukan
kebutuhan tiap cabang olahraga, hanya pada hanya peregangan statis. Sedangkan aktivitas
ekstrakurikuler bola basket dan futsal di SMP peregangan yang dilakukan pada ekstrakurikuler
Negeri 6 Semarang yang tidak melakukan futsal di SMP Negeri 2 Semarang yaitu
pemanasan khusus. Pada ekstrakurikuler bola peregangan statis dan dinamis. Peregangan
basket di SMP Negeri 2 Semarang, Pemanasan masih belum runtut dari tubuh bagian atas ke
khusus yang dilakukan adalah lay up step, tubuh bagian bawah ataupun sebaliknya,
shooting step, pivot, stance, dan penguatan kaki sedangkan peregangan dinamisnya berupa
tumpu. Pada siswa ekstrakurikuler bola voli di gerakan butt kick, high knee butt kick, skips knee to
SMP Negeri 2 Semarang, pemanasan khusus the side, dan caricola.
yang dilakukan adalah Stance dan Block Berbeda dengan ekstrakurikuler
step.sedangkan pada siswa ekstrakurikuler futsal olahraga di SMP Negeri 2 Semarang, aktivitas
di SMP Negeri 2 Semarang, pemanasan khusus peregangan pada siswa ekstrakurikuler olahraga
yang dilakukan adalah latihan sprint dan di SMP 6 Semarang yang terdiri dari
bermain kucing-kucingan. ekstrakurikuler bola basket, futsal, dan pencak
Pada ekstrakurikuler bola basket dan silat, hanya melakukan peregangan statis.
futsal di SMP Negeri 6 Semarang setelah Aktivitas peregangan masih belum runtut dari
pemanasan umum dan peregangan siswa tidak tubuh bagian atas ke tubuh bagian bawah.

1570
Zenal Arifin / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 4 (2) (2015)

Aktivitas peregangan yang dilakukan pada siswa Sedangkan pada ekstrakurikuler futsal di SMP
ekstrakurikuler olahraga di SMP Negeri se- Negeri 2 Semarang serta ekstrakurikuler bola
Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang basket, futsal dan pencak silat di SMP Negeri 6
sudah baik secara intensitas, namun masih Semarang setelah latihan tidak ada aktivitas
kurang jika dilihat dari kualitas peregangan pendinginan yang dilakukan. Hal ini sangat
yang dilakukan. Karena kurangnya pengawasan disayangkan karena pendinginan merupakan
dari pelatih dan kurang mengertinya siswa akan salah satu sesi yang penting dalam latihan, jika
manfaat dan fungsi peregangan, dalam pemanasan membantu mempersiapkan otot
melakukan peregangan banyak siswa yang untuk aktivitas yang lebih tinggi, maka
masih salah baik gerakan maupun urutannya. peregangan membantu mengembalikan tubuh
Peregangan tidak dilakukan dengan runtut dari kembali ke kondisi normal.
tubuh bagian atas ke tubuh bagian bawah Pendinginan yang baik harus didahului
atupun sebaliknya, hal ini akan berakibat pada aktivitas untuk menurunkan suhu tubuh dan
sirkulasi darah yang tidak lancar dan waktu detak jantung seperti berjalan santai ataupun
yang terbuang percuma. joging, kemudian dilanjutkan dengan aktivitas
Olahraga merupakan aktivitas yang peregangan atau pelemasan otot-otot yang
dinamis, jadi peregangan yang paling baik tegang agar tidak terjadi perubahan suhu dan
adalah peregangan dinamis, karena dengan denyut nadi yang drastis. Saat kelelahan setelah
peregangan dinamis selain mempersiapkan otot latihan, otak membutuhan suplai oksigen yang
untuk aktifitas yang lebih tinggi, peregangan banyak, dengan pendinginan sistem pernafasan
dinamis bermanfaat untuk melatih mobilitas kembali normal sehingga suplai oksigen ke otak
dan kordinasi gerak siswa. Namun, di SMP tetap terpenuhi. Akibat yang ditimbulkan saat
Negeri se- Kecamatan Semarang Timur hanya suplai oksigen ke otak kurang adalah siswa bisa
ekstrakurikuler bola basket dan futsal di SMP pingsan setelah latihan. Durasi untuk aktivitas
Negeri 2 Semarang yang sudah melakukan pemanasan dan pendinginan pada siswa
peregangan dinamis. Siswa pada ekstrakurikuler ekstrakurikuler olahraga di SMP Negeri 2
olahraga di SMP Negeri 2 Semarang masih Semarang dimana pada ekstrakurikuler bola
banyak yang tidak melakukan pendinginan. basket di SMP Negeri 2 Semarang, durasi yang
Setelah latihan siswa langsung berkumpul untuk dibutuhkan untuk pemanasan umum lima menit
mendengarkan evaluasi dari pelatih kemudian empat piluh tujuh detik (04:47), pemanasan
pulang. Dari keseluruhan ekstrakurikuler yang khusus sembilan menit sebelas detik (09:11),
ada di SMP Negeri se- Kecamatan Semarang peregangan lima menit empat detik (05:04) dan
Timur hanya ekstrakurikuler bola basket dan pendinginan dua menit lima puluh tujuh detik
futsal di SMP Negeri 2 Semarang yang (02:57).
melakukan pendinginan. aktivitas pendinginan Pada ekstrakurikuler bola voli di SMP
yang dilakukan siswa pada ekstrakurikuler Negeri 2 Semarang, durasi untuk pemanasan
olahraga di SMP Negeri se- Kecamatan umum tiga menit lima belas detik (03:15),
Semarang Timur yang terdiri dari pemanasan khusus tiga menit (03:00),
ekstrakurikuler bola basket, bola voli dan futsal peregangan tiga menit empat puluh lima detik
di SMP Negeri 2 Semarang serta ekstrakurikuler (03:45) dan pendinginan satu menit (01:00).
bola basket, futsal dan pencak silat di SMP Pada ekstrakurikuler futsal di SMP
Negeri 6 Semarang. Negeri 2 Semarang, durasi untuk pemanasan
Pada ekstrakurikuler bola basket di SMP umum tiga menit (03:00), pemanasan khusus
Negeri 2 Semarang, aktivitas pendinginan yang delapan menit, peregangan lima menit, dan
dilakukan adalah pelemasan otot. Pada pendinginan tidak ada.
ekstrakurikuler bola voli di SMP Negeri 2 Pada ekstrakurikuler bola basket di SMP Negeri
Semarang aktivitas pendinginan yang dilakukan 6 Semarang, durasi untuk pemanasan umum
adalah pelemasan otot dan penguluran. dua menit lima belas detik (02:15), pemanasan

1571
Zenal Arifin / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 4 (2) (2015)

khusus tidak ada, peregangan lima menit dua mengelilingi lapangan dilanjutkan dengan ABC
puluh detik (05:20), dan pendinginan tidak ada. running. Dengan dipimpin kapten tim
Pada ekstrakurikuler futsal di SMP Negeri 6 selanjutnya siswa melakukan peregangan
Semarang, durasi untuk pemanasan umum bersama-sama. Peregangan yang dilakukan
enam menit (06:00), pemanasan khusus tidak adalah peregangan ststis dan peregangan
ada, peregangan empat menit (04:00), dan dinamis. Selanjutnya siswa melakukan
pendinginan tidak ada. pemanasan khusus dan dilanjutkan latihan inti.
Pada ekstrakurikuler pencak silat di Setelah latihan inti siswa melakukan
SMP Negeri 6 Semarang, durasi untuk pendinginan sendiri-sendiri tanpa pengawasan
pemanasan umum empat menit (04:00), pelatih.
pemanasan khusus tiga menit (03:00), Pada ekstrakurikuler bola voli di SMP
peregangan empat menit tiga puluh detik (04:30) Negeri 2 Semarang, sebelum latihan siswa
dan pendinginan tidak ada. memulai sesi pemanasan dengan melakukan
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa peregangan, baru dilanjutkan dengan
untuk durasi pemanasan masih banyak yang pemanasan umum dengan lari bolak-balik dan
kurang. Pada pemanasan umum, untuk ABC running. Selanjutnya dengan intruksi
mendapatkan suhu tubuh yang ideal untuk pelatih siswa melakukan pemanasan khusus dan
berolahraga paling tidak siswa melakukan masuk ke sesi latihan utama. Setelah selesai
aktivitas ringan selama sepuluh menit. Karena latihan siswa berkumpul dan melakukan
pada sepuluh menit pertama siswa melakukan pendinginan dipimpin oleh pelatih.
aktivitas ringan suhu tubuh meningkat dari Pada ekstrakurikuler futsal di SMP
normal sampai 38,5-39,5 derajat celcius. Negeri 2 Semarang kegiatan latihan dimulai
Berbeda dengan durasi untuk dengan pemanasan umum yaitu lari bolak-balik
pemanasan umum, durasi untuk pemanasan dan ABC running dilanjutkan dengan
khusus dan peregangan harus disesuaikan peregangan. Setelah itu salah satu siswa
dengan kebutuhan siswa dan tahap latihan memanggil pelatih yang merupakan salah satu
selanjutnya. Jika pada latihan inti akan guru penjasorkes di SMP Negeri 2 Semarang
menimbulkan tekanan otot yang besar maka untuk menerima materi latihan selanjutnya.
pada otot-otot yang akan digunakan Kemudian, dengan instruksi pelatih siswa
membutuhkan pemanasan dan peregangan melakukan pemanasan khusus dengan latihan
khusus. kecepatan dan bermain kucing-kucingan. Setelah
Sama halnya dengan pemanasan dirasa cukup siswa masuk sesi latihan utama
umum, durasi pendinginan pada siswa sampai waktu yang disediakan habis dan tidak
ekstrakurikuler olahraga di SMP Negeri se- ada pendinginan setelah latihan.
Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang Pada ekstrakurikuler bola basket dan
masih sangat kurang. Dengan durasi dua futsal di SMP Negeri 6 Semarang latihan
sampai tiga menit masih belum cukup untuk dimulai dengan berlari mengelilingi lapangan
mengembalikan detak jantung, sirkulasi darah, dan melakukan peregangan ststis. Kegiatan
dan suhu tubuh ke kondisi normal. Bentuk peregangan dipimpin oleh siswa yang ditunjuk
kegiatan aktivitas pemanasan dan pendinginan pelatih. Setelah itu siswa masuk ke sesi latihan
pada siswa ekstrakurikuler olahraga di SMP utama sampai selesai dan tidak ada aktivitas
Negeri se- Kecamatan Semarang Timur, Kota pendinginan setelah latihan. Sedangkan pada
Semarang berbeda antara ekstrakurikuler yang ekstrakurikuler pencak silat, siswa melakukan
satu dengan yang lain. peregangan terlebih dahulu sebelum melakukan
Pada ekstrekurikuler bola basket di SMP pemanasan umum dan dilanjutkan dengan
Negeri 2 Semarang, setelah berdoa dan aktivitas pemanasan khusus. Kegiatan dipimpin
mendengarkan intruksi dari pelatih, siswa oleh siswa kelas IX (sembilan) tanpa
melakukan pemanasn umum dengan berlari pengawasan pelatih.

1572
Zenal Arifin / Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreation 4 (2) (2015)

Pada aktivitas pemanasan dan Alter, M. J. 2003. Sport Stretch: 300 Teknik
pendinginan pada siswa ekstrakurikuler Peregangan Olahraga. Jakarta: PT
olahraga di SMP Negeri se- Kecamatan RajaGrafindo Persada
Amal.2005.Ekstrakurikuler sekolah.
Semarang Timur, Kota Semarang kegiatan yang
http://www.repository.upi.edu/ekstrakurikul
dilakukan masih monotone dan kurang variatif,
er sekolah. (7 Januari 2013)
dan pada pelaksanaannya masih kurang Anifral Hendri. 2008. Ekskul olahraga membangun
pengawasan dari pelatih. Sehingga banyak siswa karakter siswa.
yang tidak sungguh-sungguh dalam melakukan http://repository.upi.edu/ekstrakurikuler. (02
pemanasn dan pendinginan. April 2013)
Dalam pelaksanaan aktivitas pemanasan Bangsbo, J. 2003. Fitnes Training In Soccer.
dan pendinginan pelatih perlu menyusun Michigan: Reedswain
program khusus untuk pemanasan dan Bischops, C and Gerard, W.2000. Soccer Warming
Up and Warming Down. Oxford: Meyer
disesuaikan dengan program latihan agar
Sport (UK)
dengan waktu yang terbatas aktivitas
Charles, T and Rook, S. 2012. 101 Sesi Latihan
pemanasan dan pendinginan bisa tetap Sepak Bola Untuk PemainMuda. Jakarta: PT
dilaksanakan dengan baik dan mencapai tujuan Indeks
yang diinginkan. Critchell, M. 2002. Warm Ups for Soccer, A
Dynamic Approach. Michigan: Reedswain
SIMPULAN H.J.S Husdarta. 2009. Psikologi Olahraga. Bandung:
Alfabeta
Berdasarkan hasil penelitian dan Masri Singarimbun dan Sofian Effendi. 1989. metode
pemenlitian survai. Jakarta: LP3ES
pembahasan yang diperoleh, maka dapat
M. Ichsan. 1988. pendidikan kesehatan dan olahraga.
disimpulkan sebagai berikut:
jakarta: P2LPTK
1. Siswa pada ekstrakurikuler olahraga di Peter J.L. Thomson, 1991. Introduction to Coaching
SMP Negeri se- Kecamatan Semarang Theory. IAAF
Timur, Kota Semarang masih ada yang Sugiyono. 2008. metode penelitian kuantitatif,
tidak melakukan aktivitas pemanasan dan kualitatif, dan R&D. Bandung: alfabeta
pendinginan sebelum dan sesudah latihan. Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif.
2. Durasi untuk aktivitas pemanasan dan Bandung: CV. Alfabeta
pendinginan pada siswa ekstrakurikuler Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik. Jakarta. Rineka Cipta
olahraga di SMP Negeri se- Kecamatan
Thadani et al. 2008. Kids Football Fitnes. London:
Semarang Timur, Kota Semarang masih
A&C Black
kurang unuk mempersiapkan tubuh siswa Tjaliek Soegiardo. 1993. Fisiologi Dasar dan
menuju tahap latihan selanjutnya. Anatomi. Jakarta: Pusat Pendidikan dan
3. Aktivitas pemanasan dan pendinginan Penataran KONI Pusat
pada siswa ektrakurikuler olahraga di SMP Ucup Yusup. 2000. Anatomi Fungsional. Jakarta:
Negeri se- Kecamatan Semarang Timur, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah
Kota Semarang dibagi menjadi empat sesi Proyek Penataran Guru SLTP Setara D-III
yaitu pemanasan umum, pemanasan Undang Undang Sistem Keolahragaan Nasional.
2005 . http://www.google.co.id/undang
khusus, peregangan, dan pendinginan.
undang sistem keolahragaan nasional. (03
4. Aktivitas pemanasan dan pendinginan
April 2013).
pada siswa ekstrakurikuler olahraga di Wikipedia.2013.Ekstrakurikuler.http://www.wikiped
SMP Negeri se- kecamatan Semarang ia.com/ekstrakurikuler. (10April 2013)
Timur masih kurang variatif dan kurang Workshop Medis Cabang Olahraga Sepakbola. 2009.
pengawasan dari pelatih. Sport Science In The Soccer. BPP-OPI-BLI

DAFTAR PUSTAKA

1573

Вам также может понравиться