Вы находитесь на странице: 1из 9

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM

FISIOLOGI HEWAN
MENGHITUNG JUMLAH ERITROSIT DAN LEUKOSIT

Disusun Oleh:

Nama : Ita Nur Rohmiyati

NIM : K4316037

Kelas :A

Kelompok :5

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2018
Laporan Resmi Praktikum

Fisiologi Hewan

I. Judul : Menghitung Jumlah Eritrosit dan Leukosit


II. Tujuan :
a. Menghitung jumlah eritrosit per mm3 darah
b. Menghitung jumlah leukosit per mm3 darah

III. Alat dan Bahan :


Alat :
1. Hemositometer tipe Double Improved Neubaueur
2. Mikropipet pencampur 1-11 untuk leukosit
3. Mikropipet pencampur 1-101 untuk eritrosit
4. Mikroskop
5. Blood counter
Bahan :
1. Darah vena/kapiler
2. Larutan Turk dan Larutan Hayem

IV. Dasar Teori :


Leukosit merupakan sel yang berperan dalam sistem pertahanan tubuh yang sangat
tanggap terhadap agen infeksi penyakit. Leukosit berfungsi melindungi tubuh terhadap
berbagai penyakit dengan cara fagosit dan menghasilkan antibodi (Junguera, 1977). Sel
darah putih untuk orang dewasa memiliki jumlah antara 4000-11000/mm3 (Riswanto,
2013).
Diferensial leukosit merupakan kesatuan dari sel darah putih yang terdiri dari dua
kelompok yaitu granulosit yang terdiri atas heterosinofil, eusinofil, dan basofil, dan
kelompok agranulosit yang terdiri dari limfosit dan monosit (Cahyaningsih dkk., 2007).
Tingkat kenaikan dan penurunan jumlah leukosit dalam sirkulasi menggambarkan
ketanggapan sel darah putih dalam mencegah hadirnya agen penyakit dan peradangan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah leukosit dan diferensialnya antara lain kondisi
lingkungan, umur dan kandungan nutrisi pakan. Diantara faktor-faktor tersebut, faktor
nutrisi (protein) memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembentukan leukosit
karena protein merupakan salah satu komponen darah (Addas et al.2012)
Eritrosit merupakan bagian utama dari sel-sel darah. Setiap mm kubiknya darah
pada seorang laki-laki dewasa mengandung kira-kira 5 juta sel darah merah dan pada
seorang perempuan dewasa kira-kira 4 juta sel darah merah. Eritrosit mempunyai
bentuk bikonkaf, seperti cakram dengan garis tengah 7,5 uM dan tidak berinti. Warna
eritrosit kekuning-kuningan dan dapat berwarna merah karena dalam sitoplasmanya
terdapat pigmen warna merah berupa hemoglobin (Sofro, 2012).
Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah biomolekul yang dapat
mengikat oksigen.Hemoglobinakan mengambil oksigen dari paru-paru dan insang,
dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit melewati pembuluh kapiler. Warna merah
sel darah merah sendiri berasal dari warna hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah
zat besi.Pada manusia, sel darah merah dibuat di sumsum tulang belakang, lalu
membentuk kepingan bikonkaf. Sel darah merah tidak terdapat nukleus.Sel darah
merah sendiri aktif selama 120 hari sebelum akhirnya dihancurkan (Janqueira, 1997).
Eritrosit dan leukosit dapat dihitung secara manual dengan bilik hitung. Prinsip
hitung eritrosit manual adalah darah diencerkan dalam larutan isotonis untuk
memudahkan menghitung eritrosit dan mencegah hemolysis. Larutan pengecer yang
digunakan eritrosit adalah larutan Hayem, sedangkan leukosit adalah Larutan Turk
(Storer, 1957).
V. Data Pengamatan
a) Eritrosit
66
47 65 53
59
66
Kuadran I = x 4000 x 300 = 990.000 per mm
80
47
Kuadran II = 80 x 4000 x 300 = 705.000 per mm
65
Kuadran III = 80 x 4000 x 300 = 975.000 per mm
53
Kuadran IV = 80 x 4000 x 300 = 795.000 per mm
59
Kuadran V = 80 x 4000 x 300 = 885.000 per mm
b) Leukosit
21 16

19 20

21
Kuadran I = x 160 x 30 = 1575 per mm
64
16
Kuadran II = 64 x 160 x 30 = 1200 per mm
19
Kuadran III = 64 x 160 x 30 = 1425 per mm
20
Kuadran IV = 64 x 160 x 30 = 1500 per mm
VI. Analisa Hasil Pembahasan
a. Analisis Kualitatif
1. Perbedaan Eritrosit dengan Leukosit
Perbedan eritrosit dan leukosit dapat dilihat pada table di bawah ini :
Pembeda Eritrosit Leukosit
Jumlah Kira-kira 5.000.000 / mm3 Kira-kira 7000 / mm3
Struktur - Tanpa nucleus - Ada nucleus
- Ada hemoglobin - Tanpa hemoglobin

Bentuk Cakram bikonkaf Tidak beraturan


Tempat Sumsum merah tulang pipa dan Sumsum tulang dan kelenjar limfa
produksi pipih
Umur 90-120 hari 100-300 hari
Fungsi Pengangkutan oksigen dan Pertahanan tubuh
karbondioksida
Untuk jangka hidup leukosit memiliki perbedaan tiap jenis leukositnya, seperti
pada table berikut :

(Fawcett, 2012)
2. Jumlah Eritrosit per mm3 darah
Eritrosit per mm3 dengan cara :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑒𝑟𝑖𝑡𝑟𝑜𝑠𝑖𝑡 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
x (total kuadran x vol. larutan hayem) x (3 x
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑛 𝑒𝑟𝑖𝑡𝑟𝑜𝑠𝑖𝑡 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑙𝑚 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑛
vol.pengenceran)

Jumlah eritrosit di semua kuadran berbeda, antara 700.000 per mm3 hingga
mendekati 1.000.000 per mm3. Pada kuadran I jumlah eritrosit adalah 990.000
per mm3, kuadaran II adalah 705.000 per mm3, kuadran III adalah 975.000 per
mm3, kuadran IV sejumlah 795.000 per mm3, kuadran V sejumlah 885.000 per
mm3. Jumlah eritrosit keseluruhan menjadi 4.350.000/mm3. Pengambilan
eritrosit dari salah satu anggota kelompok yang berjenis kelamin wanita berusia
21 tahun . Jumlah tersebut sesuai denga teori bahwa jumlah eritrosit pada wanita
dewasa sekitar 4,5 juta / mm3.

3. Jumlah Leukosit per mm3 darah


Perhitungan jumlah leukosit per mm3 dengan cara :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑒𝑢𝑘𝑜𝑠𝑖𝑡 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔
x (total kuadran x vol. larutan Turk) x (3 x
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑛 𝑙𝑒𝑢𝑘𝑜𝑠𝑖𝑡 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑛 𝑑𝑙𝑚 𝑘𝑢𝑎𝑑𝑟𝑎𝑛
vol.pengenceran)

Jumlah leukosit di semua kuadran berbeda, antara 1200 per mm3 hingga
mendekati 1600 per mm3. Pada kuadran I jumlah leukosit adalah 1575 per mm3,
kuadaran II adalah 1200 per mm3, kuadran III adalah 1425 per mm3, kuadran IV
sejumlah 1500 per mm3. Jumlah leukosit keseluruhan menjadi 5700/mm3.
Jumlah ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa jumlah leukosit lebih
sedikit daripada eritrosit, perbandingan jumlah leukosit dengan eritrosit adalah
1:700 (Frandson, 1992). Perbandingan yang didapat sudah hampir mendekati
1:700 yaitu 1 : 763 untuk perbandingan jumlah leukosit dan eritrosit.
4. Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Eritrosit
Faktor yang mempengaruhi jumlah eritrosit adalah :
a. Umur
Eritrosit pada waktu lahir jumlahnya paling tinggi, yaitu kira-kira 6,83
juta/mm3. Jumlah ini terus menurun sampai pada saat umur satu tahun
jumlahnya menjadi 4 juta/mm3. Setelah itu jumlah eritrosit kembali naik, dan
pada umur lima tahun ke atas jumlahnya 5 juta/mm3.
b. Jenis kelamin
Pada betina jumlahnya lebih sedikit (4,5 juta/mm3) dibandingkan jantan (5
juta/mm3).
c. Olahraga
Olahraga yang dilakukan secara teratur akan menaikkan jumlah eritrosit dan
kadar hemoglobin.
d. Ketinggian tempat
Hewan yang hidup di daerah tinggi memiliki kadar eritrosit dan hemoglobin
yang lebih tinggi dibandingkan dengan hewan yang hidup di daerah dengan
ketinggian rendah.
(Sofro, 2012)
5. Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Leukosit
Jumlah leukosit dapat meningkat yang biasa disebut leukositosis, sebaliknya
dapat menurun disebut leukopenia. (Sofro, 2012). Jumlah leukosit di dalam
tubuh dipengaruhi oleh :
a. Masa hidup dari masing-masing sel leukosit
Masa hidup sel leukosit yang memiliki granula adalah 4-8 jam dalam
sirkulasi darah dan 4-5 hari di dalam jaringan. Hal ini disebabkan karena sel
leukosit yang memiliki granula lebih cepat menuju daerah infeksi dan
melakukan fungsinya dari pada sel leukosit yang tidak memiliki granula
b. Nutrisi
Faktor nutrisi (protein) memiliki peran yang sangat penting dalam proses
pembentukan leukosit karena protein merupakan salah satu komponen darah
(Addas et al., 2012)
c. Faktor- faktor peningkatan eosinofil dapat terjadi karena hipersensitivitas
misalnya karena parasit dan alergi yang diakibatkan faktor lingkungan yang
bising dan berdebu (Dharmawan, 2002)
d. Faktor terbesar yang mempengaruhi jumlah limfosit yaitu cekaman panas
atau lingkungan dan stress, karena cekaman panas mengakibatkan
berkurangnya bobot organ limfoid timus dan bursa fabrisius yang
berdampak pada penurunan jumlah limfosit (Purnomo, et al, 2015)
e. Jenis kelamin
Pada laki-laki dan wanita normal leukosit dalam darah jumlahnya lebih
sedikit daripada eritrosit dengan rasio 1 : 700 (Frandson, 1992). Leukosit
adalah bagian dari sel darah yang berinti, disebut juga sel darah putih. Di
dalam darah normal didapati jumlah leukosit rata-rata 4000- 11.000 sel/cc.
f. Usia
Orang dewasa memiliki jumlah leukosit lebih banyak dibandingkan dengan
anak anak.
g. Tempat ketinggian
Orang yang hidup di dataran tinggi cenderung memiliki jumlah leukosit
lebih banyak.
h. Kondisi tubuh seseorang
Sakit dan luka yang mengeluarkan banyak darah dapat mengurangi jumlah
leukosit dalam darah.

(Estetika, dkk, 2006)


VII. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
Sel darah Teori Hasil percobaan Kesesuaian
Eritrosit Pada wanita dewasa Jumlah eritrosit 4,35 Sesuai dengan teori
jumlah yaitu sekitar 4,5 juta / mm3 bahwa jumlah
juta/mm3) eritrosit wanita
(Sofro, 2012) dewasa sekitar 4,5
juta / mm3
Leukosit Jumlah leukosit Jumlah leukosit Sesuai dengan teori.
dibandingkan dengan adalah 5700 / mm3 . Jumlah tersebut bila
eritrosit lebih sedikit dibandingkan dengan
dengan perbandingan eritosit mendapat
1:700 (Frandson, 1992) perbandingan 1:763.
Jumlah leukosit orang Hasil tersebut juga
dewasa 4000-11000 dalam rentang 4000-
(Riswanto, 2013) 11000

VIII. Daftar Pustaka


Addass, P. A., David, I. Edward, A. Zira dan Midak. (2012). Effect of age, sex and
management systemon some haematological parameters of intensively and semi
intensively kept chicken in Mubi. Adamawa State, Nigeria. Iranian J. of App.
Anim. Sci. 2 (3) : 277-282.
Cahyaningsih, U., Malichatin. H dan Y. E. Hedianto. 2007. Diferensial leukositpada
ayam setelah diinfeksi Eimeria tanella dan pemberian serbuk kunyit (Curcuma
domestica) dosis bertingkat. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan
dan Veteriner. Hal: 593-599.
Dharmawan, N. S. (2002). Pengantarpatologi klinik veteriner. Denpasar : Pelawa
Sari.
Estetika I. A, Soesanti S. H, Budiharjo A. 2006. Penggunaan Metode Hematologi dan
Pengamatan Endoparasit Darah untuk Penetapan Kesehatan Ikan Lele Dumbo
(Clarias gariepinus) di Kolam Budidaya Desa Mangkubumen Boyolali. FMIPA
Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Fawcett, Don W. (2002). A Textbook Of Histology, 12/E. Diterjemahkan oleh: Jan
Tambayong, EGC, Jakarta
Frandson, R. D. 1986. Anatomy and physiology of Farm Animals. Lea and Febiger:
Philadelphia
Junqueira, L. C. 1977. Basic histology. Edisi Kedelapan. McGraw-Hill, New York.
Purnomo, Dian. Sugiharto dan Isroli. (2015). Total leukosit dan diferensial leukosit
darah ayam broiler akibat penggunaan tepung onggok fermentasi rhizopus oryzae
pada ransum. Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 25 (3): 59 - 68
Riswanto. 2013. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi. Yogyakarta: Alfamedia dan
Kanal Media.
Sofro, A.S.M., 2012. Darah. Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Storer, dracy l. Robert. 1957. General Zoology. Mc Brawthil Book Company.
London.

IX. Lampiran
- Lembar laporan sementara
- Lembar lampiran gambar

X. Pengesahan

Surakarta, 7 Desember 2018


Asisten Praktikum Praktikan

(Noni Shella P.) (Ita Nur Rohmiyati)


NIM. K43150 NIM. K4316037
Laporan Sementara

Lampiran dokumentasi

Вам также может понравиться