Академический Документы
Профессиональный Документы
Культура Документы
ULIL AMRI
D51115303
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan arsitektur tropis kepulauan
dengan pembahasan pengelolaan air limbah di kawasan permukiman pesisir
pantai ( sistem drainase ) di Dusun Karama Kab. Takalar dengan baik dan tepat
pada waktunya.
Terselesainya laporan ini tentu saja tidak terlepas dari bantuan dari
berbagai pihak maka dari itu kami mengucapkan banyak terima kasih terutama
kepada Ibu Ir. Ria Wikantari, M.Arch., Ph.D. dan Ibu Hj. Nurmaida Amri, ST .,
MT. Selaku dosen mata kuliah Arsitektur Tropis Kepulauan.
Melalui kata pengantar ini penyusun lebih dahulu meminta maaf dan
memohon permakluman bila mana isi laporan ini ada kekurangan dan ada tulisan
menyinggung perasaan pembaca. Kami menyadari bahwa laporan ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan, maka dari itu semua kritik dan saran dari
manapun datangnya sangat diharapkan. Semoga lapora ini bermamfaat bagi kita
semua.
Penulis
BAB 1.PENDAHULUAN
Jaringan Drainase merupakan salah satu unsur yang cukup penting dalam
menunjang aktivitas masyarakat sekitar. Sistem drainase sendiri meliputi, jaringan
air bersih dan air kotor. Dimana, setiap rumah pastinya membutuhkan air bersih
dalam beraktivitas sehari-hari, dan jaringan air kotor untuk mengalirkan air sisa
sisa dari rumah warga sehingga mengalir ke tempat yang semestinya
Air limbah atau air kotor hasil buangan dari setiap rumah yang berbentuk
cair mengandung bahan kimia yabg sukar untuk dihilangkan dan berbahaya,
sehingga air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak
membahayakan kesehatan lingkungan. Air limbah yaitu air dari suatu daerah yang
telah dipergunakan untuk berbagai keperluan, harus dikumpulkan dan dibuang
untuk menjaga lingkungan yang sehat dan baik. Air limbah sebelum dilepas ke
pembuangan akhir dalam hal ini riol kota harus menjalani pengolahan terlebih
dahulu. Untuk dapat melaksanakan pengolahan air limbah yang efektif diperlukan
rencana pengelolaan yang baik, agar tidak mengakibatkan pencemaran air
permukaan, tidak menimbulkan kerusakan pada flora dan fauna yang hidup di air,
tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber-sumber air minum dan tidak
menimbulkan bau atau aroma tidak sedap.
1.3 Tujuan
a. Sistem setempat, air limbah (black dan grey water) langsung di olah
setempat
b. Sistem terpusat, dimana air limbah di alirkan melalui perpipaan ke
instalasi pengolahan air limbah (PAL)
c. Hibrida, merupakan modifikasi dari kedua sistem
1. Siku
Siku Pembuatannya pada daerah yang mempunyai topografi sedikit
lebih tinggi dari pada sungai. Sungai sebagai saluran pembuang akhir
berada akhir berada di tengah kota.
2. Paralel
Saluran utama terletak sejajar dengan saluran cabang. Dengan saluran
cabang (sekunder) yang cukup banyak dan pendek-pendek, apabila terjadi
perkembangan kota, saluran-saluran akan dapat menyesuaikan diri.
3. Grid Iron
Untuk daerah dimana sungainya terletak di pinggir kota, sehingga
saluransaluran cabang dikumpulkan dulu pada saluran pengumpulan
4. Alamiah
Sama seperti pola siku, hanya beban sungai pada pola alamiah lebih
besar
5. Radial
Pada daerah berbukit, sehingga pola saluran memencar ke segala arah
6. Jaring Jaring
Mempunyai saluran-saluran pembuang yang mengikuti arah jalan raya
dan cocok untuk daerah dengan topografi datar.
BAB III METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah jenis
penelitian deskriptif, dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian
deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menuturkan pemecahan masalah
yang ada sekarang berdasarkan data-data. Adapun pendekatan penelitian kualitatif
yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan
memanfaatkan berbagai metode ilmiah (Moleong, 2007:6 dalam Muslikh, 2012).
Dalam penelitian ini data diperoleh menggunakan dua cara, yang pertamah
secara primer dengan menggunkaan metode primer yakni observasi atau
pengamatan langsung di kawasan Dusun Karama, dan yang kedua secara sekunder
yaitu dengan menggunakan literatur, dan wawancara pada beberapa penduduk
yang ada di kawasan Dusun Karama.
Adapun teknik pengambilan data dari penelitian ini adalah teknik kualitatif
dengan pengamatan langsung dan melakukan pengukuran pada objek penelitan
Air sangatlah penting bagi kehidupan kita sehari hari, lebih dari 70%
bagian bumi terdiri dari air, contohnya 65% dari dalam tubuh manusia terdiri dari
air. Oleh karena itu air sangatlah berperan penting dalam kehidupan seluruh
makhluk hidup, khususnya bagi kehidupan manusia, sebagai akibat dari
pemakaian air untuk pemenuhan kebutuhan manusia tersebut, menghasilkan air
buangan yang disebut air limbah. Air buangan atau sering disebut air limbah,
adalah semua cairan yang dibuang, baik yang mengandung kotoran manusia,
hewan, bekas tumbuhan, maupun yang mengandung sisa sisa proses dari industri.
a. Air kotor : air buangan yang berasal dari kloset, peturasan, bidet, dan air
buangan mengandung kotoran manusia yang berasal dari alat alat
plambing lainnya
b. Air bekas : air buangan yang berasal dari alat alat plambing lainnya,
seperti bak mandi (bath tub), bak cuci tangan, bak dapur dsb
c. Air hujan : dari atap, halaman dsb
Air buangan khusus yang mengandung gas, racun, atau bahan bahan
berbahaya seperti yang berasal dari pabrik, air buangan laboratorium, tempat
pengobatan, tempat pemeriksaan rumah sakit, rumah pemotongan hewan, dll.
Selain jenis jenis tersebut, air kotor dan air bekas sering disebut air buangan
sehari hari karena keduanya berasal dari kehidupan sehari hari
Di Dusun Karama Desa Aeng Batu Batu terdapat pada pesisir pantai yang
sebagian masyarakatnya mempergunakan air dari sumur (air tanah) atau PDAM
untuk melakukan aktivitas dan kebutuhan sehari hari, misalnya mandi, cuci alat
dapur, cuci pakaian dan sebagainya. Hal inilah yang bisa menyebabkan air
tercemar dan bisa menimbulkan penyakit. Oleh karena itu perlu adanya
pengolahan air limbah IPAL Desa Karama Desa Aeng Batu Batu dengan tujuan :
a. Mencegah pencemaran pada air alam (air permukaan dan air tanah)
b. Melindungi masyarakat dari gangguan keadaan keadaan yang tidak
higienis
c. Mencegah penularan penyakit melalui media air (water bom disease)
seperti diare, disentri, koera, typus dan lainnya
d. Memelihara kondisi lingkungan agar tetap sehat
e. Menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan
Dalam merencanakan sistem pengolah air limbah, penerepan teknologi
pengolahan air ditentukan berdasarkan jenis dan karakteristik air limbah.
Berdasarkan dari jenis dan karakteristik air limbah pada Dusun Karama yang pada
umumnya merupakan air limbah dari rumah tangga maka diusulkan salah satu
alternatif untuk mengatasi pencemaran lingkungan yang terjadi akibat tidak
adanya sistem pengolahan air limbah. Maka salah satu alternatif yang baik adalah
menggunakan Instalasi Pengolah Air Limbah (IPAL) Komunal. IPAL bisa
dibangun secara pribadi atau digunakan untuk satu keluarga/bangunan dan
dioperasikan sendiri. Bisa juga satu IPAL digunakan bersama sama atau komunal
Komponen IPAL Komunal terdiri dari unit pengolah limbah, jaringan
perpipaan (bak kontrol & lubang perawatan) dan sambungan rumah tangga. Unit
pengolah limbah ada yang terletak jauh dari lokasi warga pengguna IPAL
Komunal dan ada juga yang berlokasi di lokasi permukiman warga.
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal merupakan sistem
pengolahan air limbah yang dilakukan secara terpusat yaitu terdapat bangunan
yang digunakan untuk memproses limbah cair domestik yang difungsikan secara
komunal (digunakan oleh sekelompok rumah tangga) agar lebih aman pada saat
dibuang ke lingkungan, sesuai dengan baku mutu lingkungan. Limbah cair dari
rumah penduduk dialirkan ke bangunan bak tampungan IPAL melalui jaringan
pipa.
Adapun kelebihan dari IPAL Komunal sehingga menjadi solusi dari permasalahan
warga antara lain :
Sesuai untuk rumah yang berkelompok
Butuh lahan sedikit karena dibangun di bawah tanah
Biaya konstruksi relatif murah
Pengoperasian dan perawatan mudah dan murah
Lebih hemat daripada sistem pembuangan air limbah konvensional
Masyarakat dapat berperan dalam proses perencanaan dan konstruksi
Nyaman untuk pengguna, air limbah dijauhkan dari area pemukiman
5.1 Kesimpulan
Di Dusun Karam masih belum terdapat pengolahan air limbah warga yang
sesuai dengan SNI. Hal ini dikarenakan pembangunan yang kurang teratur dan
warga yang masih minim kesadarannya akan bahaya pencemaran lingkungan
akibat dari air limbah rumahan
Pada beberapa sudut kampung masih banyak rumah yang membuang air
limbah hasil kegiatan rumah tangga ke lingkungan sekitar tanpa diolah. Kurang
adanya riol/selokan yang saling terintegrasi juga memperparah pencemaran.
Beberapa rumah bahkan mengalirkan air limbah hasil rumah tangga ke daerah
genangan air (rawa) yang sangat berbahaya bagi lingkungan. Dengan demikian
perlu adanya sistem pengolahan air limbah pada kawasan permukiman warga
Dusun Karama Desa Aeng Batu batu Kabupaten Takalar
5.2 Saran
Sebaiknya pemerintah atau bisa saja dari inisiatif masyarakat sendiri untuk
membangun instalasi pengolahan air limbah sendiri. Salah satu alternatif yang
bisa digunakan adalah IPAL Komunal. Dimana kelebihan sistem ini dapat
menampung hingga 50 KK sehingga cocok digunakan pada perkampungan Dusun
Karama