Вы находитесь на странице: 1из 3

Kooon, ini aku sudah berusaha untuk merangkumnya sesingkat mungkin tapi tetep

segini maafin kalo kebanyakan

Efektivitas Penggunaan Protokol Perawatan Kateter Dibandingan dengan Perawatan


Kateter Konvensional dalam Mencegah Infeksi Saluran Kemih yang Berhubungan
dengan Kateter

No Nama Negara Jumlah Metode Penggunaan Cairan antiseptic (Beri tanda ceklist pada
penulis populas/sampel menjadi variable)
(Tahun) Chlorexidine Efek povidone- Efek Nor
0.2% penggunaan iodin penggunaan Sali
0.9%
1. Isha India 54 Quantitative - - v Mencegah v
Sharma research ISK
et al. approach
(2016)

Pendahuluan

Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan bentuk paling umum dari Infeksi nosokomial.
Delapan puluh persen dari ISK terjadi dalam perawatan dan dipicu oleh pemakaian kateter.
Hal ini disebut dengan ISK akibat kateterisasi. Infeksi Saluran Kemih akibat kateterisasi
adalah pasien yang sedang memakai kateter urin dan memiliki setidaknya satu gejala seperti
demam nyeri suprapubik, dan nyeri sudut kostoverteral serta memiliki hasil positif biakan
urin dengan satu sampai dua spesies mikroorganisme dimana salah satunya berjumlah ≥105
CFU/ml.

Risiko terjadinya infeksi dapat dikurangi dengan beberapa cara, seperti memasang kateter
sesuai indikasi, menggunakan teknik aseptik dalam pemasangan, dan menjaga agar
pengosongan urin dilakukan secara tertutup. Namun, dengan penjagaan yang ketat pun,
bakteriruria masih akan tetap terjadi dan kemampuan untuk mencegah komplikasi masih
sangat minimal. Dengan mempertimbangkan hal tersebut, dua teknik perawatan kateter
dibandingkan, yaitu protokol perawatan kateter (pembersihan periuretra dan perianal
menggunakan normal saline) dan perawatan kateter konvensional (pembersihan
menggunakan povidone iodine).

Metode

Data diambil dari pasien perempuan yang dirawat di unit terpilih di MMIMSR dan rumah
sakit di Ambala. Pasien perempuan yang sudah terpasang kateter selama dalam kurun waktu
24 jam diambil. Kriteria eksklusi adalah pasien berusia kurang dari 18 tahun, sudah memiliki
ISK sebelumnya, irigasi kandung kemih, menjalani operasi sectio cesarea, sedang menstruasi,
riwayat lepasnya kateter secara tidak sengaja atau sebelum intervensi selesai, dan pasien yang
sudah terpasang kateter dari rumah sakit lain.

Data diambil menggunakan checklist pemeriksaan ISK akibat kateterisasi dan metode
penghitungan mikroba berdasarkan CDC. Nlai positif adalah bila ditemukan hasil biakan
positif dan hitung jumlah mikroba didapatkan lebih dari 105 CFU/ml.

Sampel diambil secara purposive sampling dan dibagi secara rata ke dalam dua kelompok
(eksperimental dan pembanding) masing-masing 27 subjek. Kelompok pembanding
mendapatkan perawatan kateter konvensional pada hari pertama, kedua, dan ketiga
sedangkan kelompok eksperimental menggunakan protokol perawatan kateter. Pada hari
keempat kedua kelompok diperiksa untuk mencari tanda tanda ISK berdasarkan check list
serta diambil urinnya untuk biakan. Di hari kelima, sampel urin dianalisis untuk mengetahui
adanya perhitungan bakteri yang signifikan.

Hasil dan Kesimpulan

Sebagian besar pasien (77,8%) pada kelompok eksperimental dan kelompok pembanding
tidak mengalami ISK dan sekitar 18,5% pada kelompok eksperimental dan 14,8% pasien
pada kelompok pembanding memiliki bakteriuria tanpa gejala akibat pemasangan kateter,
sedangkan hanya sebagian kecil pasien (3,7% pada kelompok eksperimental dan 7,4% pada
kelompok pembanding) yang mengalami ISK.

Kelompok ISK Bakteriuria Non-ISK


tanpa gejala
f(%) f(%) f(%)
Eksperimental 1 (3,7) 5 (18,5) 21 (77,8)
(perawatan protocol)
n=27
Pembanding (perawatan 2 (7,4) 4 (14,8) 21 (77,8)
konvensional) n=27

Pada penelitian ini, peneliti menemukan bahwa tingkat ISK pada kedua kelompok
(eksperimental maupun pembanding) berada pada jumlah yang sama yang menunjukkan
bahwa penggunaan normal saline ataupun betadine pada perawatan kateter sama efektifnya
sebagai pencegahan terjadinya ISK.

Pembahasan

Kateter disertai bakteriuria memiliki implikasi penting bagi kesehatan pasien. Dengan
demikian, pencegahan terhadap hal tersebut (termasuk ISK) harus mendapatkan prioritas
tinggi dalam program pencegahan infeksi.

Pada penelitian kali ini, peneliti menemukan bahwa tingkat ISK pada kedua kelompok
(eksperimental maupun pembanding) berada pada jumlah yang sama yang menunjukkan
bahwa penggunaan normal saline ataupun betadine pada perawatan kateter sama efektifnya
sebagai pencegahan terjadinya ISK. Penemuan yang serupa juga dinyatakan pada penelitian
eksperimental yang dilakukan oleh Burk John P et al untuk mengevaluasi keampuhan
pembersihan harian meatus uretra dan persimpangan kateter dengan larutan povidone-iodine
dalam satu kelompok, serta larutan non antiseptik dari sabun hijau dan air bakteriuria pada
kelompok lain dalam mencegah bakteriuria selama drainase urin tertutup. Tidak ada bukti
dalam percobaan pemberian manfaat perawatan meatal
Selain itu, masing-masing dari empat metode statistik yang berbeda menunjukkan bahwa
tingkat bakteriuria lebih tinggi pada kelompok yang diberi perawatan daripada pada
kelompok yang tidak diberi perawatan. Dalam penelitian lain oleh K Nasiriani et al.
menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam tingkat bakteriuria atau infeksi
saluran kemih pada kelompok air dan povidone-iodin.
Penelitian ini juga menunjukkan hubungan yang signifikan antara kejadian ISK dan penyakit
Diabetes Mellitus (p<0,05), hal ini serupa dengan penelitian Datta P et al di sebuah rumah
sakit India yang mendidentifikasi bahwa DM, COPD, dan tinggal di ICU selama lebih dari 8
hari merupakan faktor resiko terjadinya infeksi yang berhubungan dengan perangkat kateter.
Dalam penelitian ini, kateter urin kotor diambil sebagai variabel penting dan hubungan yang
signifikan ditemukan pada kateter kotor dengan kejadian ISK, seperti halnya pada penelitian
serupa yang dilakukan di Jepang oleh T Tsuchida et al. mengidentifikasi inkontinensia tinja
sebagai faktor risiko utama untuk ISK dalam populasi penelitian.

Вам также может понравиться

  • Latar Belakang CKD
    Latar Belakang CKD
    Документ1 страница
    Latar Belakang CKD
    Alexandria Lovi Meilina
    Оценок пока нет
  • MANAJEMEN NYERI NONFARMAKOLOGI
    MANAJEMEN NYERI NONFARMAKOLOGI
    Документ7 страниц
    MANAJEMEN NYERI NONFARMAKOLOGI
    Alexandria Lovi Meilina
    Оценок пока нет
  • Pathway GGJ Kronis
    Pathway GGJ Kronis
    Документ10 страниц
    Pathway GGJ Kronis
    Alexandria Lovi Meilina
    Оценок пока нет
  • Sap BP
    Sap BP
    Документ10 страниц
    Sap BP
    Alexandria Lovi Meilina
    Оценок пока нет
  • Materi Penyuluhan
    Materi Penyuluhan
    Документ14 страниц
    Materi Penyuluhan
    Alexandria Lovi Meilina
    Оценок пока нет
  • ASKEP Mioma
    ASKEP Mioma
    Документ8 страниц
    ASKEP Mioma
    123dfjkl
    Оценок пока нет
  • Pengkajian Home Visite
    Pengkajian Home Visite
    Документ1 страница
    Pengkajian Home Visite
    Alexandria Lovi Meilina
    Оценок пока нет
  • LP Intranatal
    LP Intranatal
    Документ22 страницы
    LP Intranatal
    Alexandria Lovi Meilina
    Оценок пока нет