Вы находитесь на странице: 1из 2

PraktikumOperasiTeknik Kimia, 5 November 2017, JurusanTeknik Kimia UniversitasNegeri Semarang

HEAT EXCHANGER
Afiati Estrina Akhir, Febrian Jefri A, M. Saras Pimandita
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Semarang

1. TUJUAN PRAKTIKUM terjadi pertukaran energi dan momentum. Sedangkan


Tujuan praktikum ini mempelajari fenomena fenomena konveksi terjadi pada tube karena adanya
perpindahan panas, menentukan koefisien perpindahan gerakan/aliran/ pencampuran dari bagian panas ke
panas keseluruhan, dan menentukan efisiensi alat bagian yang dingin.
penukar panas.
3.2. Pengaruh flowrate terhadap energy panas yang
2. VARIABEL PRAKTIKUM dilepas (Qa) dan energy panas yang diserap (Qe)
Pada praktikum kali ini ada dua variabel, yakni pada aliran co-current dan counter current.
variabel tetap dan variabel bebas. Variabel bebas yang Pada Gambar 1 dan 2 terlihat bahwa flowrate
digunakan yaitu suhu fluida panas yang masuk 55oC dan berbanding lurus dengan Qe dan Qa pada aliran co
cold water flow control valve 100%. Variabel bebas current dan counter current. Hal ini sesuai dengan teori
yang digunakan yaitu flowrate hot water yang mengalir bahwa besarnya beban panas didapatkan dari besarnya laju
dengan variabel 1L/mnt, 2 L/mnt, dan 3 L/mnt, serta alir massa dan selisih temperatur Q = m. c. (Tin - Tout) [5].
jenis aliran co-current dan counter current. Nilai energi yang diserap (Qe) sebanding dengan nilai
energi yang dilepas (Qa).
3. HASIL DAN PEMBAHASAN 0.6
Heat exchanger merupakan alat penukar kalor yang
0.5
sangat penting dalam proses industri. Prinsip kerja heat
exchanger adalah perpindahan panas dari fluida panas 0.4
Qa (J/s)

menuju fluida dingin. Heat exchanger dapat digunakan 0.3 Qa CO-CURRENT


untuk memanaskan dan mendinginkan fluida. Sebelum
0.2
fluida masuk ke reaktor, biasanya fluida dimasukan terlebih Qa COUNTER
0.1 CURRENT
dahulu ke dalam alat penukar kalor agar suhu fluida sesuai
dengan spesifikasi jenis reaktor yang digunakan.[3]. 0
Salah satu tipe dari alat penukar kalor yang banyak 0 12 3 4
dipakai adalah Shell and Tube Heat Exchanger. Alat ini flowrate (L/min)
terdiri dari sebuah shell silindris di bagian luar dan Gambar 1. Grafik hubungan antara flowrate dan Qa pada
sejumlah tube (tube bundle) di bagian dalam, dimana aliran co-current dan counter current
temperatur fluida di dalam tube bundle berbeda dengan di
luar tube (di dalam shell) sehingga terjadi perpindahan 0.6
panas antara aliran fluida di dal am tube dan di luar tube. 0.5
Adapun daerah yang berhubungan dengan bagian dalam
0.4 Qe co-
tube disebut dengan tube side dan yang di luar dari tube
Qe (J/s)

current
disebut shell side [4]. 0.3
Aliran dalam type heat exchanger dapat bersifat co-
0.2 Qe
current atau counter current dimana aliran fluida panas ada
counter
pada inner pipe dan fluida dingin pada annulus pipe. Pada 0.1
current
susunan co-current maka fluida di dalam tube sebelah 0
dalam (inner tubes) maupun yang di luar tube (dalam
0 12 3 4
annulus), artinya satu lintasan tanpa cabang. Sedangkan
flowrate (L/min)
pada aliran counter current, di dalam tube sebelah dalam
dan fluida di dalam annulus masing-masing mempunyai Gambar 2. Grafik hubungan antara flowrate dan Qe pada
cabang[3]. aliran co-current dan counter current

3.1. Fenomena Perpindahan Panas . Sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
Perpindahan panas(heat transfer) ialah ilmu untuk perpindahan panas aliran counter current lebih baik
meramalkan perpindahan energi yang terjadi karena dibandingkan co current.[5] dibuktikan dengan nilai Qe dan
adanya perbedaan suhu di antara benda atau material. Qa pada counter current lebih tinggi dibandingkan dengan
Dari termodinamika telah kita ketahui bahwa energi co-current. Hal ini dikarenakan proses pemanasan dari hot
yang pindah itu dinamakan kalor atau panas. Ilmu fluid yang sudah konstan pada aliran counter current,
perpindahan kalor tidak hanya mencoba menjelaskan sehingga selisih suhu masuk dan suhu keluar counter
bagaimana energi kalor itu berpindah dari suatu benda ke current cenderung lebih besar dibandingkan aliran co-
benda lain, tetapi juga dapat meramalkan laju current.
perpindahan yang terjadi pada kondisi-kondisi tertentu
[5]. 3.3. Pengaruh flowrate terhadap suhu perpindahan
Mekanisme perpindahan panas yang diketahui ada Panas aliran co-current dan counter current.
tiga, yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi[2]. Contoh Pada aliran co-current dengan flowrate hot water
fenomena konduksi yakni terjadi pada shell pada heat sebesar 1 L/min perpindahan panas dari hot fluid dan
exchanger. Dimana kalor mengalir dalam suatu medium cold fluid konstan, sedangkan cold fluid juga mengalami
cair yang bersinggungan secara langsung sehingga peningkatan yang konstan. Pada aliran co-current dengan
PraktikumOperasiTeknik Kimia, 14 November 2017, JurusanTeknik Kimia UniversitasNegeri Semarang

flowrate hot water sebesar 2 dan 3 L/min perpindahan Sedangkan pada aliran counter current dengan flowrate
panas dari hot fluid dan cold fluid tidak konstan. hot water sebesar 1 L/min, 2 L/mindan 3L/ min
Sama halnya dengan co-current, aliran fluida counter diperoleh efisiensi keseluruhan sebesar 41,9 %, 37,4 %,
current pada saat flowrate fluida panas 1 L/min dan 39,1 %. Peningkatan flowrate berbanding terbalik
perubahan suhu dari hot fluid dan cold fluid sudah dengan efisiensi keseluruhan pada aliran co-current yang
konstan, dan pada flowrate 2 dan 3 L/min mengalami cenderung menurun. Aliran counter current sesuai
perpindahan panas dari hot fluid dan cold fluid tidak dengan teori yang menyatakan peningkatan flowrate
konstan. membuat efisiensi semakin turun[3]. Efisiensi counter
current nilainya lebih tinggi dibandingkan co current,
25 tetapi cenderung mengalami penurunan. Hal ini
20 dikarenakan suhu pemanas yang belum stabil sehingga
LMTD
berpengaruh terhadap nilai LMTD dan efisiensi yang
LMTD ͦC

15 co-
current cenderung fluktuatif.Pada aliran co-current, suhu fluida
10 LMTD panas keluar tidak dapat mendekati suhu fluida dingin
counter- masuk sehingga perpindahan panas aliran co current
5 current lebih kecil dari pada counter current. Hal ni sesuai
0 sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa efisiensi
0 2 4 counter current lebih baik dibandingkan co current.
flowrate (L/min)
50

Efisiensi Overall (%)


Gambar 3. Grafik hubungan antara flowrate dan LMTD 40
30
Pada Gambar 3. nilai LMTD aliran co-current Co
mengalami penurunan seiring meningkatnya flowrate. 20 Current
Begitu juga halnya dengan nilai LMTD untuk aliran 10 Counter
counter current. Hal ini sesuai dengan bahwa untuk nilai Current
LMTD berbanding terbalik dengan flowrate dimana 0
1 2 3
semakin tinggi flowrate maka nilai LMTD semakin
Flowrate (L/min)
turun[2].

3.4 Hubungan Antara Flowrate dan Harga Koefisien Gambar 5. Grafik hubungan antara flowrate dan
Perpindahan Panas Overall efisiensi overall.
Variable flowrate fluida panas yang mengalami
peningkatan 1 L/min, 2 L/min, dan 3 L/min, berbanding 4. SIMPULAN
lurus dengan koefisien perpindahan panas secara Simpulan dari hasil praktikum ini yaitu:
keseluruhan .Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4. Aliran a. Pada alat penukar panas shell dan tube terjadi
co-current diperoleh data koefisien panas (U) sebesar fenomena perpindahan panas secara konduksi
868,90 kal/m2 min°𝐶, 1229.391 kal/m2min °𝐶, dan dan konveksi dan aliran co-current dan counter
1544.00 kal/m2 min°𝐶. current.
b. Koefisien perpindahan panas dengan flowrate
yang sama diperoleh aliran co-current lebih
tinggi yaitu 1491,69 kal/m2 min °𝐶
U (Kg/m²min°C)

dibandingkan dengan counter current yaitu


1500 co
current sebesar 1018,28 kal/m2 min °𝐶.
c. Efisiensi keseluruhan dengan flowrate yang
1000 counter sama diperoleh aliran co-current lebih optimal
current yaitu 15,3429 % dibandingkan dengan counter
500 current sebesar 17,2995%.
1 2 3
Flowrate (L/min) REFERENSI
[1] Haryadi. Dkk. 2012. Buku Bahan Ajar Perpindahan
Gambar 4. Grafik hubungan antara flowrate dan
koefisien perpindahan panas Panas. Politeknik Negeri Bandung. Bandung.
[2] Poernomo, Heroe. 2013. Pembuatan Alat Monitoring

Pada aliran counter current diperoleh koefisien Mesin Penukar Panas (Heat Exchanger) untuk
perpindahan panas 561,777 kal/m2 min°𝐶, 732,525 Menganalisis Unjuk Kerja dan Karakteristik. Jurnal
kal/m2 min°𝐶, dan 815,689 kal/m2 min°𝐶 juga Teknik Permesinan Kapal. Politeknik Negeri Surabaya,
mengalami peningkatan, namun peningkatan koefisien Surbaya.
[3] Sanjaya, Kevin. Dkk. 2014. Praktikum Prestasi Mesin.
perpindahan panasnya cenderung lebih tinggi aliran co-
current. Hal ini dikarenakan kontak fluida panas dan Jakarta.
[4] Sugiyanto. 2015. Analisis Alat Penukar Kalor Tipe Shell
fluida dingin pada aliranco-current yang lebih lama
dibandingkan aliran counter current. and Tube dan Aplikasi Perhitungan dengan Microsoft
Visual Basic 6.0. universitas Gunadharma. Jawa Barat.
[5] Sandeep K. Patel, and Professor Alkesh M. Mavani.
3.4. Hubungan antara flowrate dan efisiensi overall
Pada Gambar 3. Aliran co-current dengan flowrate 2012. Shell & Tube Heat Exchanger Thermal Design
hot water sebesar 1 L/min, 2 L/mindan 3 L/min With Optimization of Mass Flow Rate and
diperoleh efisiensi keseluruhan sebesar 3,9 %, 15,25 %, Baffle.International Journal of Advanced Engineering
dan 25,25 %. Peningkatan flowrate berbanding lurus Research and Studies.E-ISSN2249–8974.
dengan efisiensi keseluruhan pada aliran co-current

Вам также может понравиться